Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Edukasi Kesehatan Dengan Media Leaflet Tentang Menopause Pada Kelompok Ibu PKK Di BTN Pagesangan Kecamatan Mataram Risa Arieska
COVIT (Community Service of Health) Vol. 2 No. 2 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/covit.v2i2.11800

Abstract

Health services at productive age are health services for every citizen aged 15 to 59 years in the form of education and health screening in their working area within one year. Productive age health services according to standards include health education including family planning and screening for risk factors for communicable and non-communicable diseases. Educational services at productive age are carried out at Health Service Facilities and/or UKBM. Risk factor screening services at productive age are carried out at least once a year, one of which is anamnesa of risky behavior. Risky behavior arises from the perception of society (especially mothers) who consider menopause as a frightening time. There are still many people (mothers) who do not understand menopause, its causes, symptoms and factors that influence menopause symptoms. People (mothers) are reluctant to ask health workers about menopause and its consequences. Many people (mothers) still don't know how to live a healthy life during menopause. The framework of the problem is the provision of counseling to increase knowledge about menopause, signs and symptoms, trigger factors, and menopausal lifestyle. Providing health education about lifestyle and diet arrangements to prevent comorbidities during menopause. The existence of health education can reduce the risk of non-communicable diseases that arise from risky behavior and this has an impact on increasing life expectancy making the population of the elderly group even greater. Realization that has been done includes health counseling with lectures about menopause and various diseases that accompany menopause as well as counseling about lifestyle that must be done in facing menopause. The results obtained from this health education activity turned out that PKK mothers really need correct and appropriate information about menopause, because if mothers do not have sufficient knowledge and will have wrong perceptions or think menopause is a scary time and anxiety will arise which will result in the emergence of various non-communicable diseases or accompanying infectious diseases during menopause. Keywords: Health Education, Leaflet, Knowledge, Mennopause
The Influence Of Leaflet Media On Increasing Mothers’ Knowledge And Attitudes Towards Toddler Visits At Integrated Healthcare Center Risa Arieska
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 1 (2023): Volume 9 No.1 Januari 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i1.8961

Abstract

Latar belakang : Posyandu merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan taraf kesehatan di Indonesia, karena dalam kegiatan posyandu status gizi anak dapat diketahui sejak dini dan anak dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara gratis, akan tetapi permasalahan kunjungan balita ke Posyandu masih jauh dari Standar Pelayanan minimal yaitu sebesar 90%. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh media leaflet terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap orangtua balita ke posyandu di Lingkungan Jempong Baru Wilayah Kerja Puskesmas Karang Pule.Metode Penelitian  : menggunakan quasi eksperiment dengan pendekatan pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu balita di Lingkungan Jempong Baru sejumlah 873 responden. Jumlah sampel sebanyak 32 responden diambil secara purposive sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan uji Man Whitney.Hasil Penelitian rata–rata peningkatan pengetahuan pada kelompok intervensi sebesar 1,94 sedangkan peningkatan rata-rata  sikap orangtua balita didapatkan 5,25 dan didapatkan , p= 0,000 (p<0,005) baik pengetahuan maupun sikap orangtua yang artinya pemberian media leaflet berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap orang tua balita.Kesimpulan : penggunaan media leaflet dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap orangtua balita ke posyandu sehingga diharapkan dengan adanya peningkatan tersebut cakupan dapat memenuhi target.Saran: diharapkan kepada pihak Puskesmas Karang Pule agar media edukasi ini dapat dijadikan sarana informasi kepada masyarakat. Kata Kunci  :Media Edukasi, Leaflet, Pengetahuan, Sikap, Orangtua, Balita, Posyandu  ABSTRACTBackground: Integrated Healthcare Center is one of the efforts to improve the level of health in Indonesia because children can know activities and the nutritional status of children from an early age, children can get free health services, children can understand the nutritional status of children from an early age, and children can get free health services, but the problem of visiting toddlers to Integrated Healthcare Center is still far from the minimum service standard of 90%. The purpose of the study was to determine the influence of leaflet media on increasing the knowledge and attitudes of parents of toddlers to the Integrated Healthcare Center in the Jempong Baru Environment of the Karang Pule Health Center Working Area.Research Methods: using quasi-experimental with a pretest-posttest control group design approach. The population in this study was all mothers of toddlers in the Jempong Public Health Center area, with a total of 873 respondents. The total sample of 32 respondents was taken by purposive sampling. The instrument used in this study was a questionnaire. The data obtained were processed using Man Whitney. Test.The study's results averaged an increase in knowledge in the intervention group of 1.94. In contrast, the average increase in the attitudes of parents of toddlers was obtained at 5.25 and acquired, p = 0.000 (p<0.005) both knowledge and parental attitudes, which means that the provision of leaflet media affects the increase in knowledge and attitudes of parents under five.Conclusion: the use of leaflet media can improve the knowledge and attitudes of parents of toddlers to Integrated Healthcare Center so that the coverage can meet the target with this increase.Suggestion: it is hoped that the Karang Pule Health Center so that this educational media can be used as a means of information to the public. Keywords: Educational Media, Leaflet, Knowledge, Attitude, Parents, Toddlers, Integrated  Healthcare Center Ambarita, Lasbudi, Asmaul Husna, and Hotnida Sitorus. 2019. “Pengetahuan Kader Posyandu, Para Ibu Balita Dan Perspektif Tenaga Kesehatan Terkait Keaktifan Posyandu Di Kabupaten Aceh Barat.” Buletin Penelitian Sistem Kesehatan 22(3).Aminuddin, Aminuddin, Andi Zulkifli, and Nurhaedar Djafar. 2011. “Peningkatan Peran Posyandu Partisipatif Melalui Pendampingan Dan Pelatihan Upaya Pemantauan Pertumbuhan Dan Masalah Gizi Balita Di Bone, Sulawesi Selatan.” Kesmas: National Public Health Journal 5(5).Andan Firmansyah, Ahid Jahidin, and Nur Isriani Najamuddin. 2019. “EFEKTIVITAS PENYULUHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHASA DAERAH TERHADAP PENGETAHUAN BAHAYA ROKOK PADA REMAJA.” Bina Generasi : Jurnal Kesehatan 11(1).Atik, Nur Sri, and Rina Susanti. 2020. “HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN PERILAKU KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU.” Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan 11(2).Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. “Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013.” Laporan Nasional 2013: 1–384.Bingan, Elin Charla S. 2019. “EFEKTIVITAS MEDIA LEAFLET DAN TABLET FE PADA IBU HAMIL TERHADAP ANEMIA.” Mahakam Midwifery Journal (MMJ) 4(2).Enindelastri, La Ode Muhammad Sety, and Adius Kusnan. 2021. “Pengaruh Edukasi Melalui Media Leaflet Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Siswa SMAN 14 Bombana Tentang Covid-19.” NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 12(4).Fauziah, Ani Nur, Siti Maesaroh, and Etik Sulistyorini. 2017. “PENGGUNAAN LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI.” Gaster 15(2).Handayani, Trisna Yuni, and Desi Pramita Sari. 2021. “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Dalam Mengatasi Dismenorea.” Medihealth : Jurnal Ilmu Kesehatan dan Sains 1(1).Hannanti, Herdara, Ibnu Malkan Bakhrul Ilmi, and Muh. Nur Hasan Syah. 2021. “Pengaruh Edukasi Gizi Melalui Komik Dan Leaflet Terhadap Peningkatan Pengetahuan Terkait Anemia Pada Remaja Putri Di Sma Negeri 14 Jakarta.” JURNAL GIZI DAN KESEHATAN 13(1).Herman, Andi, Mustafa Mustafa, Saida Saida, and Wa Ode Chalifa. 2021. “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif.” PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL 2(2).Jaji. 2020. “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Leafletterhadap Pengetahuan Warga Dalam Pencegahan Penularan Covid 19.” Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2020 (1).Kasman, Kasman, Noorhidayah Noorhidayah, and Kasuma Bakti Persada. 2017. “STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA.” Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia 4(2).Kristania, Yustina Meisella, and Firda Dini Yulianti. 2019. “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PADA POSYANDU PEPAYA PURWOKERTO.” EVOLUSI - Jurnal Sains dan Manajemen 7(1).Kusmaryati, Paulin. 2019. “EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEAFLET DAN BUKU SAKU TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP WUS TENTANG DETEKSI DINI KANKER SERVIKS.” Jambura Journal of Health Sciences and Research 1(2).Lahmadi, Lusianti, Andi Muhammad Multazam, and Een Kurnaesih. 2021. “Evaluasi Kunjungan Balita Ke Posyandu Di Masa Pandemi Covid-19 Di Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan.” Journal of Muslim Community Health (JMCH) 2(3).Mastryagung, Gusti Ayu Dwina, Ni Made Ayu Yulia RT, and Ni Ketut Noriani. 2019. “EFEKTIVITAS PEMBERIAN LEAFLET TERHADAP MOTIVASI DAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMD.” Jurnal Riset Kesehatan Nasional 1(2): 164–69.Matdoan, Saadia, and Mariene Wiwin Dolang. 2020. “Pengaruh Konseling Teknik Menyusui Yang Benar Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pada Ibu Post Partum.” Pasapua Health Journal 2(1).Mustofa, Festi Ladyani, Ismalia Husna, Marisa Anggraini, and Ronal Angga Putra. 2021. “HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP KEPATUHAN PENERAPAN 3M DALAM RANGKA PENCEGAHAN COVID-19 DI RT 11 RW 12 JATINEGARA JAKARTA TIMUR.” Jurnal Medika Malahayati 5(2).Poltekkes Kemenkes Malang, Sunarti. 2019. “Peran, Kader, Posyandu PERAN KADER KESEHATAN DALAM PELAYANAN POSYANDU UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN KOTA BLITAR.” Jurnal Keperawatan Malang 3(2).Prawesthi, Endang, Grace Valencia, Lorenta Marpaung, and Mujiwati Mujiwati. 2021. “PERBANDINGAN LEAFLET DAN VIDEO ANIMASI SEBAGAI MEDIA EDUKASI DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN TERHADAP PENTINGNYA PENGGUNAAN GIGI TIRUAN PADA MAHASISWA POLTEKKES JAKARTA II.” Cakradonya Dental Journal 13(2).Pristya, Terry Y.R., and Rizki Amalia. 2021. “EDUKASI DENGAN MEDIA LEAFLET DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBALUT KAIN.” Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia 3(2).Purimahua, Sintha, Indriati Andolita Tedju Hinga, Ribka Limbu, and Sarinah Basri K. 2022. “Pengaruh Media Leaflet Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Dalam Upaya Pencegahan Covid-19 Pada Pedagang Di Pasar.” Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat 6(3).Pusdatin Kemenkes RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/PROFIL_KESEHATAN_2018_1.pdf.Pusparina, Iis, Insana Maria, and Danti Tia Anggraini. 2019. “EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG NARKOBA DI SMPN 5 BANJARBARU.” JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) 4(2).Rahmandiani, Rizkia Dwi et al. 2019. “Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Tentang Stunting Dengan Karakteristik Ibu Dan Sumber Informasi Di Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang.” Jsk 5(2).Ramadhanti, Cynthia Ayu, Dea Amarilisa Adespin, and Hari Peni Julianti. 2019. “PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE PENYULUHAN DENGAN DAN TANPA MEDIA LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BALITA.” Jurnal Kedokteran Diponegoro 8(1).Rehing, Emilia Yunritati, Antono Suryoputro, and Sakundarno Adi. 2021. “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU: LITERATUR REVIEW.” Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan 12(2).Rohmah, Eliya, Murniati Murniati, and Endang Safitri. 2020. “PERBEDAAN PENGETAHUAN IBU BALITA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI PENYULUHAN TUMBUH KEMBANG BALITA.” Jurnal Bidan Pintar 1(1).Sintiawati, Nani, Maman Suherman, and Idah Saridah. 2021. “Partisipasi Masyarakat Dalam Mengikuti Kegiatan Posyandu.” Lifelong Education 1(1).Sirvana, Ian Hasdita, Fitriati Sabur, and Syaniah Umar. 2021. “EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PUS TENTANG ALAT KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN DI PUSKESMAS RALLA KABUPATEN BARRU.” Indonesia Jurnal Kebidanan 5(2).Sugeng, Hapsari Maharani, Rodman Tarigan, and Nur Melani Sari. 2019. “Gambaran Tumbuh Kembang Anak Pada Periode Emas Usia 0-24 Bulan Di Posyandu Wilayah Kecamatan Jatinangor.” Jurnal Sistem Kesehatan 4(3).Sugiarti, Ni Nyoman Manik, I Komang Lindayani, and Ni Made Dwi Mahayati. 2020. “Manfaat Penyuluhan Dengan Media Leaflet Terhadap Pengetahuan Remaja Putri Tentang Anemia.” Jurnal Ilmiah Kebidanan 8(1): 18–23.Sumiati, Sri. 2018. “PENGGUNAAN LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA BARU.” JURNAL MEDIA KESEHATAN 10(1).Tedju Hinga, Indriati Andolita. 2019. “Efektifitas Penggunaan Media Poster Dan Leaflet Dalam Pendidikan Kesehatan Reproduksi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Di Kabupaten Belu.” CHMK Applied Science Journal (Vol 2 No 3 (2019): CHMK Applied Scientific Journal).         
UPAYA PENURUNAN STUNTING MELALUI KELAS PASANGAN RAMAH ANAK (PARANA) DI DESA KEMBANG KERANG KECAMATAN AIKMEL LOMBOK TIMUR Cahaya Indah Lestari; Catur Esty Pamungkas; Siti Mardiyah W.D.; Rizkia Amilia; Ni Wayan Ari Adiputri; Risa Arieska; Evi Diliana Rospia; Indriyani Makmun; Aulia Amini; Dwi Kartika Cahyaningtyas; Sophia Sarah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13683

Abstract

ABSTRAKStunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang, dan kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai terutama dalam 1.000 HPK. Pentingnya orang tua memiliki pengetahuan terkait upaya pencegahan stunting. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan orang tua tentang menjadi orang tua idaman/orang tua hebat dan cinta dan penghargaan dalam keluarga, meningkatkan pengetahuan orang tua tentang MPASI serta pentingnya memberikan stimulasi dan bermain dengan anak. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, pemberian leaflet dan metode pre - post test dalam bentuk kuesioner. Pengabdian masyarakat ini bermitra dengan Bidan di Puskesmas Aikmel. Adapun yang menjadi sasaran dari kegiatan ini yaitu orang tua yang memiliki bayi dan balita di Desa Kembang Kerang, sejumlah 20 orang. Instrumen yang digunakan adalah power point, leaflet dan kuesioner. Berdasarkan hasil pretest dan posttest dari kegiatan yang dilakukan dapat dilihat terjadi peningkatan pengetahuan orang tua dari nilai pretest dalam kategori kurang sebesar 45 % (9 orang) meningkat menjadi sebagian besar kategori pengetahuan baik sebesar 75 % (15 orang) pada saat posttest. Hal ini menunjukkan bahwa para peserta dapat menerima edukasi yang diberikan dengan baik. Kata kunci: pendidikan kesehatan; parana; stunting ABSTRACTStunting in families is a condition of failure to thrive in children under five due to chronic malnutrition, especially in the first 1,000 days of life (HPK). The condition of failure to thrive in children under five is caused by a lack of nutritional intake for a long time and the occurrence of repeated infections, and these two causative factors are influenced by inadequate parenting, especially in 1,000 HPK. It is important for parents to have knowledge regarding stunting prevention efforts. The purpose of this community service activity is to increase parental knowledge about being ideal parents/great parents and love and respect in the family, increase parental knowledge about solids and the importance of providing stimulation and playing with children. The method used in this activity is the lecture method, giving leaflets and the pre-post test method in the form of a questionnaire. The subject of this community service is all parents in Kembang Kerang Village, East Lombok. The instruments used were power points, leaflets and questionnaires. Based on the results of the pretest and posttest of the activities carried out, it can be seen that there was an increase in parents' knowledge from the pretest score in the less category of 45% (9 people) increasing to the majority of good knowledge categories of 75% (15 people) during the posttest. This shows that the participants can receive the education provided properly. Keywords: health education; parana; stunting
Intervensi Edukasi dan Kesehatan Reproduksi Terhadap Pengetahuan dan Sikap Calon Pengantin Wanita Risa Arieska
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 15 No 2 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 2, Mei 2023
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v15i2.485

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Permasalahan mengenai informasi gizi seimbang terjadi pada wilayah Sulawesi selatan di lingkungan KUA Biringkanaya, Masalah ini menyebabkan meningkatkan beberapa catin perempuan yang mengalami resiko KEK (kekurangan energi kronis, anemia, atau obesitas/overweight) sehingga calon pengantin wanita perlu mengetahui informasi persiapan gizi dan kesehatan reproduksi selama perionde konsepsi. Dalam rangka mengantisipasi permasalahan yang akan terjadi saat kehamilan atau menjelang kehamilan. Upaya peningkatan derajat kesehatan ibu harus dilaksanakan secara komprehensif dimulai dari sebelum masa prakonsepsi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh intervensi edukasi gizi dan kesehatan reproduksi melalui penyuluhan dengan media leaflet terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap calon pengantin wanita sebelum dan sesudah diberikan edukasi gizi dan kesehatan reproduksi di wilayah KUA Biringkanaya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan one group pretest -posttest. Dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2020 di Makassar, dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang calon pengantin yang berada di wilayah KUA Biringkanaya melalui purposive sampling. Data pengetahuan dan sikap dikumpulkan menggunakan kuisioner. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh terhadap pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah intervensi dengan nilai p-value yaitu 0,000 < 0,05 artinya Terdapat pengaruh secara signifikan edukasi gizi dan kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan dan sikap calon pengantin wanita. Kesimpulan: salah satu media yaitu leaflet dapat digunakan untuk memberikan informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap calon pengantin wanita terhadap informasi gizi seimbang. Nutrition Education and Reproductive Health Intervention to Knowledge and Attitudes of Prospective Brides Abstract Background: Problems regarding balanced nutrition information occur in the South Sulawesi region in the KUA Biringkanaya environment. This problem causes an increase in several brides who are at risk of CED (chronic energy deficiency, anemia, or obesity/overweight) so that prospective brides need to know information on nutritional preparation and reproductive health during the conception period. In order to anticipate problems that will occur during pregnancy or before pregnancy. Efforts to improve maternal health status must be carried out in a comprehensive manner starting from before the preconception period. This study aimed to identify the effect of nutrition education and reproductive health interventions through outreach using leaflet media to increased the knowledge and attitudes of prospective brides before and after being given nutrition and reproductive health education in the Religious Affairs Office Biringkanaya area. Method: This study used a quasi-experimental design with one group pretest-posttest. It was held in June - July 2020 in Makassar, with a total sample of 30 prospective brides who were in the KUA Biringkanaya area through purposive sampling. Knowledge and attitude data were collected using a questionnaire. The data obtained was then processed using the Wilcoxon test. Results: The results showed that there was an influence on knowledge and attitudes before and after the intervention with a p-value of 0.000 <0.05 meaning that there was a significant influence on nutrition and reproductive health education on the knowledge and attitudes of prospective brides. Conclusion: Leaflets media can be used to provide information that can increase the knowledge and attitude of the bride and groom towards balanced nutrition information.
GERAKAN CEGAH STUNTING SEJAK DINI (GENCAT SENI) GUNA MENURUNKAN ANGKA STUNTING. Cahaya Indah Lestari; Catur Esty Pamungkas; Siti Mardiyah WD; Rizkia Amilia; Ni Wayan Ari Adiputri; Risa Arieska; Evi Diliana Rospia; Indriyani Makmun; Aulia Amini; Dwi Kartika Cahyaningtyas
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.16328

Abstract

ABSTRAKStunting merupakan salah satu permasalahan gizi pada anak secara global. Sekitar 161 juta anak balita di dunia mengalami Stunting yang mana setengah dari jumlah balita Stunting tinggal di wilayah Asia. Berdasarkan data dari UNICEF, Indonesia menempati posisi keempat dengan populasi anak terbesar di dunia yaitu sebanyak 80 juta jiwa Laporan Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2021 juga menunjukkan bahwa Prevalensi Stunting di Indonesia sebesar 24,4%. Angka ini masih di atas ambang batas yang ditetapkan oleh WHO  yaitu sebesar 20%. Target penurunan Stunting tahun 2024 adalah sebesar 14%, artinya menurunkan prevalensi Stunting sebesar 10% dalam 3 tahun. Tujuan pengabdian ini yaitu untuk meningkatkan pengetahun remaja tentang Gerakan cegah Stunting sejak dini di SMA Negeri 1 Aikmel Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat. Metode kegiatan pengabdian ini berupa penyuluhan terhadap remaja putri di SMA Negeri 1 Aikmel yang berjumlah 30 orang. Kegiatan ini  terdiri dari tiga tahap, yaitu pembagian kuesioner pre test, pemaparan materi tentang gerakan cegah Stunting sejak dini dan tanya jawab. Berdasarkan hasil kegiatan didapatkan sebagian besar remaja paham dengan penyuluhan yang diberikan, sehingga bisa disimpulkan bahwa pengabdian gerakan cegah Stunting sejak dini dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri terkait Stunting serta gizi pada remaja Kata kunci: pendidikan kesehatan; stunting; remaja putri ABSTRACTStunting is one of the most common nutritional problems in children globally. Around 161 million children under five in the world experience stunting, of which half live in the Asian region. Based on data from UNICEF, Indonesia is in fourth place with the largest child population in the world, namely 80 million people. The 2021 Indonesian Nutrition Status Survey Report also shows that the prevalence of stunting in Indonesia is 24.4%. This figure is still above the threshold set by the WHO, namely 20%. The target for reducing stunting in 2024 is 14%, meaning reducing the prevalence of stunting by 10% in 3 years. The aim of this service is to increase teenagers' knowledge about the movement to prevent stunting from an early age at SMA Negeri 1 Aikmel, East Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. The method of this service activity is in the form of counseling for 30 young women at SMA Negeri 1 Aikmel. This activity consists of three stages, namely the distribution of pre-test questionnaires, the presentation of material about early stunting prevention movements, and questions and answers. Based on the results of the activity, it was found that the majority of teenagers understood the counseling provided, so it can be concluded that dedication to the stunting prevention movement from an early age can increase the knowledge of young women regarding stunting and nutrition in teenagers.Keywords: health education; stunting; teenage girl
ATASI STUNTING DENGAN BERHEMAT (BERIKAN MP-ASI SEHAT DAN TEPAT DI DESA AIKMEL BARAT Cahaya Indah Lestari; Catur Esty Pamungkas; Rizkia Amalia; Siti Mardiyah WD; Ni Wayan Ari Adiputri; Risa Arieska; Evi Diliana; Dwi Kartika Cahyaningtyas; Indriyani Makmun; Aulia Amini
Journal of Community Empowerment Vol 2, No 2 (2023): Desember
Publisher : Journal of Community Empowerment

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK                                                                                                          Anak berisiko mengalami stunting setelah usia 6 bulan. ASI saja tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan gizi dan pemberian makanan tambahan (MPASI) harus dimulai. Setelah usia 6 bulan, semua anak membutuhkan makanan lunak bergizi yang sering disebut makanan pendamping ASI (MPASI). MP-ASI  adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi yang diberikan kepada anak usia 6 sampai 24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi selain ASI. MP-ASI merupakan makanan transisi dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MPASI sebaiknya dilakukan secara bertahap dalam bentuk dan jumlah yang sesuai dengan daya cerna anak. Anak harus menerima makanan tambahan (MPASI) untuk mencegah malnutrisi. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan orangtua terkait dengan stunting. Lokasi pengabdian di Desa Aikmel Barat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, pemberian leaflet dan metode pre - post test dalam bentuk kuesioner. Subyek pengabdian kepada masyarakat ini adalah seluruh orangtua yang memiliki balita sejumlah 20 orang. Instrumen yang digunakan adalah power point, leaflet dan kuesioner. Hasil pretest dan posttest dari kegiatan yang dilakukan dapat dilihat terjadi peningkatan pengetahuan orang tua dari nilai pretest dalam kategori kurang sebesar 50 % (10 orang) meningkat menjadi kategori pengetahuan baik sebesar 80 % (16 orang) pada saat posttest. Kata kunci: Pendidikan Kesehatan; Stunting; MP-ASI. ABSTRACT Children are at risk for stunting after 6 months of age. Breast milk alone is not enough to meet all nutritional needs and complementary feeding (MPASI) must be started. After the age of 6 months, all children need nutritious soft foods which are often called complementary foods (MPASI). MP-ASI is food or drink containing nutrients that is given to children aged 6 to 24 months to meet nutritional needs other than breast milk. MP-ASI is a transitional food from breast milk to family food. The introduction and administration of complementary foods should be done gradually in a form and amount that is in accordance with the child's digestibility. Children must receive complementary foods (MPASI) to prevent malnutrition. The purpose of this community service is to increase parental knowledge regarding stunting. The location of the service is in West Aikmel Village. The method used in this activity is the lecture method, giving leaflets and the pre-post test method in the form of a questionnaire. The subject of this community service is all parents who have toddlers totaling 20 people. The instruments used were power points, leaflets and questionnaires. The results of the pretest and posttest from the activities carried out can be seen that there was an increase in parents' knowledge from the pretest score in the poor category of 50% (10 people) increasing to the good knowledge category of 80% (16 people) at the time of the posttest. Keywords: Health Education; Stunting; MP-ASI.