Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pola sosialisasi Jamaah Tabligh dalam Meningkatkan Semangat Keagamaan di Desa Rumbia Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto Hairil Hairil; Andi Agustang; Muhammad Syukur
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 7, No 1 (2023): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v7i1.4223

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai Pola Sosialisasi Jamaah Tabligh dalam Meningkatkan Semangat Keagamaan di Desa Rumbia Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana strategi Jamaah Tabligh dalam mensosialisasikan nilai-nilai Islam, 2) Apa faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi Jamaah Tabligh dalam mensosialisasikan nilai-nilai Islam, 3) Bagaimana pandangan masyarakat terhadap keberadaan Jamaah Tabligh di Desa Rumbia Kabupaten Jeneponto. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiologis dan pendekatan fenomenologis. Lokasi penelitian ini berada di Desa Rumbia Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponton. Adapun sumber data dari penelitian ini adalah sumber data primer yang meliputi observasi dan wawancara serta data sekunder berupa buku-buku dan jurnal. Hasil penelitian ini adalah 1) strategi jamaah tabligh dalam mensosialisasikan nilai-nilai Islam di Desa Rumbia adalah dengan membentuk program-program seperti, jaulah, bayan, ta’lim wa ta’lum, usaha memakmurkan masjid, khidmat, musyawarah, dan khuruj fi sabilillah 2) faktor pendukung dalam mensosialisasikan nilai-nilai Islam di Desa Rumbia, yakni dengan adanya dukungan dari keluarga dan adanya dukungan dari masyarakat setempat. Sedangkan faktor penghambat yakni biaya, adanya penolakan dari masyarakat, dan belum memenuhi syarat untuk berdakwah 3) pandangan masyarakat terhadap keberadaan jamah tabligh secara umum menerima dan mendukung gerakan dakwah jamaah tabligh karena semangat dan keberaniaan jamaah tabligh dalam berdakwah. Namun, Jamaah Tabligh juga mendapat reaksi sosial yang negatif mengenai pelaksanaan khuruj fi sabilillah, sebagai kepala keluarga tidak boleh mengabaikan kewajiban dan tanggung jawabnya terhadap istri dan anak-anaknya. Karena seharusnya dakwah dimulai dari orang-orang terdekat terlebih dahulu seperti keluarga dan tetangga.
Identitas Budaya di Era Globalisasi Hairil Hairil; Firdaus W Suhaeb; Ashari Ismail
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 7, No 3 (2023): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v7i3.5240

Abstract

Kebudayaan merupakan identitas nasional suatu bangsa. Identitas nasional suatu bangsa dapat dikatakan sebagai suatu keunikan, ciri khas yang membedakan suatu bangsa dengan bangsa lain, namun kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mempercepat proses globalisasi tersebut. Akibatnya, timbul berbagai permasalahan di bidang kebudayaan, seperti hilangnya budaya asli suatu daerah, tergerusnya nilai-nilai budaya, melemahnya nasionalisme dan patriotisme, hilangnya kasih sayang kekeluargaan dan gotong royong, serta hilangnya ketidakcocokan gaya hidup. Budaya Indonesia. Banyaknya budaya asing yang masuk dan mempengaruhi Indonesia karena longgarnya sistem pemerintahan dan maraknya media komunikasi dan informasi, khususnya internet dan media sosial. Oleh karena itu, dengan masuknya budaya asing di era globalisasi, sering menganggap bahwa budaya semacam ini lebih baik dari budaya bangsanya sendiri, bahkan jika itu adalah budaya asing, itu justru dapat mematikan karya budaya dan seni bangsanya sendiri, sehingga hilangnya identitas keindonesiaan perlahan tergerus oleh budaya asing