Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

UPAYA PENURUNAN STUNTING MELALUI KELAS PASANGAN RAMAH ANAK (PARANA) DI DESA KEMBANG KERANG KECAMATAN AIKMEL LOMBOK TIMUR Cahaya Indah Lestari; Catur Esty Pamungkas; Siti Mardiyah W.D.; Rizkia Amilia; Ni Wayan Ari Adiputri; Risa Arieska; Evi Diliana Rospia; Indriyani Makmun; Aulia Amini; Dwi Kartika Cahyaningtyas; Sophia Sarah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13683

Abstract

ABSTRAKStunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang, dan kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai terutama dalam 1.000 HPK. Pentingnya orang tua memiliki pengetahuan terkait upaya pencegahan stunting. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan orang tua tentang menjadi orang tua idaman/orang tua hebat dan cinta dan penghargaan dalam keluarga, meningkatkan pengetahuan orang tua tentang MPASI serta pentingnya memberikan stimulasi dan bermain dengan anak. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, pemberian leaflet dan metode pre - post test dalam bentuk kuesioner. Pengabdian masyarakat ini bermitra dengan Bidan di Puskesmas Aikmel. Adapun yang menjadi sasaran dari kegiatan ini yaitu orang tua yang memiliki bayi dan balita di Desa Kembang Kerang, sejumlah 20 orang. Instrumen yang digunakan adalah power point, leaflet dan kuesioner. Berdasarkan hasil pretest dan posttest dari kegiatan yang dilakukan dapat dilihat terjadi peningkatan pengetahuan orang tua dari nilai pretest dalam kategori kurang sebesar 45 % (9 orang) meningkat menjadi sebagian besar kategori pengetahuan baik sebesar 75 % (15 orang) pada saat posttest. Hal ini menunjukkan bahwa para peserta dapat menerima edukasi yang diberikan dengan baik. Kata kunci: pendidikan kesehatan; parana; stunting ABSTRACTStunting in families is a condition of failure to thrive in children under five due to chronic malnutrition, especially in the first 1,000 days of life (HPK). The condition of failure to thrive in children under five is caused by a lack of nutritional intake for a long time and the occurrence of repeated infections, and these two causative factors are influenced by inadequate parenting, especially in 1,000 HPK. It is important for parents to have knowledge regarding stunting prevention efforts. The purpose of this community service activity is to increase parental knowledge about being ideal parents/great parents and love and respect in the family, increase parental knowledge about solids and the importance of providing stimulation and playing with children. The method used in this activity is the lecture method, giving leaflets and the pre-post test method in the form of a questionnaire. The subject of this community service is all parents in Kembang Kerang Village, East Lombok. The instruments used were power points, leaflets and questionnaires. Based on the results of the pretest and posttest of the activities carried out, it can be seen that there was an increase in parents' knowledge from the pretest score in the less category of 45% (9 people) increasing to the majority of good knowledge categories of 75% (15 people) during the posttest. This shows that the participants can receive the education provided properly. Keywords: health education; parana; stunting
GERAKAN CEGAH STUNTING SEJAK DINI (GENCAT SENI) GUNA MENURUNKAN ANGKA STUNTING. Cahaya Indah Lestari; Catur Esty Pamungkas; Siti Mardiyah WD; Rizkia Amilia; Ni Wayan Ari Adiputri; Risa Arieska; Evi Diliana Rospia; Indriyani Makmun; Aulia Amini; Dwi Kartika Cahyaningtyas
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.16328

Abstract

ABSTRAKStunting merupakan salah satu permasalahan gizi pada anak secara global. Sekitar 161 juta anak balita di dunia mengalami Stunting yang mana setengah dari jumlah balita Stunting tinggal di wilayah Asia. Berdasarkan data dari UNICEF, Indonesia menempati posisi keempat dengan populasi anak terbesar di dunia yaitu sebanyak 80 juta jiwa Laporan Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2021 juga menunjukkan bahwa Prevalensi Stunting di Indonesia sebesar 24,4%. Angka ini masih di atas ambang batas yang ditetapkan oleh WHO  yaitu sebesar 20%. Target penurunan Stunting tahun 2024 adalah sebesar 14%, artinya menurunkan prevalensi Stunting sebesar 10% dalam 3 tahun. Tujuan pengabdian ini yaitu untuk meningkatkan pengetahun remaja tentang Gerakan cegah Stunting sejak dini di SMA Negeri 1 Aikmel Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat. Metode kegiatan pengabdian ini berupa penyuluhan terhadap remaja putri di SMA Negeri 1 Aikmel yang berjumlah 30 orang. Kegiatan ini  terdiri dari tiga tahap, yaitu pembagian kuesioner pre test, pemaparan materi tentang gerakan cegah Stunting sejak dini dan tanya jawab. Berdasarkan hasil kegiatan didapatkan sebagian besar remaja paham dengan penyuluhan yang diberikan, sehingga bisa disimpulkan bahwa pengabdian gerakan cegah Stunting sejak dini dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri terkait Stunting serta gizi pada remaja Kata kunci: pendidikan kesehatan; stunting; remaja putri ABSTRACTStunting is one of the most common nutritional problems in children globally. Around 161 million children under five in the world experience stunting, of which half live in the Asian region. Based on data from UNICEF, Indonesia is in fourth place with the largest child population in the world, namely 80 million people. The 2021 Indonesian Nutrition Status Survey Report also shows that the prevalence of stunting in Indonesia is 24.4%. This figure is still above the threshold set by the WHO, namely 20%. The target for reducing stunting in 2024 is 14%, meaning reducing the prevalence of stunting by 10% in 3 years. The aim of this service is to increase teenagers' knowledge about the movement to prevent stunting from an early age at SMA Negeri 1 Aikmel, East Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. The method of this service activity is in the form of counseling for 30 young women at SMA Negeri 1 Aikmel. This activity consists of three stages, namely the distribution of pre-test questionnaires, the presentation of material about early stunting prevention movements, and questions and answers. Based on the results of the activity, it was found that the majority of teenagers understood the counseling provided, so it can be concluded that dedication to the stunting prevention movement from an early age can increase the knowledge of young women regarding stunting and nutrition in teenagers.Keywords: health education; stunting; teenage girl
Terapeutik face massage-teknik self healing untuk menghadapi tingginya kasus kehamilan berisiko Indriyani Makmun; Rizkia Amilia; Catur Esty Pamungkas; Ni Wayan Ari Adiputri; Nova Irmayanti; Ayu Andira
INDRA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/indra.v4i2.243

Abstract

Anxiety can have a negative impact on both the mother and the development of the fetus. If the mother constantly maintains anxiety can interfere with fetal growth and development, resulting in premature birth or when adults experience learning difficulties, hyperactivity and even autism. The purpose of this community service is to provide Self healing with Therapeutic Face Massage Techniques in dealing with high-risk pregnancy cases. The methods used include providing education and practice directly to the participants and evaluating what the mother felt after the therapy was given. The results of the service activities are evidenced by the activeness of participants in this activity, the implementation of activities has been able to reduce anxiety felt by pregnant women and the Face Massage Technique provided refreshment and a comfortable sense of relaxation in pregnancy. The results of this activity have been able to play an active role of patients in the process of relaxing the mother's psychological condition with Therapeutic Face Massage - Self Healing Techniques so that the level of anxiety felt by the mother is reduced and the pregnancy is always healthy and fit.
ATASI STUNTING DENGAN BERHEMAT (BERIKAN MP-ASI SEHAT DAN TEPAT DI DESA AIKMEL BARAT Cahaya Indah Lestari; Catur Esty Pamungkas; Rizkia Amalia; Siti Mardiyah WD; Ni Wayan Ari Adiputri; Risa Arieska; Evi Diliana; Dwi Kartika Cahyaningtyas; Indriyani Makmun; Aulia Amini
Journal of Community Empowerment Vol 2, No 2 (2023): Desember
Publisher : Journal of Community Empowerment

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK                                                                                                          Anak berisiko mengalami stunting setelah usia 6 bulan. ASI saja tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan gizi dan pemberian makanan tambahan (MPASI) harus dimulai. Setelah usia 6 bulan, semua anak membutuhkan makanan lunak bergizi yang sering disebut makanan pendamping ASI (MPASI). MP-ASI  adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi yang diberikan kepada anak usia 6 sampai 24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi selain ASI. MP-ASI merupakan makanan transisi dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MPASI sebaiknya dilakukan secara bertahap dalam bentuk dan jumlah yang sesuai dengan daya cerna anak. Anak harus menerima makanan tambahan (MPASI) untuk mencegah malnutrisi. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan orangtua terkait dengan stunting. Lokasi pengabdian di Desa Aikmel Barat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, pemberian leaflet dan metode pre - post test dalam bentuk kuesioner. Subyek pengabdian kepada masyarakat ini adalah seluruh orangtua yang memiliki balita sejumlah 20 orang. Instrumen yang digunakan adalah power point, leaflet dan kuesioner. Hasil pretest dan posttest dari kegiatan yang dilakukan dapat dilihat terjadi peningkatan pengetahuan orang tua dari nilai pretest dalam kategori kurang sebesar 50 % (10 orang) meningkat menjadi kategori pengetahuan baik sebesar 80 % (16 orang) pada saat posttest. Kata kunci: Pendidikan Kesehatan; Stunting; MP-ASI. ABSTRACT Children are at risk for stunting after 6 months of age. Breast milk alone is not enough to meet all nutritional needs and complementary feeding (MPASI) must be started. After the age of 6 months, all children need nutritious soft foods which are often called complementary foods (MPASI). MP-ASI is food or drink containing nutrients that is given to children aged 6 to 24 months to meet nutritional needs other than breast milk. MP-ASI is a transitional food from breast milk to family food. The introduction and administration of complementary foods should be done gradually in a form and amount that is in accordance with the child's digestibility. Children must receive complementary foods (MPASI) to prevent malnutrition. The purpose of this community service is to increase parental knowledge regarding stunting. The location of the service is in West Aikmel Village. The method used in this activity is the lecture method, giving leaflets and the pre-post test method in the form of a questionnaire. The subject of this community service is all parents who have toddlers totaling 20 people. The instruments used were power points, leaflets and questionnaires. The results of the pretest and posttest from the activities carried out can be seen that there was an increase in parents' knowledge from the pretest score in the poor category of 50% (10 people) increasing to the good knowledge category of 80% (16 people) at the time of the posttest. Keywords: Health Education; Stunting; MP-ASI.
Anting emas sus emil (atasi stunting melalui edukasi masyarakat khususnya pada kelompok ibu hamil) di desa Aikmel kecamatan Aikmel kabupaten Lombok Timur Cahaya Indah Lestari; Catur Esty Pamungkas; Siti Mardiyah WD; Rizkia Amilia; Ni Wayan Ari Adiputri; Baiq Masdariah; Evi Diliana Rospia; Indriyani Makmun; Aulia Amini; Dwi Kartika Cahyaningtyas
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.24588

Abstract

AbstrakKegiatan pengabdian masyarakat ini bertempat di daerah bintaro Ampenan, tujuan dari kegiatan ini adalah memperkernalkan prilaku hidup bersih sehingga target sasaran pada program pengabdian ini adalah anak-anak usia 5 tahun dan sekolah dasar dimana usia tersebut adalah usia rentan lalai akan kebersihan diri. Metode penyampaian yang diberikan berupa dongeng PHBS dengan cara bercerita tentang perilaku hidup sehat yang diadaptasi dari beberapa referensi buku cerita. Tingkat keberhasilah dari kegitian ini adalah anak-anak dapat menerapkan perilaku hidup bersih dengan menerapkan cuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah berkegitan atau makan, anak-anak juga mampu untuk diajak bekerjasama dalam kegiatan gotong royong yang melibatkan para remaja masjid didaerah bintaro. Waktu yang dihabiskan selama kegiatan ini berlangsung adalah tiga bulan dari persiapan dan termasuk dengan monitring evaluasi kegiatan selama kurang lebih sebulan untuk memastikan kegiatan ini tetap terlaksana. Kata kunci: PHBS; literasi. AbstractThis community service activity takes place in the Bintaro Ampenan area, the aim of this activity is to introduce clean living behavior so that the targets for this service program are children aged 5 years and elementary school where this age is the age that is vulnerable to neglecting personal hygiene. The delivery method given is in the form of PHBS fairy tales by telling stories about healthy living behavior adapted from several story book references. The level of success of this activity is that children are able to adopt clean living behavior by washing their hands with soap before and after doing activities or eating, children are also able to be invited to collaborate in mutual cooperation activities involving mosque teenagers in the Bintaro area. The time spent during this activity was three months of preparation and included monitoring and evaluation of the activity for approximately a month to ensure this activity was still carried out. Keywords: PHBS; literation.