Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peningkatan Kualitas Pelayanan Perpustakaan Umum Melalui Pendekatan Sistem Lunak (Soft System) (Studi Pada Perpustakaan Umum Kota Kediri) Dewi Purboningsih; M.R.Khairul Muluk; Irwan Noor
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 17 No. 2 (2014)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1057.106 KB) | DOI: 10.21776/ub.wacana.2014.017.03.1

Abstract

Peningkatan kualitas pelayanan perpustakaan umum merupakan suatu kegiatan yang berkelanjutan dilaksanakan untuk mempertahankan kelangsungan hidup organisasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, mendeskripsikan dan menganalisis proses peningkatan kualitas pelayanan Perpustakaan Umum Kota Kediri melalui pendekatan sistem lunak (soft system). Dalam proses peningkatan kualitas pelayanan perpustakaan tersebut, menyangkut permasalahan yang berkaitan dengan manjemen pelayanan dan penilaian pemustaka terhadap layanan perpustakaan. Maka, dalam proses peningkatan pelayanan perpustakaan umum, diperlukan suatu pengkajian yang mendalam terhadap masalah (problem) yang terjadi dalam organisasi tersebut melalui pendekatan sistem lunak. Hasil dari penelitian ini, permasalahan muncul dari manjemen pelayanan perpustakaan umum kota kediri, meliputi: jumlah tenaga atau staf dan pustakawan kurang memadai, terkendala pada anggaran sehingga banyak program pelayanan tidak berjalan, penggunaan sistem manual pada layanan sirkulasi menyebabkan pengelola kesulitan untuk memberikan informasi tentang ketersediaan buku, beberapa fasilitas kurang efektif dan tidak dimanfaatkan oleh pengunjung, dan tidak terpenuhinya kebutuhan pemustaka. Sehingga, salah satu rekomendasi dalam peningkatan kualitas pelayanan perpustakaan umum adalah penerapan model LSQ (Library Service Quality).Kata Kunci: Metodologi sistem lunak, Peningkatan kualitas pelayanan, Perpustakaan umum
Implementasi Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas pada Masa Pandemi Covid Dewi Purboningsih; Ardian Trio Wicaksono
JIE (Journal of Islamic Education) Vol 7 No 2 (2022): JIE: (Journal of Islamic Education) Nop
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Bangil in collaboration with Association of Muslim Community in ASEAN (AMCA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52615/jie.v7i2.260

Abstract

This research was carried out with the aim of describing the implementation of the policy of implementing limited face-to-face learning during the pandemic and knowing the factors that influence the implementation of limited face-to-face meetings at SDIT Cendekia Banjarbaru. The research method uses a qualitative descriptive approach. Data collection techniques were obtained by using virtual interviews through google meet and document analysis. The data from this research were then analyzed through several qualitative descriptive techniques which included reduction, display and verification. The results showed that carrying out limited face-to-face learning at SDIT Cendekia Banjarbaru required some preparation in the form of socialization to the Parents and Teachers Gathering Forum, adjusting learning services, and paying attention to the completeness of the facilities and infrastructure needed during limited face-to-face meetings. In addition, there are factors that influence the readiness of the school to meet the needs of various facilities and infrastructure to support the implementation of limited face-to-face learing and the socialization of the school to parents of students through FSOG regarding the approval of the implementation of limited face-to-face learning.
Gap Implementation of Thematic Tourism Development Policy in Kampung Sayur Banjarbaru City Dewi Purboningsih; Trisylvana Azwari; Nana Abdul Aziz
Jurnal Public Policy Vol 9, No 1 (2023): January
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpp.v9i1.5978

Abstract

Banjarbaru city government's efforts to improve the development of tourist destinations by enacting Banjarbaru City Regional Regulation Number 3 of 2019 concerning the 2019-2034 Regional Tourism Development Master Plan. However, the implementation of the tourist destination development plan has not been fully achieved. The existence of gaps or gaps in the implementation of the development of tourist destinations, especially Kampung Sayur  tourism in Banjarbaru City, is influenced by resource factors which include human resources and facility resources, so the needs of tourist destinations have not been fulfilled. Namely attractions, accessibility, facilities and additional services. This study aims to determine the gaps in policy implementation in the development of Kampung Sayur thematic tourism in Banjarbaru City. This research method uses a qualitative approach. The collection technique was carried out through observation in Kampung Sayur and interviews with several informants, including: (1) employees of the Department of Youth, Sports, Culture and Tourism of Banjarbaru City; (2) the Head of Agriculture and Plantation Service of Central Ulin Village. The results of the study stated that the development of Kampung Sayur tourism in the North Ulin District had not been carried out. This is influenced by several inhibiting factors, including the absence of Kampung Sayur tourism center, the absence of vacant land owned by the government village for infrastructure development as a means of supporting tourists, the absence of public transportation access, and the absence of Tourism Awareness Group (POKDARWIS).
Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Eco-Green kepada Kelompok Pengajian Perempuan di Kelurahan Landasan Ulin Tengah Kota Banjarbaru Sandra Bhakti Mafriana; Safa Muzdalifah; Dewi Purboningsih; Juliyatin Putri Utami; Muhammad Rizal Bima Saputra; Nanda Putri Arini
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i1.6463

Abstract

Pemberdayaan masyarakat berbasis eco-green merupakan upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat, yakni dengan memperhatikan aspek ramah lingkungan. Secara spesifik program utama adalah pembuatan pupuk kompos dari limbah dapur. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah mitra memahami urgensi kemandirian dalam pengelolaan lingkungan, mitra memiliki keterampilan dalam mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos, dan masalah penumpukan sampah di area perumahan teratasi. Metode yang digunakan untuk mencapai target kegiatan yaitu dengan sosialisasi urgensi pemberdayaan masyarakat berbasis eco-green dan pelatihan pembuatan pupuk kompos dari limbah dapur. Berdasarkan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2022, maka ketercapaian sasaran yang diperoleh adalah sasaran mengalami peningkatan dalam pemahaman urgensi pemberdayaan masyarakat berbasis eco-green, sasaran mengalami peningkatan dalam pengetahuan pengolahan sampah rumah tangga yang tepat, sasaran mengalami peningkatan dalam pengetahuan jenis-jenis sampah, dan sasaran mengalami peningkatan dalam pengetahuan pengolahan sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos. Hal ini ditunjukkan melalui hasil evaluasi kegiatan dengan pengisian kuesioner, setelah proses pelaksanaan sosialisasi menunjukkan bahwa 93% mitra yang hadir telah memahami dan mengetahui tentang makna pemberdayaan masyarakat yang ramah lingkungan, sedangkan 100% mitra telah mengetahui tentang cara mengelola limbah organik yang dihasilkan rumah tangga dengan tepat, dan ada 93% mitra mengetahui alat dan bahan apa saja yang harus dipersiapkan untuk proses pengomposan. Ecogreen-based community empowerment is an effort to develop community self-sufficiency and welfare by increasing knowledge, attitudes, skills, behavior, abilities, awareness, and use of resources through the establishment of policies, programs, activities, and assistance that follow the nature of the problem and the priority needs of the community, namely taking into account environmental aspects. Specifically, the main program is the production of compost from kitchen waste. The aim of this activity is that the partners understand the urgency of independence in environmental management, that the partners have skills in processing organic waste into compost, and that the problem of waste accumulation in residential areas is solved. The method used to achieve the activity's objective is through the socialization of the urgency of eco-green-based community empowerment and training on making compost from kitchen waste. Based on the community service activities held on Saturday, 23 July 2022, the achievement targets achieved is that the targets have increased the understanding of the urgency of eco-green-based community empowerment, the targets have increased the knowledge of proper household waste processing, the targets have increased the knowledge of types - types of waste, and the targets have increased the knowledge of processing household waste into compost. This is shown by the results of the evaluation of the activities by filling in questionnaires. After the socialization process, it was shown that 93% of the partner present understood and knew the meaning of environmentally friendly community empowerment. In comparison, 100% of the partners knew how to manage organic waste produced by households properly, and 93% of the partners knew what tools and materials should be used for the composting process.
Konsolidasi Kelompok Tani Dalam Pembentukan Wisata Edukasi Kampung Sayur Laura Di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kota Banjarbaru Dewi Purboningsih; Aulia -; Sidderatul Akbar; Muhammad Rizal Bima Saputra; Hijjatin Mardhatina; Jhanny Sabatina Frinitasari
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v3i2.10293

Abstract

Mitra kegiatan ini adalah kelompok tani Karang Taruna Tunas Muda  di Jalan Sukamara Kampung Baru RT 04 RW 02 Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru. Program ini berdasarkan analisis situasi dan permaslahan mitra yaitu belumnya adanya kelompok atau komunitas yang fokus mengelola wisata kampung sayur, serta kurangnya pengetahuan dan pemahaman dalam mengelola destinasi wisata, hal ini dikarenakan kelompok tani lebih dominan meningkatkan pengetahuan dalam produktifitas hasil pertanian. Solusi atas permasalahan mitra adalah peningkatan pengetahuan dalam pengelolaan wisata edukasi Kampung Sayur LAURA dan pelatihan penyusunan rancangan model wisata edukasi Kampung Sayur LAURA. Konsolidasi atau penguatan peran pada kelompok tani bertujuan untuk mendorong atau memotivasi kelompok tersebut bersinergi dengan kelompok karangtaruna, Kelurahan setempat dalam membentuk wisata edukasi Kampung Sayur. Target dari kegiatan ini adalah mitra memahami konsep wisata edukasi serta melaksanakan tahapan-tahapan tata kelola pembentukan wisata edukasi Kampung Sayur LAURA. Metode yang digunakan untuk mencapai target kegiatan yaitu dengan sosialisasi konsep pengembangan wisata edukasi dan pelatihan menyusun rancangan model pembentukan wisata edukasi Kampung Sayur LAURA. Adapun hasil dari kegiatan pengabdian ini meliputi pertama, mitra terdorong untuk membuat rancangan model tata kelola wisata edukasi kampung sayur; kedua, mitra sudah menentukan lokasi yang akan menjadi spotlite wisata edukasi kampung sayur; ketiga, mitra berusaha untuk melakukan kerjasama ke berbagai pihak untuk mendapatkan sumber pendanaan Kata Kunci: Wisata, Edukasi, Kampung Sayur, LAURA.