Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perubahan Kadar Ion Fosfat dalam Limbah Cair Tahu oleh Fitoremidiasi Tanaman Kiambang (Salvinia molesta) Chevi Ardiana; Sri Mulyaningsih; Dewi Hernawati; Susum Sumirah; Ikhsan Gatot Aji Prasetio
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 20, No 2 (2022): BIOTIKA DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v20i2.43816

Abstract

Industri Tahu menghasilkan limbah cair yang mengandung ion Fosfat, ion ini merupakan zat pencemar yang mencemari ekosistem perairan. Pengendalian zat pencemar dapat menggunakan fitoremediasi memanfaatkan tanaman tertentu dengan bantuan mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kadar Ion Fosfat dalam limbah cair tahu oleh fitoremediasi tanaman Kiambang (Salvina molesta). Metode penelitian menggunakan eksperimen dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian terdiri dari lima perlakuan variasi jumlah tanaman kiambang, yaitu: kontrol (tanpa tanaman), 20 tanaman, 25 tanaman, 30 tanaman, dan 35 tanaman. Analisis Kolorimetri dengan Spektrofotmeter UV-Vis untuk menentukan perubahan kadar ion Fosfat. Hasil percobaan kadar ion Fosfat dalam sampel limbah cair tahu terdiri dari: kontrol (1,37 ppm), 20 tanaman kiambang (1,09 ppm), 25 tanaman kiambang (1,09 ppm), 30 tanaman kiambang (0,82 ppm), dan 35 tanaman kiambang (0,65 ppm). Hasil percobaan menunjukkan bahwa fitoremediasi tanaman kiambang berpengaruh terhadap perubahan kadar ion Fosfat. Berdasarkan hasil percobaan disimpulkan bahwa aplikasi teknik fitoremediasi dengan tanaman Salvinia molesta dapat mengendalikan pencemaran akibat limbah industri tahu. Penurunan kandungan ion Fosfat sejalan dengan semakin banyaknya populasi tanaman kiambang (Salvina molesta).
Peningkatan Keselamatan Kerja di Laboratorium IPA melalui Pelatihan Penggunaan Alat dan Praktikum Alat Sederhana De Budi Irwan Taofik; Sri Mulyaningsih; Aceng Ahmad Rodian Susila
Badranaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.339 KB) | DOI: 10.31980/badranaya.v1i2.3161

Abstract

The laboratory is a facility or place where there are scientific activities (practicum/research) to produce a scientific product (result).  The existence of a laboratory in schools is very necessary to support learning in the classroom. The main function of the Laboratory is to study and prove a particular theory and find or produce a scientific product (result). The laboratory is a practical facility for certain subjects that require practicum activities. Based on these facts, it is necessary to have good school laboratory management and pay attention to work safety factors. Knowledge of Occupational Health and Safety in the laboratory needs to be owned by all parties who will work in the laboratory so that accidents do not occur. The method used is in the form of exposure to material and an introduction to simple practicum by paying attention to OHS offline which contains an explanation of the basic concepts of work safety, sources of causes of work accidents, cases and how to control work safety in the laboratory. The data analysis technique used is descriptive. The result of this community service is the participants' understanding of how to carry out laboratory activities safely so that practicum activities in the school environment (SMP, SMA/MA) can be carried out smoothly and safely.