Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Artikel Review : Kajian Molekuler Obat Pada Kanker Payudara Jekmal Malau; Faizal Auladi Rivianto; Syifa Khairunnisa; Siti Nuriah; Sri Rahayu; Tiara Cinta Amelia; Herdiana Verliani; Munir Alinu Mulki
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10187

Abstract

Kanker merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di seluruh dunia. Dilansir dari International Agency for Research on Cancer dalam GLOBOCAN 2020, menunjukkan bahwa kasus kanker payudara menduduki peringkat pertama dengan kasus terbanyak. Sekitar 65.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus kanker terjadi di Indonesia. Dua pilar utama manajemen kanker payudara adalah pengobatan locoregional dan terapi sistemik; Karakteristik histologis dan molekuler kanker payudara mempengaruhi keputusan pengobatan. Obat kanker payudara memiliki mekanisme kerja yang berbeda-beda dalam pengobatannya. Sistematik review artikel ini bertujuan untuk melakukan perbandingan setiap obat terapi kanker serta mekanisme kerja obat dan kondisi yang diperlukan untuk mengonsumsi obat tersebut. Review artikel ini dilakukan melalui penelurusan pustaka database Pubmed, Google Scholar, dan Science Direct yang mengacu pada jurnal publikasi taraf internasional dan nasional terindeks sinta. Sebanyak 28 jurnal digunakan dalam review artikel ini. Kajian beberapa obat yang digunakan dalam pengobatan kanker payudara dianalisis. Beberapa obat tersebut adalah Trastuzumab, Pertuzumab, Lapatinib, Tucatinib, dan Neratinib dengan target reseptor HER2, EGFR, dan HER. Mekanisme kerjanya terutama untuk menghambat proliferasi, fosforilasi, dan homodimerisasi HER2, EGFR, HER4, AKT dan MEK dalam sel HER2 yang mengekspresikan sel kanker payudara sehingga pertumbuhan sel kanker dapat dihambat.
Metode Isolasi Metabolit Sekunder pada Bahan Bahari Makro Alga Vina Luthfiana Hasna; Nisa Alifia Zahra; Imel Ramelia Hudaya; Herdiana Verliani; Febi Febriani Hasanah
PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science Vol 2 No 1 (2021): PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/pc.v2i1.5580

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan biota laut, salah satunya adalah makro alga. Pembuatan review artikel ini dilakukan untuk menambah pengetahuan tentang ilmu bahari khususnya dalam isolasi metabolit sekunder pada makro alga. Kelompok makro alga atau lebih dikenal dengan sebutan rumput laut merupakan tumbuhan tingkat rendah yang memproduksi senyawa metabolit sekunder. Isolasi pada makro alga menunjukkan adanya senyawa metabolit sekunder yang terkandung (flavonoid, steroid, terpenoid, alkaloid, fenol, saponin). Metode yang digunakan pada review ini merupakan suatu tinjauan literatur (literatur review) terhadap lima jurnal dan berdasarkan teori-teori yang relevan. Adapun untuk mendapatkan ekstrak sampel dilakukan teknik yang sama yaitu maserasi menggunakan pelarut yang sesuai karakteristik zat yang akan diisolasi selama 1-3 hari. Sedangkan untuk mengisolasi senyawa metabolit sekunder digunakan teknik kromatografi kolom, kromatografi gas-spektometri massa (GC-MS) dan kromatografi lapis tipis (KLT).
Faktor Risiko Kejadian Demam Tifoid di Indonesia 2018–2022: Literature Review Herdiana Verliani; Indah Laily Hilmi; Salman Salman
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 1 No 2 (2022): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit infeksi menular, disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica serovar typhi (S.typhi) dan Salmonella enterica serovar enteridis (S.enteridis) yang merupakan bakteri gram negatif dengan karakteristik endotoksin khas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab kejadian demam tifoid di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah literature review, dengan mengumpulkan data kejadian demam tifoid di Indonesia kemudian data dianalisis terhadap faktor risiko yang sesuai dengan kriteria pemilihan sampel. Hasil menunjukkan bahwa  beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian demam tifoid diantaranya sarana sumber air bersih, sarana jamban dan pembuangan tinja, kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan setelah BAB (Hand Hygiene), kebiasaan mencuci bahan makanan mentah (Food Hygiene), kebiasaan jajan atau makan diluar, riwayat demam tifoid anggota keluarga dan personal hygiene menjadi faktor penting pada risiko kejadian demam tifoid. Kesimpulan faktor-faktor risiko yang menjadi prioritas penyebab demam tifoid perlu kita perhatikan untuk mengurangi kejadian demam tifoid di Indonesia.