Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PRAKTIK BIDAN BERSAMA CITRA LESTARI 2022 Arini Kusmintarti; Rini Damayanti; Nia Chrisanta Leksono
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 2 (2023): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, February 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v2i2.505

Abstract

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang dapat mengindikasikan adanya bahaya yang selama kehamilan, yang apabila tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu dan janin, untuk itu tanda bahaya kehamilan harus diketahui oleh ibu hamil sehingga bila ibu hamil merasakan adanya tanda bahaya bisa langsung mencaripertolongan ke pelayanan kesehatan terdekat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Praktik Bidan Bersama Citra Lestari 2022. Variabel yang diteliti adalah, tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan yang meliputi tingkat pengetahuan tanda bahaya tentang preeklamsia, tanda bahaya perdarahan, tanda bahaya ketuban pecah dini, tanda bahaya hiperemesis gravidarum, dan tanda bahaya lainnya. Desain penelitian menggunakan studi deskritif. Polulasi dalam penelitian ini adalah wanita hamil di Praktik Bidan Bersama Citra Lestari 2022. Sampel pada penelitian ini berjumlah 100 wanita hamil. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan September 2022, dengan Teknik Consecutive Sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan Ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan, sebagian besar yaitu 84% ibu memiliki pengetahuan baik dan 16% mempunyai pengetahuan cukup. Pengetahuan tentang tanda bahaya preeklamsia 67% ibu mempunyai pengetahuan baik, tanda bahaya perdarahan 76% berpengetahuan baik, tanda bahaya ketuban pecah dini 86% mempunyai pengetahuan baik, tanda bahaya hiperemesis 59% ibu mempunyai pengetahuan baik dan tanda bahaya lainnya 67% ibu mempunyai pengetahuan baik. Kesimpulan dari hasil penelitian ini sebagian besar ibu hamil mempunyai tingkat pengetahuan baik tentang tanda bahaya kehamilan.
JUMLAH PARITAS SERTA HUBUNGANNYA TERHADAP KEJADIAN RUPTURA PERINEUM PADA SAAT PERSALINAN FISIOLOGIS Kasyafiya Jayanti; Pujiati Pujiati; Ambariani Ambariani; Rini Damayanti
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 7 (2023): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Juli 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v2i7.1227

Abstract

Ruptur perineum adalah robeknya organ genital wanita yang biasanya terjadi pada saat melahirkan. Ruptur perineum disebabkan paritas, jarak kehamilan, umur ibu, berat badan bayi, ekstraksi vakum, trauma alat dan episiotomi. Ruptur perineum jika tidak segera diatasi akan menyebabkan perdarahan dan fistula. Masalah ini harus diteliti untuk meminimalkan kejadian ruptur perineum pada ibu bersalin. Prevalensi ibu bersalin di Indonesia yang mengalami ruptur perineum terus meningkat dari tahun ke tahun. Komplikasi yang paling umum dari ruptur perineum adalah perdarahan. Sebagian besar perdarahan dapat dikontrol dengan cepat dengan tekanan dan perbaikan bedah. Namun, pembentukan hematoma dapat menyebabkan kehilangan darah dalam jumlah besar dalam waktu yang sangat singkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paritas terhadap kejadian ruptura perineum pada persalinan fisiologis. Hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian ruptur perineum pada persalinan fisiologis dengan nilai p value = 0,005. Ruptur perineum jika tidak segera diatasi akan menyebabkan perdarahan dan fistula. Faktor risiko laserasi perineum termasuk nullipara, sehingga bidan maupun dokter harus melakukan tindakan antisipatif pada ibu bersalin khususnya pada ibu primipara. Tindakan pencegahan dilakukan semenjak kehamilan hingga proses persalinan sehingga komplikasi seperti perdarahan tidak terjadi.
KARAKTERISTIK AKSEPTOR ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI KLINIK CITRA LESTRAI, KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT TAHUN 2023 Rini Damayanti; Pujiati Pujiati; Ambariani Ambariani; Kasyafiya Jayanti; Winnie Tunggal Mutika
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 1 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Januari 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i1.2160

Abstract

Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah untuk mengatur laju pertambahan penduduk di Indonesia dengan menggunakan metode kontrasepsi. Kontrasepsi dibagi menjadi dua jenis, yaitu Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi yaitu usia ibu, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, pengetahuan, sikap ibu, dukungan suami, dan pelayanan KB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Karakteristik Akseptor Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di Klinik Citra Lestari, Jawa Barat tahun 2021-2022. Variabel dalam penelitian ini yaitu, umur, Pendidikan, paritas. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif. Populasinya adalah semua Akseptor Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di Klinik Citra Lestrai, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Tahun 2021-2022 berjumlah 96 akseptor Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di Klinik Citra Lestrai, Kabupaten Bogor Jawa Barat, tahun 2021-2022, yang diambil dengan teknik total sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari rekam medik. Hasil penelitian menunjukan karakteristik akseptor alat kontrasepsi dalam Rahim berdasarkan variable Usia diperoleh 67.4% berada pada usia 20-35 tahun, Pendidikan paling tinggi adalah perguruan tinggi sebanyak 54.1%, dan paritas paling ditinngi didapatkan pada kategori >2 sebesar 72.5%. Kesimpulam dalam penelitian karakteristik akseptor alat kontrasepsi dalam Rahim di Klinik Citra Lestrai, Kabupaten Bogor Jawa Barat, tahun 2021-2022 berusia 20-35 tahun, berpendidikan tinggi, dan paritas >2.