Claim Missing Document
Check
Articles

Implementasi Elastic Logistics Untuk Penentuan Kebutuhan Sumber Daya Pada UKM Kuliner Dosi Korean Street Food Bandung Dalam Menghadapi Fluctuative Demand Di Masa Pandemi Covid-19 Prafajar Suksessanno Muttaqin; Ari Yanuar Ridwan; Budi Santosa
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v6i1.1356

Abstract

Penyebaran virus Covid-19 masih menjadi perhatian bagi seluruh negara, khususnya bagi Indonesia. Dalam situasi krisis ekonomi saat ini, sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memerlukan perhatian khusus dari pemerintah sebagai penyumbang terbesar terhadap PDB dan dapat menjadi pendukung dalam penyerapan tenaga kerja. Kebijakan pemerintah seperti pembatasan kegiatan masyarakat dapat berdampak menurunnya pendapatan UMKM, bahkan tidak sedikit UMKM yang tutup akibat kebijakan tersebut. Hal ini perlu menjadi perhatian dengan mengusulkan konsep elastics logistics. Tujuan dari kegiatan ini adalah menghasilkan perencanaan sumber daya yang optimal berbasis data untuk menghasilkan profit yang optimal. Metode pada penelitian ini adalah Fuzzy Logic dan trade-off analysis. Hasil dari model menunjukan bahwa diperlukan penambahan 1 karyawan lepas jika jumlah pesanan meningkat sebanyak 25% dan 2 karyawan lepas jika terdapat peningkatan pesanan sebanyak 50%. Selain itu pengembangan model dilakukan untuk menjadi langkah strategis bagi UMKM untuk dapat bertahan dan melewati masa pandemi.
Usulan Perbaikan Alokasi Penyimpanan Bahan Baku Menggunakan Warehouse Slotting Untuk Mengurangi Waktu Proses Mencari Order List Pada Aktivitas Picking Di Gudang Pt. Xyz Fitra Hananto; Dida Diah Damayanti; Budi Santosa
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT. XYZ adalah perusahaan swasta Indonesia yang memproduksi spare part mesin rotating equipment seperti turbin gas, turbin uap, pompa sentrifugal dan kompresor sentrifugal. Penanganan gudang bahan baku PT. XYZ yang masih belum optimal mengakibatkan keterlambatan pengiriman bahan baku ke lantai produksi. Kebijakan penyimpanan pada gudang PT. XYZ dilakukan secara acak yang mengakibatkan lokasi bahan baku tidak tetap sehingga proses mencari barang menjadi lama. Penelitian dilakukan dengan membuat usulan perbaikan alokasi penyimpanan barang tetap untuk mempermudah dalam mengidentifikasi lokasi barang sehingga waktu proses mencari pada aktivitas picking berkurang. Langkah awal penelitian dilakukan identifikasi penyebab keterlambatan pengiriman pada gudang dan dilanjutkan mengklasifikasi barang pada gudang menggunakan FSN analysis. Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan kapasitas dan jarak setiap slot untuk mengetahui kebutuhan slot masing-masing SKU serta didapatkan lokasi antar slot dimulai dari pintu masuk. Hasil perhitungan tersebut dikombinasikan dengan hasil klasifikasi FSN analysis, kemudian dilakukan kodefikasi atau pemberian label pada tempat penyimpanan barang yang bertujuan agar setiap SKU memiliki lokasi penyimpanan tetap. Langkah terakhir adalah melakukan perhitungan sampling dengan menggunakan pick list pada hasil observasi. Hasil perhitungan sampling diasumsikan sebagai kondisi usulan dan hasil observasi diasumsikan kondisi aktual. Hasil dari perbandingan kondisi aktual dan kondisi usulan didapatkan waktu proses mencari barang menurun sebesar 177,35 detik atau 30% lebih rendah dari kondisi aktual. Berdasarkan hasil perbandingan tersebut, maka keterlambatan pengiriman bahan baku ke lantai produksi berkurang. Kata Kunci : Gudang, Warehouse Slotting, FSN Analysis Abstract PT. XYZ was a Indonesia private company which produced spare parts of rotating equipment machine such as gas turbine, steam turbine, centrifugal pump, and centrifugal compressor. Raw material warehouse handling of PT. XYZ had not been optimal and resulted delays in delivery raw material to production floor. Storage policy in PT. XYZ warehouse had been done randomly and caused raw material locations were not fixed and effected the process of material searching became longer. Research was done by made a solution for fixed material storage allocation to easier of identification material locations and searching time in order picking activity became decrease. First step of research was done by identified root cause of delivery delay in warehouse and continued with classified materials using FSN analysis. Next step is to calculate the capacity and distance of each slot to find out the slot requirements of each material and get the location between the slots starting from the gateway. The result of the calculation is combined with the result of classification of FSN analysis, then codefication or labeling on material storage aimed to each SKU has a fixed storage location. Last step was sampling calculation using pick list from observation. The result of the sampling calculation is assumed as the proposed condition and the observation result assumed the actual condition. Comparing result from actual and proposed condition was obtained searching material time was decrease 177,35 seconds or 30% lower than the actual condition. Based on the comparison, then delay in raw material deliveries to production floor was decrease. Key Words : Warehouse, Warehouse Slotting, FSN Analysis
Usulan Inventory Control Bahan Baku Material Menggunakan Material Requirement Planning Dengan Teknik Lot Sizing Eoq, Lfl, Luc, Poq, Silver Meal Dan Aww Untuk Meminimasi Total Biaya Persediaan Pada Pt Mescomitra Aditama Vinia Delia; Ari Ridwan; Budi Santosa
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Mescomitra Aditama (Divisi Steel Door and Fire door) adalah perusahaan yang memproduksi bahan konstruksi bangunan berbahan steinless steel yaitu Steel Door dan Fire Door. Perusahaan menggunakan sistem make-to-order untuk pemesanan yang dilakukan customer. Permasalahan yang terjadi pada PT Mescomitra Aditama yaitu besarnya jumlah persediaan bahan baku yang tersedia jika dibandingkan dengan kebutuhan bahan baku untuk produksi. Terjadinya overstock menyebabkan total biaya persediaan yang besar. Pada penelitian ini akan dilakukan usulan inventory control untuk meminimasi total biaya persediaan menggunakan MRP dengan teknik lot sizing EOQ, LFL, LUC, POQ, Silver Meal dan AWW. Dengan memperhitungkan safety stock dan menghitung MRP akan didapat jumlah frekuensi waktu pemesanan, lot pemesanan optimal, biaya simpan usulan dan biaya pesan usulan, sehingga didapatkan total biaya persediaan usulan. Usulan inventory control menggunakan MRP dengan teknik lot sizing Silver Meal menghasilkan total biaya persediaan paling minimal dibandingkan dengan kondisi aktual maupun perhitungan dengan MRP lainnya, sehingga dapat meminimasi total biaya persediaan sebesar 50%. Kata kunci : make-to-order, persediaan, bahan baku, overstock, safety stock, MRP, EOQ, LFL, LUC, POQ, Silver Meal, AWW
Usulan Kebijakan Persediaan Jamu Dalam Kemasan Menggunakan Vendor Management Inventory Dengan Model Consignment Stock Pada Kasus Single Vendor Multi Retailer Untuk Mengurangi Overstock Di Ritel Yang Menjadi Mitra Dari Pt Xyz Kadek Bella Rusiana Dewi; Luciana Andrawina; Budi Santosa
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT XYZ merupakan produsen yang memproduksi jamu dalam kemasan dan sebagai distributor untuk beberapa ritel modern. Sejauh ini PT XYZ memiliki permasalahan berupa tidak adanya kebijakan dari vendor maupun ritel mengenai jumlah persediaan untuk beberapa waktu sehingga menimbulkan adanya persediaan yang berlebih. Dengan demikian perusahaan sebagai pihak vendor akan mengalami kerugian apabila permasalahan ini tidak segera diatasi. Berdasarkan permasalahan tersebut kebijakan persediaan perlu dibuat untuk dapat menyeimbangkan persediaan dan meminimasi kerugian yang bisa dialami perusahaan. Pada penelitian ini ditentukan kebijakan persediaan pada kasus single vendor multi retailer menggunakan pendekatan Vendor Managed Inventory dengan Consignment Stock untuk permintaan setiap ritel berbeda. Variabel keputusan yang ditentukan pada penelitian ini adalah replenishment cycle, kuantitas pengiriman, total biaya vendor, total biaya ritel, hingga total biaya sistem vendor dan ritel secara menyeluruh, hingga akhirnya ditentukan tingkat persediaan sebelum dan sesudah pengiriman di masing-masing ritel. Hasil perhitungan aktual menunjukkan bahwa total biaya vendor dan ritel lebih tinggi dengan perhitungan usulan. Pada model dihasilkan waktu pengisian ulang yang konstan untuk tiap ritel serta kuantitas pengiriman dan tingkat persediaan sebelum dan sesudah pengiriman. Serta dilakukan analisis sensitivitas bahwa total biaya hanya mengalami sedikit perubahan karena perubahan paramter dipengaruhi dengan kuantitas produksinya. Berdasarkan hasil perhitungan usulan kebijakan optimum menggunakan pendekatan VMI-CS dengan tiga model yaitu No Partnership, VMI-CS, dan Centralised menghasilkan kebijakan optimum pada model Centralised dengan menghemat biaya sistem vendor dan ritel sebesar 36.68 % dan menurunkan tingkat persediaan sebanyak 58%. Kata kunci: Kebijakan Persediaan, Overstock, Vendor Managed Inventory, Consignment Abstract PT XYZ is a manufacturer that produces Jamu and as a distributor for some modern retailers. So far PT XYZ has a problem in the absence of policies from vendors and retailers about the amount of inventory, causing excess inventory. Thus the company as the vendor will lose if this problem is not addressed immediately. Based on these problems inventory policy needs to be made to balance the inventory and minimize the losses that can be experienced by the company. In this research, inventory policy is determined in the case of single vendor multi retailer using Vendor Managed Inventory approach with Consignment Stock for each retail request is different. The decision variables determined in this study are replenishment cycle, shipping quantity, total vendor cost, total retail cost, to total vendor and retail system cost thoroughly, until finally determined inventory level before and after delivery in each retail. The actual calculation results show that the total cost of vendor and retail is higher with the calculation of proposal. The model generates a constant recharge time for each retail as well as the delivery quantity and inventory levels before and after delivery. And sensitivity analysis is done that the total cost only slightly changed because the change of paramter influenced by the quantity of its production. Based on the results of the calculation of the optimum policy proposal using VMI-CS approach with three models of No Partnership, VMI-CS, and Centralized resulted optimum policy on the Centralized model by saving vendor and retail system cost by 36.68% and reducing inventory level by 58%. Keywords : Inventory Policy, Overstock, Vendor Managed Inventory, Consignment
Usulan Perencanaan Dan Penjadwalan Aktivitas Distribusi Air Minum Dalam Kemasan Gallon Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemenuhan Permintaan Di Pabrik Mks Menggunakan Metode Distribution Requirement Planning (drp) Shylvia Deviani; Ari Yanuar Ridwan; Budi Santosa
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pabrik MKS merupakan salah satu pabrik yang dimiliki oleh PT ABC yang hanya memproduksi air minum dalam kemasan. MKS masih mengalami masalah dengan aktivitas distribusinya dalam memenuhi permintaan konsumen. Pengiriman yang dilakukan oleh MKS belum mencapai target minimal pengiriman yaitu sebesar 95%, dikarenakan adanya perencanaan aktivitas distribusi yang belum baik yang mengakibatkan kurangnya persediaan untuk pengiriman. Oleh karena itu, MKS memerlukan perencanaan dan penjadwalan aktivitas distribusi dalam meningkatkan kemampuan dalam memenuhi permintaan dengan menggunakan metode distribution requirement planning. Perencanaan dengan menggunakan distribution requirement planning ini dapat meningkatkan pemenuhan permintaan menjadi 100% dari kondisi aktual hanya sebesar 79%. Kata kunci : distribusi, order fulfillment, lot sizing, distribution requirement planning, peramalan
Penentuan Kebijakan Persediaan Obat Menggunakan Metode Joint Replenishment Untuk Meningkatkan Service Level Pada Depot Farmasi Rumah Sakit Xyz Bandung Ghiyats Nur Syafiq Abdul Qadir; Dida Diah Damayanti; Budi Santosa
eProceedings of Engineering Vol 4, No 1 (2017): April, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah Sakit XYZ adalah rumah sakit Pemerintah Kota Bandung yang memiliki tugas pokok melaksanakan kewenangan dalam bidang pelayanan kesehatan Ibu dan Anak. Salah satu depot penyimpanan obat yang ada di Rumah Sakit XYZ adalah Depot Farmasi. Depot farmasi merupakan depot yang bertanggung jawab melakukan pengadaan obat ke supplier dan mendistribusikannya pada depot lain yang ada di Rumah Sakit XYZ. Dalam mengelola persediaannya depot farmasi belum dilakukan dengan baik yang dibuktikan dengan kondisi stockout pada 122 SKU obat pada tahun 2015. Keadaan stockout berakibat pada kerugian berupa lost sales. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memberikan usulan kebijakan persediaan obat yang diharapkan dapat meningkatkan service level dari depot farmasi Rumah Sakit XYZ. Kebijakan persediaan usulan berupa periodic review system yang didapatkan menggunakan metode joint replenishment. Metode ini digunakan karena obat yang ada di depot farmasi dipasok oleh beberapa supplier, dimana satu supplier dapat memasok lebih dari satu jenis obat pada satu kali pemesanan. Sebelum dilakukan perhitungan kebijakan persediaan, obat-obat yang ada pada depot farmasi diklasifikasikan berdasarkan analisis ABC dan Klasifikasi VED. Pengklasifikasian ini menghasilkan dua kelompok obat yaitu Prioritas I dan Prioritas II. Adapun hasil dari penelitian ini adalah kebijakan berupa interval review, reorder point, safety stock, dan, maximum inventory level. Hasil perhitungan menunjukan peningkatan service level dari 92.93% pada kondisi existing, menjadi 96.61%. Hasil perhitungan kebijakan pada penelitian ini juga mengurangi total biaya persediaan dari kondisi aktual sebesar Rp 23,478,181.41, menjadi Rp 14,064,199.12. Kata kunci : Kebijakan Persediaan, Joint replenishment, Periodic Review, Stockout
Usulan Perbaikan Jalur Inbound Dan Outbound Untuk Mengatasi Antrian (queue) Di Gudang 2 Pt. Wxy Menggunakan Pendekatan Teori Antrian Dan Metode Simulasi Rahmatya Dwi Arini Rahadina; Dida Diah Damayanti; Budi Santosa
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. WXY adalah perusahaan distribusi yang mendistribusikan makanan, alat kesehatan, obat dan cosmetic. Dalam proses pendistribusian barangnya terdapat masalah antrian pelayanan penyiapan pada mobil perusahaan PT. WXY yang mengakibatkan Waktu rata-rata mengantri (Ws) sebesar 1.25 jam pada gudang 2 PT. WXY dan keterlambatan pengiriman. Setelah melakukan observasi didapatkan gejala awal yang diduga menjadi akar masalah adalah akibat kurangnya fasilitas pintu. Pada gudang 2 PT. WXY hanya terdapat 1 buah pintu yang melayani 2 pelayanan yaitu inbound dan outbound, dengan tingkat rata- rata kedatangan mobil supplier dan mobil perusahaan 5,44 sehingga perlu adanya penambahan fasilitas. Setelah melakukan perhitungan dengan pendekatan teori antrian didapatkan hasil perbaikan 19% dan peningkatan kuantitas mobil perusahaan yang melakukan p engiriman sebesar 45,4% Analisisis sistem antrian dilakukan dengan teknik simulasi karena dengan simulasi kondisi eksisting perusahaan bisa tergambarkan dengan benar bagaimana proses pengiriman dan pelayanan yang pada gudang 2 PT. WXY. Bentuk kedatangan kendaraan yang dilayani di gudang 2 memiliki variasi dan kriteria yang berbeda-beda sesuai dengan volume barang dan jenis barang yang dibawa, tujuan yang dituju kendaranpun berbeda-beda, bentuk pelayanan yang diberikan perusahaan juga berbeda beda antara pelayanan gudang 1 dan gudang 2 tergantung dari jenis barang yang akan dibawa dan disimpan, dan tingkat kedatangan supplier yang randomize semakin mempersulit perhitungn secara statistical. Aplikasi simulasi yang digunakan adalah ProModel yang dijalankan selama 1 hari dengan jam kerja dari jam 08:00-17:00. Dengan replikasi mobil supplier sebanyak jumlah kendaraan mobil perusahaan. Setelah melakukan penambahan pintu (server) penelitian ini juga mengusulkan perbaikanjadwal bongkar, yang awalnya bersifat randomize kini disusun berdasarkan waktu proses tercepat. Usulan penelitian yang ditawarkan adalah dengan penambahan 1 server pintu dengan perkiraan pembangunan sebesar Rp. 9.275.600 rupiah. Hasilnya menunjukan dengan penambahan 1 server pintu mampu menaikan volume keberangkatan mobil perusahaan yang sebelumnya berjumlah 11 mobil/hari menjadi 16 mobil/hari dengan peningkatan (Ls) sebesar 40.36%, (Ws) sebesar 40.13%, (Lq) sebesar 86,30% dan (Wq) sebesar 86.33%. Keywords – Teori Antrian, Simulasi, Promodel, Penjadwalan, Disiplin Pelayanan, Operational Research
Optimasi Pengendalian Persediaan Pada Gudang Distributorfast Moving Consumer Goods Pd. Akur Sejahtera Menggunakanmetode Probabilistik Periodic Review (r,s,s) System Untukminimasi Total Biaya Persediaan Farhan Ilhamul Latief; Mira Rahayu; Budi Santosa
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam menghadapi persaingan industri distributor yang menjual produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) khususnya produk food and beverages, perusahaan dituntut untuk mengoperasikan kegiatan distribusi produk secara efektif dan efisien. Salah satu faktor yang berperan penting dalam operasional sebuah distribusi produk food and beverages adalah pengendalian sistem persediaan. PD. Akur Sejahtera merupakan salah satu distributor FMCG food and beverages yang beroperasi di Kabupaten Indramayu. Selama ini kebijakan persediaan yang diterapkan PD. Akur Sejahtera hanya berdasarkan intuisi manajemen dan tanpa perhitungan matematis sehingga perusahaan sering menghadapi permasalahan berupa out-of- stock yang akan berdampak pada tingginya lost sales sehingga menurunkan tingkat profit perusahaan yang diakibatkan tingginya ongkos total persediaan. Usaha mengurangi stock out di sistem persediaan dilakukan dengan menerapkan kebijakan Periodic Review (R,s,S) dengan pendekatan Power Approximation bagi produk dengan klasifikasi A untuk menentukan parameter persediaan. Selain itu juga, untuk mengatasi permasalahan tersebut menyebabkan peneliti akan menggunakan perhitungan kebijakan persediaan usulan dengan Periodic-Review, Order-Up-to-Level (R,S) System untuk produk klasifikasi B dan C, dimana interval pemeriksaan persediaan (R) adalah tetap, tetapi ukuran pemesanan bervariasi sesuai dengan penjualan pada saat pemeriksaan persediaan terakhir. Dengan penggunaan kebijakan pengendalian persediaan Periodic Review (R,s,S) dan (R,S) System mempu menghasilkan efisiensi Total Biaya Persediaan sebesar 23%. Kata kunci: Persediaan, distributor, FMCG, stock out, Periodic Review, (R,s,S) system, (R,S) system
Perancangan Sistem Alokasi Penyimpanan Produk Menggunakan Warehouse Slotting Dengan Pendekatan Analisis Abc Untuk Mengurangi Waktu Delay Di Gudang Pt Xyz Irfandi Juliansyah; Dida Diah Damayanti; Budi Santosa
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri retail yang menyediakan berbagai barang FMCG (Fast Moving Consumer Goods). PT XYZ menggunakan gudang sebagai fasilitas penyimpanan persedian produk yang dimilikinya sebelum produk tersebut dijual kepada konsumen. Adanya delay pada aktivitas gudang, terutama dalam aktivitas storing dan picking menyebabkan tidak optimalnya pemenuhan order dan menghambat aktivitas inbound dan outbound. Langkah awal yang dilakukan adalah memetakan seluruh aliran informasi dan aktivitas yang ada pada gudang dry food PT XYZ dengan menggunakan Value Stream Mapping (VSM) dan Process Activity Mapping (PAM) sehingga didapatkan waktu proses dan value untuk masing-masing aktivitas. Kemudian didapatkan aktivitas storing dan picking memiliki waktu non value added paling besar. Untuk itu dilakukan alokasi penempatan produk agar dapat mengurangi delay terutama pada aktivitas storing dan picking dengan melakukan pengklasifikasian produk berdasarkan karakteristik produk dengan menggunakan Analisis ABC, kemudian dilakukan slotting dan zonafikasi untuk menentukan area penempatan untuk masing- masing SKU’s berdasarkan klasifikasinya. Berdasarkan hasil future state map perancangan usulan, waktu delay menurun 41% dari total keseluruhan proses yaitu 1294,35 detik atau 21,57 menit, sedangkan nilai value added pada kondisi future state meningkat sebesar 40 %. Kata kunci : Alokasi Penyimpanan, Gudang, Analisis ABC, Warehouse Slotting
Optimasi Model Racking System Menggunakan Algoritma Dynamic Programming Untuk Meningkatkan Kapasitas Penyimpanan Central Distribution Center Pt Xyz M Rifky Vidiarta; Dida Diah Damayanti; Budi Santosa
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT XYZ merupakan perusahaan manufaktur FMCG (Fast Moving Consumer Goods) yang memproduksi makanan ringan jenis wafer, biscuit, snack, dan confectionary. PT XYZ memiliki gudang sendiri dalam melakukan proses penyimpanan produk jadinya dengan menggunakan sistem rotasi pergerakan gudang jenis First Expired First out (FEFO). Namun, akibat dari produksi yang melakukan push system dan keadaan gudang yang belum menggunakan Storage Racking System, gudang mengalami over capacity. Dengan permasalahan tersebut, maka dilakukan perhitungan dari model matematika yang menggunakan metode Dynamic Programming Algorithm dengan pendekatan Knapsack Problem. Tujuan yang dicapai ialah kombinasi jumlah lanes antara selective racks dengan non-selective “Drive-thru” racks agar memenuhi kapasitas kebutuhan sesuai jumlah stock setiap bulannya dengan memperhatikan demand rate, production rate, cycle time, dan production time dari setiap SKU. Setelah itu, perhitungan model matematika dilakukan menggunakan software Matlab. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil peningkatan kapasitas gudang sebesar 93% yaitu dari 2.520 pallet posisi menjadi 4.864 pallet posisi dengan tingkat utilitas masing-masing racks sebesar 67,8 % untuk non-selective racks dan 20,5 % untuk selective racks. Kata Kunci : racking system, storage capacity, warehousing, dynamic programming