Laros Tuhuteru
Institut Agama Islam Negeri Cirebon

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Overcoming The Spread of Hoax in Social Media through Strengthening Digital Literacy Contained with Character Education Rizana Rizana; Laros Tuhuteru; Yossie Ulfa Nuzalifa; Reza Saeful Rachman; Alek Andika
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11409

Abstract

Berbagai kasus penyebaran berita palsu dan bohong (fake news and hoax) di Indonesia telah menjadi permasalahan yang sangat serius. Fenomena hoax ini mampu menjadikan beragam masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menangkal penyebaran hoax di media sosial melalui penguatan literasi digital bermuatan pendidikan karakter. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan atau library research. Metode penelitian ini menggunakan sumber-sumber data yang berasal dari berbagai jurnal ilmiah, artikel, literatur, buku dan bahan penelitian lainnya yang relevan. Data yang dikumpulkan dari studi kepustakaan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Penelitian ini menunjukan, bahwa literasi digital sudah seharunya mulai ditanamkan dan kembangkan dalam karakter siswa. Penguatan literasi digital haruslah diimbangi dengan penyisipan muatan pendidikan karakter dengan maksud meningkatkan kemampuan seseorang dalam menemukan, memilih dan menafsirkan suatu imformasi dengan tepat. Pendidikan karakter yang perlu ditumbuhkan dalam penguatan literasi digital untuk menangkal berita hoax adalah berpikir kritis. Untuk membentuk karakter berpikir kritis dalam menguatkan literasi digital dapat dilakukan dengan mengajak siswa mengenali karakteristik judul-judul berita yang ada di media sosial, menerima imformasi dari media sosial yang bersumber dari akun-akun resmi yang mewakili pendapat Pemerintah, memeriksa kembali substansinya apakah sesuai dengan fakta yang ada di lapangan, mengedukasi siswa untuk ikut serta dan berpartisipasi dalam grup-grup yang secara khsusus membahas dan mendiskusikan anti hoax.
Analysis of Character Values Contained in Indonesian Language Learning (Literature Study) Martha Maspaitella; Paulus Haniko; Laros Tuhuteru; Tirmidi Tirmidi; Gamar Al Haddar
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11762

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai-nilai karakter yang terkandung dalam pembelajarn Bahasa Indonesia. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi dokumentasi dan literatur. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk disajikan secara deskriptif. Penelitian ini menunjukan, bahwa nilai-nilai karakter yang terkandung dan dianalisis dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, seperti kejujuran, kesopanan, toleran dan demokratis. Nilai kejujuran, pembelajaran Bahasa Indonesia harus mampu mengajarkan kepada siswa untuk membahasakan apa yang diketahui dan dialaminya sudah semestinya disampaikan dengan bahasa yang jelas dan apa adanya. Nilai kesantunan, melalui pembelajaran Bahasa Indonesia, haruslah mampu mengajarkan siswa untuk dapat memilih dan memilah kata sebelum menyampaikan pernyataan. Hal itu terlihat ketika siswa berbicara menggunakan pilihan kata, ungkapan yang santun dengan struktur kalimat yang baik. Nilai toleran, melalui pembelajaran Bahasa Indonesia dapat diwujudkan dengan terus menguatkan karakter santun. Jika bahasanya halus, santun, tentu yang muncul spirit toleransi. Kesantunan berbahasa dapat memperkokoh keakraban, dan menjadi alat mengurangi potensi perpecahan, intoleransi dalam interaksi personal maupun sosial. Nilai demokratis, melalui pembelajaran Bahasa Indonesia ditampilkan dengan sikap dan perilaku yang mencerminkan suatu kecenderungan seseorang dalam berperilaku, terutama menghargai orang lain berbicara. Pembelajaran Bahasa Indonesia haruslah berperan sebagai pelopor demokratisasi berkaitan dengan kebebasan dalam berekspresi antar individu dalam suatu masyarakat, seperti kebebasan untuk berkomunikasi.
Conflict Resolution Learning Model As A Strategic Effort in Building Peace Amidst Indonesia's Diversity Laros Tuhuteru; Yanry Budianingsih; I Gusti Ngurah Santika; I Made Kartika; I Gede Sujana; Esto Bula Wiri Memang
Widya Accarya Vol 14 No 1 (2023): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46650/wa.14.1.1404.66-72

Abstract

As a pluralistic country, peace still seems to be a mere wishful thinking. Because all this time conflicts that are rooted in pluralism have injured and damaged the peace that was actually agreed upon by the founders of the nation. The purpose of this research was to find out the conflict resolution learning model as a strategic effort in building peace in the midst of Indonesia's diversity. The method used in this research was a library method or approach. Data collection techniques in this research used documentation and literature. The data obtained were then analyzed in depth and presented descriptively. The results of this research indicated that strategic efforts to build peace in the midst of Indonesia's diversity are carried out by educational institutions through the application of conflict resolution learning models. The application of the conflict resolution learning model aims to train students' skills in solving critical problems, communication, and interpersonal skills better. Conflict resolution methods can optimize student competence, especially training social values, social sensitivity and problem solving skills. In relation to the diversity of the Indonesian nation, there is a significant influence from the use of conflict resolution learning models on students' multicultural attitudes. The multicultural attitude of students who take part in learning with the conflict resolution learning model obtains good results.