Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Determinan Pengetahuan dan Sikap Kepala Keluarga Terkait Sanitasi Dasar: Determinants of Knowledge and Attitude of Family Heads with Basic Sanitation Parmi parmi; Lexy Kareba; Nani Astria Polontalo; Athia Kurnia Kasim; Fitri Arni HR; Desak Eka Susianawati; Saiful Ambodalle; Imelda Kantohe; Wahyu Wahyu
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.454 KB) | DOI: 10.51888/phj.v13i2.144

Abstract

Sebanyak dua milyar orang, baik di pedesaan maupun perkotaan saat ini belum memiliki sanitasi dasar yang memadai. Tujuh puluh persen masyarakat masih terbiasa Buang Air Besar (BAB) sembarangan. Diantara negara-negara Association of southeast Asian Nations (ASEAN), Indonesia masih tertinggal dalam hal sanitasi. Cakupan sanitasi dasar di Desa Malino masih dalam kategori belum memadai, dari 4 dusun yang terdiri dari 374 Kepala Keluarga (KK) hanya 45,18% yang memnuhi kriteria seperti memiliki jamban sehat dan 41,4% yang memiliki cakupan air bersih. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan cara observasional, Variabel dalam penelitian ini yaitu pengetahaun dan sikap masyarakat (kepala Keluarga) terkait sanitasi dasar. Populasi sebanyak 374 orang, sampel sebanyak 40 orang diambil secara Proporsional random sampling menggunakan rumus slovin. Penelitian ini telah di laksanan pada bulan Juli hingga Agustus 2022, di Desa Malino. Analisis data deskriptif-univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat terkait sanitasi dasar dalam ketegori cukup, Sementara sikap masyarakat terkait sanitasi dasar dalam kategori baik. Aspek pengetahaun pada masyarakat merupakan determinan dengan kecenderungan yang lebih besar dibandingkan dengan sikap masyarakat terhadap rendahnya sanitasi dasar. Disimpulakn bahwa aspek sikap masayrakat dikatakan baik terkait dengan penerapan sanitasi dasara, sementara pengetahaun masyarakat masih dikatakan cukup dalam penerapan sanitasi dasar di lingkungan masyarakat. As many as two billion people, both in rural and urban areas, do not currently have adequate basic sanitation. Seventy percent of the people are still accustomed to open defecation. Among the Association of Southeast Asian Nations countries, Indonesia is still lagging in terms of sanitation. Basic sanitation coverage in Malino Village is still inadequate; out of 4 hamlets consisting of 374 heads of family, only 45.18% meet criteria such as having healthy latrines and 41.4% having clean water coverage. This research is descriptive-quantitative and uses an observational method. The variables in this study are the knowledge and attitudes of the community regarding basic sanitation. The population is 374 people, and a sample of 40 people is taken by proportional random sampling using the Slovin formula. This research was carried out from July to August 2022 in Malino Village. analysis of descriptive-univariate data the results showed that the community's knowledge regarding basic sanitation was in the sufficient category, while the community's attitudes regarding basic sanitation were in the good category. Aspects of knowledge in the community are a determinant with a greater tendency than people's attitudes towards the lack of basic sanitation. It is concluded that the aspect of community attitude is said to be well related to the application of basic sanitation, while the knowledge of the community is still said to be sufficient for implementing basic sanitation in the community environment.
DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDERE KECAMATAN GUMBASA KABUPATEN SIGI Imelda Kantohe
Jurnal Ilmiah Kesmas -IJ Vol 20 No 2 (2020): September
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.618 KB)

Abstract

Rendahnya pemanfaatan pelayanan kesehatan masih menjadi masalah utama baik di dunia, Indonesia maupun pelosok-pelosok daerah. Pemanfaatan pelayanan kesehatan tersebut antara lain dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah pengetahuan, sikap, status pendidikan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Pandere, jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Pandere pada tahun 2017 sebanyak 13.144 orang, tahun 2018 sebanyak 12.422 orang dan tahun 2019 dari bulan Januari sampai April sebanyak 2.789 orang.Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara pengetahuan, sikap, dan pendidikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pandere Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi. Jenis penelitian ini Analitik dengan pendekatan Cross secsional. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu pengetahuan, sikap, pendidikan dan variabel dependen Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan. Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 2920 KK dan sampel terdiri dari 44 responden. Hasil dalam penelitian ini ada hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan nilai p value 0,007 < 0,05, ada hubungan antara sikap dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan nilai p value 0,008 < 0,05 dan ada hubungan antara pendidikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan nilai p value 0,011 < 0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan pendidikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pandere Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi. Saran Diharapkan bagi petugas Puskesmas untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Pandere agar menjadi baik lagi bagi masyarakat sekitar sehingga masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan.
PERSEPSI PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TOMINI KECAMATAN TOMINI KABUPATEN PARIGI MOUTONG Ahmad Fahrizal; Imelda Kantohe
Jurnal Ilmiah Kesmas -IJ Vol 22 No 2 (2022): Jurnal Kesmas, September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.089 KB)

Abstract

Mutu pelayanan kesehatan di Pukesmas akan menimbulkan persepsi yang pada masyarakat dan mempengaruhi minat melakukan kunjungan kembali ketika merasakan sakit. Data dari Puskesmas Tomini selama empat tahun terakhir, kunjungan pasien rawat jalan pada tahun 2017 sebanyak 9361 orang, tahun 2018 sebanyak 8478 orang, tahun 2019 sebanyak 7614 dan tahun 2020 sebanyak 6084 orang. Penurunan jumlah pasien rawat jalan yang berobat ke Puskesmas Tominimerupakan indikasi adanya suatu permasalahan yang perlu mendapat perhatian. Penurunan jumlah kunjungan pasien tersebut dapat terjadi karenamutu pelayanan yang belum optimal.Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya persepsi pasien tentang mutu pelayanan kesehatan yang meliputi (tangible), daya tanggap (responsiveness), kehandalan (reliability), jaminan (assurance), dan empati (empathy) di Puskesmas Tomini Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah persepsi pasien tentang mutu pelayanan kesehatan yang meliputi bukti langsung(tangible), daya tanggap (responsiveness), kehandalan (reliability), jaminan (assurance), dan empati (empathy) di Puskesmas Tomini Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong? Hasil penelitian dalam penelitian ini menunjukan persepsi pasien dalam mutu pelayanan kesehatan dari bukti langsung yang baik sebanyak 63,6% dan kurang baik sebanyak 36,4%. Daya tanggap sama banyak jumlahnya antara persepsi yang baik dan kurang baik sebanyak 50%. Kehandalan 61,4% dan kurang baik sebanyak 38,6%. Jaminan 63,6% dan kurang baik sebanyak 36,4%. Empati 52,3% dan kurang baik sebanyak 47,7%. Kesimpulan dalam penelitian ini tentang persepsi pasien dalam mutu pelayanan kesehatan dari segi bukti langsung, kehandalan, jaminan dan empati lebih banyak yang puas dari pada yang kurang puas. Sedangkan dari segi daya tanggap sama jumlahnya. Diharapkan bagi petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Tomini untuk lebih meningkatkan kinerja tenaga sumber daya manusia yang ada di puskesmas agar tetap selalu menjaga mutu dari pelayanan kesehatan agar menciptakan persepsi pasien yang baik dalam menilai dan menerima pelayanan kesehatan.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPANA BARAT KECAMATAN AMPANA KOTA KABUPATEN TOJO UNA-UNA Husnul Khatimah Yakobus; Imelda Kantohe
Jurnal Ilmiah Kesmas -IJ Vol 23 No 1 (2023): Februari: Jurnal ilmiah Kesmas -IJ
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit diare pada anak masih menjadi masalah global dengan derajat kesakitan dan kematian yang tinggi dibandingkan dengan diare pada orang dewasa diberbagai negara terutama di negara berkembang, dikarenakan daya tahan tubuhnya yang masih lemah. Dalam hal ini faktor ibu berperan sangat penting, dikarenakan ibu adalah sosok yang paling dekat dengan balita. Namun masih banyak ibu yang belum cukup mampu memberikan penanganan yang baik, hal ini disebabkan pengetahuan tentang penanganan diare pada anak masih rendah. Berdasarkan 10 penyakit terbesar di Puskesmas Ampana Barat tahun 2020, penyakit diare merupakan peringkat 10 dengan jumlah 225 kasus Dan di tahun 2021 104 kasus. dan data penderita diare pada balita tahun 2019 dengan jumlah 55 kasus, pada tahun 2020 sebayak 99 kasus, dan pada tahun 2021 sebanyak 61 kasus, Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kejadian Diare Pada Balita Di Wilaya Kerja Puskesmas Ampana Barat Kecamatan Ampana Kota. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain case control study . Variabel dalam penelitian adalah independen yaitu Hubungan Pengetahuan Ibu, variabel dependen yaitu diare. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Analisis data dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan ujichi-square. Populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 52 orang ibu yang terdiridari 26 ibu yang mempunyai balita menderita diare dan 26 yang tidak diare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu dengan dengan diare pada balita nilai p-value = 0,01 (p < 0,05) maka (H0 ditolak) yang artinya ada hubungan yang bermakna antara Pengetahuan dengan Diare. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengetahuan ibu, dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ampana Barat. .Disarankan bagi ibu-ibu yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Ampana Barat untuk tetap aktif mengikuti penyuluhan kesehatan yang berkaitan diare agar dapat mencegah penyakit diare agar tidak terjadi pada balita
A service quality Description of the quality of service for officers at the Sangurara Health Center, Tatanga District, Palu City Imelda Kantohe; Fitri Arni Rasyidi; Parmi Parmi; Ni Kadek Armini; Sri Purwiningsih; Meilin Anggreyni
Al Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sciences) Vol 12 No 1 (2023): Al-Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sci
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/kesmas.v12i1.2442

Abstract

Service quality is a central point for the Sangurara Health Center where there are aspects that have not been fulfilled, from the tangibles aspect in the form of facilities, the reliability aspect in the form of accurate service, the assurance aspect in the form of growing trust, the empathy aspect in the form of sincere concern. Some patients who visited the Sangurara Health Center stated that the quality of the existing services was not satisfactory because patients were still waiting a long time to receive services. The purpose of this research is to know the description of the service quality of officers at the Sangurara Health Center, Tatanga District, Palu City. This type of research is a descriptive research with a quantitative approach. The variables studied are tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy. The population is outpatients at the Sangurara Health Center. Sample 44 respondents. The analysis used is univariate analysis. The results of this study show that the service quality of officers in terms of tangibles is 100% good, from reliability most are not good 56.8% and good are 43.2%, responsiveness is mostly good 90.9% and those that are not good are 9.1%, assurance is partially 59.1% is not good and 40.9% is good, and empathy is mostly good 79.5% and 20.5% is not good. It is concluded that the service quality of officers in terms of tangibles as a whole respondents considered good, from reliability most considered not good enough, responsiveness mostly thinks it's good, assurance mostly thinks it's not good, empathy mostly thinks it's good. Keywords: Quality, Service, Staff, Health Center
Penyuluhan Tentang Pentingnya Vaksinasi Covid 19 di Desa Mantantimali Kecamatan Marawola Barat Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah Imelda Kantohe
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 02 (2022): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Covid-19 has attacked Indonesia since early 2020 and the positive confirmation number continuesto increase until now. In February 2022, the total number of positive confirmations in Indonesia was 6,001,751with deaths reaching 154,774 deaths. In Central Sulawesi alone positive confirmed cases reached 60,256 caseswith deaths reaching 1,701 deaths as of March 2022 (Dinkes Prov.Sulteng, 2022). SARSCoV-2, the virus thatcauses Covid-19, can pass from human to human very quickly through the mucous membranes of the mouth,nose and eyes in the form of respiratory droplets of infected individuals. So far, preventive measures have beentaken through social distancing, wearing masks when leaving the house and communicating, and alwaysmaintaining hand and body hygiene (Prastyowati, 2020). However, with the continued increase in positivecases and death rates, the production of antiviral drugs and vaccines for Covid-19 is urgently needed, wherethese vaccines are being developed by several pharmaceutical industries and the WHO. According to a WHOsurvey on the readiness of the world community to receive the Covid-19 vaccine, the readiness of the Indonesianpeople only reached 57%. According to John Hopkins, Member of the WHO Communication CenterProgramme, the level of acceptance of the Indonesian people for this vaccine is so low that the cause must beidentified so that efforts can be made to increase this acceptance. Furthermore, according to a molecularbiologist in Indonesia, one of the reasons for this low acceptance is the low level of public trust, so thegovernment must take a special approach to the community to increase this trust. In addition to trust issues,fear of a Covid-19 vaccine is also increasing. This high level of distrust and fear is largely due to the ambiguityof information received from social media. The amount of incorrect information resulted in a confusion ofinformation received by the public (Rinaldi and Yuniasanti, 2020).