Hendi Bowoputro
Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

KAJIAN LALU LINTAS DI KAWASAN PINTU GERBANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA JALAN VETERAN KOTA MALANG Harnen Sulistio, Yusrizal Ihza Mahendra Hendi Bowoputro
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.796 KB)

Abstract

Permasalahan kemacetan di pintu gerbang Universitas Brawijaya (UB) disebabkan oleh antrian kendaraan yang ingin masuk ke pintu gerbang UB. Selain itu, antrian juga ditimbulkan oleh traffiic light yang letaknya berdekatan dengan pintu gerbang UB di jalan Veteran. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan  suatu  solusi  yang  tepat  berupa  penelitian  untuk  memperbaiki  kinerja simpang pintu gerbang UB di Jalan Veteran supaya lebih optimal dan lebih baik lagi. Analisa kinerja untuk penelitian ini mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Survei yang dilakukan dalam penelitian ini adalah survei volume lalu lintas. Survei volume lalu lintas diperoleh secara langsung dari lapangan dengan mencatat semua jenis kendaraan pada titik-titik yang telah ditentukan. Klasifikasi kendaraan yang diamati adalah kendaraan ringan/LV (mobil penumpang/angkot, pick up, taxi, mobil pribadi), kendaraan berat/HV (truk, bus), sepeda motor dan kendaraan tak bermotor (sepeda, becak). Untuk mengetahui tingkat pelayanan suatu simpang yang harus perlu diketahui adalah  derajat  kejenuhan  (DS).  Derajat  Kejenuhan  yang  diperoleh  pada  kondisi eksisting   simpang   bersinyal   empat   kaki   Jalan   Sumbersari-Jalan   Veteran-Jalan Bendungan Sutami-Jalan Bendungan Sigura-Gura adalah 0,46 untuk pendekat utara; 1,13  pendekat selatan; 1,24 pendekat timur dan 1,75 pendekat barat. Sehingga tingkat pelayanan pada simpang ini adalah F. Kondisi eksisting jalinan bundaran pintu  gerbang UB didapatkan DS sebesar 0,81 yang berarti tingkat pelayanannya adalah D. Kondisi eksisting jalinan tunggal Jalan Veteran (depan Polteknik Negeri Malang) didapatkan DS sebesar 0,80 yang berarti tingkat pelayanannya adalah D. Dengan memperhatikan kondisi eksisting, maka perlu adanya solusi perbaikan pada kawasan pintu gerbang UB.   Kata Kunci: Manajemen Lalulintas, kinerja simpang dan jalinan
PENGARUH ASBUTON TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PERKERASAN DAUR ULANG DENGAN PEREMAJA OLI BEKAS DAN SOLAR Ludfi Djakfar, Hendi Bowoputro, Whinda Pratiwi Tiara Gea Noviastuti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.586 KB)

Abstract

Teknologi perkerasan daur ulang dapat mengembalikan kekuatan perkerasan, mengurangi ketergantungan terhadap material baru, dan mengurangi limbah perkerasan yang saat ini pemanfaatannya kurang optimal. Untuk mengembalikan kekuatan perekerasan daur ulang dibutuhkan peremaja. Peremaja yang digunakan yaitu oli bekas dan solar dengan proporsi oli bekas : solar yaitu 0 : 100, 25 : 75, 50 : 50, 75 : 25, dan 100 : 0, dengan kadar peremaja yang dicampurkan 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10% terhadap berat benda uji. Selain itu digunakan asbuton sebagai filler untuk mengisi rongga yang kosong dalam agregat perkerasan daur ulang. Kadar asbuton yang dicampurkan yaitu 3%, 6%, 9% dan 12% terhadap berat benda uji. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode grafik. Berdasarkan hasil dari metode tersebut, asbuton memberikan pengaruh bagi nilai stabilitas yang dihasilkan.  Semakin banyak asbuton yang dicampurkan maka nilai stabilitas semakin meningkat. Proporsi yang paling optimum yaitu  75 : 25 dengan kadar asbuton 12% dan peremaja 2,9%. Dari nilai stabilitas benda uji yang diperoleh, nilai stabilitas benda uji tidak memenuhi standar Laston, namun dapat dijadikan alternatif pengganti Latasir. Kata Kunci : Asbuton, Oli Bekas, Perkerasan daur ulang, Stabilitas
Kajian Perbaikan Kinerja Lalu Lintas Di Koridor Gerbang Perumahan Sawojajar Kota Malang Agustinus Vino Anjanto; Rio Rama Pradipta; Harnen Sulistio; Hendi Bowoputro
Rekayasa Sipil Vol 7, No 3 (2013)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.844 KB)

Abstract

Permasalahan yang timbul di koridor gerbang perumahan sawojajar kota Malang dapat mempengaruhi kinerja lalu lintas, maka diperlukan upaya untuk melakukan kajian dan mencari solusi yang diperlukan agar dampak yang terjadi dapat diminimalisir. Kajian yang dilakukan berupa analisa kinerja simpang serta membuat rekomendasi perbaikan kinerja lalu lintas yang sesuai. Hasil yang diperoleh yaitu kondisi simpang bersinyal 5 kaki jalan Ranugrati-Sawojajar-Sawojajar Emas-Danau Toba-Simpang Ranugrati pada kondisi eksisting pada tahun 2013 dari hasil analisa perhitungan didapatkan bahwa rata-rata derajat kejenuhan (DS) sebesar 0.812 dengan rincian 0,92 pada pendekat utara; 0,28 pada pendekat utara 2; 0,21 pada pendekat selatan; 0,86 pada pendekat timur; dan 1,79 pada pendekat barat. Kondisi simpang tak bersinyal 4 kaki jalan Ranugrati-Danau Ranau Raya-Danau Toba-Dirgantara pada kondisi eksisting pada tahun 2013 dari hasil analisa perhitungan didapatkan bahwa derajat kejenuhan (DS) sebesar 1,50. Dari hasil analisa kondisi pada simpang bersinyal 5 kaki jalan Ranugrati-Sawojajar-Sawojajar Emas-Danau Toba-Simpang Ranugrati lima tahun mendatang didapatkan bahwa rata-rata derajat kejenuhan (DS) sebesar 2.50. Dari hasil analisa, kondisi simpang tak bersinyal 4 kaki jalan Ranugrati-Danau Ranau Raya-Danau Toba-Dirgantara lima tahun mendatang didapatkan bahwa derajat kejenuhannya sebesar 1,84. Perbaikan kinerja yang dapat direkomendasikan untuk simpang bersinyal 5 kaki jalan Ranugrati-Sawojajar-Sawojajar Emas-Danau TobaSimpang Ranugrati adalah perbaikan waktu hijau, membuat solusi satu arah pada jalan sawojajar dan sawojajar emas, dan pelebaran pendekat. Perbaikan kinerja yang direkomendasikan untuk simpang tak bersinyal 4 kaki jalan Ranugrati-Danau Ranau Raya-Danau Toba-Dirgantara adalah pembuatan kanalisasi. 
Kajian Kinerja Simpang Bersinyal Bundaran Kecil Dan Simpang Tambun Bungai Di Palangka Raya Kalimantan Tengah Ari Widya Permana; M. Zainul Arifin; Hendi Bowoputro
Rekayasa Sipil Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (908.088 KB) | DOI: 10.21776/ub.rekayasasipil.2017.011.01.9

Abstract

Bundaran Kecil intersection is close to Tambun Bungai intersection, so vehicle must stop at each intersection because it gets red signal. To reduce delay and queue, signal coordination is required. Primary data include vehicle volume, geometric intersection and roundabout, signal timing, saturation flow, and travel time. Method used are Indonesian highway capacity manual (IHCM) 1997 and saturation flow approach method. From analysis, on roundabout, degree of saturation at weaving DA (R. T. A. Milono street - G. Obos street) reached 0.901. On signalized intersection, average delay value is > 60 sec/pcu (LOS F). Best scenario is 8th scenario with cycle time of 90 seconds and has LOS D. Based on coordination diagram obtained offset of 40 seconds and bandwidth of 13 seconds. 
Pengaruh Penambahan Serbuk Kayu Jati Terhadap Karakteristik Marshall Pada Campuran Aspal Porus Hendi Bowoputro; Ludfi Djakfar; Rahayu Kusumaningrum; Avista Candra Dewi S; Ristradianti Dwi A.
Rekayasa Sipil Vol 10, No 3 (2016)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.974 KB) | DOI: 10.21776/ub.rekayasasipil.2016.010.02.10

Abstract

Aspal merupakan material yang digunakan pada pekerjaan perkerasan lentur jalan. Genangan air yang sering terjadi terutama setelah hujan bisa menjadi masalah terhadap ketahanan aspal. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mencegah permasalahan ini adalah penggunaan aspal porus untuk digunakan dalam pekerjaan perkerasan jalan. Aspal porus adalah campuran yang memiliki gradasi agregat kasar lebih banyak dibandingkan dengan agregat halus. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh penambahan serbuk kayu jati terhadap nilai Marshall yang ada pada campuran aspal porus. Penggunaan serbuk kayu jati ini juga dapat mengurangi jumlah limbah serbuk kayu yang ada. Variasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah variasi kadar serbuk kayu jati dan variasi suhu perendaman. Variasi kadar serbuk kayu jati sebesar 4%, 5% dan 6% sedangkan variasi suhu perendaman 45ºC, 60ºC dan 75ºC. Jumlah benda uji untuk mencari KAO yang dibuat sebanyak 9 buah benda uji. Benda uji Marshall Immersion sebanyak 9 buah benda uji. Penelitian ini menggunakan metode analisis ANOVA Dua Arah. Hasil uji statistik menunjukan bahwa tidak ada pengaruh dari penambahan serbuk kayu jati terhadap nilai Marshall pada campuran aspal porus. 
Dampak Lumpur Sidoarjo Terhadap Kelancaran Lalu Lintas di Raya Porong Achmad Wicaksono; Harnen Sulistio; Ludfi Djakfar; Hendi Bowoputro
Rekayasa Sipil Vol 6, No 3 (2012)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.983 KB)

Abstract

Jalan arteri porong merupakan rute utama para moda angkutan barang, yang sebagian besar merupakan para pengantar barang - barang hasil ekspor ataupun impor yang berasal dari Tanjung Perak maupun berasal dari Pasuruan. Namun seiring dengan terjadinya luapan lumpur panas Lapindo membuat jalur atau rute utama tersebut tidak berfungsi secara optimal lagi dalam melayani tingkat volume kendaraan pengirim barang yang semakin meningkat selaras dengan permintaan masyarakat akan kebutuhan semakin melonjak, menimbulkan penumpukan kendaraan bermotor, khususnya kendaraan pengirim barang (kontainer) yang berujung pada keterlambatan pengiriman barang dari atau menuju pelabuhan (Tanjung Perak).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pergerakan kendaraan, kinerja lalulintas, BOK, nilai waktu, dan biaya tunggu barang kendaraan peti kemas, pada dua kondisi yaitu kondisi sebelum dan sesudah beroperasinya jalan alternatif arteri baru porong. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu meliputi analisis tingkat pelayanan jalan, asal tujuan, BOK (BOK), nilai waktu dan biaya tunggu barang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergerakan kendaraan mengalami peningkatan pergerakan dari total arus menerus. Sedangkan BOK, nilai waktu dan biaya tunggu barang untuk peti kemas mengalami penurunan. 
Kajian Pergerakan Kendaraan Belok Kiri Langsung Pada Simpang Bersinyal (Studi Kasus Di Kota Pasuruan) Khusnul Khotimah; Harnen Sulistio; Hendi Bowoputro
Rekayasa Sipil Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.562 KB)

Abstract

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tertulis bahwa pada simpang yang dilengkapi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, pengemudi kendaraan dilarang langsung berbelok kiri, kecuali ditentukan lain oleh rambu lalu lintas. Hal tersebut tidak selalu memberikan kontribusi positif bagi operasi lalu lintas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan keefektifan dari belok kiri saat lampu merah, mengetahui karakteristik kecelakaan lalu lintas khususnya orang menyeberang jalan di simpang bersinyal terkait belok kiri langsung dan batasan kondisi pengaturan simpang bersinyal yang dapat diterapkan larangan belok kiri langsung pada simpang di Kota Pasuruan. Penelitian ini dilaksanakan pada simpang bersinyal di Kota Pasuruan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji coba kondisi LTOR dan NLTOR dengan model Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 dan karakteristik kecelakaan orang menyeberang dengan Probabilitas Poisson. Hasil penelitian menunjukkan pada kondisi geometrik 4 lajur 2 arah (4/2) baik memiliki median maupun tidak memiliki median dapat dilaksanakan LTOR. Sedangkan pada kondisi geometrik tipe pendekat 2 lajur 2 arah (2/2) memiliki median maupun tidak memiliki median dapat dilakukan NLTOR. Seiring dengan pertambahan volume dengan kondisi geometrik yang tetap, kinerja persimpangan pada kondisi NLTOR lebih baik daripada kondisi LTOR, selain itu dengan adanya perubahan desain berupa penambahan lebar masuk, pengaturan boleh belok kiri langsung dapat diterapkan (kinerja persimpangan dengan LTOR sama dengan kinerja persimpangan dengan NLTOR). Kondisi batas penerapan LTOR rata-rata pada simpang di Kota Pasuruan adalah sebagai berikut : Kondisi I (untuk persentase volume belok kiri 0-40%) penerapan LTOR; Kondisi II (persentase volume belok kiri 40%-50%) pengaturan LTOR diperbolehkan dengan syarat dilakukan upaya manajemen persimpangan; Kondisi III (persentase volume belok kiri 50%-100%) penerapan NLTOR. Dari karakteristik kecelakaan didapatkan bahwa simpang Apotek berpeluang 0,5 sedangkan untuk simpang Bulu berpeluang 0,7. Kondisi ini menjadi pertimbangan simpang Apotek dan simpang Bulu untuk direkomendasikan dengan manajemen simpang dilarang belok kiri langsung (NLTOR). 
Pengaruh Temperatur dan Perendaman Lumpur Lapindo Terhadap Nilai Stabilitas Campuran Aspal Beton (Laston) Hendi Bowoputro; Amelia Kusuma Indriastuti; Asrizal Fahmi Hatta
Rekayasa Sipil Vol 3, No 3 (2009)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.395 KB)

Abstract

Lumpur panas Lapindo yang merusak sebagian badan jalan Tol Surabaya-Malang pada KM 38-39,seringkali merendam perkerasan pada Jalan Raya Porong saat terjadi kebocoran tanggul. Pada saat terjadikebocoran tanggul lumpur panas Lapindo maka lapis perkerasan pada Jalan Raya Porong menjadi terendam.Lumpur panas yang keluar disertai gas hidrogen sulfida (H2S) juga mengandung berbagai macam zat kimia danlogam dengan temperatur awal yang cukup bervariasi. Hal ini diprediksi akan berpengaruh terhadap kekuatan(stabilitas) lapis perkerasan aspal beton pada Jalan Raya Porong.Penelitian dilakukan untuk mengetahuipengaruh variasi temperatur lumpur panas Lapindo dan lama waktu perendaman terhadap nilai stabilitascampuran Laston.Penelitian ini menggunakan 4 variasi temperatur, yaitu 250C, 500C, 750C, dan 1000C dengan 5 variasiwaktu perendaman, yaitu 1, 7, 14, 21, dan 28 hari. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pada setiapperlakuan temperatur perendaman 500C, nilai stabilitas benda uji selalu lebih tinggi dibanding dengan yang padaperendaman 250C, dan terjadi penurunan nilai stabilitas pada skenario 750C serta 1000C. Diketahui pula bahwabenda uji yang direndam pada temperatur 1000C selama 28 hari telah mengalami penurunan nilai stabilitas dari1456.5 kg (tanpa perendaman) menjadi sebesar 689.1 kg, yang berarti terjadi penurunan lebih dari50%.Kesimpulan yang diperoleh adalah temperatur dan lama perendaman telah menurunkan nilai stabilitas atauberdampak negatif pada stabilitas LASTON. 
Pengaruh Asbuton Terhadap Karakteristik Marshall Perkerasan Daur Ulang Dengan Peremaja Oli Bekas Dan Solar Ludfi Djakfar; Hendi Bowoputro; Achmad Wicaksono; Gagoek Soenar P.
Rekayasa Sipil Vol 8, No 2 (2014)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.225 KB)

Abstract

Teknologi perkerasan daur ulang dapat mengembalikan kekuatan perkerasan, mengurangi ketergantungan terhadap material baru, serta mengurangi limbah perkerasan yang dewasa ini kurang optimal pemanfaatannya. Pada metode pencampuran aspal dingin (coldmix), digunakan peremaja untuk melunakkan aspal yang terkandung dalam perkerasan daur ulang. Peremaja yang digunakan yaitu oli bekas dan solar dengan proporsi oli bekas : solar yaitu 0 : 100, 25 : 75, 50 : 50, 75 : 25, dan 100 : 0, dengan kadar peremaja yang dicampurkan 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10% terhadap berat benda uji. Selain itu digunakan asbuton sebagai filler untuk mengisi rongga kosong dalam agregat perkerasan daur ulang. Kadar asbuton yang dicampurkan yaitu 3%, 6%, 9% dan 12% terhadap berat benda uji. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode regresi dan metode analisis ragam dengan menggunakan rancangan acak lengkap. Berdasarkan hasil dari metode tersebut, semakin banyak asbuton yang dicampurkan maka nilai stabilitas semakin meningkat. Proporsi paling optimum yaitu 75 : 25 dengan kadar asbuton 12% dan peremaja 2,9%. Dari nilai stabilitas benda uji yang diperoleh, nilai stabilitas benda uji tidak memenuhi standar Laston, namun dapat dijadikan alternatif pengganti Latasir. 
PENGARUH PENAMBAHAN PLASTIK POLYETHYLENE TEREPHTHALATE (PET) PADA CAMPURAN AC-WC TERHADAP KARAKTERISTIK UJI MARSHALL Hanny Martin, Ilham Firmansyah; Muhammad Zainul Arifin; Hendi Bowoputro
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2022)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk Indonesia menimbulkan dua permasalahan umum yaitu meningkatnya beban lalu lintas dan volume sampah, salah satunya adalah sampah plastik. Ada berbagai jenis plastik yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, yaitu PET (Polyethylene Terephthalate) yang umum untuk botol air mineral. Oleh karena itu, muncul sebuah ide untuk memodifikasi aspal dengan menambahkan plastik PET ke dalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah PET pada aspal terhadap nilai karakteristik Marshall serta untuk mengetahui nilai kadar aspal optimum dan kadar plastik optimum pada campuran AC – WC. Penelitian dimulai dengan melakukan pengujian dasar terhadap material aspal dan agregat yang akan digunakan. Dilakukan juga pengujian dasar terhadap aspal campuran Plastik PET kadar 4%, 5%, dan 6% (dari berat aspal) dengan metode pencampuran yaitu metode basah dimana dalam pencampurannya plastik PET dimasukkan ke aspal panas dan diaduk hingga homogen. Pembuatan benda uji dilakukan menggunakan variasi kadar aspal 5%, 5,5%, 6%, 6,5% (dari berat agregat) dengan penambahan variasi kadar PET 4%, 5%, dan 6% (dari berat aspal), serta dibuat juga benda uji tanpa penambahan plastik PET sebagai kontrol dengan rincian 16 perlakuan dengan 3 pengulangan tiap perlakuan. Setelah itu akan dilakukan pengujian Marshall dan dilanjutkan analisis data dengan pengujian ANOVA dua arah. Dari hasil percobaan, plastik PET berpengaruh terhadap campuran aspal dalam meningkatkan nilai stabilitas dan nilai MQ, untuk nilai flow, nilai VFB dan nilai VMA mengalami penuruhan pada seluruh kadar penambahan plastik PET, seluruh pengaruh pemambahan tetap masuk dalam Spesifikasi Bina Marga 2018. Nilai VIM mengalami peningkatan pada kadar 4% dan penurunan pada kadar 6%. Berdasarkan dari analisa grafik pita, diperoleh kadar aspal optimum untuk masing – masing persentase kadar PET berturut- turut sebagai berikut untuk kadar PET 4% diperoleh nilai KAO 6,2%, untuk kadar PET 5% diperoleh KAO 6,25% dan untuk kadar PET 6% diperoleh KAO 6,28%. Hal itu dapat disimpulkan bahwa pencampuran PET dengan Aspal pada campuran AC-WC dapat maksimum apabila dengan kombinasi persentase kadar Aspal dan PET yang tepat.