Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Motivasi Wisatawan dalam Membeli Produk Kemasan Plastik di Tempat Kawasan Wisata Pantai rahmania rahmania; Laurensius Windy Octanio Haryanto; Ahmad Rieskha Harseno
JURNAL Dasarrupa: Desain dan Seni Rupa Vol 5 No 1 (2023): Vol 5 No 1 (2023): Jurnal dasarrupa Vol 5 no 1 April 2023
Publisher : UNIVERSITAS NUSA PUTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/dasarrupa.v5i1.140

Abstract

Seseorang melakukan wisata umumnya untuk mendapatkan kesenangan, namun seringkali destinasi wisata tidak seperti yang diharapkan. Salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi adalah pantai. Sebagai destinasi wisata yang memanfaatkan potensi alam, pantai memiliki permasalahan terkait dengan kebersihan lingkungan. Kebersihan destinasi wisata dipengaruhi oleh perilaku wisatawan saat berada di lokasi dan peran para pelaku usaha dalam menjual produknya. Salah satu perilaku wisatawan yang membuat destinasi menjadi tidak indah yaitu membuang sampah secara sembarang. Penelitian ini menggunakan studi literatur untuk menemukan berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku wisatawan dalam membuang sampah. Terdapat sembilan faktor penyebab wisatawan membuang sampah sembarangan. Selain itu pengaruh dari pelaku usaha yang menawarkan produk dengan kemasan plastik atau produk instan kepada wisatawan menyebabkan timbulan sampah dari produk yang terjual. Keterkaitan antara pelaku usaha dan wisatawan menjadi faktor yang menyebabkan banyaknya sampah anorganik di tempat destinasi wisata. Faktor harga dan kemudahan untuk mendapatkan produk menentukan keputusan wisatawan dalam memilih antara produk plastik dengan ramah lingkungan. Penyampaian informasi dan edukasi kepada masyarakat dibutuhkan untuk dapat menanggulangi dan mengurangi sampah plastik yang dapat merusak lingkungan.
UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN MELALUI FILM OMNIBUS: “DON’T JUST SHUT UP” Gusnita Linda; Riri Irma Suryani; Laurensius Windy Octanio Haryanto; Emmareta Fauziah
DESKOVI : Art and Design Journal Vol. 7 No. 1 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/deskovi.v7i1.2028

Abstract

Berbagai laporan dari lembaga terkait mencatat peningkatan kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan setiap tahunnya. Kekerasan seksual nyatanya dapat terjadi di mana saja. Lingkungan yang tadinya terlihat aman dan nyaman, seperti rumah, sekolah, dan tempat kerja nyatanya tak dapat memberikan jaminan keamanan. Urgensi terhadap edukasi dan kampanye yang aktif mendukung pencegahan dan penanganan kekerasan seksual sangat diperlukan terutama menggunakan media yang cukup dekat dengan masyarakat, yaitu media film bercerita. Untuk itu penelitian ini merancang film omnibus yang diberi judul “Don’t Just Shut Up” dengan tiga sasaran utama.  Yaitu sebagai media kampanye pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual terhadap anak, remaja, dan orang dewasa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan memanfaatkan data studi pustaka terkait studi kampanye pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual. Pada tahap pelaksanaannya, pembuatan video menggunakan tiga tahap produksi, yaitu proses Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi. Tahapan pra produksi ini merupakan tahapan awal dari sebuah produksi video. Tahap kedua, proses produksi berisikan tahapan perekaman gambar, baik secara indoor maupun outdoor. Tahap pasca produksi merupakan tahapan proses editing hasil perekaman gambar (shooting), evaluasi hasil editing dan finalisasi karya. Sehingga hasil akhir penelitian ini nantinya berupa video film pendek omnibus sebagai media kampanye, pencegahan, dan penanggulangan kekerasan seksual bagi anak, remaja, dan orang dewasa. Various reports from relevant institutions recorded an increase in cases of sexual violence against children and women every year. Sexual violence can actually occur anywhere. Environments that previously looked safe and comfortable, such as homes, schools, and workplaces, in fact cannot provide security guarantees. The urgency of education and campaigns that actively support the prevention and handling of sexual violence is very necessary, especially using media that is quite close to the community, namely the medium of storytelling films. This design is in the form of short film video content consisting of three main targets or called omnibus films. Namely as a campaign media for the prevention and control of sexual violence against children, adolescents, and adults. This research uses a descriptive qualitative method by utilizing literature study data related to the study of sexual violence prevention and countermeasures campaign. At the implementation stage, video creation uses three stages, namely the Pre-Production, Production, and Post-Production processes. This pre-production stage is the initial stage of a video production. The second stage, the production process contains the stages of image recording, both indoors and outdoors. The post-production stage is the stage of the process of editing the results of recording images (shooting), evaluating the results of editing and presenting works. So that the final results of this study will be in the form of omnibus short film videos as a medium for campaigning, prevention, and countermeasures of sexual violence for children, adolescents, and adults.
Eksplorasi Limbah Uang Kertas Tidak Layak Edar dengan Metode Double Diamond, Studi Kasus: BI Purwokerto Rizna Eka Nursanti; Laurensius Windy Octanio Haryanto; Emmareta Fauziah
Jurnal Desain Idea: Jurnal Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Vol 22, No 1 (2023)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/iptek_desain.v22i1.15357

Abstract

Tercatat Bank Indonesia Purwokerto menarik 235.930,00 hingga 512.968,00 (dalam jutaan Rupiah) setiap bulan. Masalah muncul ketika limbah ini terus bertambah sebelum limbah lama musnah/terurai atau termanfaatkan kembali. Pengolahan limbah utas Bank Indonesia Purwokerto sejauh ini adalah dengan dikubur dalam tanah di suatu area khusus dalam wilayah kerja. Dengan keteradaan yang kontinyu, limbah utas memenuhi persyaratan untuk dimanfaatkan sebagai material alternatif produk komersial. Aplikasi limbah utas sebagai material alternatif membutuhkan pondasi yang jelas terkait potensi dan batasan pemanfaatan untuk aplikasi dalam desain produk. Metode Double Diamond merupakan metode desain dengan 4 tahap yakni discover, define, develop dan deliver. Metode ini memungkinkan porsi penggalian permasalahan dengan dalam. Dari keseluruhan tahap didapat hasil yakni pengolahan limbah utas berwujud cacahan (shredded) dengan teknik fusing. Dengan menggunakan plastik kresek (plastic bag) yang belum mengalami recycle sebagai laminasi, cacahan limbah uang kertas dapat dijadikan material lembaran. Metode fusing yang dianjurkan adalah metode berlapis. Sementara hasil eksplorasi material lembaran seperti cutting, gluing, coiling, sewing, woving, folding disajikan dalam tabel. Dari eksplorasi ini, dengan pertimbangan estetika, ability untuk dibuat, ability dan estetika untuk digabung dengan material lain, serta kecocokan properties, maka material utas diproyeksikan salah satunya untuk pengembangan produk pouch.