Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi metode eksperimen dalam pembelajaran mengenal warna dan mengetahui hasil dari implementasi metode eksperimen dalam kemampuan mengenal warna pada Anak Usia Dini di KB Muslimat NU Arrohmah Mulyoharjo. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif. Subyek penelitian adalah siswa siswi Kelompok B KB Muslimat NU Arrohmah Mulyoharjo, yang berjumlah 15 anak. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi yang berupa lembar pengamatan, Wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode eksperimen dalam kemampuan mengenal warna di KB Muslimat NU Arrohmah Mulyoharjo dikatakan berhasil dan sangat baik. Pencapaian-pencapaian sesuai RPPM dan RPPH sudah bisa di terima oleh guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan dengan metode eksperimen mencampurkan warna, dengan media yang digunakan adalah kuas, pasta (pewarna makanan), pastel cat dan kertas manila. Kegiatan dilaksanakan dengan system perencanaan dan system pelaksanaan. Hasil adanya metode eksperimen dalam kemampuan mengenal warna pada aspek kognitif ini juga mempengaruhi pada perkembangan keterampilan dalam diri para siswa, dengan dibuktikan adanya hasil dari kesadaran pada diri siswa setelah memahami mencampurkan warna dan berbagai macam warna dilihat anak secara langsung dari proses pencampuran tersebut karena pada dasarnya siswa jenjang Kelompok Bermain ini juga gampang merespon apa yang di sampaikan guru dan mengingatnya serta rasa ingin tahunya yang tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variasi metode dalam pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting. Temuan dan hasil ini diharapkan bermanfaat dan dapat menjadi pijakan bagi pihak-pihak terkait, untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasi siswa sebagai hasil belajar siswa dalam semua ranah. Baik Nilai agama dan moral, sosial, bahasa, kognitif, afektif, maupun psikimotorik. Sehingga terjadi sinergi antara proses perkembangan dengan hasil yang diharapkan dalam pendidikan yang telah dirumuskan dalam tujuan meningkatkan kognitig anak.