Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pola Asuh Ibu Berhubungan dengan Perilaku Sulit Makan pada Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun) Lia Nurlianawati; Anisa Nurjanah; Imam Abidin
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 5 No 1 (2023): Februari 2023, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v5i1.1356

Abstract

Pola asuh ibu sangat penting dalam psikologis, kemampuan bersosialisasi, kemandirian, serta perilaku sulit makan pada anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan pola asuh ibu dengan perilaku sulit makan pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) di PAUD Nusa Indah dan MDTA An-Nur. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 50 responden, menggunakan total sampling. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah pola asuh ibu.Variabel independent dalam penelitian ini adalah perilaku sulit makan pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) di PAUD Nusa Indah dan MDTA An-Nur. Pengumpulan data menggunakan kuesioner baku melalui google form dan uji statistik Chi Square dengan α=0,05.Hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar ibu menerapkan pola asuh otoriter 44,0%, dan diketahui bahwa sebagian besar anak memiliki perilaku sulit makan tinggi 58,0%. P-value 0,001 ≤ 0,05, sehingga Ha diterima, artinya ada hubungan pola asuh ibu dengan perilaku sulit makan pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) di PAUD Nusa Indah.
PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (EFT) TERHADAP TINGKAT AGRESIFITAS PASIEN RESIKO PERILAKU KEKERASAN rizki Muliani; Imam Abidin; Ridha Adawiyah
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 6 No. 2 (2019): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.754 KB) | DOI: 10.33867/jka.v6i2.128

Abstract

Mental disorders are abnormal conditions that are either physical or mental. Out of these neuropsychiatric conditions are recorded patients with different nursing issues, one of which is violent behavior. Aggression is a form of behavior that is intended to harm someone physically and mentally to violent behavior patients. Emotional Freedom Technique (EFT) is one of the therapies to address the problem of aggression in patients at risk for violent behavior, where EFT helps balance the energy in the body causing emotional disturbance. The purpose of this study was to find out the influence of EFT on the aggressiveness of patients' risk of violent behavior at West Java Provincial Hospital. The type of research used is pre-experiment with the design of One Group Pretest Posttest. The sample size was 19 with a purposive sampling technique. Data collection for aggression level using the Aggression Questionnaire, whereas for EFT implementation using EFT therapy implementation guide. EFT is performed for 5 days, 1 day for 7 minutes. Data were analyzed using the Paired T-test. The results showed that aggressiveness before EFT was nearly complete (89.5%) of high-risk patients with high levels of aggression, whereas aggressive levels after partial EFT (52.6%) of high-risk violence patients had high levels of aggression. The results showed p-value = 0.000 and it was concluded that there is an influence of the Emotional Freedom Technique on the level of aggression of patients at risk of violent behavior. Based on the results of this research it is recommended that the Emotional Freedom Technique (EFT) can be an alternative therapy in helping to deal with issues of aggression.
Hubungan Health Locus of control dan depresi dengan self management pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis Raden Siti Jundiah; Sri Wulan Megawati; Imam Abidin
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 9 No 1 (2024): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v9i1.16593

Abstract

Pasien baru menjalani hemodiasisis setiap minggunya untu mempertahankan hidup sehingga membuat pasien harus mematuhi self management. Walaupun PGK tidak bisa disembuhkan, penatalaksanaan yang tepat dikombinasikan dengan self management dapat mengurangi dan memperlambat perkembangan dan komplikasi penyakit sehingga kualitas hidup pasien baik. Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi Self management pada pasien hemodialisis yaitu factor sosiodemografi ( usia, jenis kelamin, stauus perkawinan dan pendidikan),  factor penyakit durasi dan frekuensi hemodialisis dan komplikasi), penegtahuan hemodialisis self efficacy, status psikologis (kecemasan, depresi), dukungan sosial dan health locus of control. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif korelasi  dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan survei dan observasi. Pengambilan sampel secara purposive sampling. ).  Pengukuran  health locus of control menggunakan instrumen Mutidimentional Health Locus of Control (MHLC) yang terdiri dari 3 sub scala  yaitu Internal Health Locus of Control (IHLC), Chance Health Locus of Control (CHLC) dan Powerfull Health Locus of Control (PHLC) .sedangkan untuk mengukur self management menggunakan instrumen instrument Haemodialysis Self Management Instrument (HDSMI-18).  Analisa data menggunakan uji korelasi gamma. Terdapat hubungan antara health locus of control dengan self management pasien hemodialisis dengan keeratan kuat dan tidak terdapat hubungan antara depresi dengan self management pada pasien hemodialisis