Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Pemberdayaan Remaja dalam Optimalisasi Peningkatan Kesehatan Reproduksi Irfan Irfan; Linda Risyati; Fitri Handayani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i3.8596

Abstract

ABSTRAK Kesehatan reproduksi remaja mencakup perilaku seksual beresiko antara lain seks pra nikah yang dapat berakibat pada kehamilan yang tidak diinginkan, perilaku seksual berganti-ganti pasangan, aborsi tidak aman, dan perilaku beresiko tertular infeksi menular seksual (IMS) termasuk HIV. Mencegah dan melindungi remaja dari perilaku seksual beresiko dan perilaku beresiko lainnya serta mempersiapkan remaja untuk menjalani kehidupan reproduksi yang sehat dan bertanggung jawab yang meliputi persiapan fisik, psikis, dan social untuk menikah dan menjadi orang tua pada usia yang matang. Pengabdian masyarakat dilakukan dalam kegiatan bertahap yaitu tahapan pretest, penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja, postest, pemilihan duta kesehatan reproduksi remaja, dan pelatihan duta remaja. Hasil pre-test dan post-test ditampilkan dalam bentuk tabel deskripsi. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa terdapat peningkatan pengetahuan remaja perihal kesehatan reproduksi remaja diantaranya definisi Kesehatan reproduksi, organ reproduksi, kehamilan tidak diinginkan, infeksi menular seksual, dan kekerasan seksual. Terdapat perubahan persentase pengetahuan responden dengan peningkatan pengetahuan baik sebesar 60% serta penurunan persentase pengetahuan kurang sebesar 16%. Terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman pelajar MAN Kota Kupang tentang Kesehatan reproduksi remaja. Kata Kunci: Remaja, Kesehatan Reproduksi, Infeksi Menular Seksual  ABSTRACT Adolescent reproductive health includes risky sexual behavior, including premarital sex which can result in unwanted pregnancies, multiple sexual partners, unsafe abortion, and risky behaviors for contracting sexually transmitted infections (STIs) including HIV. Prevent and protect adolescents from risky sexual behavior and other risky behaviors as well as prepare adolescents to lead a healthy and responsible reproductive life which includes physical, psychological, and social preparation for marriage and parenthood at a mature age. Community service is carried out in stages, namely the pretest stage, counseling on adolescent reproductive health, posttest, selection of healthy adolescent ambassadors, and training of healthy adolescent ambassadors. The results of the pre-test and post-test are displayed in the form of a description table. Based on the results of the analysis, it is known that there is an increase in adolescent knowledge about adolescent reproductive health including the definition of reproductive health, reproductive organs, unwanted pregnancy, sexually transmitted infections, and sexual violence. There is a change in the percentage of respondents' knowledge with an increase in good knowledge of 60% and a decrease in the percentage of less knowledge by 16%. There is an increase in knowledge and understanding of students of MAN Kupang City about adolescent reproductive health. Keywords: Adolescents, Reproductive Health, Sexually Transmitted Infections
Self Management Ibu Hamil dengan Anemia Linda Risyati; Nurlaelah Al-Tadom; Firda Kalzum Kiah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i1.12522

Abstract

ABSTRAK Anemia selama kehamilan berhubungan dengan pertumbuhan janin terhambat, IUFD, kelahiran preterm, gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak janin, dan BBLR. Anak-anak yang lahir dengan cadangan besi yang rendah, akan memiliki cadangan besi yang rendah pada usia 6–9 bulan dan berisiko tinggi mengalami defisiensi besi. Anak yang lahir dengan defisiensi besi berisiko mengalami kesulitan perkembangan kognitif, social-emosional, fungsi adaptif, dan motoric. Ibu hamil dengan anemia memerlukan penanganan dan perawatan selama kehamilan, dimana penanganannya membutuhkan managemen diri atau self management. Mewujudkan self management yang baik melalui pendampingan dan penyuluhan pada ibu hamil dengan anemia. Metode Penelitian: Pengabdian masyarakat dilakukan dalam kegiatan bertahap yaitu tahapan yaitu identifikasi pengetahuan melalui pretest, edukasi dan penyuluhan tentang anemia ibu hamil, nutrisi, dan pengelolaan anemia, dilanjutkan postest. Tahapan terakhir dilakukan evaluasi pengelolaan anemia khususnya perilaku minum tablet besi. Hasil pre-test dan post-test ditampilkan dalam bentuk tabel deskripsi. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa terdapat peningkatan pengetahuan. Terdapat perubahan presentase pengetahuan responden dengan peningkatan pengetahuan baik sebesar 51,5% serta penurunan persentase pengetahuan kurang sebesar 15,1%. Sebagian besar ibu hamil patuh dalam meminum tablet Fe yaitu sebesar 81,8%. Self management ibu hamil yang dilaksanakan dalam pengabdian masyarakat ini berhasil dilaksanakan dengan peningkatan pengetahuan tentang anemia dan kepatuhan meminum tablet Fe pada ibu hamil dengan anemia. Kata Kunci: Self Management, Ibu Hamil, Anemia  ABSTRACT Anemia during pregnancy is associated with stunted fetal growth, IUFD, preterm birth, impaired fetal brain growth and development, and LBW. Children born with low iron reserves will have low iron reserves at the age of 6–9 months and are at high risk of experiencing iron deficiency. Children born with iron deficiency are at risk of experiencing difficulties in cognitive, social-emotional, adaptive function and motor development. Pregnant women with anemia require treatment and care during pregnancy, where treatment requires self-management. To realize good self-management through assistance and counseling for pregnant women with anemia. Method: Community service is carried out in gradual activities, namely the stages, namely identification of knowledge through pretest, education and counseling about anemia in pregnant women, nutrition and management of anemia, followed by posttest. The final stage was to evaluate the management of anemia, especially the behavior of taking iron tablets. The results of the pre-test and post-test are displayed in the form of a description table. Based on the results of the analysis, it is known that there is an increase in knowledge. There was a change in the percentage of respondents' knowledge with an increase in good knowledge of 51.5% and a decrease in the percentage of poor knowledge of 15.1%. Most pregnant women adhere to taking Fe tablets, namely 81.8%. The self-management of pregnant women carried out in this community service was successfully implemented by increasing knowledge about anemia and compliance with taking Fe tablets in pregnant women with anemia. Keywords: Self Management, Pregnant Women, Anemia