Hotnida Erlin Situmorang
Universitas Cenderawasih Jayapura Papua

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RSUD DOK II JAYAPURA Situmorang, Hotnida Erlin
Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia Vol 3, No 3 (2015): Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia
Publisher : Magister Pendidikan IPA, UNCEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study is a correlational study aimed to assess the relationship with the family support quality of life of patients with chronic renal failure undergoing hemodialysis therapy in hospitals Dok II Jayapura. The study population was all patients with chronic renal failure on hemodialysis space consisting of 35 sample technique used is the technique of saturated samples. Data collection is done by distributing questionnaires to all respondents. Data were analyzed using statistical techniques correlation test with the help of SPSS 16.0 application. The results showed that there was a significant relationship between family support with the quality of life of patients with chronic renal failure with a significance level α = 5%. The relationship is included in the high category and the direction indicated by coefficient R = 0.784. Keywords: family support, quality of life, chronic renal failure, hemodialysis therapy.
PERSEPSI PERAWAT TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAYANAN KESEHATAN NEONATAL DI PEDALAMAN PAPUA Hotnida Erlin Situmorang
JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/jktp.v3i1.96

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan neonatal di pedalaman Papua melalui pengalaman dan persepsi perawat-perawat yang bertugas di daerah-daerah di Papua. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk mengkaji pengalaman dan persepsi perawat-perawat kesehatan tentang faktor-faktor yang berhungan dengan pelayanan kesehatan pada neonatal di Papua. Informan dalam penelitian ini merupakan 6 perawat yang bekerja di berbagai daerah di pedalaman Papua dan di tentukan secara purposif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode interview kemudian data penelitian ini ditranskrip dan dianalisis dengan menggunakan tematik analisis. Penelitian ini mengidentifikasi lima tema yang muncul dari informasi yang diperoleh dari partisipan yaitu, hambatan geografis, faktor sosial budaya, faktor ekonomi atau kemiskinan, faktor keamanan kerja, dan kurangnya fasilitas dan petugas kesehatan. Kerja sama lintas sektoral antara pemerintah nasional, provinsi, kabupaten, dan daerah dalam menyediakan infrastruktur, pendekatan pelayanan kesehatan dengan mengadopsi budaya lokal, pemberian bantuan dana untuk mengakses pusat kesehatan, distribusi tenaga dan fasilitas kesehatan yang memadai serta memastikan keamanan petugas kesehatan sangat penting untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bayi dan ibu agar angka kematian bayi dapat di turunkan secara signifikan. Perlunya manajemen layanan kesehatan bekerja bersama dengan anggota masyarakat seperti pemimpin suku setempat, dukun dan keluarga di perencanaan kesehatan, untuk menciptakan pelayanan perawatan kesehatan khususnya ibu dan neonatal yang dapat diakses dan sesuai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, peningkatan infrastruktur jalan dan transportasi, fasilitas listrik dan air bersih dan pembangunan pusat kesehatan masyarakat di setiap desa di pedalaman.
Pelatihan Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Metode “SADARI” (Periksa Payudara Sendiri) pada Siswi-Siswi Sma Teruna Bakti di Jayapura Papua Hotnida Erlin Situmorang; Happy Lumbantobing; Yunita Kristina; Korinus Suweni; Diyah Astuti Nurfaizah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i7.6219

Abstract

ABSTRAK Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit pembunuh utama di dunia. Di Indonesia, penyakit kanker masih merupakan masalah kesehatan serius karena angka morbiditas dan mortalitasnya yang tinggi. Angka kanker payudara di Indonesia mencapai 42,1 orang per 100 ribu penduduk disusul kanker leher rahim pada urutan kedua sebesar 23, 4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata angka kematian 13,9 per 100.000 penduduk. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemapuan para siswi-siswi SMA Teruna Bakti di Jayapura Papua tentang kanker payudara dan mendeteksi dini kanker payudara dengan cara periksa payudara sendiri. Metode yang di lakukan adalah diawali dengan pre-test kepada peserta kemudian pemaparan materi pelatihan dan simulasi lalu dilakukan post-test. Data hasil dari pre-test dan post-test dianilisa dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks test untuk mengetahui tingkat kemajuan pengetahuan peserta pelatihan. Hasil yang diperoleh adalah rata-rata gain ternormalisasi dari peserta pelatihan adalah 0,43 dengan gain ternormalisasi terrendah adalah 0,00 dan gain ternormalisasi tertinggi adalah 1,00 serta simpangan baku 0,25. Rata-rata gain ternormalisasi sebesar 0, 43 menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan peserta dari pre-test ke post-test termasuk dalam kategori peningkatan sedang. Kata Kunci: SADARI, Kanker Payudara, Pengetahuan, Penyuluhan.  ABSTRACT Cancer is one of the main killer diseases in the world. In Indonesia, cancer is still a serious health problem because of its high morbidity and mortality. The number of breast cancer in Indonesia reaches 42.1 people per 100 thousand population, followed by cervical cancer in second place at 23.4 per 100,000 population with an average mortality rate of 13.9 per 100,000 population. This community service activity aims to increase the knowledge and ability of Teruna Bakti High School students in Jayapura Papua about breast cancer and detect breast cancer early by breast self-examination (BSE). The method used is starting with a pre-test to the participants then presenting the training material and simulation and then doing a post-test. The data from the pre-test and post-test were analyzed using the Wilcoxon Signed Ranks test to determine the level of knowledge progress of the trainees. The results obtained are the average normalized gain of the trainees is 0.43 with the lowest normalized gain is 0.00 and the highest normalized gain is 1.00 and the standard deviation is 0.25. The average normalized gain of 0.43 indicates that the increase in participants' knowledge from pre-test to post-test is in the category of moderate improvement. Keywords: BSE, Breast Cancer, Knowledge, Counseling.
Pelatihan Kepemimpinan Keperawatan Pada Perawat-Perawat Tugas Belajar Di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih Jayapura Papua Hotnida Erlin Situmorang; Andi Tiyo Wijaya
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 1 Februari 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i1.3289

Abstract

ABSTRAKKemampuan leadership sangat diperlukan dewasa ini dalam meningkatkan mutu pekerjaan termasuk didunia kerja keperawatan. Memiliki kemampuan leadership dalam keperawatan akan meningkatkan kualitas layanan keperawatan dam instansi-instansi kesehatan. Karena itu peran perawat sebagai pemimpin sangat perlu guna menjamin keberhasilan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara holistik. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para perawat-perawat di berbagai daerah di Papua. Metode yang di lakukan adalah diawali dengan pre-test kepada peserta kemudian pemaparan materi pelatihan selama tiga hari lalu di lakukan post-test. Data hasil dari pre-test dan post-test dianalisa untuk mengetahui tingkat kemajuan pengetahuan peserta pelatihan. Rata-rata gain ternormalisasi sebesar 0,5277 menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan peserta dari pre-test ke post-test termasuk dalam kategori peningkatan sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua peserta pelatihan mempunyai peningkatan pengetahuan tentang Leadership setelah mengikuti pelatihan. Kata Kunci : Kepemimpinan, pelatihan, keperawatan. ABSTRACTLeadership skills are essential in improving the quality of work, including in nursing care. Having nursing leadership skill would improve quality of nursing care in health settings holistically. Therefore the role of nurses as a leader in their workplace  is paramount. Community service activity aims to increase the knowledge and abilities of leadership of the nurses in various regions in Papua. The method used was preceded by a pre-test to the participants and then giving material and training of leadership for three days and then a post test. Data from the pre-test and post-test were analyzed to determine the level of progress of participant’s knowledge and ability of leadership. The normalized gain average of 0.5277 indicates that the increase in participant’s knowledge of leadership from pre-test to post-test is in the moderate category. It can be concluded that there is an improvement of leadership skill knowledge in all the participants after attending the training. Keywords: Leadership, training, nursing.
Eksplorasi Pengalaman Tim Kesehatan Stunting di Puskesmas dalam Pencegahan dan Penatalaksanaan Stunting pada Anak di Jayapura Papua Hotnida Erlin Situmorang; Eva Sinaga
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 11 (2022): Volume 4 Nomor 11 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i11.7476

Abstract

 ABSTRACT Stunting in children is one of the nutritional concerns of toddlers worldwide, including Indonesia. Stunting is a condition in which children under five fail to flourish as a result of chronic malnutrition, particularly in the first 1000 days of life (HPK). The quality of appropriate nutritional intake from the time the fetus is in the womb until the age of two years, or termed the first 1000 days of life, is one of the crucial variables in the production of human resources. The aim of the study was  to explore the experiences of stunting team health workers at the community health center Jayapura Papua regarding the prevention and management of stunting in children. This research employed  a descriptive qualitative method and data analysed based on thematic analysis. The study's findings revealed four main themes namely determining causes, difficulties encountered, teamwork, and expectations. The study concluded that the handling of stunting and programs handed down from the central government have been quite successful, but there needs to be an increase in cross-sectoral cooperation, involving religious leaders and traditional leaders to embrace the community, particularly stunting risk groups, as well as the need to improve the health team's skills through training regarding early stunting detection and management Keywords: Health Team, Experience, Stunting, Handling, Prevention  ABSTRAK Stunting pada anak masih merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita dunia hingga saat ini termasuk di  Indonesia. Stunting merupakan  kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Salah satu faktor penting dalam pembentukan sumber daya manusia adalah kualitas asupan gizi yang tercukupi sejak janin dalam kandungan hingga berusia 2 tahun atau disebut 1000 HPK. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman petugas kesehatan tim stunting di Puskesmas tentang pencegahan dan penatalaksanaan stunting pada anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan analisa data menggunakan tematik analisis. Hasil penelitian ini mendapatkan empat tema yaitu faktor determinan, tantangan yang dihadapi, kerja sama dan harapan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penanganan stunting dan program yang diturunkan dari pemerintah pusat sudah berjalan cukup baik, namun perlu adanya peningkatan kerja sama lintas sektoral,melibatkan tokok agama, tokoh adat untuk merangkul masyarakat terutama kelompok resiko stunting, serta perlunya peningkatan kemampuan tim kesehatan melalui pelatihan terkait deteksi dini stunting dan  penanganan stunting. Kata Kunci: Tim Kesehatan, Pengalaman, Stunting, Penanganan, Pencegahan