Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI MODEL PERTANIAN BERKELANJUTAN DAN PEMASARAN DIGITAL DI DESA SUKANAGALIH, CIANJUR, JAWA BARAT Nita Noriko; Risa Swandari Wijihastuti; Alma Mandjusri; Dinda Zalfa; Nadiyah Isna Choirunnisa; Elya Novani
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v4i1.2670

Abstract

Desa Sukanagalih terletak di Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Pekerjaan sebagian besar penduduknya adalah petani yang menghasilkan beberapa komoditas unggulan seperti wortel, daun bawang, tomat, kol, kembang kol, brokoli dan pakcoy. Pembangunan wisata Taman Bunga Nusantara tahun 1995 merubah sebagian mata pencaharian penduduknya yang awalnya sebagai petani beralih menjadi pelayanan di bidang jasa pariwisata. Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 hingga 2022 kembali memberikan dampak terhadap sosial ekonomi masyarakat desa Sukanagalih karena terjadi penurunan aktifitas industri pariwisata. Akibatnya sebagian masyarakat yang berusaha di bidang jasa pariwisata kembali beralih menjadi petani. Akan tetapi usaha di bidang pertanian menghadapi tantangan yaitu penurunan produktifitas hasil pertanian yang disebabkan berkurangnya kesuburan tanah akibat perubahan iklim. Tujuan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh UAI adalah untuk meningkatkan kompetensi pemahaman ketua kelompok tani mengenai model pertanian berkelanjutan dalam meningkatkan produktifitas hasil pertanian dan pemasaran di era digital. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dalam bentuk workshop dan demonstrasi kepada 30 orang ketua kelompok tani. Materi yang disampaikan adalah model pertanian berkelanjutan termasuk cara pembuatan pupuk organik cair (POC) serta pemasaran digital hasil pertanian. Tanaman sayuran yang dijadikan contoh adalah Brassica rapa L. (Pakcoy). Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan peningkatan kompetensi pemahaman ketua kelompok tani mengenai model pertanian berkelanjutan dan pemasaran digital hasil pertanian. Persentase ketua kelompok tani yang memahami model pertanian berkelanjutan dan pemasaran digital sebelum dilaksanakan pengabdian kepada masyarakat adalah 27,77 dan meningkat setelahnya menjadi 65,22. Walaupun terdapat peningkatan pemahaman ketua kelompok tani namun sosialisasi dalam bentuk workshop dan demonstrasi masih perlu diberikan secara berkelanjutan
Soil Conservation in Brassica rapa chinensis L (Pakcoy) Growth Nita Noriko; Rachmad Agustono; Risa Swandari Wijihastuti; Elya Novani; Nadiyah Isna Choirunnisa; Arief Pambudi
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 5 (2024): May
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i5.6989

Abstract

Population increase has an impact on the procurement of food sources. Pakcoy is a vegetable that is in increasing demand. Farmers' response to this condition is to use excessive fertilizer and pesticides, thereby reducing soil fertility. The research aims to obtain a combination of fertilizer and humic acid, which is effective in cultivating B. rappa chinesis L., as well as soil conservation efforts. The methodology was experimental with Randomized Block Design (RBD) on four treatments, K, P1, P2, and P3. The dose of K was 150 g/5 m2, NPK 16:16:16, 1 kg/5 m2 dolomite, and 5 kg/5 m2 manure. The P1 treatment is the same as K but without NPK fertilizer. P2 and P3 treatments were reduced by 50% and 70% of NPK fertilizer, respectively, with the addition of humic acid. The research results show that P2 with local environmental conditions provides optimal results in terms of chlorophyll, stomata, and plant height. Soil fertility was shown by increasing pH to 6.6, K 281 ppm and P 509 ppm, Cation Exchange Capacity (CEC) 31.60 cmolc/kg, soil enzymes of 0.12 mg FDA g-1 soil d.w. h-1, an average number of earthworms of 17. The conclusion is that P2 fertilizer formulation can be applied to cultures as an anticipation of food security.