Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Madani Medika

Kajian Efek Analgetik Dispersi  Ibuprofen-PEG 6000 Menggunakan Metode Writhing Test Larasati, Dwi; Renny Sulistian
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 11 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.2 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v11i1.96

Abstract

Ibuprofen merupakan obat yang digunakan sebagai antirematik, antiradang dan analgetik-antipiretik. Ibuprofen praktis tidak larut dalam air. Dispersi padat ibuprofen-PEG 6000 yang dibuat dengan metode peleburan terbukti dapat meningkatkan kecepatan disolusi ibuprofen. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah peningkatatan kecepatan disolusi akan diikuti peningkatan efek analgetik ibuprofen. Uji analgetik dilakukan dengan menggunakan 40 ekor mencit yang dibagi ke dalam 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif diberikan CMC Na, kelompok kontrol positif diberikan ibuprofen dengan dosis 26 mg/kgBB dan 3 kelompok diberikan dispersi padat ibuprofen-PEG 6000, masing-masing dengan dosis 52, 104 dan 156 mg/kg BB. Asam asetat 0,5 % v/v diberikan secara intraperitonel untuk semua kelompok, 5 menit setelah pemberian bahan uji. Jumlah geliat diamati tiap 5 menit selama 60 menit dan dilanjutkan dengan perhitungan persen proteksi dengan persamaan Hendershot-Forsaith. Analisis data menggunakan uji statistik nonparametrik yaitu Kruskal Wallis dan Mann Whitney dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan dispersi padat ibuprofen-PEG 6000 dengan perbandingan 1:1 dapat meningkatkan efek analgetik ibuprofen. Dengan peningkatan dosis menunjukkan persen proteksi semakin meningkat secara berturut-turut 82,68%, 91,57% dan 94,23%.
Efek Analgetik Dispersi Padat Ibuprofen-Polyethylene Glycol 4000 Pada Mencit Galur Deutschland Denken Yoken (DDY) Larasati, Dwi; Windarsih, Anjar
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 12 No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.882 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v12i1.149

Abstract

Ibuprofen termasuk salah satu obat yang memiliki permasalahan kelarutan dalam air. Kecepatan disolusi intrinsik ibuprofen terbukti meningkat melalui pembentukan dispersi padat karena adanya peningkatan kelarutan ibuprofen, sehingga meningkatkan efektifitas dari obat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pembentukan dispersi padat terhadap efek analgetik ibuprofen. Hewan uji yang digunakan yaitu mencit galur DDY dengan jumlah 40 ekor, terbagi menjadi 5 kelompok. Kelompok PEG 4000, kelompok ibuprofen dengan dosis 26 mg/kg BB dan kelompok dispersi padat ibuprofen-PEG 4000 dosis 52, 104 dan 156 mg/kg BB. Setiap 5 menit geliat dihitung dan diamati selama 1 jam. Kemudian dihitung persen proteksi dan dilanjutkan analisis data menggunakan uji statistik. Kelompok dispersi padat ibuprofen–PEG 4000 dosis 52, 104 dan 156 mg/kg BB mempunyai aktivitas mengurangi atau menekan rasa nyeri karena mampu menurunkan geliat ≥50%. Dengan adanya peningkatan dosis menunjukkan persentase proteksi semakin meningkat berturut-turut yaitu 71,68, 85,16 dan 91,60%. Dapat disimpulkan bahwa efek analgetik ibuprofen meningkat melalui pembentukan dispersi padat ibuprofen-PEG 4000
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Beras Merah (Oryzarufipogon) dengan Metode DPPH -, arviani; Ellaine Nur Danastry; Ferli Eko Kurniantoro; Dwi Larasati
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 12 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.848 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v12i2.200

Abstract

Tubuh memiliki sejumlah mekanisme untuk meredam radikal bebas dengan cara memproduksi antioksidan. Antioksidan dapat diperoleh dari luar tubuh (eksogenus) misalnya melalui makanan. Beras merah (Oryza rufipogon) memiliki kandungan zat aktif yang dapat berperan sebagai antioksidan dalam menangkal radikal bebas dalam tubuh. Pigmen antosianin (bentuk glikon dari antosianidin) dapat berperan sebagai antioksidan, antimikroba, antiviral, anti-inflamasi, fotoreseptor, sekaligus antialergi. Penelitian bertujuan mengetahui aktivitas kandungan antioksidan pada ekstrak etanol beras merah. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental. Ekstrak beras merah dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut alkohol 70%. Ekstrak etanol beras merah dibuat dalam seri konsentrasi (10, 100, 200, 300, 400, 500, 600) ppm. Pengukuran aktivitas antioksidan ekstrak etanol beras merah dilakukan dengan menggunakan sistem DPPH. Pengukuran absorbansi dilakukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 516 nm. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan nilai IC50 untuk antioksidan ekstrak beras merah sebesar 410,98 ppm. Aktivitas antioksidan ekstrak beras merah tergolong ke dalam antioksidan sangat lemah.
Evaluasi Sifat Fisik Salep Kunyit (Curcuma domestica) dengan Variasi Konsentrasi Vaselin Album Larasati, Dwi; Istiqomah, Farichatun; Hernowo, Bingar
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.45 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v13i1.246

Abstract

Kunyit (Curcuma domestica) merupakan salah satu tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai alternatif untuk pengobatan. Kunyit kaya akan zat aktif yang berkhasiat sebagai antibakteri, anti inflamasi dan anti oksidan sehingga dapat dimanfaatkan untuk mempercepat perbaikan penyembuhan luka pada kulit. Ekstrak kunyit dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Untuk membantu dan memudahkan pamakaian ekstrak etanol kunyit untuk aplikasi pengobatan luka pada kulit, sehingga dibuat sediaan dalam bentuk topikal yaitu salep. Penelitian ini dilakukan dengan membuat formulasi sediaan salep dengan menggunakan variasi konsentrasi basis hidrokarbon yaitu vaselin album. Uji yang dilakukan yaitu uji sifat fisik salep diantaranya uji organoleptis, pH, daya lekat dan daya sebar. Hasil pengujian yang dilakukan setelah salep dibuat maupun setelah penyimpanan 30 hari pada suhu ruang menunjukkan bahwa salep ekstrak etanol rimpang kunyit memenuhi pernyaratan uji sifat fisik yang meliputi uji organoleptis, pH, daya lekat dan daya sebar.
KARAKTERISASI FISIK DAN UJI HEDONIK MASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) Larasati, Dwi; Athira Sevija, Fathi; Tegar Aditya Nugraha, Maulana
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.517 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v13i2.248

Abstract

Kulit buah naga merah seringkali hanya dianggap sebagai limbah, padahal faktanya kulit buah naga merah mengandung banyak senyawa antioksidan yang lebih tinggi dibanding daging buahnya seperti vitamin C, vitamin E, flavonoid dan polifenol yang berkhasiat sebagai anti penuaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi masker wajah gel peel-off ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol 96% kulit buah naga merah mana yang paling baik dan disukai oleh responden berdasarkan evaluasi sifat fisik masker gel. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental, sampel diekstraksi dengan cara maserasi selama 3x24 jam dengan menggunakan pelarut etanol 96%, kemudian dilanjutkan pada formulasi sediaan masker gel peel-off dengan konsentrasi ekstrak kulit buah naga merah 0%, 1%, 2% dan 3%. Pengujian terhadap sediaan meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji waktu mengering dan uji hedonik. Berdasarkan hasil uji sifat fisik seluruh sediaan masker gel peel-off telah memenuhi kriteria masker gel peel-off yang baik. Diketahui bahwa peningkatan konsentrasi ekstrak kulit buah naga merah dapat mempengaruhi karakteristik fisik dari masker gel peel-off. Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa sediaan yang sangat disukai oleh responden dari parameter warna dan aroma adalah formula 2 (konsentrasi ekstrak 2%), dan sediaan yang sangat disukai oleh responden dari parameter tekstur adalah formula 1 (konsentrasi ekstrak 1%).
FORMULASI MASKER GEL PEEL-OFF MINYAK BIJI KELOR (Moringa Oleifera) Arviani, Arviani; Dwi Larasati; Melinda Fitriani
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.835 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v13i2.278

Abstract

Minyak biji kelor (Moringa oleifera) mengandung senyawa fenolik yang memiliki aktivitas antioksidan yang dapat melawan bahaya toksik serta oksidasi radikal bebas. Masker gel peel-off merupakan sediaan kosmetik yang digunakan untuk merawat wajah dan memiliki keunggulan yaitu mudah dalam penggunaan dan dapat dibersihkan dengan cara melepaskan film dari kulit wajah sekitar 15-30 menit pemakaian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak biji kelor dapat diformulasikan dalam bentuk masker gel peel-off melalui evaluasi sifat fisik masker gel peel-off minyak biji kelor. Konsentrasi minyak biji kelor yang digunakan yaitu 7,5%, 10% dan 12,5%. Pengujian yang dilakukan terhadap sediaan masker gel peel-off yang dibuat meliputi uji homogenitas, organoleptis, pH, daya mengering dan uji tipe emulsi. Hasil penelitian terhadap sifat fisik masker gel menunjukkan bahwa minyak biji kelor dengan dapat diformulasikan dalam sediaan masker gel peel-off peel-off minyak biji kelor dan memiliki tipe emulsi minyak dalam air (m/a).
Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Etanol Seledri (Apium graveolens L.) Terhadap Tikus Putih Jantan (Ratus norvegicus) Galur Sprague-Dawley Arviani; Helda Nurfitriana; Muhammad Fariez Kurniawan; Dwi Larasati
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36569/jmm.v14i1.316

Abstract

Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia cukup tinggi, yaitu sebesar 7,3 %. Penderita asam urat umumnya mencari pengobatan alternatif, salah satunya adalah herba Seledri. Seledri adalah salah satu tanaman yang berpotensi untuk menyembuhkan berbagai penyakit, salah satunya adalah menurunkan kadar asam urat. Seledri mengandung berbagai senyawa kimia seperti flavonoid, saponin dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol herba Seledri dalam menurunkan kadar asam urat pada tikus putih jantan dan menentukan dosis ekstrak etanol herba Seledri yang efektif dalam menurunkan kadar asam urat pada tikus putih jantan. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Sampel penelitian menggunakan 25 ekor tikus putih jantan yang dibagi 5 kelompok perlakuan, tiap kelompok terdiri dari 5 ekor. Model hewan dibuat hiperurisemia menggunakan penginduksi kalium bromat dengan dosis 111 mg/kgBB. Kelompok I (kontrol negatif) diberi suspensi Na CMC 0,5 %. Kelompok II (kontrol positif) diberi suspensi Allopurinol 5,4 mg/kgBB. Kelompok III, IV, dan V diberi ekstrak etanol herba Seledri masing-masing dengan dosis 25 mg/kgBB, 50 mg/kgBB, dan 75 mg/kgBB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol herba Seledri (Apium graveolens L.) pada dosis 25 mg/kgBB, 50 mg mg/kgBB, dan 75 mg/kgBB memiliki aktivitas antihiperurisemia terhadap tikus putih jantan (Rattus norvegicus).