Beni Asyhar
Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Analisis Kemampuan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Pembuktian tentang Isomorfisma Grup Asyhar, Beni
Jurnal Tadris Matematika Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.364 KB) | DOI: 10.21274/jtm.2019.2.2.111-126

Abstract

Group Isomorphism is one of the sub topic in the Algebra Structure. This sub topic required prerequisite material about the bijective function. If this prerequisite material is not mastered, it will be difficult to study Isomorphism Group material. There are still many students who found difficulties to solve probative questions about Group Isomorphism. The major problem are they were forgetting and not understanding the prerequisite material. Therefore, it should be a further research on the ability of students to prove the questions of proof and errors in preparing evidence about Group Isomorphism.
Kecenderungan Gaya Belajar Mahasiswa dalam Menyelesaikan Masalah Fungsi Bijektif Zahroh, Umy; Asyhar, Beni
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol 2, No 1 (2014): Januari
Publisher : Program Studi Magister Pedagogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.369 KB) | DOI: 10.22219/jkpp.v2i1.1738

Abstract

Umy Zahroh1 dan Beni Asyhar21,2 Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagunge-mail: umyzahroh@gmail.com1; asyhar_beni@yahoo.com2Abstract:Humankinds are created into this world in different conditions. Although humankinds are born in twin, the difference will still exist. One of the differences can be how they learn and how they think. Every human being is born then grows and evolves will have a difference in learning and thinking process. One of the examples in lecturing, students’ learning styles are different. Some students prefer the lecturers who teach by writing everything on the board as well as the time at school, others prefer lecturers who teach by delivering the materials orally and they listen to be able to understand it. In addition, there are also students who prefer to form small groups to discuss questions related to the materials. The subjects of this research were undergraduate students of Tadris Mathematics IAIN Tulungagung that have the level of tendency in learning styles of visual, auditory, and kinesthetic. Based on the tendency level of the learning styles, subjects were given a task to solve the problem of function. The results showed that generally students’ learning styles in solving mathematical problems, especially function problems using a combination of three learning styles, they are visual, auditory, and kinesthetic. Then, in certain stages, there are students who only use one or two combinations of learning styles.Keywords: learning style, student of the S-1, mathemathics educationAbstrak:Manusia diciptakan ke dunia ini dalam keadaan berbeda-beda. Walaupun dilahirkan dalam keadaan kembar, perbedaan itu akan tetap ada. Salah satu perbedaan itu adalah cara belajar dan cara berpikirnya. Setiap manusia lahir yang tumbuh dan berkembang akan memiliki perbedaan dalam proses belajar dan proses berpikirnya. Salah satu contoh dalam perkuliahan, gaya dan cara belajar mahasiswa berbeda-beda. Ada yang lebih suka terhadap dosen yang mengajar dengan cara menuliskan segalanya di papan tulis sebagaimana halnya waktu di sekolah dan ada mahasiswa yang lebih suka dosen mengajar dengan cara menyampaikan secara lisan dan mereka mendengarkan untuk dapat memahaminya. Selain itu, ada juga mahasiswa yang lebih suka membentuk kelompok kecil untuk mendiskusikan pertanyaan yang menyangkut materi tersebut. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa S-1 Tadris Matematika IAIN Tulungagung yang memiliki tingkat kecenderungan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Berdasarkan tingkat kecenderungan gaya belajar tersebut, subjek diberi tugas untuk menyelesaikan masalah fungsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara umum gaya belajar mahasiswa dalam menyelesaikan masalah matematika, khususnya masalah fungsi menggunakan kombinasi tiga gaya belajar, yaitu: visual, auditorial, dan kinestetik. Kemudian pada tahap-tahap tertentu ada mahasiswa yang hanya menggunakan satu atau dua kombinasi gaya belajar. Katakunci: gaya belajar, mahasiswa S-1, tadris matematika
Matematika Sebagai Alternatif Media Dakwah Beni Asyhar; Muniri Muniri
Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai-Nilai Islami) Vol 1 No 1 (2017): Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami )
Publisher : Mathematics Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.92 KB)

Abstract

Dakwah bertujuan untuk mengajak ummat manusia kepada jalan yang benar (shirathal mustaqim) dan diridai Allah SWT. agar mau menerima ajaran Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik yang berkaitan dengan masalah pribadi maupun sosial kemasyarakatan menuju kesejahteraan di dunia dan keselamatan di akhirat. Dakwah merupakan kewajiban bagi setiap pribadi muslim yang telah baligh dan berakal. Apapun profesi dan pekerjaan seorang muslim, tugas dakwah tidak boleh ditinggalkan, dakwah tetap harus dilakukan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki. Agar tujuan dakwah tercapai dengan baik dan menarik minat ummat dibutuhkan suatu media, yaitu segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi. Salah satu media yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi dakwah adalah melalui matematika. Secara teknis, konsep matematika dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi materi dakwah yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam. Sesungguhnya alam semesta ini berjalan sesuai aturan-aturan atau rumus-rumus yang telah ditetapkan Allah. Suatu perbuatan dikatakan benar jika mematuhi aturan dan dikatakan salah jika tidak mematuhi aturan. Dalam matematika sendiri aturan-aturan atau rumus-rumus dikenal dengan istilah aksioma, postulat, definisi, teorema, corollary, dan lemma yang sifatnya harus dipatuhi. Oleh karena itu, melalui kemasan materi yang terintegrasi dapat diperoleh 2 manfaat secara simultan, yaitu pemahaman terhadap konsep matematika, dan tersampaikannya nilai-nilai agama Islam.
Analisis Kesalahan Siswa Olimpiade MTsN 2 Kediri dalam Menyelesaikan Soal Cerita Ditinjau dari Tahapan Newman Tahun Ajaran 2018/2019 Beni Asyhar; Ummu Sholihah; Siti Lailiatul Munawaroh
Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai-Nilai Islami) Vol 3 No 1 (2019): Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami)
Publisher : Mathematics Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.443 KB)

Abstract

The phenomenon of the many olympic students in Islamic Junior High School 2 in Kediri who made mistakes in solving story problems repeatedly and continuously. Whereas in solving students' word problems through stages that can be viewed from the Newman stage, which can be analyzed when students make mistakes in a stage. The Newman stage consists of reading, comprehension, transformation, skill process and encoding. In this case, there is a need for research that analyzes errors made by olympic students of the MTsN 2 Kediri academic year 2018/2019. The purpose of this study is to describe the mistakes of olympic students of the Islamic Junior High School 2 Kediri type of visual, auditory, and kinesthetic learning in solving word problems in terms of the stages of Newman. This research includes qualitative research, data collection is done by using questionnaires, tests, and interviews. The analysis technique used is data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The population is olympic students of the Islamic Junior High School 2 Kediri, with questionnaires and test samples totalling 37 and interview samples of 6 students. The results of the study show, (1) Errors of olympic students of the MTsN 2 Kediri type of visual learning in solving word problems in terms of stages Newman makes different mistakes but occurs in all steps namely reading, comprehension, transformation, skills process, encoding. (2) Errors of olympic students of the MTsN 2 Kediri types of auditory learning in solving word problems in terms of stages Newman makes different mistakes but occurs in all steps, namely reading comprehension, transformation, skill process, encoding (3) errors of olympic students of the MTsN 2 Kediri types of kinesthetic learning in solving word problems in terms of the stages of Newman only make reading errors, transformation errors and skill process errors
Kecenderungan Gaya Belajar Mahasiswa dalam Menyelesaikan Masalah Fungsi Bijektif Umy Zahroh; Beni Asyhar
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2014): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.369 KB) | DOI: 10.22219/jkpp.v2i1.1738

Abstract

Umy Zahroh1 dan Beni Asyhar21,2 Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagunge-mail: umyzahroh@gmail.com1; asyhar_beni@yahoo.com2Abstract:Humankinds are created into this world in different conditions. Although humankinds are born in twin, the difference will still exist. One of the differences can be how they learn and how they think. Every human being is born then grows and evolves will have a difference in learning and thinking process. One of the examples in lecturing, students’ learning styles are different. Some students prefer the lecturers who teach by writing everything on the board as well as the time at school, others prefer lecturers who teach by delivering the materials orally and they listen to be able to understand it. In addition, there are also students who prefer to form small groups to discuss questions related to the materials. The subjects of this research were undergraduate students of Tadris Mathematics IAIN Tulungagung that have the level of tendency in learning styles of visual, auditory, and kinesthetic. Based on the tendency level of the learning styles, subjects were given a task to solve the problem of function. The results showed that generally students’ learning styles in solving mathematical problems, especially function problems using a combination of three learning styles, they are visual, auditory, and kinesthetic. Then, in certain stages, there are students who only use one or two combinations of learning styles.Keywords: learning style, student of the S-1, mathemathics educationAbstrak:Manusia diciptakan ke dunia ini dalam keadaan berbeda-beda. Walaupun dilahirkan dalam keadaan kembar, perbedaan itu akan tetap ada. Salah satu perbedaan itu adalah cara belajar dan cara berpikirnya. Setiap manusia lahir yang tumbuh dan berkembang akan memiliki perbedaan dalam proses belajar dan proses berpikirnya. Salah satu contoh dalam perkuliahan, gaya dan cara belajar mahasiswa berbeda-beda. Ada yang lebih suka terhadap dosen yang mengajar dengan cara menuliskan segalanya di papan tulis sebagaimana halnya waktu di sekolah dan ada mahasiswa yang lebih suka dosen mengajar dengan cara menyampaikan secara lisan dan mereka mendengarkan untuk dapat memahaminya. Selain itu, ada juga mahasiswa yang lebih suka membentuk kelompok kecil untuk mendiskusikan pertanyaan yang menyangkut materi tersebut. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa S-1 Tadris Matematika IAIN Tulungagung yang memiliki tingkat kecenderungan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Berdasarkan tingkat kecenderungan gaya belajar tersebut, subjek diberi tugas untuk menyelesaikan masalah fungsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara umum gaya belajar mahasiswa dalam menyelesaikan masalah matematika, khususnya masalah fungsi menggunakan kombinasi tiga gaya belajar, yaitu: visual, auditorial, dan kinestetik. Kemudian pada tahap-tahap tertentu ada mahasiswa yang hanya menggunakan satu atau dua kombinasi gaya belajar. Katakunci: gaya belajar, mahasiswa S-1, tadris matematika
STUDI PEMAHAMAN BUKTI DAN PEMBUKTIAN DALAM GEOMETRI EUCLID MAHASISWA JURUSAN TADRIS MATEMATIKA IAIN TULUNGAGUNG Beni Asyhar
Jurnal Pendidikan Matematika (JPM) Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Pendidikan Matematika (JPM)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.238 KB) | DOI: 10.33474/jpm.v1i2.720

Abstract

One of the problems to be solved in mathematics is a proof. At the college level, proving to be more important than the previous levels. When someone has a hunch about something (theorem), one of the most appropriate way to ensure that something (theorem) is true is by proving mathematically valid (formally). That is, the truth of the theorem is based on logical statements. However, proof of this is a problem when introduced during the learning. Not only the beginning students, final year students, moreover those already graduated are still experiencing difficulties in proving. This study attempts to describe the understanding of the concept of proof in mathematics and describes the ability of students in validating and compiling of proof in mathematics, particularly in Euclidean geometry using qualitative research approach, the type of case studies.
MENGATASI KESULITAN MAHASISWA TENTANG MATERI PERSAMAAN DIFERENSIAL MENGGUNAKAN BIMBINGAN BELAJAR INDIVIDUAL (FACE TO FACE RELATIONSHIP) BERBANTUAN PROGRAM MAPLE Beni Asyhar; Dewi Asmarani
Jurnal Pendidikan Matematika (JPM) Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Pendidikan Matematika (JPM)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.876 KB) | DOI: 10.33474/jpm.v2i1.203

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi kesulitan mahasiswa dalam memahami tentang materi Persamaan Diferensial menggunakan bimbingan belajar individual (face to face relationship) berbantuan program Maple. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitiannya mahasiswa S-1 Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung semester VI (enam) kelas E tahun akademik 2014/2015. Hasil penelitian ini adalah: 1) Pembelajaran dengan menggunakan bimbingan belajar individual (face to face relationship) berbantuan program Maple terdiri dari tiga tahap, yaitu: (i) tahap awal meliputi penyampaian tujuan pembelajaran, memeriksa pengetahuan prasyarat, mengatur tempat duduk, dan membagikan LKM, (ii) tahap inti meliputi proses bimbingan individual berbantuan media komputer berupa program Maple dan LKM, (iii) tahap akhir meliputi penarikan kesimpulan hasil pembelajaran dan melakukan evaluasi. 2) Pembelajaran dengan menggunakan bimbingan belajar individual (face to face relationship) berbantuan program Maple dapat mengatasi kesulitan mahasiswa dalam memahami materi dan prosedur penyelesaian Persamaan Diferensial (PD), dan 3) respon mahasiswa terhadap pembelajaran tentang PD Persamaan Diferensial (PD) menggunakan bimbingan belajar individual (face to face relationship) berbantuan program Maple dalam penelitian ini adalah positif.
Analisis Kemampuan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Pembuktian tentang Isomorfisma Grup Beni Asyhar
Jurnal Tadris Matematika Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/jtm.2019.2.2.111-126

Abstract

Group Isomorphism is one of the sub topic in the Algebra Structure. This sub topic required prerequisite material about the bijective function. If this prerequisite material is not mastered, it will be difficult to study Isomorphism Group material. There are still many students who found difficulties to solve probative questions about Group Isomorphism. The major problem are they were forgetting and not understanding the prerequisite material. Therefore, it should be a further research on the ability of students to prove the questions of proof and errors in preparing evidence about Group Isomorphism.
Pemahaman Konseptual dan Prosedural Siswa SMA/MA dalam Menyelesaikan Soal Program Linier Berdasarkan Tipe Kepribadian Risky Armanza; Beni Asyhar
Jurnal Tadris Matematika Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/jtm.2020.3.2.163-176

Abstract

This study aimed to describe the conceptual and procedural comprehension to solve linear program story problems in students who are an extrovert and an introvert. This was qualitative study with a case study method. The subjects were two students who are an extrovert and an introvert. Data collection included personality questionnaires, question tests, and interviews. Validity test of the data used time triangulation. Data analysis was conducted based on indicators of conceptual and procedural comprehension, which include data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that the extroverted subject was able to meet all indicators of conceptual and procedural comprehension. This was reflected from the way the subject solved the questions properly according to the existing procedures. In contrast, the introverted student was also able to meet the procedural comprehension indicators, but did not meet the conceptual comprehension indicator. This was reflected from the mistakes that the subject made in comprehending the questions and the errors in interpreting the questions into mathematical model.
Aplikasi Turunan (Derivatif) Dalam Permasalahan Analisis Keuntungan Maksimum Beni Asyhar
Al-Khwarizmi : Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 2, No 1 (2014): Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika FTIK IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.429 KB) | DOI: 10.24256/jpmipa.v2i1.98

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang penerapan salah satu konsep dalam kalkulus, yaitu turunan, yang merupakan hasil bagi diferensial. Turunan erat hubungannya dengan diferensial. Jika akan menentukan turunan dari suatu fungsi, maka yang perlu dilakukan adalah melakukan pendiferensialan fungsi tersebut. Fokus permasalahan dalam penelitian ini tentang aplikasi turunan dalam permasalahan analisis keuntungan maksimum dan cara membuat interpretasi dari solusi hasil turunan tersebut. Penelitian ini berlokasi di Perusahaan Istana Roti ANITA Kalianget-Sumenep. Pendekatan penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis datanya adalah data kuantitatif dan sumber datanya adalah buku laporan tahunan neraca keuangan. Metode pengumpulan datanya dengan observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah persiapan, tabulasi, dan aplikasi turunan dalam memaksimumkan keuntungan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) langlah-langkah untuk mengaplikasikan turunan dalam permasalahan analisis keuntungan maksimum adalah: a) merumuskan beberapa variabel. b) menyusun model matematika. c) menyelesaikan model matematikanya. 2) Perusahaan tersebut mengalami keuntungan maksimum, karena hasil penurunan kedua adalah negatif untuk semua jenis roti.