Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EDUKASI MASYARAKAT PETERNAK MENYIKAPI POTENSI ASF GELOMBANG KE-2 DI KAB. MANGGARAI BARAT, NTT Maria Tarsisia Luju; Yohana Maria Febrizky Bollyn; Wigbertus Gaut Utama; Korbinianus Feribertus Rinca; Elisabeth Yulia Nugraha; Hendrikus Demon Tukan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan
Publisher : Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jpmp.v7i2.719

Abstract

Masyarakat di Manggarai Flores, NTT mayoritas memelihara ternak babi  disetiap keluarga. Salah satu alasan mengapa pemeliharaan ternak babi menjadi suatu kebiasaan bagi masyarakat di Manggarai yaitu karena ternak babi merupakan hewan adat yang biasa digunakan untuk konsumsi dan ritual pada acara-acara adat budaya di Manggarai. Beberapa ritual yang selalu menggunakan ternak babi antara lain acara kematian, pernikahan, persembahan leluhur dan acara adat lainnya.  Selain itu, memelihara ternak babi di Manggarai juga merupakan salah satu usaha yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi keluarga apabila dilakukan dengan manajemen yang baik. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada masyarakat peternak babi di Kecamatan Kuwus Manggarai Barat yang terdampak secara ekonomi akibat kematian babi oleh virus African Swine Fever. Kurangnya pengetahuan tentang cara pencegahan ASF menjadi permasalahan yang dialami para peternak babi di Kecamatan Kuwus. Berdasarkan masalah tersebut, kami melakukan edukasi tentang strategi pencegahan potensi ASF gelombang kedua kepada para peternak babi di Kuwus. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat peternak setelah dilakukan edukasi mengenai pencegahan ASF pada babi.Kata Kunci : African Swine Fever, Babi, Peternak Babi
Tingkat Morbiditas dan Mortalitas African Swine Fever pada Peternakan Rakyat di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia Korbinianus Feribertus Rinca; Elisabeth Yulia Nugraha; Yohana Maria Febriski Bollyn; Maria Tarsisia Luju; Hendrikus Demon Tukan; Wigbertus Gaut Utama
Jurnal Sain Veteriner Vol 41, No 1 (2023): April
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.75422

Abstract

African Swine Fever (ASF) merupakan penyakit menular dengan tingkat morbiditas dan mortalitas tinggi yang menyerang ternak babi, baik ternak babi domestik maupun babi liar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat mobiditas dan mortalitas African Swine Fever pada Peternakan Rakyat yang tersebar di 12 Kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder ternak babi yang sakit dan mati akibat virus ASF. Penentuan status infeksi ASF melalui pemeriksaan sampel melalui metode polymerase chain reaction (PCR) yang dilakukan di Balai Besar Veteriner Denpasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa morbiditas dan mortalitas pada ternak babi yang terinfeksi ASF mengalami peningkatan dari tahun 2020 hingga 2021. Morbiditas atau tingkat kesakitan secara menyeluruh meningkat dari 1,67 % di tahun 2020 menjadi 3,86% di tahun 2021. Penyebab tingginya morbiditas ASF di Kabupaten Mangarai Barat antara lain masyarakat belum memahami penerapan biosekuriti yang ketat, sistem pemeliharaan masih secara tradisonal, populasi babi liar yang tidak teridentifikasi dan personal. Mortalitas atau tingkat kematian secara menyeluruh meningkat dari 1,36 % di tahun 2020 menjadi 3,37% di tahun 2021. Penyebab meningkatnya mortalitas antara kurangnya pengetahuan masyarakat tentang transmisi penyakit, gejala klinis penyakit, sumber infeksi penyakit, dan pencegahan penyakit. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, peningkatan kasus ASF di Kabupaten Manggarai Barat disebabkan oleh peternak itu sendiri. Oleh karena itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan perlu melakukan edukasi dan pemberdayaan kepada peternak di Kabupaten Mangggarai Barat agar lebih memahami ASF sehingga angka morbiditas dan mortalitas menurun.
EVALUASI PENGGUNAAN BUBUK BIJI ALPUKAT (Persea americana MIL) DALAM PAKAN TERHADAP PERFORMA PRODUKSI PUYUH Puspita Cahya Achmadi; Korbinianus Feribertus Rinca; maria tarsisia luju; Roselin Gultom; Yohana M.F Bollyn
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 48, No 3 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v48i3.12088

Abstract

A by-product of plantation waste of avocado seed (Persea americana Mill) contains nutrients including crude fat, crude fiber, crude protein, ash, Ca, P, Energy Metabolism, and polyphenol complex. This research aims to evaluate the effect of using avocado seed meal in feed on quail performance including feed consumption, hen day production, feed conversion, and income over feed costs. This research was conducted in two stages, the first stage was laboratory research. The second phase of the experimental research requires 120 quails aged 14 days. This study used RAL with 4 treatments and 6 replications. Treatment was given P0 (100% complete), P1 (98,5% complete feed + 1.5% avocado seed meal), P2 (98% complete feed + 2.0% avocado seed meal), P3 (97,5% complete feed + 2.5% avocado seed meal). The results of this study indicate that evaluating the application of avocado seed meal to a level of 2.5% cannot increase feed consumption, and HDP and IOFC cannot reduce feed conversion of quail.
Manajemen Pemeliharaan Ternak Babi di Kelurahan Tenda, Nusa Tenggara Timur Maria Tarsisia Luju; Korbinianus Feribertus Rinca; Mateus Jamin; Ambrosius Fandi
Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner) Vol. 11 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/agrivet.v11i1.5957

Abstract

Pigs have become part of the socio-cultural life of the community, especially in Manggarai Regency, so they have the potential to be developed as meat producers, fund, and improve the social status of the community and support the family economy. The high potential for raising pigs in Manggarai Regency has not been supported by good and correct maintenance management. It is not yet known how the pattern of rearing pigs is carried out by the community. So far, it has only been said that the pattern of rearing pigs is still traditional. For this reason, it is necessary to conduct research to determine the management of pig farming. This exploratory research was carried out for 3 months, from January to April 2023. The research material was in the form of pig farmers as a sample of 37 respondents. The method used in this study is a field survey. Data collection includes primary data and secondary data. The results of the study showed that the management of pig farming is still carried out in a traditional and straightforward manner and can be said to be far from good and correct maintenance standards for pigs. This can be seen from the feeding which uses a lot of kitchen waste and agricultural waste as well as other feed ingredients that contain very high crude fiber. In addition, the housing system is still very simple, so it does not provide a sense of comfort for livestock and affects the growth and development of pigs