Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aktivitas Antioksidan Pada Bunga Telang (Clitoria Ternatea L.) Secara Metode Spektrofotometeri Uv-Visible Ermi Abriyani; Indra Mulyawan; Nabilla Atqia Shakira; Rendi Haryadi; Tati Kholisoh
Journal of Comprehensive Science (JCS) Vol. 1 No. 5 (2022): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bunga telang (Clitoria ternatea L.) memiliki banyak manfaat untuk pengobatan, salah satunya untuk penyakit kulit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Literature Review Article (LRA). Penelusuran literatur melalui Pubmed dan Google Scholar menggunakan sumber data elektronik yang dipublikasikan dari tahun 2010-2021. Hasil pencarian literatur yang memenuhi kriteria inklusi ditemukan sebanyak 30 literatur dari 80 temuan. Berdasarkan tinjauan beberapa literatur menunjukkan bahwa bunga telang (Clitoria ternatea L.) memiliki aktivitas farmakologis yang meliputi antioksidan dan mengandung senyawa kimia atau metabolit sekunder seperti tanin, flavonoid, fenolat, antosianin, glikosida flavonol, glikosida kaempferol, kuersetin. glikosida, glikosida myricetin.
Aktivitas Kandungan Flavonoid Jamun (Syzygium cumini) Sebagai Senyawa Anti Inflamasi Himyatul Hidayah; Balebat Ayu Sinangling; Indra Mulyawan; Tati Kholisoh
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1669

Abstract

Penelitian ini merupakan tinjauan literatur yang bertujuan untuk menganalisis aktivitas kandungan flavonoid jamun (Syzygium cumini) sebagai senyawa antiinflamasi. Flavonoid merupakan kelompok senyawa alami yang ditemukan dalam berbagai tumbuhan dan telah diketahui memiliki aktivitas biologis yang beragam, termasuk potensi sebagai agen antiinflamasi. Metode penelitian yang digunakan adalah literatur riview artikel (LRA), literatur dilakukan dengan mencari artikel ilmiah yang relevan menggunakan basis data elektronik seperti PubMed, ScienceDirect, dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian meliputi “flavonoid,” “jamun,” “antiinflamasi. Hasil pencarian didapatkan 30 literatur. Berdasarkan hasil riview yang telah dilakukan bahwa jamblang mengandung banyak senyawa kimia antara lain alkaloid, flavonoid, resin, tanin, dan minyak atsiri. Salah satu senyawa yang berperan penting dalam dalam aktivitas antiinflamasi adalah flavonoid, flavonoid diketahui memiliki sifat anti inflamasi yang baik.
Membuat Sediaan Lipstik Dari Ekstrak Buah Naga (Selenicereus Undatus) Krisna Taupiq Wibiksana; Nia Yuniarsih; Balebat Ayu Sinangling; Fira Abdilah Azis; Fidya Syahfitri; Indra Mulyawan; Tati Kholisoh
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 17 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8318979

Abstract

Buah naga merah atau Selenicereus Undatus dapat dibuat menjadi pewarna alami karena kandungan antosianinnya yang tinggi. Dalam kosmetik, pewarna merupakan salah satu penyebab iritasi kulit dan alergi, oleh karena itu peneliti mengembangkan sediaan lipstik dengan menggunakan pewarna alami dari buah naga merah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat formula lipstik menggunakan pewarna yang diekstraksi dari buah naga merah dan untuk mengetahui bahwa sediaan lipstik menggunakan pewarna dari buah naga merah tidak menyebabkan iritasi. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen yaitu pembuatan sediaan lipstik ekstrak buah naga merah pada konsentrasi 10%, 20%, 30% dan 40%. Pengujian dan preparat yang dilakukan meliputi pemeriksaan homogenitas, pemeriksaan pH, oles oles, uji stabilitas terhadap perubahan bentuk, warna dan bau selama 30 hari penyimpanan pada suhu ruang dan uji 'iritasi'. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah komposisi sediaan lipstik menggunakan ekstrak biji naga merah sebagai pewarna yang dibuat sangat kuat, diperoleh hasil yang tidak homogen karena ekstrak biji naga merah terdispersi lemah dalam cairan lipstik lainnya dan dalam larutan . Mengunyah 20% tanaman membentuk rongga yang penyebab utamanya adalah minyak (Oleum ricini) yang kecil. PH bervariasi dari 4,9 hingga 6,1 (kisaran kecil dari pH fisiologis bibir, yaitu ± 4), tidak memungkinkan untuk memijat dengan benar karena warnanya tidak bagus, tidak menyebabkan iritasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah formulasi lipstik selain ekstrak buah naga merah tidak banyak memberikan efek visual, hasil pengujian menunjukkan keempat sediaan lipstik yang dilakukan tidak homogen.