Peter Eka Rosadi, Peter Eka
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta Jl. SWK 104 (Lingkar Utara), Yogyakarta 55283 Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Pertambangan

ANALISIS PERBANDINGAN REKOMENDASI KEBUTUHAN POMPA DENGAN PENAMBAHAN UNIT POMPA DAN PENINGKATAN RPM POMPA, STUDI KASUS DI PIT 01 PT. BANJAR BUMI PERSADA, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN Yulantoro, Marchell Yulfanzah; Cahyadi, Tedy Agung; Gunawan, Ketut; Rosadi, Peter Eka; Syafrianto, M. Khalid
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 9, No 2 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v9i2.11878

Abstract

PT Tata Bara Utama merupakan kontraktor dari PT Pada Idi yang bergerak di bidang pertambangan batubara. PT Tata Bara Utama menetapkan terget produktivitas pengupasan lapisan tanah penutup sebesar 200 BCM/Jam dengan 2 fleet penambangan pada bulan Maret 2023. Produktivitas pada saat dilakukannya penelitian belum memenuhi target produktivitas yang sudah ditetapkan sehingga berdampak pada terlambatnya pengambilan batubara.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab target produksi belum tercapai dan menentukan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas di PT Tata Bara Utama. Berdasarkan perhitungan, produktivitas alat gali muat saat ini sudah mencapai target produktivitas yang mana nilainya untuk fleet 1 sebesar 269 BCM/Jam dan fleet 2 sebesar 252 BCM/Jam. Untuk  produktivitas alat angkut kedua fleet belum mencapai target yang mana nilainya untuk untuk fleet 1 sebesar 165 BCM/Jam dan fleet 2 sebesar 147 BCM/Jam.Berdasarkan hasil penelitian penyebab tidak tercapainya target produktivitas adalah lebar front area penambangan dan kecepatan alat angkut yang belum efisien sehingga menyebabkan cycle time  alat angkut menjadi tinggi.Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai target produksi yaitu pelebaran area front penambangan dan simulasi rimpull  untuk meningkatkan kecepatan alat angkut yang nantinyaakan mengoptimalkan cycle time alat angkut. Setelah perbaikan didapatkan produktivitas alat angkut menjadi 229 BCM/Jam untuk fleet 1 dan 201 BCM/Jam untuk fleet 2.
ANALISIS HIDROLOGI MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN NAKAYASU UNTUK SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA PT. TRUBAINDO COAL MINING,KABUPATEN KUTAI BARAT, PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Prawira, Hadi; Rosadi, Peter Eka; Cahyadi, Tedy Agung; Riyadi, Faizal Agung; Herniti, Dwi
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 10, No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v10i1.13238

Abstract

Analisis hidrologi merupakan tahap yang penting dalam merancang sistem penyaliran tambang. Pada daerah penelitian, potensi banjir di area pemuatan (loading) akibat akumulasi air hujan memerlukan evaluasi hidrologi terhadap infrastruktur drainase tambang. Sementara itu, keberadaan air tanah juga menjadi masalah dan perlu ditangani dengan baik. Metode rasional umumnya digunakan untuk analisis hidrologi, mengingat kesesuaiannya untuk area operasi tambang yang relatif kecil. Selain itu, alternatif lainnya adalah dengan menggunakan metode Nakayasu. Dengan menerapkan dan membandingkan hasil perhitungan dengan kedua metode tersebut dapat membantu merancang dimensi saluran terbuka yang lebih sesuai untuk menangani air potensi air limpasan yang dapat mengganggu operasi penambangan. Analisis curah hujan menggunakan distribusi Gumbel dilakukan terhadap data dari 10 tahun terakhir (2013 - 2022) untuk periode ulang hujan 3 tahun, memperoleh hasil curah hujan harian terencana sebesar 148,97 mm/hari dan intensitas curah hujan sebesar 20,79 mm/jam, dan risiko hidrologi sebesar 86,8%. Daerah tangkapan hujan (DTH) di lokasi dibagi menjadi dua bagian: dalam area tambang (DTH I) dan di luar area tambang, yang terbagi lagi menjadi DTH II, DTH III, dan DTH IV. Nilai debit limpasan metode rasional adalah 2,7051 m³/detik, 1,2485 m³/detik, 0,7976 m³/detik, dan 0,7630 m³/detik, sedangkan hasil metode Nakayasu adalah 3,6446 m³/detik, 5,2492 m³/detik, 3,3523 m³/detik, dan 3,2654 m³/detik.
ANALISIS PERHITUNGAN KEBUTUHAN MOTOR GRADER TIAP JALAN ANGKUT OVERBURDEN SAAT KONDISI SLIPPERY DI PIT PQRT PT BUMA JOBSITE LATI, KABUPATEN BERAU, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Wicaksono, Muhammad Arief; Haq, Shofa Rijalul; Rosadi, Peter Eka; Suharyadi, Heru; Herawati, Yunie
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 9, No 2 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v9i2.11869

Abstract

PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan batubara. Sistem penambangan yang diterapkan adalah sistem tambang terbuka sehingga seluruh operasional dipengaruhi oleh cuaca. Penelitian ini dilakukan pengamatan dan pengambilan data secara langsung di lapangan maupun secara tidak langsung yang kemudian dilakukan pengolahan data. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah penurunan performa slippery sebesar 2,37 jam dengan target 1,29 jam pada Bulan Maret. Hal ini disebabkan oleh tidak tercapainya produktivitas motor grader sebesar 12.910,31 m2/jam dari target sebesar 15.200 m2/jam pada Motor Grader Komatsu GD825A dan sebesar 20.233,47 m2/jam dari target sebesar 23.275 m2/jam pada Motor Grader CAT 24M. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas motor grader yaitu kecepatan pada beberapa segmen jalan tidak sesuai target disebabkan oleh grade jalan tidak sesuai standar, lebar blade efektif yang digunakan belum optimal, dan pengelolaan hambatan kerja belum optimal menyebabkan efisiensi kerja tidak sesuai targetsehingga perlu dilakukan perbaikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas motor grader.Upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengelolaan grade jalan dari sesuai standar sehingga kecepatan motor grader meningkat, menggunakan lebar blade motor grader yang optimal,dan pengelolaan hambtan kerja sehingga efisiensi kerja meningkat. Setelah dilakukan upaya perbaikan tersebut, maka produktivitas Motor Grader Komatsu GD825A meningkat dari 12.831,78 m2/jam menjadi 22.507,09 m2/jam dan Motor Grader CAT 24M dari 20.085,86 m2/jam menjadi 32.175,55 m2/jam. Mendapatkan kebutuhan motor grader optimal tiap jalan angkut overburden untuk penangana slippery dengan menggunakan simulasi 5 karena mendapatkan volume total recovery after rain sebesar 45.883,59 BCM.Kata kunci: slippery, produktivitas motor grader, kebutuhan motor grader.