Indah Dwi Astuti
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengetahuan Pertolongan Pertama Pada Anak Toddler Yang Jatuh Di Wilayah Kerja Puskesmas Berakit 2021 Elsa Gusrianti; Riyan Yuliyana; Indah Dwi Astuti; Zesti Dwi Sandra; Dwi Noviarti
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.733 KB) | DOI: 10.58550/jka.v8i2.148

Abstract

Anak usia 1 sampai 3 tahun merupakan masa paling kritis karena sebesar 80% pertumbuhan otak terjadi pada masa usia tersebut atau dikenal dengan Golden age (Nursalam, 2005). Berdasarkan tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak usia toddler perlu mendapat pengawasan dari orangtua karena dalam melakukan aktivitasnya anak tidak memperhatikan bahaya yang ada disekitarnya (Nursalam,2005). Menurut Dinkes Kepri (2014), prevalensi kejadian cedera pada anak usia toddler adalah cedera (8,9%), kecelakaan tenggelam (20,6%), fraktur tulang (2,6%), luka bakar (5,3%), kemasukan benda asing (9,7%), cedera yang tidak terduga (8,7%), dan keracunan (10,26%). Cedera toddler dapat dicegah salah satunya dengan pengawasan yang baik dari para orangtua (Arvin, 2000). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pengetahuan pertolongan pertema pada anak toddler yang jatuh di wilayah kerja puskesmas berakit. Jumlah sampel penelitian ini adalah 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non-probability yaitu sampel jenuh atau sering disebut total sampling, dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Pada penelitian ini diketahui responden memiliki tingkat pengetahuan sedang (87%). Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan, sumber informasi, dan pengalaman. Hasil penelitian ini diharapkan untuk menambah wawasan, memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan terutama yang terkait dengan masalah pertolongan pertama pada anak toddler yang jatuh serta memberi sumbangan pemikiran bagi orang tua mengenai pertolongan pertama pada anak toddler yang jatuh.
Pengaruh Pelatihan Pertolongan Pertama terhadap Tingkat Pengetahuan Near Drowning pada Masyarakat di Desa Bintan, Riau, Indonesia Rian Yuliyana; Indah Dwi Astuti; Elsa Gusrianti
Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jiki.v7i1.9636

Abstract

Kematian akibat tenggelam menjadi salah satu ancaman bagi daerah pariwisata yang banyak pantai. resiko tenggelam tinggi  tengelam disebabkan oleh tinggi interaksi  masyarakat dengan laut. Sehingga adanya peningkatan pengetahuan terhadap pertolongan pertama near drwoning sangat penting. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Universitas Ljubljana yang melakukan pelatihan tentang pertolongan pertama tenggelam dapat mengurangi risiko dalam melakukan pertolongan pertama tenggelam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap tingkat pengetahuan  near drowning pada masyarakat Desa Malang Rapat, Bintan, Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-test dan post test design with control group dengan Random Teknik sampling. Sampel penelitian ini adalah  40 responden yang dibagi 20 kelompok inervensi dan 20 kelompok control. instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan dan materi yang digunakan berdasarkan sumber dari guidelines for cardiopulmonary resuscitation and emergency cardiovascular. Hasil penelitian yang didapat adalah  ada perbedaan yang signifikan  pada pengetahuan pada kelompok intervensi p < 0,05, yang membuktikan bahwa adanya pengaruh pelatihan pertolongan pertama near drowning terhadap pengetahuan pada kelompok Intervensi, sedangkan pada kelompok kontrol tidak  bermakna/signifikan.   Dari hasil penelitian ini disarankan untuk selalu melakukan refreshing Kembali kepada masyarakat tentang penanganan pertolongan pertama pada korban tenggelam untuk mempertahankan pengetahuan near drowning. Kata Kunci: Near Drowning, Pelatihan, Tingkat Pengetahuan
Pemberdayaan Masyarakat melalui Inovasi Septik Tank PVC untuk Daerah Pasang Surut sebagai Upaya Pencegahan Stunting Iwan Iskandar; Dewi Mey Lestanti Mukodri; Ristina Rosauli Harianja; Rinaldi Daswito; Hevi Horiza; Elsa Gusrianti; Indah Dwi Astuti; Muhammad Fadhil Idris; Haryadi Haryadi
SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN Vol. 1 No. 2 (2023): SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53579/segantang.v1i2.143

Abstract

Stunting hingga saat ini masih menjadi suatu permasalahan negara terutama di Indonesia yang perlu di selesaikan. Stunting dapat menimbulkan dampak yang serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) salah satunya yaitu rendahnya derajat kesehatan pada masyarakat. Faktor Risiko stunting yaitu secara langsung dan tidak langsung. Faktor langsung di antaranya asupan makanan dan infeksi, sedangkan faktor tidak langsung seperti pengetahuan ibu tentang gizi, pola asuh orang tua, tingkat pendapatan orang tua, sanitasi, hygine, dan ketahanan pangan. Tujuan dari kegiatan ini yaitu melakukan pendampingan berupa edukasi kepada Masyarakat mengenai pemasangan sarana sanitasi pembuangan akhir tinja (septik tank) sebagai salah satu upaya pencegahan stunting. Kegiatan edukasi dilakukan pada 30 orang responden perwakilan warga desa madong. Kegiatan tersebut dilakukan secara langsung di gedung balai penyuluhan KB kampung Madong Kampung Bugis. Metode pelaksanaan dimulai dengan melakukan koordinasi dengan Pihak Mitra, survei sasaran masyarakat dan lokasi pemasangan septik tank, perancangan septik tank, pembuatan serta pemasangan langsung di lokasi yang telah di sepakati, kemudian melakukan pendampingan berupa edukasi terkait dengan pemanfaatan septik tank dalam upaya mencegah stunting. Kegiatan pendampingan edukasi berjalan dengan baik dimana didapatkan adanya respon positif dari responden, hal ini ditunjukkan dengan antusiasnya responden dalam mengajukan pertanyaan. Pendampingan edukasi yang diberikan tersampaikan dengan baik yang ditunjukkan dari adanya kesepakatan responden untuk mempergunakan dan merawat sarana sanitasi septik tank sebaik mungkin. Untuk itu perlu terus dilakukan pemantauan secara berkala oleh Ketua RT setempat terkait dengan penggunaan septik tank.