Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Beras Merah (Oryzarufipogon) dengan Metode DPPH -, arviani; Ellaine Nur Danastry; Ferli Eko Kurniantoro; Dwi Larasati
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 12 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.848 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v12i2.200

Abstract

Tubuh memiliki sejumlah mekanisme untuk meredam radikal bebas dengan cara memproduksi antioksidan. Antioksidan dapat diperoleh dari luar tubuh (eksogenus) misalnya melalui makanan. Beras merah (Oryza rufipogon) memiliki kandungan zat aktif yang dapat berperan sebagai antioksidan dalam menangkal radikal bebas dalam tubuh. Pigmen antosianin (bentuk glikon dari antosianidin) dapat berperan sebagai antioksidan, antimikroba, antiviral, anti-inflamasi, fotoreseptor, sekaligus antialergi. Penelitian bertujuan mengetahui aktivitas kandungan antioksidan pada ekstrak etanol beras merah. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental. Ekstrak beras merah dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut alkohol 70%. Ekstrak etanol beras merah dibuat dalam seri konsentrasi (10, 100, 200, 300, 400, 500, 600) ppm. Pengukuran aktivitas antioksidan ekstrak etanol beras merah dilakukan dengan menggunakan sistem DPPH. Pengukuran absorbansi dilakukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 516 nm. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan nilai IC50 untuk antioksidan ekstrak beras merah sebesar 410,98 ppm. Aktivitas antioksidan ekstrak beras merah tergolong ke dalam antioksidan sangat lemah.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MENGENAI DETEKSI BORAKS DALAM BAHAN PANGAN MENGGUNAKAN BAHAN ALAMI DI PAUD BUNAYYA ICBB BANTUL Arviani
ABDIMAS Madani Vol 1 No 2 (2019): Journal Abdimas Madani
Publisher : LPPM STIKES Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Food additives (BTP) are substances commonly used in processing food ingredients such as coloring, flavoring, developers, sweeteners, and preservatives. The purpose of the addition is to provide flavor, aroma, attractive appearance and food ingredients that are not easily damaged and last longer. Borax is one of the food additives that can improve the elasticity and good texture of food. Consumption of food containing borax continuously will have a negative impact on health. Therefore, borax is prohibited from being used as food additives. There are many studies that showed detection of borax uses extracts from natural product. Detection of borax can use hibiscus flower extract, turmeric, and infused water of peel of dragon fruit. This counseling aims to provide education detection of borax by using inexpensive materials, easy, and simple equipment. The results showed the participants were very enthusiastic about the subject that presented and received information about detection of borax in food in an easy, inexpensive and simple way.
Daya Hambat Krim Minyak Atsiri Herba Boborangan (Hyptis brevipes) sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus Arviani - Arviani; Dwi Larasati
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 7 No. 1 (2021): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v7i1.204

Abstract

Boborongan (Hyptis brevipes) is empirically used in ethnomedicine containing of essential oil which it is applied to inhibit the growth of the Staphyllococcus aureus. Cream preparation along with oil in water emulsion is often applied due to easiness and compliance particulary for  cosmetic and aesthetic use. This study aimed to determine the minimum inhibitory concentration of cream based essential oil of Hyptis brevipes against Staphylococcus aureus. Essential oil from Hyptis brevipes was isolated using the water vapor distillation method. Cream based essential oil of Hyptis brevipes of 0.1%, 0.2%, and 0.4%, respectively. Antibacterial activity study was carried out using a well diffusion method. Antibacterial inhibition was obtained by measuring the clear zone on the medium. The results of the antibacterial inhibition test showed that the cream based Hyptis brevipes essential oil along with concentration of 0.1%, 0.2%, and 0.4% showed antibacterial activity with the diameter of inhibition zone are 5.3 mm; 5.1 mm; and 6 mm, respectively. Therefore, it prooved that the essential oil of Hyptis brevipes was a promising candidate for antibacterial substance
ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST OF MIANA (COLEUS ATROPURPUREUS L.) LEAF ETHANOL EXTRACT AGAINST STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS FNCC 0048 AND ESCHERICHIA COLI FNCC 0091 Maulana Tegar Aditya Nugraha; Arviani; Lubna Hanifah
Jurnal Kesehatan Vol 15 No 1 (2022): JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kesehatan.v15i1.27103

Abstract

Infection is one of the health problems that is often experienced by the community, among others, infectious diseases that can be caused by Staphylococcus epidermidis and acute diarrheal diseases that can be caused by Escherichia coli bacteria. One of the plants that has antibacterial properties is Miana leaf (Coleus atropurpureus L.) because they contain active compositions containing essential oils, steroids, tannins, flavonoids, and alkaloids. This aims of this research were to study antibacterial activity and minimum concentration of ethanol extract of Miana leaf (Coleus atropurpureus L.) that gives antibacterial activity against Staphylococcus epidermidis and Escherichia coli. This type of research is an experimental research, using the method of well diffusion and diameter of the inhibition zone. The different concentrations of Miana leaf ethanol extract were used at 3%, 6%, and 9%. Tests were carried out to observe the presence or absence of inhibitory zones of Miana leaf (Coleus atropurpureus L.) extracts against Staphylococcus epidermidis and Escherichia coli after 24 hours of incubation. The analysis used is descriptive analysis. The results showed that the ethanol extracts of Miana leaf (Coleus atropurpureus L.) with concentrations of 3%, 6%, and 9% are able to inhibit the growth of Staphylococcus epidermidis. The minimum concentration of ethanol extract of Miana leaf which shows antibacterial activity against test bacteria is 3%.
Peningkatan Model Pembelajaran Cooperatif Scripting dengan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kimia Haris Munandar; Najmah Najmah; Erga Kurniawati; Thayban Thayban; Arviani Arviani; Kostiawan Sukamto
Jambura Journal of Educational Chemistry Vol 4, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/jjec.v4i2.15732

Abstract

This Classroom Action Research aims to apply the Cooperative Scripting Learning Model to improve motivation and learning outcomes at SMA YP PGRI 2 Makassar. The research subjects were students of class XI IPA, totalling 35 students. The implementation of this research consisted of two cycles, each consisting of three meetings and one evaluation meeting. The learning outcomes that have been carried out have an increase in the category of student learning outcomes, in the first cycle in the medium category, namely 20 students or 57.14%, while in the second cycle, 17 people or 48.57%. The average increase in student motivation in cycle 1 was 60.57% and cycle II was 75.43%, as well as an increase in student learning mastery in cycle I, namely 24 people or 68.57% and an increase in cycle II as many as 31 people or 88, 57%. Thus, it can be concluded that the cooperative scripting biology learning model with process skills can increase the motivation and learning outcomes of class XI IPA SMA YP PGRI 2 Makassar.
Masker Gell Peel=Off Kulit Pisang Kepok (Musa acuminate x Musa balbisiana (ABB) cv ) dengan Perbedaan Konsentrasi Humektan Madu -, arviani
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.463 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v13i1.199

Abstract

Secara invitro kulit pisang kepok (Musa acuminate x Musa balbisiana (ABB)cv) mengandung senyawa flavonoid sehingga memiliki aktivitas antioksidan sebesar IC50 60.50 melalui metode ABTS (2,2 azinobis (3-etilbenzotiazolin)-6-asam sulfonat) yang dapat melawan bahaya toksik serta mengurangi terjadinya kerusakan pada sel kulit wajah yang diakibatkan oleh proses oksidasi radikal bebas. Madu mengandung vitamin C yang berkhasiat sebagai antioksidan sehingga sering digunakan untuk perawatan kulit. Masker gel peel-off merupakan sediaan kosmetik yang digunakan untuk merawat wajah dan memiliki keunggulan yaitu mudah dalam penggunakaan dan dapat dibersihkan dengan cara melepaskan lapisan film dari kulit wajah sekitar 15-30 menit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak kulit pisang kepok dapat diformulasikan dalam bentuk masker gel peel-off dan untuk mengetahui evaluasi sifat fisik masker menggunakan humektan madu. Proses maserasi menggunakan etanol 96% kemudian dilanjutkan pada perbedaan konsentrasi humektan madu 15%, 20% dan 25%. Pengujian yang dilakukan terhadap sediaan masker gel peel-off yang dibuat meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya mengering, daya sebar, daya lekat dan uji kesukaan terhadap 10 orang sukarelawan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kulit pisang kepok dengan perbedaan konsentrasi humektan madu dapat diformulasikan dalam sediaan masker gel peel-off, Masker gel peel-off ekstrak kulit pisang kepok memiliki penampilan fisik, pH, waktu kering, daya sebar yang baik sesuai dengan persyaratan yang ada dan untuk formulasi terbaik sediaan masker ekstrak kulit pisang kepok dalam bentuk gel peel-off berdasarkan uji kesukaan adalah pada formulasi 3 dengan konsentrasi humektan 25%.
FORMULASI MASKER GEL PEEL-OFF MINYAK BIJI KELOR (Moringa Oleifera) Arviani, Arviani; Dwi Larasati; Melinda Fitriani
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.835 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v13i2.278

Abstract

Minyak biji kelor (Moringa oleifera) mengandung senyawa fenolik yang memiliki aktivitas antioksidan yang dapat melawan bahaya toksik serta oksidasi radikal bebas. Masker gel peel-off merupakan sediaan kosmetik yang digunakan untuk merawat wajah dan memiliki keunggulan yaitu mudah dalam penggunaan dan dapat dibersihkan dengan cara melepaskan film dari kulit wajah sekitar 15-30 menit pemakaian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak biji kelor dapat diformulasikan dalam bentuk masker gel peel-off melalui evaluasi sifat fisik masker gel peel-off minyak biji kelor. Konsentrasi minyak biji kelor yang digunakan yaitu 7,5%, 10% dan 12,5%. Pengujian yang dilakukan terhadap sediaan masker gel peel-off yang dibuat meliputi uji homogenitas, organoleptis, pH, daya mengering dan uji tipe emulsi. Hasil penelitian terhadap sifat fisik masker gel menunjukkan bahwa minyak biji kelor dengan dapat diformulasikan dalam sediaan masker gel peel-off peel-off minyak biji kelor dan memiliki tipe emulsi minyak dalam air (m/a).
Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Materi Hidrolisis Garam Nurhayati Bialangi; Fadilah Alawiya Paputungan; Mardjan Paputungan; Nita Suleman; Arviani Arviani; Erga Kurniawati
Jambura Journal of Educational Chemistry Vol 5, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/jjec.v5i1.14863

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrument yang digunakan adalah tes esai pada materi hidrolisis garam. Sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang siswa SMA Negeri 4 Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil persentase rata-rata dari keseluruhan butir soal yaitu sebesar 45% termasuk kedalam kategori cukup. Kemampuan pemecahan masalah siswa pada tahap memahami masalah sebesar 53.50% termasuk kedalam kategori cukup. Kemampuan pemecahan siswa pada tahap merencanakan pemecahan masalah sebesar 50.75% termasuk kedalam kategori cukup. Kemampuan pemecahan masalah siswa pada tahap melaksanakan rencana penyelesaian sebesar 46.67% termasuk kedalam kategori cukup. Kemampuan pemecahan masalah siswa pada tahap memeriksa kembali jawaban yang diperoleh sebesar 24% termasuk kedalam kategori kurang.
Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Etanol Seledri (Apium graveolens L.) Terhadap Tikus Putih Jantan (Ratus norvegicus) Galur Sprague-Dawley Arviani; Helda Nurfitriana; Muhammad Fariez Kurniawan; Dwi Larasati
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36569/jmm.v14i1.316

Abstract

Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia cukup tinggi, yaitu sebesar 7,3 %. Penderita asam urat umumnya mencari pengobatan alternatif, salah satunya adalah herba Seledri. Seledri adalah salah satu tanaman yang berpotensi untuk menyembuhkan berbagai penyakit, salah satunya adalah menurunkan kadar asam urat. Seledri mengandung berbagai senyawa kimia seperti flavonoid, saponin dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol herba Seledri dalam menurunkan kadar asam urat pada tikus putih jantan dan menentukan dosis ekstrak etanol herba Seledri yang efektif dalam menurunkan kadar asam urat pada tikus putih jantan. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Sampel penelitian menggunakan 25 ekor tikus putih jantan yang dibagi 5 kelompok perlakuan, tiap kelompok terdiri dari 5 ekor. Model hewan dibuat hiperurisemia menggunakan penginduksi kalium bromat dengan dosis 111 mg/kgBB. Kelompok I (kontrol negatif) diberi suspensi Na CMC 0,5 %. Kelompok II (kontrol positif) diberi suspensi Allopurinol 5,4 mg/kgBB. Kelompok III, IV, dan V diberi ekstrak etanol herba Seledri masing-masing dengan dosis 25 mg/kgBB, 50 mg/kgBB, dan 75 mg/kgBB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol herba Seledri (Apium graveolens L.) pada dosis 25 mg/kgBB, 50 mg mg/kgBB, dan 75 mg/kgBB memiliki aktivitas antihiperurisemia terhadap tikus putih jantan (Rattus norvegicus).
EDUKASI KORELASI ANEMIA DENGAN POLA KONSUMSI FE PADA REMAJA, DI PONDOK PESANTREN JAMILURRAHMAN, WIROKERTEN, BANGUNTAPAN, BANTUL Arviani, Arviani
ABDIMAS Madani Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Abdimas Madani
Publisher : LPPM STIKES Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondok Putri Ma'had Jamilurrahman As-Salafy Yogyakarta in Banguntapan, Bantul is specifically for women's tadribut du'at (da'i training). The students at this lodge are 15 – 24 years old, are junior high and high school graduates from various regions throughout Indonesia. The background of graduates from public schools and Islamic boarding schools. Hb measurement data for 105 students at Pondok Putri Ma'had Jamilurrahman As-Salafy showed 39% had anemia with details of severe anemia (<7.0 g/dl) 3%, moderate anemia (7.0 - 9.9 g/dl) by 10% and mild anemia (10.00 – 11.9 g/dl) by 27%. Counseling about health is rarely done in this pesantren, so this community service is to provide education about the importance of diet and regular iron consumption, especially for young women. Providing education in the form of measuring Hb levels and counseling. The problem of iron intake and diet that supports iron absorption has not been a major concern and focus in adolescent girls. Adolescents who suffer from anemia tend to get tired easily, tired and lethargic. Patients with anemia also tend to lack interest in learning which can affect academic achievement. The community service approach used is community empowerment. Technical implementation for 1 day. The output target of this activity is to reduce the risk factors for anemia due to iron deficiency by consuming iron regularly.