Mutingatu Sholichah
Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Prevention of unwanted pregnancy in adolescents Fatchurrahmi, Rifka; Sholichah, Mutingatu
Community Empowerment Vol 6 No 7 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.702 KB) | DOI: 10.31603/ce.5013

Abstract

Adolescence is a transitional period between children and adults, where there is rapid growth, secondary sex characteristics arise, fertilization is achieved and psychological and cognitive changes occur. However, the level of adolescent knowledge about reproductive health is still low. As a result of the lack of knowledge of adolescents about reproductive health, among others, the increase in the number of unwanted pregnancy. Unwanted pregnancy in adolescents also occurs in one area in Yogyakarta city, so that community-based preventive interventions are needed. The intervention provided was in the form of psychoeducational activities for adolescents and parents. Parents are given intervention because they have a role in preventing unwanted pregnancies in adolescents, for example by maintaining effective communication with adolescents and getting used to being open mind. The results of this activity have proven to be effective because they can increase knowledge significantly.
TERAPI TAWA UNTUK MENURUNKAN KECENDERUNGAN BURNOUT PADA GURU PENDAMPING ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Risna Hayati; Rahma Widyana; Mutingatu Sholichah
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 12, No 1: Vol 12 No 1 Feb 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.222 KB) | DOI: 10.26555/humanitas.v12i1.3832

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi tawa dalam menurunkan kecenderungan burnout pada guru pendamping anak berkebutuhan khusus. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 10 orang yang mengalami kecenderungan burnout. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kecenderungan burnout dengan Skala Kecenderungan Burnout. Rancangan eksperimen menggunakan quasi eksperimen pre-test post-test control group design. Intervensi yang diberikan kepada subjek dalam kelompok eksperimen berupa terapi tawa sebanyak 8 kali pertemuan dalam dua minggu. Analisis kuantitatif menggunakan non parametric test dengan uji Mann Whitney pada gain score pre-post kelompok eksperimen dan kontrol, yang menghasilkan nilai Z -2,009 dengan taraf signifikansi p = 0,045 (p<0,05). Analisis kualitatif dilakukan dengan menganalisis hasil wawancara, dan observasi. Hasil yang didapat memperlihatkan bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan pada tingkat kecenderungan burnout antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mengalami penurunan kecenderungan burnout sedangkan kelompok kontrol tidak mengalami penurunan.
PENGARUH PERSEPSI REMAJA TENTANG KONFLIK ANTAR ORANG TUA DAN RESILIENSI TERHADAP DEPRESI DAN KECEMASAN Mutingatu Sholichah
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 13, No 1: Vol. 13 No. 1 Februari 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.457 KB) | DOI: 10.26555/humanitas.v13i1.3837

Abstract

Keluarga memainkan peran yang sagat penting dalam perkembangan anak dan remaja, namun tidak semua keluarga dapat memberikan situasi yang kondusif bagi anak untuk tumbuh kembang secara optimal, misalnya keluarga yang diwarnai konflik antar orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh Persepsi remaja tentang konflik yang dialami oleh orangtuanya terhadap depresi dan kecemasan sebagai bentuk internalizing problems pada remaja, serta mengungkap peran resiliensi sebagai faktor mediasi. Partisipan penelitian adalah 102 Siswa-siswi dari dua sekolah menengah di Yogyakarta berusia 12-17 tahun. Alat ukur yang digunakan diadaptasi dari Skala kecemasan T-Mas yang dikembangkan oleh Taylor, skala depresi KADS (Kurcher Adolescent Depression Scale) versi 11, The Resilience Scale yang dikembangkan Wagnild & Young, serta skala The Children’s Perception of Interparental Conflict Scale (The CPIC) yang dikembangkan oleh Grych dan Finchman. Data dianalisis dengan menggunakan analisis jalur (path analysis). Hasil menunjukkan persepsi tentang konflik antar orangtua terbukti memiliki pengaruh langsung yang signifikan baik terhadap kecemasan maupun depresi. Pengaruh tersebut menjadi tidak signfikan ketika dimediasi oleh resiliensi. Resiliensi memainkan peran penting dalam menurunkan efek negatif yang diakibatkan oleh konflik antar orangtua.
RELIGIOUS COGNITIVE BEHAVIOR COUNSELING TO INCREASE SUBJECTIVE WELLBEING IN ADOLESCENTS SURVIVOR OF FAMILY VIOLENCE Mutingatu Sholichah; Sri Kushartati; Erny Hidayati
Jurnal Psikologi Integratif Vol 8, No 2 (2020): Psikologi Integratif
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpsi.v8i2.1976

Abstract

Abstract. Family plays an important role in nurturing and guiding adolescents to develop their identity and character. However, for adolescents who have grown up in families that experienced conflict or even violence, they have an increased risk to develop both internalizing and externalizing problems which lead to their lower Subjective Wellbeing (SWB). Group counseling with a cognitive behavioral approach known as religious cognitive behavior counseling (RCBC) using Islamic prayer implementation, was applied to change negative cognitive distortion or self-talk, in adolescents who experienced family violence. Using experimental study, the RCBC was expected to help participants improving their well-being. Pretest and posttest were executed to measure their subjective well-being before and after the counseling for 40 participants. The results showed that RCBC significantly increased positive affect with the value of t = -2.658; p-0.005. The RCBC can be developed as an alternative intervention to increase SWB in adolescents particularly in Moslem community.Keywords: Adolescents, group counseling, religious cognitive behavior, subjective wellbeingAbstrak. Keluarga memiliki peran penting dalam proses pendewasaan dan pembimbingan remaja untuk mengembangkan identitas dan karakter mereka. Akan tetapi, remaja yang tumbuh dalam keluarga yang mengalami konflik atau bahkan kekerasan. Mereka memiliki peningkatan resiko dalam mengembangkan masalah internal dan eksternal yang menuntun mereka pada Kesejahteraan Subjektif (SWB). Konseling kelompok menggunakan sebuah pendekatan perilaku kognitif yang dikenal dengan Religious Cognitive Behavior Counseling (RCBC) menggunakan implementasi berdoa secara Islam, yang digunakan untuk mengubah distorsi kognitif atau self-talk pada remaja yang mengalami kekerasan di rumah. Penelitian kali ini menggunakan studi eksperimen dengan RCBC yang diharapkan membantu subjek meningkatan kesejahteraan subjektifnya. Pre-tes dan pos-tes dilakukan untuk mengukur keadaan kesejahteraan subjektif sebelum dan sesudah pada 40 subjek. Hasil menunjukkan bahwa RCBC secara signifikan berpengaruh positif dengan nilai t = -2.658; p-0.005. Kesimpulannya, RCBC dapat dikembangkan sebagai sebuah intervensi alternatif untuk meningkatkan kesejahteraan subjektif pada remaja khususnya pada komunitas Muslim.Kata Kunci: Remaja, konseling kelompok, perilaku kognitif beragama, kesejahteraan subjektif  
Intervensi Psikososial Untuk Menurunkan PTSD dan Meningkatkan Resiliensi Warga Penyintas Bencana Tanah Longsor di Banjarnegara Choirul Anam; Mutingatu Sholichah; Sri Kushartati
Psikoislamedia : Jurnal Psikologi Vol 3, No 1 (2018): PSIKOISLAMEDIA : JURNAL PSIKOLOGI
Publisher : State Islamic University (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.938 KB) | DOI: 10.22373/psikoislamedia.v3i1.5208

Abstract

The landslide disaster in Jemblung, Sampang, Karangkobar, Banjarnegara, Central Java, caused massive losses, 95 dead and 13 others missing, many wounded and loss of agricultural land and property rights and infrastructure damage. Initial assessment showed that after 9 months of the disaster, most of the survivors who participated in the study still showed symptoms of PTSD and a low level of resilience. Based on these data, this research is aimed to decrease PTSD and increase resilience among disaster survivors through psychosocial intervention. The study design is action research, involving 25 survivors. Data obtained through PTSD scale and resilience scale, analyzed by Wilcoxon-sign test statistic. Interview and observation data were analyzed qualitatively. The results showed a significant decrease in the symptoms of PTSD Z = -1,994 (p = 0.046; p <0.05), but no significant increase found in resilience score Z = -0.890, (p = 0.373; p> 0.05 ). the results of qualitative analysis showed the survivors started showing the spirit to restart the routine of making a living by producing snacks but some of the survivors had not been involved because they were still afraid to face the risks of changing jobs from farmers, so they still need further assistance
Kebermaknaan Hidup Pada Pekerja Sosial di Unit Disabilitas Yayasan S Yogyakarta Sri Wahyu Anggraini; Mutingatu Sholichah
Empathy : Jurnal Fakultas Psikologi Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No. 1, Juni 2022
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/empathy.v5i1.22294

Abstract

Meaningfulness Of Life For Social Workers At Disability Unit Of S Foundation In Yogyakarta.Working as a social worker in the social sector is very challenging. The existence of various types of disabilities causes difficulties, both in adapting and communicating. Meanwhile, the financial amount received is inadequate. Research related to social workers is still limited because people are also unfamiliar with the profession of social worker. The study is a qualitative research with a phenomenological approach which aims to reveal the meaning of life of social workers at  S foundation and factors that infuence it. Data were collected through interviews and analyzed using content analysis and validated through member check technique. The manifestation of the meaning of life in social workers is reflected in the freedom of will to choose and carry out work according to their passion, without being controlled by factors outside themselves. They hold on to their choice even though their job requires them to make a lot of sacrifices without adequate financial rewards so that their families and communities perceive their job status as volunteering. Internal factors that affect the meaning of life are personality and appreciation and belief in work, while external factors consist of social support and work values.
Empathic Communication Training to Increase Family Resilience Mutingatu Sholichah; Sri Kushartati
Journal of Educational, Health and Community Psychology VOL 12 NO 1 MARCH 2023
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jehcp.v1i1.17085

Abstract

As the smallest unit of society, the family inevitably encounters various challenges in supporting each member as they navigate their personal developmental tasks. As such, families must develop the ability to persevere through obstacles and adverse events, maintaining their function and role in society while demonstrating family resilience. This study uses an experimental method to investigate the effects of empathic communication training on increasing family resilience. Six families comprising 15 individuals participated in the study conducted in Kulon Progo, Indonesia. The assessment was conducted using a resilience scale and focused group discussion. The result demonstrates a significant increase in family resilience (Z= -2.226, p <0.05) following the emphatic communication training. Therefore, empathic communication training is a feasible alternative for enhancing family resilience.
COPING STRESS PADA FAMILY CAREGIVER PASIEN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) Desi Ariska; Mutingatu Sholichah
JKP (Jurnal Konseling Pendidikan) Vol 7, No 1 (2023): JKP (Jurnal Konseling Pendidikan)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jkp.v7i1.21234

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengungkap secara mendalam mengenai sumber-sumber stres yang dialami dan proses coping yang dimiliki caregiver orang dengan gangguan jiwa.            Penelitian menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi. Penelitian ini melibatkan dua orang subjek yang berperan sebagai caregiver bagi keluarganya yang mengalami gangguan jiwa dan dua orang significant person.            Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber-sumber stres subjek I berasal dari anak yang mengalami gangguan jiwa skizofrenia dan sangat sulit diminta mengkonsumsi obat. Subjek I cenderung menggunakan problem focused coping bentuk confronting coping dan seeking information. Subjek I hanya menggunakan emotional focused coping ketika terdesak dan merasa tidak mampu mengubah keadaan. Kondisi stress subjek II berasal dari kakak yang mengalami skizofrenia. Subjek II lebih mandiri secara ekonomi karena memiliki usaha sendiri dan mendapat materi  dari suami. Subjek II lebih cenderung menggunakan emotional focused coping bentuk seeking social support dan acceptance responsibility untuk bertahan dalam situasi yang dirasa menekan. Penelitian ini menemukan adanya penggunaan antisipatif coping pada subjek, serta ditemukan adanya penggunakan emotional focused coping bentuk religious coping membantu penerimaan caregiver terhadap kondisi yang harus dijalani oleh kedua subjek.Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa proses coping yang dimiliki masing-masing subjek dipengaruhi oleh dukungan sosial dan kondisi ekonomi yang melatarbelakangi subjek.