Yatnanta Padma Devia
Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Identifikasi Sisa Material Konstruksi Dalam Upaya Memenuhi Bangunan Berkelanjutan Devia, Yatnanta Padma; Unas, Saifoe El; Nariswari, W.
Rekayasa Sipil Vol 4, No 3 (2010)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.874 KB)

Abstract

Sisa material konstruksi didefinisikan sebagai sesuatu yang sifatnya berlebih dari yang disyaratkan baik itu berupa hasil pekerjaan maupun material konstruksi yang tersisa/tercecer/rusak sehingga tidak dapat digunakan lagi sesuai fungsinya. Selain pengaruhnya terhadap biaya, sisa material konstruksi ini juga berdampak terhadap lingkungan. Dalam konsep pembangunan berkelanjutan untuk sustainable building, harus ada integrasi lingkungan, ekonomi dan sosial saat proses perencanaan, pelaksanaan konstruksi dan operasi pemeliharaan suatu lingkungan terbangun dimana salah satunya adalah manajemen dari sumber material dan sampah/sisa material konstruksi (construction waste). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis dan kuantitas sisa material konstruksi dominan yang timbul di proyek konstruksi dan mengkaji dampak sisa material konstruksi dominan tersebut terhadap lingkungan. Sampel penelitian adalah consumable material proyek perumahan dan hotel di kota Malang- Jawa Timur. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah pengamatan lapangan, wawancara dan penyebaran kuisioner. Analisis data menggunakan analisis kuantitatif untuk mengetahui jenis dan kuantitas sisa material konstruksi yang diuji dengan metode regresi untuk mendapatkan sisa material kontruksi dominan. Selanjutnya sisa material konstruksi dominan dikaji secara deskriptif mengenai dampaknya terhadap lingkungan. Hasil yang diperoleh adalah sisa material konstruksi terbesar di proyek perumahan dan hotel di Kota Malang adalah batu bata berkisar 13,4 – 13,5 % untuk proyek perumahan dan hotel. Sisa material konstruksi batu bata murni tidak berdampak terhadap lingkungan dan termasuk material yang bisa dipakai kembali (reuse) dan didaur ulang (recycle). 
Pengaruh Penambahan Kapur dan Abu Terbang Dalam Laju Pelepasan Air Dari Lumpur Biologis (IPAL SIER) Devia, Yatnanta Padma
Rekayasa Sipil Vol 3, No 2 (2009)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.635 KB)

Abstract

Pada instalasi pengolahan air limbah (IPAL) umumnya dihasilkan produk samping berupa lumpur. Lumpur diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan agar dampak negatif dapat diminimalkan dan volume airnya tereduksi. Untuk metode pelepasan air dari lumpur, cara mekanik, umumnya didahului dengan pengkondisian lumpur. Bahan pengkondisi fisik antara lain adalah kapur (kapur terhidrasi, Ca(OH)2) dan abu terbang (fly ash). Dalam penelitian ini dikaji pengaruh kapur, limbah abu terbang, serta kombinasi kapur dan abu terbang untuk mempercepat proses pelepasan air dari lumpur IPAL (lumpur biologis) dengan menggunakan berbagai variasi tekanan filter press.Sumber lumpur dari lumpur biologis (Instalasi Pengolahan Air Limbah, IPAL PT. SIER Rungkut - Surabaya). Metodenya uji solid dan tes ekspresi. Pencampuran lumpur dengan kapur, abu terbang, kapur+abu terbang dengan alat jar-stirring. Uji solid untuk memeriksa kandungan TSS dari cake lumpur setelah penambahan bahan-bahan tersebut di atas. Tes ekspresi dengan alat filter press akan menghasilkan cake lumpur yang diukur waktu pelepasan air dan volume filtrat pada empat variasi tekanan. Parameter yang diukur : pH, temperatur, TSS, spesific resistance to filtration (SRF).Hasil penelitian yang diperoleh adalah pelepasan air lumpur biologis meningkat saat diberi kombinasi kapur 100% dan abu terbang 100% pada tekanan 4 kg/cm2 yang ditandai dengan penurunan SRF 90,48%. 
STUDI EVALUASI PEMANFAATAN DEBIT SUMBER AIR KALI REMU UNTUK KEBUTUHAN AIR BERSIH KOTA SORONG Rumatarai, Marthina Hermina; Suharyanto, Agus; Devia, Yatnanta Padma
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.952 KB)

Abstract

Air merupakan salah satu komponen yang sangat penting bagi makhluk hidup termasuk manusia. Keberadaan air dalam bentuk sumber air dapat berupa mata air, air tanah, air  permukaan (sungai, rawa, danau) yang mana perlu diperhatikan sisi kuantitas, kualitas, dan kontinuitas. Untuk sumber air permukaan khususnya sungai umumnya memenuhi syarat kuantitas dan kontinuitas namun perlu penyelidikan lebih lanjut.  Demikian pula hanya dengan kota Sorong, dengan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan air bersih tentu saja akan semakin meningkat. Untuk itu perlu melihat keberadaan potensi sumber air yang digunakan untuk kebutuhan air bersihnya. Berdasarkan latar belakang diatas, Kota Sorong memerlukan perhitungan kembali kebutuhan air bersih, jumlah penduduk, serta jaringan pipa yang digunakan agar pemenuhan kebutuhan air bersih sesuai dengan potensi yang ada. Kebutuhan air bersih dihitung dari kebutuhan air domestik, kebutuhan air non domestik, kebutuhan harian maksimum dan kebutuhan jam puncak.Untuk memperkirakan jumlah penduduk pada tahun 2026, digunakan data sensus penduduk tahun-tahun sebelumnya yaitu data penduduk tahun 2009-2013.Selanjutnya, perhitungan proyeksi penduduk dihitung dengan tiga metode yaitu metode geometrik, metode aritmatik, metode least square, kemudian dipilih salah satu yang mendekati bentuk kurva dari data penduduk Kota Sorong. Perhitungan debit andalan dimaksudkan untuk menentukan besarnya debit yang tersedia untuk kebutuhan penyedia air bersih sepanjang tahun dengan resiko kegagalan yang telah diperhitungkan. Debit andalan ini akan dibandingkan dengan kebutuhan air bersih, apakah bisa mencukupi atau tidak. Selanjutnya dilakukan perencanaan jaringan distribusi air bersih Kota Sorong dengan bantuan program Epanet 2.0. Hasil penelitian jumlah penduduk Kota Sorong sampai dengan tahun 2026 sebesar 138.950 jiwa sedangkan debit kebutuhan air bersih jaringan pipa distribusi untuk Kota Sorong domestik = 159,29 L/det, kebutuhan non domestik = 23,74 L/det, kebutuhan harian rata-rata = 218,38L/det, kebutuhan harian maksimum = 251,137L/det, kebutuhan pada jam puncak = 262,056L/det. Besarnya potensi sumber air baku untuk pemenuhan kebutuhan air bersih berkisar 251 L/det-310 L/det atau 21.686,4 m³/hari – 26.784 m³/hari sedangkan untuk total kebutuhan air bersih setelah dilakukan proyeksi hingga tahun 2026 adalah 22.641,64 m³/hari atau 262,056L/det.Untuk memenuhi kebutuhan air tahun 2026 diperlukan penggantian pipa yakni pipa 3, pipa 5, pipa 6, pipa 7, pipa 8, pipa 9, pipa 11, pipa 12, pipa 14, dan pipa 15 dimana kondisi eksisting diameter pipa antara 25 mm – 300 mm menjadi 100 mm – 300 mm. Kecepatan pengaliran jaringan pipa umumnya memenuhi syarat yaitu 0,2 – 2 m/det, serta headloss yang memenuhi kriteria yaitu maksimal 10 m/km. Kata kunci :Air Bersih, Epanet, Jaringan Pipa
PENGARUH PERUBAHAN TATAGUNA LAHAN TERHADAP DEBIT LIMPASAN DRAINASE DI DAERAH KOTA SURABAYA BARAT Faradina, Alifia; Wijatmiko, Indradi; Devia, Yatnanta Padma
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.975 KB)

Abstract

Kawasan sistem drainase saluran sekunder Gunungsari sering terjadi genangan atau banjir pada saat hujan. Hal ini dikarenakan adanya perubahan tataguna lahan, yang awalnya merupakan daerah resapan air berubah menjadi area padat pemukiman yang mengakibatkan terganggunya daya resap tanah sehingga aliran permukaan (run off) menjadi semakin besar. Analisis yang digunakan pada skripsi ini meliputi analisis hidrologi, analisis tataguna lahan, analisis debit domestik, analisis debit kumulatif dan analisis hidrolika. Analisis hidrologi memperhitungkan curah hujan rencana periode ulang 2, 5, dan 10 tahun dengan distribusi Log Pearson III, serta perhitungan debit banjir rencana dengan periode ulang tersebut cara metode rasional dan metode nilai koefisien tataguna lahan ( C ) rata-rata menghitung tiap luas pemakaian lahan lalu dibagi oleh luas tiap sub das. Analisis buangan domestik dihitung dari jumlah penduduk tahun ke depan dan kebutuhan air bersih penduduk. Analisis debit kumulatif dilakukan memperhitungkan debit domestik dan debit banjir rencana periode ulang 2,5, dan 10 tahun. Untuk perhitungan analisis hidrolika dilakukan untuk  mengetahui kapasitas eksisting penampang saluran.Hasil dari analisis perubahan tataguna lahan ini didapat perbandingan nilai ( C ) rata-rata dari tahun 2002 sebesar 0,732, tahun 2007 sebesar 0,725 dan pada tahun 2017 nilai (C) rata-rata sebesar 0,747. Berdasarkan hasil analisis debit banjir rencana, analisis debit kumulatif dengan periode10 tahun dan analisis hidrolika, saluran sekunder yang masih terjadi banjir antara lain Darmo Indah (ruas 5-2) dengan Qkap dan Qak sebesar 2,49 m3/det dan 4,360 m3/det, Darmo Harapan (ruas 4-5) Qkap sebesar 2,90 m3/det dan Qak sebesar 4,496 m3/det. Darmo Satelit (ruas 7-8) Qkap sebesar 4,08 m3/det dan Qak sebesar 4,586 m3/det dan Simo Gunung (ruas 18-19) dengan Qkap. dan Qak. sebesar 1,31 m3/det dan 2,648m3/det. Kapasitas eksisting saluran sekunder tidak mampu untuk menampung debit air kumulatif pada 10 tahun mendatang. Oleh karena itu, solusi untuk mengatasi genangan yaitu dengan mengganti material saluran dengan box culvertpada saluran yang mengalami genangan, serta melakukan pemeliharaan dan kebersihan terhadap semua saluran drainase dari sampah penduduk dan sedimentasi. Kata kunci : Analisis, Debit, Tataguna Lahan, Gunungsari  
KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN BUMI KANJURUHAN KABUPATEN MALANG Dabi, Fransiska R; Devia, Yatnanta Padma; Wijatmiko, Indradi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.73 KB)

Abstract

Pertambahan penduduk di Kabupaten Malang harus diikuti dengan sarana dan prasarana yang memadai, khususnya perumahan.Salah satu perumahan yang sedang berkembang adalah perumahan Bumi Kanjuruhan yang mana perumahan ini diutamakan untuk pegawai negeri sipil (PNS). PT Kharisma selaku pengembang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Malang membangun perumahan Bumi Kanjuruhan, Kabupaten Malang, dimanaperumahan ini perlu dikaji kelayakan secara finansial untuk mengetahui apakah perumahan ini layak dibangun atau tidak. Metode yang digunakan dalam studi kelayakan ini adalah dengan menggunakan parameter Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR) danPayback Period (PP). Perhitungan kelayakan didasarkan pada 3 alternatif yaitu 100 modal sendiri, 70% modal sendiri dan 30% modal pinjaman, serta 50% modal sendiri dan 50% modal pinjaman. Suku bunga dihitung dengan menggunakan weighted average cost of capital (WACC). Hasil NPV untuk alternatif 1 sebesar Rp 9.000.436.026 alternatif 2 sebesar - Rp 7.610.997.065, dan alternatif 3 sebesar - Rp 8.434.739.436. Alternatif yang layak untuk dijalankan ialah alternatif 1 karena NPVbernilai positif, sedangkan alternatif 2 dan alternatif 3 tidak layak karena NPV bernilai negatif.Batas suku bunga yang ditawarkan sehingga memenuhi kelayakan dengan metode IRR adalah alternatif 1 sebesar 16,36%, alternatif 2 sebesar 1,42%, dan alternatif 3 sebesar 0%. Alternatif yang layak untuk dijalankan ialah alternatif 1 karena suku bunga yang ditawarkan lebih dari faktor diskon, sedangkan alternatif 2 dan alternatif 3 tidak layak karena suku bunga yang ditawarkan kurang dari faktor diskon. Perbandingan nilai yang ditawarkan menurut kelayakan finansial dengan metode BCR adalah alternatif 1 bernilai 1,34, alternatif 2 bernilai 0,72, dan alternatif 3 bernilai 0,32. Alternatif yang layak untuk dijalankan ialah alternatif 1 karenaIRR > 1 sedangkan alternatif 2 dan alternative 3 tidak layak karena IRR < 1. Jangka waktu pengembalian yang diperlukan sehingga pengembang memperoleh keuntungan adalah alternatif 1 berjumlah 4 tahun 5 bulan, alternatif 2 berjumlah 10 tahun 1 bulan, dan alternatif 3 jumlahnya melebihi periode yang ditentukan. Alternatif yang layak untuk dijalankan ialah alternatif 1 karena pengembalian modalnya lebih cepat dari alternatif lainnya.Kata Kunci :benefit cost ratio, finansial, internal rate of return, net present value, payback period, perumahan, studi kelayakan, dan weighted average cost of capital.
ANALISA MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Nadhila, Arifa Nurina; ., Wisnumurti; Devia, Yatnanta Padma
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.264 KB)

Abstract

Suatu proyek konstruksi pasti memiliki target waktu pengerjaan yang harus diselesaikan dengan cepat dan tepat, namun pada kenyataanya ada hal-hal yang  menghambat pengerjaan proyek. Berdasarkan laporan data International Labor Organization (ILO) setiap harinya terjadi sekitar 6.000 kecelakaan kerja fatal di dunia. Di Indonesia kecelakaan kerja yang dialami para buruh dari setiap 100.000 tenaga kerja dan 30% diantaranya terjadi di sector konstruksi. Untuk itu, studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko K3 yang dihadapi serta mengklasifikasi setiap risiko K3 yang menghambat kinerja. Lebih lanjut studi ini akan memberi solusi terbaik terhadap risiko K3 yang terjadi serta mengetahui tingkatan kepatuhan proyek terhadap standar penanganan risiko K3. Proses survey ini dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada para responden pekerja di proyek Pembangunan Gedung Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, dimana kuesioner didasarkan pada risiko K3 yang mungkin terjadi. Hasil kuesioner dianalisa kevalidan dan reliabilitasnya dengan menggunakan program SPSS 2.2. Jenis risiko dianalisis dengan  menggunakan matriks  AS/NZS 4360 (2004) untuk mengetahui tingkatan risiko yang terjadi pada proyek. Dari hasil tingkatan risiko akan dikaji pengendalian risiko yang terjadi. Selanjutnya adalah menghitung kepatuhan proyek terhadap standar penanganan risiko K3 dengan cara membandingkan keadaan yang terjadi di proyek dengan standar K3 yang berlaku. Hasil uji validitas dan reliabilitas terdapat beberapa variabel yang tidak valid dari jumlah  41 variabel yang diajukan ternyata hanya 30 variabel yang valid. Dari analisis jenis risiko  terdapat 25 variabel dengan risiko rendah, 3 variabel dengan risiko sedang dan 2 variabel dengan risiko tinggi. Untuk memperkecil tingkat risiko maka diperlukan pengendalian risiko dengan cara engineering, administratif dan alat pelindung diri. Prosentase kepatuhan pada proyek ini adalah 71,87%.   Kata kunci :alat pelindung diri, keselamatan dan kesehatan kerja, reliabilitas, risiko,validitas.
PERENCANAAN SUMUR RESAPAN SEBAGAI PENGENDALI AIR LIMPASAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BRI MEDIKA KOTA MALANG Ummah, Karimatul; Wijatmiko, Indradi; Devia, Yatnanta Padma
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan lingkungan yang sering dijumpai yaitu terjadinya banjir pada musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau. Hal tersebut disebabkan tidak adanya wadah penampungan air ketika hujan. Berdasarkan Permen PU No. 12 Tahun 2014 pasal 1 salah satu penanggulangannya yaitu dengan pembangunan sumur resapan. tujuan pembangunan sumur resapan adalah pengendali limpasa serta meningkatkan tinggi muka air tanah. Metode yang digunakan dalam perencanaan yaitu analisis hidrologi data hujan 20 tahun terakhir stasiun terdekat.  Sebagai acuan perencanaan sumur resapan digunakan SNI ) 8456:2017 tentang sumur dan parit resapan hujan. Berdasarkan hasil analisis data tanah, jenis tanah termasuk pasir kasar dengan kapasitas resapan 36cm/jam. Desain sumur resapan tipe IIIa diameter 1 meter sedalam 3 meter dengan air hujan yang berasal dari atap bangunan masuk kedalam sumur melalui pipa air. Dibutuhkan 4 buah sumur dengan total biaya pembuatan sebesar Rp. 10.880.000                                                                                                          Kata kunci: Debit, Limpasan, Sumur Resapan, Biaya
Studi Evaluasi Pengolahan Air Limbah Industri Secara Terpusat Di Kawasan Industri Rembang Pasuruan (PIER) Ruslin Anwar; Yatnanta Padma Devia; Anton Abdur Rahman
Rekayasa Sipil Vol 2, No 3 (2008)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.677 KB)

Abstract

Dalam kawasan industri, seiring dengan banyak dan beranekaragamnya jumlah industri, maka air limbah yang dikeluarkan perlu ditangani secara khusus. Selain dari pre treatment yang dilakukan oleh setiap industri, dalam suatu kawasan industri harus memiliki pengolahan air limbah terpusat yang menampung air limbah dari semua industri, sebagaimana di Kawasan Industri Rembang Pasuruan (PIER). Dalam suatu instalasi pengolahan air limbah (IPAL), maka hasil akhir yang dikehendaki ialah effluent yang dibuang ke badan air harus memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Selain itu, untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari unit pengolahan air limbah industri, maka perlu mengetahui efisiensi pengolahannya, serta mengetahui bagaimana kinerja dan kapasitas dari tiap bangunan pengolah dalam menampung beban limbahnya, baik untuk masa sekarang maupun masa mendatang.Untuk mengetahui kualitas effluent yang dihasilkan dan seberapa efisiensi pengolahannya, maka dilakukan sampling (parameter pH, TSS, COD dan DO) sebanyak 2 kali di tiap inlet dan outlet bangunan dan pemeriksaan sampel itu di laboratorium. Sedangkan untuk mengetahui kinerja dan kapasitas tiap bangunan pengolah, maka perlu diketahui debit dan karakteristik air limbah dibanding dengan spesifikasi/dimensi dari tiap bangunan pengolah. Untuk perhitungan debit masa mendatang adalah berdasarkan pengukuran debit sekarang dan kondisi debit di tahun-tahun sebelumnya.Dari evaluasi yang telah dilakukan diketahui bahwa effluent hasil pengolahan telah memenuhi baku mutu air limbah, diantaranya TSS sebesar 123 mg/l dan 40 mg/l dengan baku mutu sebesar 200 mg/l, dan COD sebesar 66 mg/l dan 63,43 mg/l dengan baku mutu sebesar 100 mg/l. Untuk efisiensi penurunan kadar polutan di tiap bangunan pengolah cukup baik, diantaranya pada TSS sebesar 50 % dan 75 %, COD sebesar 92,2 % dan 91,5 % dan DO sebesar 89,6 % dan 89 %. Khusus untuk kadar TSS, terjadi kenaikan efisiensi yang besar antara sampel 1 (50%) dengan sampel 2 (75 %). Hal ini disebabkan pada sampel awal, diambil saat air limbah di bak pengendap pertama cukup keruh, sedangkan sampel kedua diambil setelah dilakukan pengurasan total pada bak pengendap pertama. 
Pengaruh Aspek Hidrolika Dalam Teknologi Membran Untuk Penyediaan Air Bersih Di Daerah Bencana Yatnanta Padma Devia; Alwafi Pujiraharjo; Cahyo Adhi P
Rekayasa Sipil Vol 10, No 3 (2016)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.362 KB) | DOI: 10.21776/ub.rekayasasipil.2016.010.02.08

Abstract

Kekurangan dan kualitas air bersih yang menurun menjadi dampak dari suatu daerah bencana. Penanganan yang ada selama ini dengan pengiriman truk tangki namun seringkali terkendala karena jumlah dan akses terbatas. Untuk itu perlu suatu alternatif yang lebih mudah, murah, terjangkau dan tepat guna. Salah satunya adalah teknologi membran dalam proses forward osmosis (FO). Penelitian awal ini untuk mengkaji kemungkinan pemakaian teknologi forward osmosis di daerah bencana ditinjau dari sisi hidrolika. Penelitian ini merupakan eksperimen di laboratorium dan analisis data dikaji dengan menggunakan konsep hidrolika dan analisis kimia. Hasilnya adalah kecepatan aliran optimum 0,25 m/detik yang menghasilkan bilangan Reynold 2039 pada air baku dan 2620 pada larutan penyeimbang dimana termasuk jenis aliran transisi atau turbulen rendah. Pada kecepatan ini fluks air yang dihasilkan lebih tinggi 30% dari kecepatan 0,17 m/detik yakni 8,4 L/m -jam. Untuk penyisihan kontaminan tertinggi dicapai pada kecepatan 0,25 m/detik dimana penyisihan nitrit, nitrat dan kalium permanganat secara berurutan adalah 51,22%, 95,11%, 97,03%. 
Studi Dampak Rencana Reklamasi Di Teluk Lamong Propinsi Jawa Timur Terhadap Pola Arus Pasang Surut Dan Angkutan Sedimen Alwafi Pujiraharjo; Arief Rachmansyah; Pudyono Pudyono; Agus Suharyanto; Yatnanta Padma Devia; Dwi Ratna Nur F.
Rekayasa Sipil Vol 7, No 2 (2013)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.115 KB)

Abstract

Rencana pengembangan Teluk Lamong yaitu peningkatan kapasitas bongkar muat dan terminal peti kemas, pengembangan water front city, dan terminal multi purpose dikhawatirkan akan berdampak negative terhadap pola arus dan sedimentasi di Teluk Lamong, kondisi lingkungan, dan kondisi social masyarakat di sekitar Teluk Lamong. Dampak dari sedimentasi ini dikhawatirkan akan menyebabkan pendangkalan alur pelayaran sungai di Selat Madura. Selain itu juga dikhawatirkan akan mengganggu habitat satwa di Pulau Galang yang merupakan wilayah konservasi. Penelitian ini hanya mengkaji dampak dari rencana reklamasi terhadap perubahan pola arus pasang surut dan sedimentasi di Teluk Lamong. Studi dilakukan dengan menggunakan bantuan simulasi model numerik untuk memprediksi perubahan pola arus dan perubahan pola angkutan dan endapan sedimen di Teluk Lamong dengan adanya reklamasi. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data batimetri dan topografi Teluk Lamong, data karakteristik sedimen, data detail rencana reklamasi, data debit sungai dan data pasang surut. Data topografi, batimetri dan detail rencana reklamasi digunakan sebagai input geometri Teluk Lamong. Sedangkan data pasang surut, karakteristik sedimen, dan debit sungai digunakan sebagai kondisi batas dalam simulasi pola arus dan sedimen. Analisis hasil simulasi dilakukan terhadap 5 skenario model yang dipilih. Dari hasil simulasi diketahui pola arus pasang surut dan pola penyebaran sedimen di Teluk Lamong. Berdasarkan hasil simulasi ini juga diperoleh prediksi ketebalan endapan sedimen di Teluk Lamong berikut dampaknya terhadap alur pelayaran Selat Madura. Hasil simulasi menunjukkan bahwa perlu perbaikan bentuk, posisi dan luas area reklamasi terhadap rencana reklamasi yang sudah ada. Perbaikan bentuk area reklamasi disarankan mengikuti Model 5.