Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR KESEJAHTERAAN OBJEKTIF DALAM SUBJEKTIFITAS PENERIMA MANFAAT PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI WILAYAH PERKOTAAN Topik Ismail; Septiana Dwiputranti; Nita Nurliawati
Jurnal Media Administrasi Terapan Vol 3, No 2 (2022): Jurnal Media Administrasi Terapan
Publisher : Jurnal Media Administrasi Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31113/jmat.v3i2.63

Abstract

Kesejahteraan subjektif dirasakan diperoleh dari berbagai faktor internal maupun eksternal dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu, pada penelitian ini bertujuan untuk melihat prevalensi faktor-faktor yang membentuk kesejahteraan subjektif penerima manfaat dari komponen dasar/kondisi kebutuhan dan lingkup kesejahteraan. Sebuah cross-section digunakan dalam penelitian ini karena dilakukan dalam satu periode tertentu dalam melihat prevalensi kesejahteraan objektif ke kesejahteraan subjektif. Oleh karena itu, penelitian ini mengguna univariat dan bivariat dengan uji chi-square untuk memeriksa hubungan silang antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu dari tiga kebutuhan dasar kurang relevan dalam membentuk kualitas hidup yaitu pada pendidikan. Sementara, kondisi lingkup kesejahteraan (alam, ekonomi, politik, sosial, infrastruktur, pelayanan publik) di perkotaan mempunyai hubungan dalam membentuk kesejahteraan subjektif penerima manfaat meskipun dalam kondisi kritis maupun baik. Hubungan yang signifikan pada kesehatan, standar hidup dan semua lingkup kesejahteraan yang berada di daerah perkotaan yang membentuk kesejahteraan subjektif penerima manfaat dan penerima manfaat dengan karakteristik demografinya menunjukan masih berada dibawah garis kemiskinan. Maka dari itu, rekomendasi ditujukan kepada pemerintah daerah/pusat untuk lebih memperhatikan kualitas hidup rumah tangga miskin dalam melihat kemiskinan dan kesejahteraan melalui peningkatan sumber daya manusia melalui keterampilan dalam upaya meningkatkan sosial ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar, meningkatkan kualitas dan aksesbilitas pelayanan.
Faktor Kesejahteraan Objektif dalam Subjektifitas Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan di Wilayah Perkotaan Topik Ismail; Septiana Dwiputranti; Nita Nurliawati
Jurnal Media Administrasi Terapan Vol. 3 No. 2 (2023): Vol. 3 No. 2 Juni 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31113/jmat.v3i2.63

Abstract

Subjective welfare is obtained from various internal and external factors in improving family welfare. Therefore, this study aims to look at the prevalence of the factors that shape the question of the welfare of the beneficiaries from the basic components/conditions of needs and welfare. A cross-section is used in this study because it is carried out in a certain period in view of the objective experience of subjective well-being. Therefore, we performed univariate and bivariate analyzes with chi-square tests to check for cross-relationships between variables. Research shows that one of the three basic needs is less relevant in shaping the quality of life, namely education. Meanwhile, welfare conditions (natural, economic, political, social, infrastructure, public services) in urban areas have a relationship in shaping the subjective well- being of beneficiaries, even though they are in critical or good conditions. There is a significant relationship between health, living standards, and all spheres of welfare in urban areas that shape the subjective well-being of beneficiaries and beneficiaries with their demographic characteristics showing that they are still below the poverty line. Therefore, the recommendation is addressed to the regional/central government to pay more attention to the quality of life of poor households in viewing and welfare through increasing human resources through efforts to improve the social economy to meet basic needs and improve the quality and accessibility of services. Because the quality of life is part of the goal of human development.