M. S. A. Zein, M. S. A.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KERAGAMAN GENETIK BANTENG (Bos javanicus d’Alton) DARI BERBAGAI LEMBAGA KONSERVASI DAN TAMAN NASIONAL MERU BETIRI Sawitri, Reny; Zein, M. S. A.; Takandjandji, Mariana; Rianti, Anita
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 11, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banteng (Bos javanicus d’Alton)  dikonservasi  serta didomestikasi sebagai sapi bali (Bos taurus Linnaeus) sejak 3.500 SM. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh informasi hasil analisis morfometrik banteng dankeragaman genetik populasi banteng di dalam kawasan konservasi dan lembaga konservasi serta hubungan kekerabatan antara populasi banteng dengan sapi bali melalui jarak genetik antar populasi dan jarak genetikantar individu dengan metode multiple alignment sekuen dari program Clustal X 1.83 serta analisis filogenetik menggunakan metode neighbor-joining. Morfometrik banteng di Kebun Binatang Surabaya dan Kebun Binatang Ragunan telah mengalami perubahan secara fisik dan biologis, hal ini terjadi karena jarak genetik di dalam populasi sebesar 0,000. Di kawasan konservasi, morfometrik banteng paling besar dari Taman Nasional Baluran dilihat dari ukuran telapak kaki dan jarak kaki.  Hasil multiple alignment 657 urutan basa fragmen D-loop DNA mitokondria, terdiri dari enam haplotipe yaitu banteng 3 macam haplotipe dansapi bali 5 macam haplotipe, dengan demikian sapi bali memiliki keragaman genetik lebih tinggi. Jarak genetik antar haplotipe sangat kecil (0,000-0,009), sehingga hubungan kekerabatan antara banteng dan sapibali sangat dekat. Dengan demikian untuk program pemuliaan, sapi bali dapat dilakukan perkawinan silang dengan banteng dari taman nasional.
Association of growth hormone (GH) gene polymorphism with growth and carcass in Sumba Ongole (SO) cattle Agung, P. P.; Anwar, S.; Putra, W. P. B.; Zein, M. S. A.; Wulandari, A. S.; Said, S.; Sudiro, A.
Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture Vol 42, No 3 (2017): September
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitaa.42.3.153-159

Abstract

A study was conducted to identify the polymorphism in the intron 3 of the Growth Hormone (GH) gene and also to evaluate the association of the GH gene polymorphism with growth parameters and dressing percentage in the Sumba Ongole (SO) cattle. A total of 267 individual DNA samples were used in the Polymerase Chain Reaction-Restriction Fragment Length Polymorphism (PCR-RFLP) analysis. The SO cattle growth parameters data (n=44) including birth weight (BW), weaning weight at 205 days of age (WW205), yearling weight at 365 days of age (YW365) and also dressing percentage (DP) (n=122) were investigated in this study. There were three genotypes (AA, AB, and BB) of the GH gene based on the PCR-RFLP analysis with allele frequency was 0.87 and 0.13 for A allele and B allele respectively. The highest genotype frequency in the SO cattle is AA (0.76) and the lowest is BB (0.02). The Heterozygosity Observed (Ho) value in the SO cattle population is 0.23 and Polymorphism Information Content (PIC) value is 0.20. Therefore, the genetic diversity in the SO cattle based on the GH gene polymorphism is quite low. There is no association (P>0.05) in BW, WW205, YW365, and DP with genotypes of the GH gene. As the result, the GH gene in this study cannot be used as a genetic marker in the SO cattle breeding program.