Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Forensic Findings in Exhumation Cases in North Sulawesi in 2019-2020 Aurelie B. Kasenda; Erwin G. Kristanto; Nola T. S. Mallo
e-CliniC Vol. 10 No. 1 (2022): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v10i1.37368

Abstract

Abstract: Exhumation is a procedure of removing a corpse carried out for medicolegal investi-gations, relocation, or other purposes. This study aimed to determine the overview of forensic findings in exhumation cases in North Sulawesi during the years 2019-2021. This was a descriptive and retrospective study using data of Visum et Repertum. The results obtained five cases of exhumation during the period of January 2019-August 2021. In year 2019 there was the most frequent exhumation performed, namely three cases (60%). Based on sex, three (60%) corpses were female. In 80% of the cases, the cause of death could still be determined, while in 20% of cases could not be determined anymore. Age was dominated by the adult age group, namely 26-45 year olds. The pattern of the wounds found were blisters, bruises, and lacerations with the same number and the most common location was in the head area. In conclusion, most of the forensic findings in exhumation cases in North Sulawesi registered at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado year 2019-2021 could reveal the most common cause of death, namely blunt force trauma with bruises, abrasions, as well as lacerations, and head as the most common site of injury.Keywords: exhumation; forensic findings Abstrak: Ekshumasi merupakan prosedur penggalian jenazah yang dilakukan untuk kepentingan investigasi medikolegal, relokasi, ataupun tujuan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran temuan forensik pada kasus ekshumasi di Sulawesi Utara tahun 2019-2021. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif dengan menggunakan Visum et Repertum. Hasil penelitian mendapatkan lima kasus ekshumasi selama periode Januari 2019-Agustus 2021. Tahun 2019 merupakan tahun dengan kasus ekshumasi terbanyak yaitu sebanyak tiga kasus (60%). Jenis kelamin paling banyak ialah jenazah perempuan dengan jumlah tiga kasus (60%). Pada 80% kasus ekshumasi dapat ditentukan sebab kematiannya, sedangkan pada 20% tidak dapat ditentukan lagi. Usia didominasi oleh kelompok usia dewasa yaitu 26-45 tahun. Pola luka yang ditemukan ialah luka lecet, luka memar, dan luka robek dengan jumlah yang sama serta lokasi terbanyak ditemukan ialah pada daerah kepala. Simpulan penelitian ini ialah sebagian besar temuan forensik pada kasus ekshumasi di Sulawesi Utara yang tercatat di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou tahun 2019-2021 dapat mengungkapkan sebab kematian, yang terbanyak yaitu kekerasan tumpul dengan jumlah luka memar, lecet, dan robek yang sama serta lokasi cedera tersering pada kepala.Kata kunci: ekshumasi; temuan forensik
Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Persepsi Tenaga Kesehatan terhadap Penerapan Budaya Keselamatan Pasien di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Neni Ekawardani; Aaltje E. Manampiring; Erwin G. Kristanto
Medical Scope Journal Vol. 4 No. 1 (2022): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v4i1.44770

Abstract

Abstract: Patient safety is a joint commitment regarding patient safety from each individual or group to create a safe service environment. This study aimed to determine the factors related to the perception of health workers on the application of patient safety culture at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital, Manado. This was an analytical and descriptive study with a cross sectional design. Sampling used non-probability sampling technique in consecutive sampling. We used a questionnaire that had been tested for validity and reliability. Data were analyzed univariate, bivariate using the Spearman Rank test, and multivariate using the logistic regression test with the SPSS program. There were 324 respondents in this study. The statistical analysis showed that the teamwork in work units and management support for perceptions of patient safety culture implementation had a significant value with a very strong correlation (r=0.803; r=0.897). Commu-nication, collaboration between works units, and the frequency of reporting incidents on the perception of implementing safety culture in patients also has significant value with a strong correlation (r=0.706; r=0.671; r=0.624). Management support was the most dominant variable with odds ratio value of 125.244. In conclusion, there was a strong to very strong positive relationship in the factors of teamwork in work units, communication, cooperation between work units, incident reporting frequency, and management support related to the perception of health workers toward the application of a patient safety culture at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital, Manado. Keywords: perceptions of health workers; patient safety culture; hospital   Abstrak: Budaya keselamatan pasien merupakan komitmen bersama terkait keselamatan pasien dari setiap individu atau kelompok untuk menciptakan lingkungan pelayanan yang aman. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi tenaga kesehatan terhadap penerapan budaya keselamatan pasien di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain potong lintang. Penentuan sampel dengan teknik non probability sampling secara consecutive sampling. Kami menggunakan kuesioner yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis menggunakan program SPSS secara univariat, bivariat menggunakan uji Spearman Rank, dan multivariat menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian mendapatkan 324 responden. Uji statistik menunjukkan hubungan kerjasama tim di unit kerja dan dukungan manajemen terhadap persepsi penerapan budaya keselamatan pasien yang bermakna dengan nilai korelasi sangat kuat (r=0,803; r=0,897). Hubungan komunikasi, kerjasama tim antar unit, dan frekuensi pelaporan insiden terhadap persepsi penerapan budaya keselamatan pasien yang bermakna dengan nilai korelasi yang kuat (r=0,706; r=0,671; r=0,624). Faktor dukungan manajemen yang paling dominan dengan nilai odds ratio 125,244. Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan positif kuat hingga sangat kuat pada faktor kerjasama tim di unit kerja, komunikasi, kerjasama antar unit kerja, frekuensi pelaporan insiden, dan dukungan manajemen dengan persepsi tenaga kesehatan terhadap penerapan budaya keselamatan pasien di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Kata kunci: persepsi tenaga kesehatan; budaya keselamatan pasien; rumah sakit
Gambaran Pola dan Derajat Luka pada Kasus Kekerasan dengan Permintaan Visum et Repertum di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Tahun 2020-2021 Herva P. D. Karwur; Erwin G. Kristanto; Djemi Tomuka
e-CliniC Vol. 11 No. 2 (2023): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v11i2.44758

Abstract

Abstract: Visum et Repertum is a written statement from a doctor at the official request of an authorized law enforcement officer with the aim of conducting a forensic medical examination to determine the cause and severity of wound. This study aimed to obtain the profile of pattern and severity of wounds in cases of violence with VeR request at Prof. Dr. R. D. Kandou Manado in 2020-2021. This was a descriptive and retrospective study using medical record data. The results found 70 cases of violence with VeR request in 2020-2021. The year 2020 showed the highest number of cases of violence with visum et repertum, namely 43 VeRs (61.8%) while in 2021 there was 27 VeRs (38.6%). The majority of cases were dominated by males with 64 cases (91.4%) versus 6 (8.6%) cases in females. Age group was dominated by teenagers of 12-16 years old and early adults of 17-25 years old. The pattern of wounds was mostly sharp force injury in 43 cases followed by blunt force injury in 17 cases. The severity of wounds was dominated by moderate category as many as 51 cases stated at the VeRs. In conclusion, the description of the pattern and severity of wounds in cases of violence with request for VeR at Prof Dr. R. D. Kandou Hospital in 2020-2021 revealed that most victims were male with sharp force injury of moderate severity.      Keywords: Visum et Repertum; pattern of wound; severity of wound   Abstrak: Visum et Repertum (VeR) adalah keterangan tertulis dari seorang dokter atas permintaan resmi dari penegak hukum dengan tujuan untuk mencari penyebab dan derajat keparahan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola dan derajat luka pada kasus kekerasan dengan permintaan VeR di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun 2020-2021. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif dengan menggunakan data rekam medis. Hasil penelitian mendapatkan 70 VeR selama 2020-2021. Pada tahun 2020 didapatkan jumlah kasus kekerasan dengan pembuatan VeR terbanyak yaitu sebanyak 43 VeR (61,8%) sedangkan pada tahun 2021 sebanyak 27 VeR (38,6%). Jenis kelamin terbanyak ditemukan ialah laki-laki dengan jumlah 64 (91,4%) kasus. Usia didominasi oleh usia remaja 12-16 tahun dan dewasa muda 17-25 tahun. Pola luka terbanyak pada kasus kekerasan tajam yaitu 43 kasus dan kekerasan tumpul sebanyak 17 kasus yang didominasi dengan derajat perlukaan sedang sebanyak 51 kasus dalam keterangan VeR. Simpulan penelitian ini ialah gambaran pola dan derajat luka pada kasus kekerasan dengan permintaan Visum et Repertum di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou tahun 2020-2021 mengungkapkan korban terbanyak dialami oleh laki-laki dengan jenis luka kekerasan tajam dan derajat keparahan luka derajat sedang. Kata kunci: Visum et Repertum; pola luka; derajat luka
Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Karyawan terhadap Kualitas Manajemen di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Nadya L. Runtuwene; Erwin G. Kristanto; Gustaaf A.E. Ratag
Medical Scope Journal Vol. 4 No. 2 (2023): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v4i2.44804

Abstract

Abstract: Hospital as a service institution must consider the job satisfaction of its employees, so that the excellent service can be achieved which will improve the quality of hospital services. This study aimed to find out the factors related to employee satisfaction with the quality of management at Hospital Prof. Dr. R. D. Kandou Manado and analyze the relationship of these factors. This was a descriptive and analytical study with a cross sectional design through a survey with a quantitative approach. Samples were 350 employees at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital that met the inclusion and exclusion criteria. Independent variables were hospital policy, salary, work situation, career advancement or promotion, and job responsibilities meanwhile dependent variable was satisfaction. A questionnaire was used as the assessment instrument. The univariate analysis showed that most respondents were satisfied with hospital policies (83%), salary (87%), work situation (93%), career advancement (81%), hospital responsibilities (91%), and employee satisfaction (90%). The bivariate analysis showed that there was a relationship between employee satisfaction with hospital policy factors, salary, work situation, career advancement and responsibility (p=0.000). Meanwhile, the multivariate analysis showed that the most related factor to employee satisfaction with the management of hospital was work situation with a value of 39.652 (p=0.004). In conclusion, factors that influence job satisfaction include hospital policies, salary, work situation, responsibility, career advancement or promotion. The most related factor is work situation. Keywords: employee satisfaction; management quality   Abstrak: Rumah Sakit (RS) sebagai institusi pelayanan harus mempertimbangkan kepuasan karyawan agar pelayanan prima dapat tercapai yang akan meningkatkan mutu pelayanan RS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan karyawan terhadap kualitas manajemen di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou, Manado dan menganalisis hubungan faktor-faktor tersebut. Jenis penelitian ialah deskriptif analitik dengan desain potong lintang melalui survei dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ialah 350 karyawan di RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel bebas ialah kebijakan rumah sakit, gaji, situasi pekerjaan, peningkatan karir, dan tanggung jawab pekerjaan, sedangkan variabel terikat ialah kepuasan. Instrumen penilaian dengan menggunakan kusioner. Hasil analisis univariat mendapatkan bahwa sebagian besar responden merasa puas dengan kebijakan rumah sakit (83%), gaji (87%), situasi pekerjaan (93%), peningkatan karir (81%), tanggung jawab rumah sakit (91%), dan kepuasan karyawan (90%). Hasil analisis bivariat mendapatkan bahwa terdapat hubungan antara kepuasan karyawan dengan faktor kebijakan rumah sakit, gaji, situasi pekerjaan, peningkatan karir dan tanggung jawab (p=0,000). Hasil analisis multivariat mendapatkan faktor yang paling berhubungan dengan kepuasan karyawan terhadap manajemen RS ialah situasi pekerjaan dengan nilai 39,652 (p=0,004). Simpulan penelitian ini ialah faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan karyawan ialah kebijakan rumah sakit, gaji, situasi pekerjaan, peningkatan karir dan tanggung jawab. Faktor yang paling berhubungan ialah situasi pekerjaan. Kata kunci: kepuasan karyawan; kualitas manajemen
Pola Luka Kekerasan Tajam pada Korban Hidup di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Manado Periode Juli 2019-Juni 2022 Marselina A. Laluyan; Djemi Tomuka; Erwin G. Kristanto
Medical Scope Journal Vol. 5 No. 1 (2023): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v5i1.45285

Abstract

Abstract: Sharp violence can cause injuries to body surface due to sharp objects. Many victims were injured in sharp violence cases but they could survive. This study aimed to determine the pattern of sharp violent injuries of live victims at Bhayangkara Hospital Level III Manado. This was a retrospective and descriptive study using data of Visum et Repertum. The results obtained 204 cases of live victims in sharp violence cases. The most frequent cases were in the period of July 2021-June 2022 with 88 cases (43.14%%). Most were male with 185 cases (90.69%). The largest age group was late adolescent (17-25 years) with 96 cases (47.06%). The most common type of wound was incised wound with 119 cases (58.33%). The most frequent wound location was the left upper extremity with 57 cases (20.21%). The most common degree of injury was minor degree of injury with 121 cases (59.31%). In conclusion, most live cases of sharp violence were male, late adolescent (17-25 years), with incised wounds on the left upper extremities and minor degree of injury. Keywords: wound pattern; sharp violence; survived victims   Abstrak: Kekerasan tajam adalah kekerasan yang dapat mengakibatkan luka pada permukaan tubuh yang disebabkan oleh benda tajam. Banyak korban hidup yang mengalami perlukaan pada kasus kekerasan tajam tetapi tidak meninggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola luka kekerasan tajam pada korban hidup di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Manado. Jenis penelitian ini ialah deskriptif retrospektif dengan menggunakan data Visum et Repertum. Hasil penelitian mendapatkan 204 kasus korban hidup pada kasus kekerasan tajam. Kasus terbanyak pada periode Juli 2021-Juni 2022 yaitu 88 kasus (43,14%). Sebagian besar berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 185 kasus (90,69%). Kelompok usia terbanyak yaitu remaja akhir (17-25 tahun) dengan jumlah 96 kasus (47,06%). Jenis luka yang sering ditemukan ialah luka iris sebanyak 119 kasus (58,33%). Lokasi perlukaan yang paling sering ialah ekstrimitas atas kiri dengan jumlah 57 kasus (20,21%). Derajat luka terbanyak ialah luka derajat luka ringan 121 kasus (59,31%). Simpulan penelitian ini ialah korban hidup pada kasus kekerasan tajam sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, kelompok usia remaja akhir (17-25 tahun), dengan jenis luka iris di ekstrimitas atas kiri, derajat luka ringan. Kata kunci: pola luka; kekerasan tajam; korban hidup
Profil Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga di RS Bhayangkara Tingkat III Manado Periode 2021 Yudani H. Silaban; Erwin G. Kristanto; James F. Siwu
Medical Scope Journal Vol. 5 No. 1 (2023): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v5i1.45293

Abstract

Abstract: Most cases of domestic violence are perpetrated by husbands, not only happen to wives and children, but this violence can also be experienced by those who live in the house. This study aimed to determine the profile of domestic violence cases at Bhayangkara Hospital Level III Manado in the 2021 period. This was a retrospective and descriptive study using secondary data from visum et repertum. The results obtained 121 cases reported as domestic violence in 2021; most cases occurred in June and September 2021. The victims most often experienced physical violence, followed by sexual violence. Majority of victims were female that worked as housewife. Most perpetrators were husbands. In conclusion, housewives are the most common victims followed by students. Husbands most often commit domestic violence against their wives and children. Keywords: domestic violence; victims of violence; type of violence; perpetrator   Abstrak: Sebagian besar kasus kekeraan dalam rumah tangga (KDRT) dilakukan oleh suami, tidak hanya dapat terjadi kepada istri dan anak saja, namun kekerasan dalam ranah rumah tangga juga dapat dialami oleh mereka yang tinggal menetap di rumah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kasus KDRT di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Tingkat III Manado periode 2021. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif menggunakan data sekunder dari hasil visum et repertum. Hasil penelitian mendapatkan sebanyak 121 kasus yang dilaporkan sebagai KDRT periode 2021. Kasus terbanyak terjadi pada bulan Juni dan September 2021. Korban paling sering mengalami kekerasan secara fisik dan diikuti oleh kekerasan seksual. Kelompok usia korban yang terbanyak ialah 11-21 tahun. Mayoritas korban berjenis kelamin perempuan dengan pekerjaan ibu rumah tangga. Pelaku KDRT yang terbanyak ialah suami. Simpulan penelitian ini ialah ibu rumah tangga (IRT) merupakan korban terbanyak dan diikuti oleh pelajar. Suami yang paling sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap istri dan juga anak. Kata kunci: kekerasan dalam rumah tangga; korban kekerasan; bentuk kekerasan; pelaku
Analisis Pengaruh Faktor-faktor Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai di RSUD Kota Manado Bezaliel R. Narasiang; Erwin G. Kristanto; Herlina I. S. Wungouw
Medical Scope Journal Vol. 5 No. 2 (2023): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v5i2.49220

Abstract

Abstract: Work environment consists of physical and non-physical factors that affect employees’ performance. The hospital RSUD Kota Manado is still under construction and completion with an average employee performance score that varies each year. This study aimed to analyze the influence of work environment factors on employee performance at RSUD Kota Manado. This was a quantitative study with a cross-sectional design by distributing questionnaires containing statements that had passed the instrument test. The total population was all employees totaling 108 people as study samples. The results showed that the physical factors (X1) and non-physical factors of the work environment (X2) were included in the good category (X1=77.91%; X2=82.53%). Employee performance (Y) was included in the very good category (Y=84.35%). T-test results proved that X1 and X2 had a partial significant effect on Y. The results of multiple linear regression analysis showed that the regression value was positive (Y=19.066; X1=0.215; X2=0.591). The F test obtained an F count of 53.942 > F table of 3.083 and a Sig value of 0.000 (<0.05) proved that X1 and X2 had a simultaneous significant effect on Y. The result of the coefficient of determination (R2) showed that X1 and X2 had a simultaneous effect of 50.7% on Y. In conclusion, work environment factors simultaneously have a linear and significant influence on the employee performance at RSUD Kota Manado. Keywords: physical work environment factors; non-physical work environment factors; employee performance   Abstrak: Lingkungan kerja baik faktor fisik maupun non-fisik memengaruhi cara karyawan bekerja. RSUD Kota Manado masih dalam tahap pembangunan dan perampungan dengan rerata nilai capaian kinerja yang bervariasi tiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai di rumah sakit ini. Jenis penelitian ialah kuantitatif dengan desain potong lintang, dengan menyebarkan kuisioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang sudah lolos uji instrumen. Total populasi ialah seluruh pegawai rumah sakit yang berjumlah 108 orang yang menjadi sampel penelitian. Hasil penelitian mendapatkan faktor fisik lingkungan kerja (X1) dan faktor non-fisik lingkungan kerja (X2) masuk dalam kategori baik (X1=77,91%; X2 =82,53%). Kinerja pegawai (Y) masuk dalam kategori sangat baik (Y=84,35%). Hasil uji T membuktikan X1 dan X2 berpengaruh bermakna parsial terhadap Y. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa nilai regresi bernilai positif (Y=19,066; X1=0,215; X2=0,591). Hasil uji F diperoleh nilai F hitung 53,942 > F tabel 3,083 dan nilai Sig sebesar 0,000 (<0,05) membuktikan X1 dan X2 berpengaruh bermakna simultan terhadap Y. Hasil koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa X1 dan X2 memberikan pengaruh simultan sebesar 50,7% terhadap Y. Simpulan penelitian ini ialah faktor-faktor lingkungan kerja secara simultan memiliki pengaruh linier dan bermakna terhadap kinerja pegawai di RSUD Kota Manado. Kata kunci: faktor fisik lingkungan kerja; faktor non-fisik lingkungan kerja; kinerja pegawai
Implementasi Perlindungan Hukum Profesi Dokter Terhadap Layanan Telemedicine di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Andre M. Watulingas; Erwin G. Kristanto; Caecilia J. J. Waha
Medical Scope Journal Vol. 5 No. 2 (2023): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v5i2.46257

Abstract

Astract: Reviews of telemedicine concept in various places reported that there were many internal and external problems in each healthcare provider giving telemedicine services. Through interviews, there were several problems found in the concept of telemedicine at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital, Manado, especially problems with law protection. This study aimed to analyze the legal protection of the medical profession at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital. This was a qualitative and descriptive study with grounded research method using interviews. There were five informants in this study. This study used primary data sources obtained by conducting interviews containing open statements. Data were analyzed accordance to the Miles and Huberman method. Based on interviews, legal basis for telemedicine services was still not concrete in the scale of national regulations since only reference regulations were used. The responsibilities of medical profession were in accordance with existing regulations, including ethical, law, and administrative responsibilities. The legal protection for medical profession at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital was very promising, especially the law society organization unit that played an important role in reviewing legal problems experienced by the health workers, especially problems in telemedicine services. The legal principles regarding telemedicine services in Indonesia was not yet concrete and comprehensive, but regarding legal protection they were in accordance with the existing reference rules. In conclusion, at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital the legal protection for medical profession is very promising, however, a fixed law is needed, so that the services provider can work optimally. Keywords: telemedicine; medical law; law path; doctors; patients   Abstrak: Tinjauan konsep telemedicine di berbagai tempat melaporkan permasalahan internal maupun eksternal pada setiap provider layanan kesehatan. Melalui wawancara, terdapat beberapa permasalahan yang ditemukan dalam konsep telemedicine di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado terutama mengenai permasalahan perlindungan hukum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlindungan hukum profesi dokter di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Jenis penelitian ialah deskriptif kualitatif menggunakan metode grounded research dengan metode pengumpulan data menggunakan wawancara. Jumlah informan berjumlah lima orang. Penelitian ini menggunakan sumber data primer yang diperoleh dengan dilakukan wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan terbuka. Analisis data sesuai dengan metode Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa landasan hukum layanan telemedicine masih belum konkrit dalam skala peraturan nasional yaitu hanya memakai peraturan acuan. Tanggung jawab profesi dokter sudah sesuai dengan peraturan yang ada, meliputi tanggung jawab etik, hukum, administratif. Perlindungan hukum profesi dokter sudah sangat baik, yaitu pihak rumah sakit khususnya unit HUKORMAS berperan penting dalam meninjau permasalahan hukum yang dialami oleh tenaga kesehatan terlebih permasalahan dalam layanan telemedicine. Asas hukum mengenai layanan telemedicine di Indonesua masih belum bisa dijadikan peraturan yang konkrit dan menyeluruh, tetapi mengenai perlindungan hukumnya sudah sesuai dengan aturan-aturan acuan yang ada. Simpulan penelitian ini ialah perlindungan hukum terhadap profesi dokter sudah sangat baik di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou, Manado, tetapi dibutuhkan landasan hukum yang lebih jelas, agar pemberi layanan dapat bekerja dengan lebih maksimal. Kata kunci: telemedicine; hukum kesehatan; jalur hukum; tenaga kesehatan; pasien
Analisis Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tahun 2021 Amelia N. Sambominanga; Djemi Tomuka; Erwin G. Kristanto
e-CliniC Vol. 12 No. 1 (2024): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v12i1.45230

Abstract

Abstract: To date, traffic accidents rank number three as the cause of death in Indonesia. Traffic accident cases result in material loss, disability, and even death. This study aimed to analyze traffic accident cases at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado in 2021. This was a descriptive and retrospective study using patients’ medical records. The results obtainedd 85 cases of traffic accidents. Most accident cases occurred in July 2021 with a total of 13 cases (15%). The accident victims were predominated by men, namely 66 cases (77.6%). The most frequent age range was 12-25 years with a total of 37 cases (43.5%). The most common wound pattern was abrasion with a total of 48 cases (37%). Most of the injuries occurred on the head with a total of 89 cases (68%). In conclusion, the highest percentage of traffic accident cases in 2021 was in July 2021. The majority of cases were men, age range 12-25 years, with abrasion as the wound pattern located on the head.   Keywords: traffic accidents; accident victims; sexes, ages; wound pattern; wound location   Abstrak: Kecelakaan lalu lintas menempati urutan nomor tiga penyebab kematian di Indonesia. Kasus kecelakaan lalu lintas mengakibatkan kerugian material, kecacatan, bahkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kasus kecelakaan lalu lintas di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun 2021. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif dengan menggunakan data rekam medik pasien. Hasil penelitian mendapatkan 85 kasus kecelakaan lalu lintas. Kasus kecelakaan terbanyak terjadi pada bulan Juli 2021 dengan total 13 kasus (15%). Jenis kelamin didominasi oleh laki-laki yaitu sebanyak 66 kasus (77,6%). Rentang usia terbanyak yaitu 12-25 tahun dengan total 37 kasus (43,5%). Pola luka terbanyak yaitu luka lecet dengan total 48 kasus (37%) dan lokasi perlukaan terbanyak terjadi di bagian kepala dengan total 89 kasus (68%). Simpulan penelitian ini ialah kasus kecelakaan lalu lintas pada tahun 2021 terbanyak terjadi pada bulan Juli, didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, rentang usia 12-25 tahun, pola luka lecet dengan lokasi perlukaan di bagian kepala. Kata kunci: kecelakaan lalu lintas; korban kecelakaan; jenis kelamin; usia, pola luka; lokasi perlukaan