Berbagai kasus penyebaran berita palsu dan bohong (fake news and hoax) di Indonesia telah menjadi permasalahan yang sangat serius. Fenomena hoax ini mampu menjadikan beragam masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menangkal penyebaran hoax di media sosial melalui penguatan literasi digital bermuatan pendidikan karakter. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan atau library research. Metode penelitian ini menggunakan sumber-sumber data yang berasal dari berbagai jurnal ilmiah, artikel, literatur, buku dan bahan penelitian lainnya yang relevan. Data yang dikumpulkan dari studi kepustakaan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Penelitian ini menunjukan, bahwa literasi digital sudah seharunya mulai ditanamkan dan kembangkan dalam karakter siswa. Penguatan literasi digital haruslah diimbangi dengan penyisipan muatan pendidikan karakter dengan maksud meningkatkan kemampuan seseorang dalam menemukan, memilih dan menafsirkan suatu imformasi dengan tepat. Pendidikan karakter yang perlu ditumbuhkan dalam penguatan literasi digital untuk menangkal berita hoax adalah berpikir kritis. Untuk membentuk karakter berpikir kritis dalam menguatkan literasi digital dapat dilakukan dengan mengajak siswa mengenali karakteristik judul-judul berita yang ada di media sosial, menerima imformasi dari media sosial yang bersumber dari akun-akun resmi yang mewakili pendapat Pemerintah, memeriksa kembali substansinya apakah sesuai dengan fakta yang ada di lapangan, mengedukasi siswa untuk ikut serta dan berpartisipasi dalam grup-grup yang secara khsusus membahas dan mendiskusikan anti hoax.