Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pelatihan Data Science Berbasis SAP Analytics Cloud dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Penelitian Maesaroh Maesaroh; Devi Anugrah; Mushoddik Mushoddik; Susanti Murwitanigsih
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6, No 1 (2022): April 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1042.072 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v6i1.2051

Abstract

Analysis is a problem-solving activity that begins with an assumption of what actually happened. Many analytical activities are carried out in research, both by lecturers and students at universities to solve problems. The increasing use of technology in various aspects of life affects the process of scientific research that occurs among university academics, both lecturers and students. The use of  technology should be able to improve the quality of research among academics. SAP Analytic Cloud is an online or cloud-based technology application that can be used to analyze the problems that occur and predict what will happen in the future based on the data they have. The method used in this activity is a survey through an online questionnaire sheet to collect data from respondents. The activity is carried out online with participants coming from students and lecturers. The results showed that all participants stated that this training provided provisions for future research. A total of 87.8% of participants stated that SAP Analytics Cloud can be used for analysis in their research. However, 49% of the training participants stated that they experienced problems when carrying out online training. Some of these obstacles are caused by signal factors, and are not familiar with the application being trained.  Analisis merupakan kegiatan pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan terhadap yang sebenarnya terjadi. Kegiatan analisis banyak dilakukan dalam sebuah penelitian baik oleh dosen maupun mahasiswa di perguruan tinggi untuk mengungkap atau menyeselaisan permasalahan. Meningkatnya pemanfaatkan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan memengaruhi proses penelitian ilmiah yang terjadi di kalangan akademisi perguruan tinggi baik dosen maupun mahasiswa. Penggunaan teknologi seyogyanya dapat meningkatkan kualitas penelitian di kalangan akademisi. SAP Analytic Cloud merupakan sebuah aplikasi teknologi berbasis online atau melalui cloud yang dapat digunakan untuk kegiatan menganalisis dari permasalahan yang terjadi serta memrediksi yang akan terjadi di masa mendatang berdasarkan data yang dimiliki. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu survei melalui lembar kuesioner online untuk menjaring data dari peserta pelatihan. Kegiatan dilaksanakan secara daring dengan peserta berasal dari mahasiswa dan dosen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh peserta kegiatan menyatakan pelatihan ini memberikan bekal bagi penelitian di masa mendatang. Sebanyak 87,8% peserta kegiatan menyatakan SAP Analytics Cloud dapat digunakan untuk analisis dalam penelitian mereka. Namun terdapat 49% peserta pelatihan menyatakan mengalami kendala pada saat melaksanakan pelatihan yang dilakukan secara daring. Beberapa kendala tersebut disebabkan oleh faktor sinyal, dan belum familiar dengan aplikasi yang dilatihkan. 
Studi Konten Pengetahuan Guru Geografi di SMA Kecamatan Majasari Tubagus Sultan Fadillah; Mushoddik Mushoddik
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v7i1.7864

Abstract

Konten pengetahuan guru mata pelajaran geografi diakui penting namun dalam implementasinya cenderung kontradiktif, buram dan bermasalah. Penelitian ini menawarkan studi konten pengetahuan guru geografi yang secara khusus bertujuan untuk menguraikan persiapan serta aktualisasi konten pengetahuan guru geografi untuk ditransfer pada siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan model analisis interaktif. Subjek penelitian dipilih dengan purposive sampling berjumlah lima guru yang berasal dari sekolah menengah atas Kecamatan Majasari Kabupaten Pandeglang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persiapan dan aktualisasi konten pengetahuan guru geografi diadaptasi dalam tujuh komponen (Fakta, Observasi, Data, Persepsi, Klasifikasi, Desain, dan Pemecahan Masalah). Persiapan konten pengetahuan didominasi dengan pengalaman subjektif guru, serta pengaktualisasian transfer konten pengetahuan melalui model inquiry dan pelajaran berbasis masalah. Penelitian juga ini memberikan diskusi arah penelitian konten pengetahuan guru geografi dimasa mendatang.
Perceptions of the existence of museums for vocational students in understanding history learning objectives Merina Merina; Mushoddik Mushoddik; Lelly Qodariah; Cahya Adhitya Pratama
Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS Vol 10, No 2 (2023)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hsjpi.v10i2.61851

Abstract

Museums have historical collections, so it is appropriate to use museums as a source of learning media in learning history. In the learning process, the purpose of learning history is to shape the character of the nation, where this character must grow at all levels of education, both elementary, junior high, high school, and vocational school, as a provision for students to make them the next generation of the nation with good character. This study aims to analyze the perceptions of SMK Assalam students toward the existence of museums to understand the purpose of learning history. The research method used in this research is the descriptive qualitative research method. The data collection techniques used are observation, documentation, and interviews. The results showed that all students, especially vocational students, need to learn history through museums to understand historical learning by directly seeing the relics of history. Hopefully, this research can be useful for further literature on history lessons in vocational schools.
Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA Pada Mata Pelajaran Geografi Aulia Putri Hidayah; Mushoddik Mushoddik
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 9 No. 4 (2023): October-December
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v9i4.6254

Abstract

Geografi memiliki peran penting dalam mengembangkan kemampuan kreatif siswa. Meskipun begitu, kemampuan berpikir kreatif siswa di Indonesia masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menerapkan Model Creative Problem Solving dalam pembelajaran grografi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan kelompok kontrol dan eksperimen di sebuah SMA. Populasi untuk penelitian ini adalah siswa kelas X IPS untuk sampel penelitian memilih 2 kelas pada kelas X IPS 4 menjadi kelas eksperimen dan untuk kelas X IPS 2 menjadi kelas kontrol. Instrumen pada penelitian ini yaitu tes soal berpikir kreatif yang berbentuk uraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Model Creative Problem Solving secara signifikan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam mata pelajaran Geografi. Hasil ini didukung oleh peningkatan nilai pre-test ke post-test pada kelompok eksperimen. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Model Creative Problem Solving efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam mata pelajaran Geografi. Model ini membantu siswa mengembangkan ide-ide kreatif, fokus pada permasalahan, dan mencari solusi yang inovatif. Oleh karena itu, model ini bisa menjadi alternatif solusi dalam meningkatkan pembelajaran Geografi di tingkat SMA.
The Geography Teachers' Perceptions of Various Uses of Learning Media in Public Senior High Schools in South Tangerang City Monica Ardiani; Mushoddik Mushoddik
Acitya: Journal of Teaching and Education Vol. 6 No. 1 (2024): ACITYA Journal of Teaching and Education
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30650/ajte.v6i1.3784

Abstract

Education is a very important and inseparable part of the process of preparing quality human resources. Education is also a conscious effort to develop the potential of human resources. To achieve optimal educational goals, there needs to be a positive interaction between the community, parents and the school. The development of technology has had a significant impact on education, with the accessibility of information made easier by the internet and digital resources, changing the way we learn and access knowledge. In this study, the main objective is to analyze geography teachers' perceptions of the various uses of learning media in public high schools in South Tangerang City. This research is descriptive research using the survey method. Data analysis was conducted using descriptive statistical analysis methods, specifically percentage analysis. By using percentages, this study can analyze the level of geography teachers' perceptions of the various uses of learning media in public high schools in South Tangerang City. The results showed that the perception of geography teachers in public high schools in South Tangerang City towards the use of various learning media is in the very good category, with a percentage reaching 94%. This finding shows that geography teachers in public high schools in South Tangerang City have a very positive perception of the use of learning media.
PELATIHAN PILAH PILIH SAMPAH DALAM MENUMBUHKAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN PADA PESERTA DIDIK SMP MUHAMMADIYAH ALMADANI GUNUNGSARI, CITEUREUP Meitiyani Meitiyani; Agus Pambudi Dharma; Retno Fitria Setyawati; Mushoddik Mushoddik; Raihan Shofy Izdihar
DedikasiMU : Journal of Community Service Vol 6 No 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/dedikasimu.v6i1.7417

Abstract

Sampah merupakan barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi. Salah satu tahapan awal dalam pengelolaan sampah dengan pemilahan atau pengelompokkan jenis sampah sehingga lebih mudah dalam penguraian oleh bakteri dan bisa dijual secara langsung maupun dikelola. Metode yang digunakan dengan dua cara yaitu ceramah dan praktik secara langsung. Koresponden sebanyak 19 orang (95%) sudah mengetahui bahwa sampah merupakan sesuatu barang yang sudah tidak terpakai kembali dan sudah tidak layak dipakai kembali. Koresponden sebanyak 19 orang (95%) sudah mengetahui bahwa sampah yang tidak dipisahkan dapat merusak lingkungan. koresponden sebanyak 17 orang (85%) sudah melakukan pemilahan atau pemisahan sampah (organik dan anorganik) sebelum dibuang ke tempat sampah di sekolah maupun di rumah. Berdasarkan data kuisioner yang diberikan menunjukkan bahwa koresponden sebanyak 19 orang (95%) sudah mengetahui bahwa sampah plastik tidak dapat terurai secara alami dalam waktu singkat. Nilai ekonomi sampah bervariasi tergantung pada jenis sampah dan bagaimana sampah ditangani sebelum dijual. Saran yang diperlukan yaitu perlu adanya pendampingan secara berkesinambungan terkait pengolahan sampah di sekolah SMP Muhammadiyah Almadani Gunungsari, Citeureup.
PELATIHAN PEWARNAAN KAOS DENGAN TEKNIK JUMPUTAN (TIE DYE) PADA PESERTA DIDIK SEKOLAH MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN BOGOR Agus Pambudi Dharma; Meitiyani Meitiyani; Retno Fitria Setyawati; Mushoddik Mushoddik; Arshya Oktaviani
DedikasiMU : Journal of Community Service Vol 6 No 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/dedikasimu.v6i1.7442

Abstract

Jumputan, juga dikenal sebagai “tie-dye” merupakan teknik pewarnaan di atas kain atau kaos dengan menutup bagian yang tidak ingin terkena warna menggunakan bahan perintang (kelereng, uang koin atau batu) yang tidak mudah menyerap. Tie dye telah menarik minat banyak kalangan dari berbagai lapisan masyarakat termasuk usia remaja dan anak-anak. Pelaksanaan pelatihan pewarnaan di atas kain dilaksanakan di SMP Muhammadiyah Almadani Gunungsari, Citeureup dengan jumlah peserta didik sebanyak 23 orang. Metode pelaksanaan yang dilakukan berkaitan dengan realisasi pemecahan masalah tersebut, diantaranya: 1) penyampaian materi tentang jumputan, yang meliputi: teori tentang jumputan, perbedaan antara jumputan dan batik, karakteristik jumputan, cara pembuatan jumputan, 2) pemberian handout bagi para peserta pelatihan, 3) demonstrasi pembuatan tie dye, dilakukan tentang cara mendesain jumputan untuk membuat taplak meja, cara mengikat, cara memberi warna remasol, cara memberi water glass, cara pencelupan, dan 4) praktek pembuatan tie dye. Peserta melakukan secara interaktif dan mandiri setiap tahapannya dari proses pembentukan pola atau motif diatas kaos bekas hingga proses penjemuran sehingga meningkatkan kreativitas. Proses pembuatan produk tie dye dapat diterapkan melalui pembelajaran project based learning dan bisa juga sebagai implementasi dari pengelolaan 3R yang dilakukan oleh guru di sekolah.