Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penentuan Kesetimbangan Leaching Antosianin dari Kelopak Bunga Rosella Menggunakan Continuous Screw Extractor Fitria Yulistiani; Nurcahyo
Fluida Vol 14 No 1 (2021): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v14i1.3390

Abstract

Rosella merupakan salah satu sumber zat antosianin. Antosianin diambil dari kelopak bunga rosella menggunakan metode leaching. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan tahap kesetimbangan leaching antosianin dari kelopak bunga Rosella menggunakan continous screw extractor. Tahapan leaching dimulai dengan penyaringan dan pengecilan ukuran kelopak bunga rosella. Selanjutnya, dilakukan variasi rasio pelarut dan padatan (L/S) pada tahap maserasi. Konsentrasi hasil ekstrak (overflow) dan cairan hasil perasan (underflow) digunakan untuk membuat diagram kesetimbangan yang kemudian digunakan untuk perancangan dan penentuan jumlah tahap kesetimbangan. Rasio pelarut dan padatan yang digunakan pada screw extractor yaitu 1,5:1, waktu kontak efektif 411 detik, laju alir pelarut air 1,633 g/detik, dan laju alir padatan 1,089 g/detik. Dengan menggunakan diagram kesetimbangan, didapatkan NTU (Number of Transfer Unit) sebesar 4 tahap, panjang kolom (Z) sebesar 0,42 m, dan nilai HTU (Height of Transfer Unit) sebesar 0,12 m.
Penentuan Kesetimbangan Leaching Antosianin dari Kelopak Bunga Rosella Menggunakan Continuous Screw Extractor Fitria Yulistiani; Nurcahyo Nurcahyo
Fluida Vol 14 No 1 (2021): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v14i1.3390

Abstract

Rosella merupakan salah satu sumber zat antosianin. Antosianin diambil dari kelopak bunga rosella menggunakan metode leaching. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan tahap kesetimbangan leaching antosianin dari kelopak bunga Rosella menggunakan continous screw extractor. Tahapan leaching dimulai dengan penyaringan dan pengecilan ukuran kelopak bunga rosella. Selanjutnya, dilakukan variasi rasio pelarut dan padatan (L/S) pada tahap maserasi. Konsentrasi hasil ekstrak (overflow) dan cairan hasil perasan (underflow) digunakan untuk membuat diagram kesetimbangan yang kemudian digunakan untuk perancangan dan penentuan jumlah tahap kesetimbangan. Rasio pelarut dan padatan yang digunakan pada screw extractor yaitu 1,5:1, waktu kontak efektif 411 detik, laju alir pelarut air 1,633 g/detik, dan laju alir padatan 1,089 g/detik. Dengan menggunakan diagram kesetimbangan, didapatkan NTU (Number of Transfer Unit) sebesar 4 tahap, panjang kolom (Z) sebesar 0,42 m, dan nilai HTU (Height of Transfer Unit) sebesar 0,12 m.
Peningkatan Mutu Produk Serbuk Herbal Melalui Ekstraksi dan Kristalisasi Simplisia oleh KWT Rengganis Desa Arjasari Riniati Riniati; Nancy Siti Djenar; Lili Indrawati; Sudrajat Harris Abdulloh; Sinta Setyaningrum; Nurcahyo Nurcahyo
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v7i1.5371

Abstract

Kelompok Wanita Tani (KWT) Rengganis di Desa Arjasari Kabupaten Bandung merupakan kelompok yang bergerak dibidang pengolahan hasil panen dari petani setempat menjadi produk yang bernilai jual lebih ekonomis. Salah satu kegiatan yang telah dilakukannya adalah mengolah tanaman seperti jahe, kunyit, dan rempah lainnya menjadi serbuk dan diolah menjadi minuman herbal. Kegiatan tersebut sangat bermanfaat mengingat pada saat ini minuman herbal sebagai bahan aditif yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh semakin diminati oleh masyarakat luas. Tujuan PkM ini adalah mening­katkan masa simpan bahan baku herbal dengan cara mengubahnya menjadi simplisia, selanjutnya dijadikan serbuk dan diekstraksi untuk dijadikan serbuk melalui proses kristalisasi pada suhu 90°C selama kurang lebih 1 jam. Program PkM Polban ini diawali dengan memberikan beberapa materi tentang peningkatan mutu produk yang dimulai dari persiapan bahan, pencucian, pengeringan, ekstraksi dan kristalisasi. Selanjutnya mempraktikkan cara menggunakan alat perajang, grinding dan kristalisasi. Untuk mening­katkan baik jumlah dan mutu dari serbuk herbal siap minum ini juga diper­kenalkan tentang metode lain yaitu maserasi bertahap. Pasca penyuluhan, metode ini telah diterapkan oleh KWT dalam produksi jahe merah dan terbukti dapat meningkatkan rasa dan jumlah produknya. Seiring dengan itu permintaan pasar saat ini sudah mulai meningkat dengan indikasi naiknya jumlah penjualan per bulannya hingga hampir 200%. Target ke depan diharapkan KWT Rengganis dapat menampung hasil tanaman herbal dari petani setempat lebih banyak lagi dengan mengeringkan menjadi simplisia terlebih dahulu sebelum diolah menjadi produk. Dengan demikian produksi dapat menjadi lebih efisien dan ekonomis. Selain itu diharapkan kedepan KWT Rengganis memiliki rumah produksi yang memenuhi standar SNI.