Claim Missing Document
Check
Articles

IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DAUN PETAI CINA (Leucaena leucocephala (Lamk.) De Wit) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus Ermi Abriyani; Neneng Nurfalah
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 4 No 1 (2019): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/farmasi.v4i1.613

Abstract

ABSTRAK Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional adalah petai cina (Leucaena leucocephala (Lamk.) de Wit). Secara etnobotani, masyarakat Indonesia telah memanfaatkan daun petai cina sebagai obat-obatan diantaranya sebagai obat luka dan obat bengkak. Petai cina diketahui potensial untuk dikembangkan lebih lanjut pada penyakit infeksi. Berdasarkan hal ini dilakukan penelitian mengenai identifikasi metabolit sekunder daun petai cina. Metode yang digunakan yaitu soxhlet, uji fitokimia, ekstraksi cair-cair, kromatografi kolom, uji antibakteri mengunakan metode difusi paper disk dengan konsentrasi 10% b/v, 20% b/v, 30% b/v, 40% b/v, 50%. b/v. Pada pengujian karakteristik senyawa metabolit sekunder daun petai cina memiliki potensi yaitu senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, polifenol dan steroid. Pada pengujian antibakteri menunjukkan konsentrasi 50% zona hambat paling besar dengan hasil pengukuran 6,16 mm pada ekstrak etanol dan pada ekstak n- heksana 4,44 mm. Kata Kunci: Daun Petai Cina (Leucaena leucocephala (Lamk.) de Wit)), Ekstraksi cair-cair, Kromatografi lapis tipis, Kromatografi kolom, St ABSTRACK One of the plants used as traditional medicine is (Leucaena leucocephala (Lamk.) De Wit). Ethnobotany, Indonesian people have used Chinese petai leaves as medicines, including wound medicine and swollen medicine. Chinese petai is known to be potential for further development in infectious diseases. Based on this, a study was conducted on the identification of secondary metabolites of Chinese petai leaves. The method used is soxhlet, phytochemical test, liquid-liquid extraction, column chromatography, antibacterial test using paper disk diffusion method with a concentration of 10% b / v, 20% b / v, 30% b / v, 40% b / v, 50%. b / v. In testing the characteristics of secondary metabolites of Chinese petai leaves, they have the potential of alkaloid compounds, flavonoids, tannins, polyphenols and steroids. The antibacterial test for a concentration of 50% has the largest inhibition zone with results of measurements of 6.16 mm on ethanol extract and on n-hexane extract 4.44 mm. Keywords: (Leucaena leucocephala (Lamk.) De Wit)), Liquid- liquid Extraction Cromatography column, Thin Layer Cromatography, Staphylococcus aureus
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN BODY CREAM EKSTRAK KETAN HITAM (Oryza sativa var. glutinosa) Fidya Ikrima Dewi; Anggun Hari Kusumawati; Ermi Abriyani
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i1.39

Abstract

Ketan hitam (Oryza sativa var glutinosa) merupakan salah satu tanaman yang memiliki senyawa antioksidan yang mampu menangkal atau meredam dampak oksidatif atau radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan pada kulit. Pada penelitian ini ekstrak ketan hitam diformulasikan menjadi sediaan body cream. Ekstrak ketan hitam diekstraksi dengan etanol 96% menggunakan metode maserasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui uji evaluasi sifat fisik sediaan Body Cream dan untuk mengetahui formulasi yang menghasilkan sifat fisik yang optimal. Formulasi dibuat dengan konsentrasi yang berbeda dan dilakukan uji evaluasi fisik yang meliputi uji organoleptik, pH, viskositas, daya sebar dan daya lekat. Hasil penelitian pada formulasi bahwa semakin tinggi konsentrasi bahan yang digunakan dalam formulasi berpengaruh pada uji sifat fisik. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa formulasi optimal yang memenuhi persyaratan sifat fisik untuk sediaan body cream adalah formula 2 memiliki warna ungu bau khas dan tekstur semi padat dengan nilai pH= 5.78, viskositas= 4742 cps, daya sebar= 5.63 cm, daya lekat= 1.22 detik.body cream, ketan hitam, evaluasi fisik, Oryza sativa var glutinosa
SKRINING FITOKIMIA DAN UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Riki Ramdani; Nurgustiyanti Nurgustiyanti; Ermi Abriyani; Dedy Frianto
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 4 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i4.263

Abstract

Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional adalah daun telang (Clitoria ternatea L.). masyarakat indonesia sudah memanfaatkan bunga telang sebagai obat tradisional untuk penyembuhan berbagai macam penyakit diantaranya yaitu mengobati mata lelah, mata merah, penyakit kulit, anti racun, luka yang bernanah dan keputihan. Daun telang diketahui potensial untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai antibakteri. Berdasarkan hal ini dilakukan penelitian tentang aktivitas senyawa metabolit sekunder pada ekstrak daun telang sebagai antibakteri terhadap bakteri staphylococcus aureus. Ekstraksi yang digunakan adalah maserasi bertingkat dengan tiga jenis pelarut yang berbeda berdasarkan tingkat kepolarannya. Uji antibakteri menggunakan metode difusi sumuran dengan konsentrasi 40%, 60%, 80%, dan 100%. Pada pengujian skrining fitokimia senyawa metabolit sekunder daun telang memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, polifenolat, triterpenoid, dan steroid. Pada pengujian antibakteri menunjukan bahwa ekstrak metanol memiliki aktivitas antibakteri paling tinggi pada konsentrasi 100% dengan hasil pengukuran 10,8 mm.
SKRINING FITOKIMIA DARI EKSTRAK DAUN BUNGA TELANG (Clitoria Ternatea L.) DAN UJI ANTIBAKTERI TERHADAP Escherichia coli Nurgustiyanti Nurgustiyanti; Ermi Abriyani; Iin Lidia Putama Mursal
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 4 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i4.266

Abstract

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Terdapat 90.000 jenis tumbuhan yang tumbuh di Indonesia. Salah satu tumbuhan yang dapat dibudidayakan sebagai tanaman hias dan tanaman obat yaitu Bunga Telang (Clitoria ternatea L.). Clitoria ternatea L memiliki potensi sebagai alternatif pengganti antibiotik karena aktivitas antibakteri yang dimilikinya. Kandungan kimia yang terdapat pada daun bunga telang flavonoid, senyawa flavonoid berpotensi sebagai antibakteri. Pada uji fitokimia daun bunga telang memiliki senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, polifenolat, triterpenoid dan steroid. Prinsip metode ini adalah membuat lubang pada agar yang telah diinokulasi dengan bakteri, kemudian larutan diteteskan pada lubang sumuran yang telah dibuat. Penghambatan pertumbuhan mikroorganisme terlihat adanya zona hambat (wilayah jernih) disekitar lubang sumuran. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 80%, 100%, 120% dan 140%. Kontrol positif yang digunakan adalah ciprofoxacin sedangkan kontrol negatif yang digunakan adalah DMSO 5%. Hasil yang didapat pada zona hambat terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia colli pada ekstrak N-heksan, metanol, dan etil asetat . Pada sampel metanol dengan konsentrasi 120% dan 140% memiliki nilai rata-rata sebesar (13,8 mm dan 14,1 mm) sedangkan pada sampel etil asetat dengan konsentrasi 120% dan 140% memiliki nilai rata-rata sebesar (11,7 mm dan 12,3 mm) dimasukkan ke dalam respon hambat sangat kuat.
SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIFITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN TELANG (Clitoria ternatea L.) TERHADAP BAKTERI Pseudomonas aeruginosa Lia Fikayuniar; Ermi Abriyani; Sabila Nur Safitri; Didi Jayadi Mulya
Jurnal Buana Farma Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v2i1.327

Abstract

Telang leaf (Clitoria ternatea L.) is one of the plants that is often used as a traditional medicine by the people of Indonesia to cure infections which is used by attaching it to the sore, wound or swollen part. The purpose of this study was to determine the antibacterial bioactivity of n-hexane, ethyl acetate, and methanol extracts of telang leaf against Pseudomonas aeruginosa bacteria and to determine the content of secondary metabolites in the extracts of n-hexane, ethyl acetate, and methanol qualitatively by phytochemical screening and thin layer chromatography. The method used in this study is the antibacterial method of pitting with a concentration of 40%, 60%, 80%, 100%, phytochemical screening, and thin layer chromatography with specific spot appearance. The best potential antibacterial bioactivity between n-hexane, ethyl acetate, and methanol extract of telang leaf (Clitoria Ternatea L.) against Pseudomonas aeruginosa is the methanol extract of telang leaf (60%) which has an inhibition zone of 18.57 mm, strong category and based on supporting data. qualitatively by phytochemical screening containing secondary metabolites, namely flavonoids, saponins, tannins, quinones, polyphenols and triterpenoids/steroids as well as TLC results with the appearance of specific Liebermen burchard (LB) spots that are positive blue-black in color, suspected as an antibacterial of the triterpenoid/steroid secondary metabolite group.
SKRINING FITOKIMIA DAN UJI ANTIBAKTERI Streptococcus mutans DARI EKSTRAK DAUN KANGKUNG PAGAR (Ipomoea carnea Jacq) Alifah Rahmania Fadhilah; Dedeh Komalasari; Ermi Abriyani; Iin Lidia Putama Mursal
Jurnal Buana Farma Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v2i1.333

Abstract

Dental caries is one of the most common dental health problems and is the main problem of dental and oral disease. the most common cause of dental caries is Streptococcus mutans bacteria. To treat dental caries, one of the plants that can be used is the leaf of kale fence (Ipomoea carnea Jacq, which has antibacterial properties. This study aims to determine the compound content of n-hexane, methanol, ethyl acetate and the antibacterial activity of Streptococcus mutans. This research used well diffusion method and tested against Streptococcus mutans bacteria. Thus, it was found that the compound content of the thick extract of kale leaves contains compounds of steroidal n-hexane, methanol flavonoids, saponins, tannins, triterpenoids, and ethyl acetate alkaloids, flavonoids, steroids, tannins and simplicia dried kale leaves contain alkaloids, flavonoids. , steroids, tannins. The results of the activity test of the leaf extract of kale (Ipomoea carnea Jacq) inhibited the growth of Streptococcus mutans bacteria with a concentration of 100% n-hexane inhibition zone 5.2 mm in the weak category, methanol 16.4 mm in the very strong category and ethyl acetate 10.4 mm in the strong category. . Based on the results, it was shown that the leaf of kale (Ipomoea carnea Jacq) had antibacterial activity from Streptococcus mutans bacteria.
SKRINING FITOKIMIA DAN BIOAKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL BUNGA KANGKUNG PAGAR (Ipomoea carnea Jack.) DENGAN METODE DPPH (2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL) Ermi Abriyani; Lia Fikayuniar; Fifit Safitri
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 6 No 1 (2021): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jpx.v6i1.1447

Abstract

Antioksidan adalah suatu spesi yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron (electron donor) kepada radikal bebas untuk menghambat reaksi radikal bebas. Bunga kangkung pagar merupakan salah satu sumber yang memiliki aktivitas antioksidan. Telah dilakukan penelitian mengenai skrining fitokimia dan bioaktivitas antioksidan bunga kangkung pagar (Ipomea carnea Jack). Penelitian ini dilatar belakangi oleh kebutuhan yang meningkat dalam pemakaian obat herbal sebagai pengobatan alternatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil skrining fitokimia dan aktivitas antioksidan dari tumbuhan bunga kangkung pagar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPPH pada ekstrak metanol pada bunga kangkung pagar. Konsentrasi yang dipakai pada ekstrak metanol adalah pengenceran bertingkat yakni 500 ppm, 250 ppm, 125 ppm, 62,5 ppm dan 31,25 ppm. Sebagai kontrol pembanding aktivitas antioksidan adalah vitamin C. Spektrofotometri UV-Vis digunakan sebagai pengukur serapan absorbansi antioksidan. Panjang gelombang spektrofotometri UV-Vis yang digunakan pada metode DPPH 517 nm. Hasil IC50 yang didapatkan dari pengujian bioaktivitas antioksidan DPPH adalah 12 ppm yang berarti aktivitasnya sangat kuat. Berdasarkan skrining fitokimianya bahwa bunga kangkung pagar mengandung flavonoid, saponin, fenolik dan alkaloid.
STANDARISASI EKSTRAK ETANOL HERBA TESPONG (Oenanthe javanica (Blume) DC) Lia Fikayuniar; Ermi Abriyani; Siti Aminah
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 6 No 1 (2021): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jpx.v6i1.1449

Abstract

Pemeriksaan standarisasi ini bertujuan untuk mengetahui standar mutu dari ekstrak dan juga memastikan agar ekstrak herba tespong (Oenanthe javanica (Blume) DC) memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan sehingga ekstrak yang digunakan terjamin kemananan, efikasi, dan kualitas-nya dengan baik. Metode yang digunakan yaitu uji parameter spesifik dan non-spesifik standar mutu ekstrak yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan pada literatur. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa standarisasi dari ekstrak etanol herba tespong baik uji parameter standar spesifik maupun non spesifik yaitu secara identitas nama latin (Oenanthe javanica (Blume) DC) bagian yang digunakan herba, organoleptik kental, bau khas dan berwarna hijau kehitaman, kadar sari yang larut dalam air 9,82%±1,76, kadar sari yang larut dalam etanol 40,45% ±1,32 dan susut pengeringan 7,38% ±1,01, penetapan kadar abu total 7,81%±0,61. Hasil skrining fitokimia ekstrak herba tespong mengandung senyawa metabolit flavonoid, alkaloid, fenol, kuinon, steroid, dan saponin, sedangkan pada profil kromatogram KLT ditandai adanya bercak berwarna biru berfluoresensi pada panjang gelombang (ʎ) 366 nm dengan latar belakang berwarna ungu, memiliki nilai Rf sebesar 0,7, berarti memiliki metabolit sekunder.
SKRINING FITOKIMIA DAN UJI ANTIOKSIDAN TERHADAP EKSTRAK BUNGA Limnocharis flava L DENGAN METODE DPPH Ermi Abriyani; Lia Fikayuniar; Mia Anisa Silvi; Arie Wichandar
Jurnal Buana Farma Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v2i2.392

Abstract

Genjer (Limnocharis flava L.) is of plants that bloom throughout the year. The part that can be used of Limnocharis flava L. is leaves, but more people used stems and flowers of Limnocharis flava L. for consumption. The present study has aim to determine the phytochemical screening and antioxidants activity assay of Limnocharis flava L. bloom extracts. Method of the research are extraction by maceration, screening phytochemical, DPPH method which is by measuring the capture of synthetic radicals in polar organic solvents at room temperature. The results of phytochemical screening of Limnocharis flava L. bloom are flavonoid, saponin, tannin, polyphenols, quinone. Antioxidant activity assay of Limnocharis flava L. bloom from three extracts have resulted IC50 value from methanol extract 61.4224 ppm, ethyl acetate extract 160.4368 ppm and n-hexane 433,2932 ppm. Methanol extract has a stronger antioxidant compared to ethyl acetate and n-hexane extracts by DPPH method.
UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK DAUN (Ipomoea carnea Jacq) TERHADAP Candida albicans Lia Fikayuniar; Ermi Abriyani; Rizmayanti Intan Ferdiansah; Sumiyati Sumiyati; Santa Regina Sianipar; Selvia Aziza
Jurnal Buana Farma Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v2i2.393

Abstract

Infectious diseases can be transmitted from one person to another or from animals to humans of the causes of infection diseases is fungi. Fungi are microorganisms in the form of cells or branched threads. These microorganisms have a rigid cell wall and composed of polysaccharides or chitin, have nuclei and spores, are not chlorophyllous and do not multiply sexually and asexually. Based on this, research was carried using of the welling method on antifungal bioactivity as well as a thin layer chromatography test of spotting to determine the content of secondary metabolites contained in the leaves of kale fence. This study aims to determine the bioactivity of secondary metabolites in n-hexane extract, ethyl acetate, and methanol of kangkong pagar leaves (Ipomoea carnea Jacq) against Candida albicans fungi. This study made four different concentrations namely 60%, 80%, 100%, 120%, for positive control using ketoconazole and negative control using CMC 1%. Data analysis is using the One Way ANOVA test. From this study, the results were that kale fence leaf extract contains secondary metabolites, namely flavonoids, tannins, steroids. Then the results of the antifungal activity test of fencing kale leaves have activities that can inhibit fungi at a concentration of 120% with an inhibitory zone diameter of 11,254 mm so that they can be classified as strong antifungal bioactivity, in the results of the One Way ANOVA analysis of the three samples (N Hexana, Methanol and ethyl Acetate), it is known that the Sig value is 0.000 < 0.05 so it can be said that the rata_rata is "Significantly Different".
Co-Authors Abielza Yugha Geralda Acih Nurheni Adam Nuryaman Adinda Ayesha Ainun Mar’atus Putri Warsito Aisha Nusaiba Amara Akda Zahrotul Wathoni Alifah Rahmania Fadhilah Amalia Wulandari Amanda Auliya Anasthasya Faomasi Gulo Andini Widyaningsih Andrian Supriatna Anggun Hari Kusumawati Anisah Fitriyani Anita Fajriyani Anjani Dwi Pangestu Anjar Rismawati Anjar Rismawati Annida Lutfiyah Annis Fathurrohmah Annis Fathurrohmah Annisa Fitriyani Annisa Rizqya Salmaduri Arie Wichandar Audia Nazwa Zanuba Adam Aulia Rizqi Septiani Balebat Ayu Sinangling Bunga Regista Cahyani Daila Ardiswina Pondini Dedeh Komalasari Dedy Frianto Delika Syalomita Devi Setiawati Devi Yanti Dewi Yunita Diany Astuti Didi Jayadi Mulya Dinda Dinanti Dini Noer Fatwa Dyah Kharisma Aryanti Eka Sevianti Elista Indah Susanti Erisa Mindawati Erna Srifitriani Farhamzah Febriani Dwi Anzaini Fidya Ikrima Dewi Fidya Syahfitri Fifit Safitri Fikayuniar, Lia Fioren Irwandira Frida Fatmawati Gabriel Victory Makalalag Himyatul Hidayah Himyatul Hidayah Icha Nurfirzatulloh Iin Lidia Putama Mursal Iin Lidia Putama Mursal Iin suherti Indra Mulyawan Iqbal Firmansyah Ira Puspawati Ismi Puji Apriani Jihan Khairunnisa Kamelia Risna Kartika Sari Khoirunnisa Khoirunnisa Khusniyah Khusniyah Khuzaimah Nurul Fadhilah Kirana Azzahra Emil Musa Krisna Taupiq Wibiksana Lina Aliyani Mardiana Lina Aliyani Mardiana Lina Aliyani Mardiana Lola Pitaloka Lulu Melinda Lutfia Ulfiani Lutfia Ulfiani M Alvian Noordiansyah M Panji Wicaksono Maulana Yusuf Alkandahri Maulana Yusuf Alkandahri Maulana Yusuf Alkandahri Maulida Mutiah A Maya Arfania Maya Arfania Mentari Mentari Mia Anisa Silvi Muhammad Aldi Firdaus Muhammad Ali Ulwani Muthia Oktaviani Rahayu Mutiara Insani Nabilla Atqia Shakira Nabilla Putri Nurizha Nadya Apriliyanti Nanda Selvia Putri Nayla Robiatul Adawiyah Neneng Nurfalah Nia Yuniarsih Nur Intan Wulansari Nurgustiyanti Nurgustiyanti Nurhadi Amirulloh Nurhadi Amirulloh Nurhalimah Nurhalimah Refriyanti Irma Rendi Haryadi Reza Akbar Fadilla Riana Ardianti Ridha Alisthipa Sephia Rifah Alena Rades Rifka Adya Shafira Riki Ramdani Rini Ernawati Sari Risma Siti Nur Rosidah Rizmayanti Intan Ferdiansah Sabila Nur Safitri Sahrul Setiawan Salsa Shapa Azzahra Salwa Sukma Ismanita Santa Regina Sianipar Sartika Dewi Satrio Adiputra Selvia Aziza Shofa Khairunnisa Sinta Bela Siska Ratna Dewi Sisy Sahevtiani Siti Aminah Siti Salma Dhaniaty Sri Marita Sri Mulyanthy Tanuwidjaja Sukma Dewi Apriana Sumiyati Sumiyati Surya Amal Surya Amal Syifa Fauziah Syifa Khafina Azzahra Tania Lustianah Tati Kholisoh Tia Laelasari Wahyu Nur Februrohman Wida Nurhamidah Yeni Ari Safitri Dalimunthe Yuliani Yuliani Zevania Toguria Nadeak