Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Substitusi Tepung Kedelai (Glycine max) Dengan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) Dalam Pakan Terhadap Tingkat Kecernaan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Putri Andriani; Muhaimin Hamzah; Agus Kurnia
Jurnal Media Akuatika Vol 7, No 4 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jma.v7i4.25572

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi tepung kedelai dengan tepung daun kelor dalam pakan terhadap tingkat kecernaan ikan nila (O. niloticus). Empat jenis pakan dibuat berdasarkan presentase substitusi Tepung Kedelai (TK) dan Tepung Daun Kelor (TDK) dalam pakan yaitu 100% TK (pakan A), 75% TK + 25% TDK (pakan B), 50% TK + 50% TDK (pakan C) dan 25% TK + 75% TDK (pakan D). Sejumlah 96 ekor ikan Nila (bobot awal: 10,5 ± 0,2 g) dimasukan kedalam 12 unit akuarium (8 ekor/akuarium) yang berukuran 60 × 50 × 40 cm dengan ketinggian air 30 cm. Frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari (08:00 dan 16.00 WITA) dengan dosis sebanyak 5% bobot biomassa selama 60 hari pemeliharaan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan tepung daun kelor (M. oleifera) ke dalam pakan memberikan pengaruh yang sama atau tidak berbeda nyata terhadap tingkat kecernaan protein, tingkat kecernaan total dan pertumbuhan mutlak rata-rata. Tingkat kecernaan protein dan kecernaan total ikan nila masing –masing berkisar antara 88,72 – 96,16% and 61,54 - 87,18%. Pertumbuhan mutlak rata-rata ikan nila yang diberi pakan uji berkisar antara 9,81 – 8,23 g. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tepung daun kelor dapat dijadikan bahan pakan sumber protein nabati sebagai alternatidf dalam pakan pakan dengan tingkat kecernaan yang tinggi pada ikan nila. Kata Kunci: Ikan Nila, Tepung kedelai, Tepung daun kelor, Kecernaan protein, Kecernaan total
Pertumbuhan Dan Retensi Protein Rajungan (Portunus Pelagicus) Yang Diberi Pakan Dengan Persentase Tepung Bayam Yang Berbeda Dania Dania; Agus Kurnia; Oce Astuti; Wellem H. Muskita; Muhaimin Hamzah; Ruslaini Ruslaini; Laode M. Aslan
Jurnal Media Akuatika Vol 8, No 3 (2023): Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jma.v8i3.43323

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung bayam dalam pakan terhadap pertumbuhan dan retensi protein rajungan (Portunus pelagicus). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata konsumsi pakan kepiting rajungan berkisar antara 7,14 – 8,37 g, nilai rata-rata pertumbuhan mutlak berkisar antara 3,55 - 4,84 g, nilai ratarata panjang karapas berkiras antara 3,56 – 5,28 cm, nilai rata-rata lebar karapas berkisar antara 4,09 – 6,08 cm, nilai rata-rata retensi protein berkisar antara 13,15 – 43-67 gr dan nilai rata-rata kelangsungan hidup kepiting rajungan yaitu 77,78%. Hasil analisa sidik ragam menunjukan pakan pakan buatan dengan penambahan tepung bayam memberikan pengaruh yang signifikan (P
ANALISIS KESESUAIAN PERAIRAN UNTUK LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) DI PERAIRAN KECAMATAN MAWASANGKA KABUPATEN BUTON TENGAH Ahmad Rifai; Muhaimin Hamzah; Amadhan Takwir
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 8, No 1: Februari 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i1.43184

Abstract

Eucheuma cottonii merupakan salah satu komoditas prioritas budidaya perikanan, karena memiliki beberapa keunggulan yaitu teknologi budidaya mudah dilakukan, modal yang diperlukan dalam budidaya rumput laut relatif kecil, dan usia panen singkat. Kecamatan Mawasangka adalah salah satu daerah yang masyarakatnya memanfaatkan wilayah perairannya untuk membudidayakan rumput laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesesuaian perairan untuk budidaya rumput laut berdasarkan kondisi fisika-kimia. Data–data diperoleh dengan cara mengukur parameter oseanografi fisika dan kimia secara insitu dan eksitu. Analisis data dilakukan dengan metode skoring dan pembobotan. Kesesuaian perairan berdasarkan kondisi fisika - kimia untuk lokasi bididaya rumput laut Eucheuma cottonii menunjukkan bahwa parameter nitrat, fosfat, dan kecerahan di semua stasiun pengamatan rata-rata memiliki kriteria cukup sesuai – tidak sesuai. Untuk parameter gelombang dan TSS masuk kriteria sesuai di setiap stasiun, sedangkan parameter kecepatan arus, salinitas, suhu, dan pH memiliki kriteria cukup sesuai – sesuai di setiap stasiun pengamatan. Dari 4 stasiun pengamatan, 3 stasiun masuk kriteria sesuai yaitu stasiun 1 dengan nilai skor evaluasi 87,5 %, stasiun 2 dengan nilai skor evaluasi 92,5 %, dan stasiun 4 dengan nilai skor evaluasi 92,5 %, sedangkan stasiun yang masuk kriteria cukup sesuai yaitu stasiun 3 dengan nilai skor evaluasi 80,83 %. Kata kunci: Budidaya Rumput Laut, Eucheuma cottonii, Kecamatan Mawasangka, Tingkat Kesesuaian
A Pengaruh Substitusi Tepung Ikan dengan Tepung Usus Ayam terfermentasi terhadap Aktivitas Enzim Pencernaan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus): Pengaruh Substitusi Tepung Ikan dengan Tepung Usus Ayam terfermentasi terhadap Aktivitas Enzim Pencernaan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Ratna Nur Syam; Agus Kurnia; Muhaimin Hamzah
JSIPi (JURNAL SAINS DAN INOVASI PERIKANAN) (JOURNAL OF FISHERY SCIENCE AND INNOVATION) Vol 8 No 1 (2024): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kendala budidaya lele secara intensif membutuhkan pakan yang yang besar, bahan baku sumber protein hewani masih bergantung impor sehingga disubstitusi menggunakan silase usus ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecernaan hubungannya dengan aktivitas enzim penceraaan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang diberi pakan silase usus ayam. Empat jenis pakan dibuat berdasarkan substitusi tepung ikam (TI) dengan tepung silase usus ayam (TSUA) dan tepung usus ayam (TUA) yang terdiri atas : 100% TI; 0% TSUA (pakan A), 50% TI;50% TSUA (pakan B), 25% TI; 75% TSUA (pakan C), dan 0% TI; 100% TUA (pakan D). Sebanyak 144 ekor ikan lele dumbo (bobot awal rata-rata :6,0±0,95g) dimasukkan ke dalam akuarium (12 ekor/ akuarium) yang berukuran 70×60×50 cm. Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari (pukul 08.00; 12.00 dan 16.00) berdasarkan bobot tubuh selama 45 hari pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pakan berbeda memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap tingkat kecernaan protein dan aktivitas enzim pencernaan ikan lele, sedangkan tingkat kecernaan total dan pertumbuhan biomassa tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata ikan lele dumbo. Penelitian ini menyimpulkan bahwa subtitusi tepung ikan dengan tepung silase usus ayam dapat digunakan sebagai alternatif pengganti tepung ikan dalam pakan lele dumbo (Clarias gariepinus).
Profil Asam Amino dan Pertumbuhan Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus lanceolatus × Epinephelus fuscoguttatus) yang Diberi Jenis Tepung Ikan Berbeda Muh. Nuryadin; Agus Kurnia; Wellem H. Muskita; Muhaimin Hamzah; Muhammad Idris; Yusnaini
JSIPi (JURNAL SAINS DAN INOVASI PERIKANAN) (JOURNAL OF FISHERY SCIENCE AND INNOVATION) Vol 7 No 2 (2023): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v7i2.512

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil asam amino dan pertumbuhan Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus lanceolatus × Epinephelus fuscoguttatus) yang diberi jenis tepung ikan yang berbeda. Tiga jenis pakan uji yang mengandung tepung ikan layang dan ikan tembang dibuat pada penelitian ini adalah 100 % tepung ikan tembang (Pakan A), 50% Tepung ikan tembang +50% Tepung ikan layang (Pakan B) dan 100% tepung ikan layang (Pakan C). Sebanyak 120 ekor ikan kerapu cantang (bobot awal rata-rata: 6.77± 0.64 g) dimasukkan ke dalam 12 akuarium (10 ekor per akuarium) berukuran 60×50 ×40 cm. Pemberian pakan ikan uji dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari secara ad libitum atau pemberian sampai kenyang selama 45 hari. Penelitian dirancang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), terdiri dari tiga perlakuan dan empat ulangan. Variabel yang diamati meliputi pertumbuhan mutlak, kelangsungan hidup, dan kandungan asam amino tubuh ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan uji tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan mutlak ikan kerapu cantang. Jenis asam amino tubuh ikan kerapu yang diberi pakan uji yang berbeda menunjukkan asam amino tertinggi adalah leusin (10865 mg/kg tubuh) dan terendah adalah histidin (3904 mg/kg tubuh). Profil asam amino tubuh ikan kerapu cantang pada awal pemeliharaan adalah sama dengan profil asam amino tubuh ikan uji pada akhir penelitian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa jenis dan jumlah asam amino yang ada dalam pakan ikan tembang, tepung ikan layang dan campuran keduanya sesuai dengan kebutuhan asam amino tubuh ikan kerapu cantang.
Ultrastruktural Dan Mekanik Exoskeleton Kepiting Bakau (Scylla Sp.) Terhadap Ion Ca2+ Yang Dipelihara Pada Sistem Resirkulasi La Suriadi; Muhammad Idris; Muhaimin Hamzah
JSIPi (JURNAL SAINS DAN INOVASI PERIKANAN) (JOURNAL OF FISHERY SCIENCE AND INNOVATION) Vol 8 No 1 (2024): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v8i1.678

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ion Ca2+ yang berbeda terhadap ultrastruktural dan mekanik exoskeleton kepiting bakau (scilla serrata) yang dipelihara pada sistem resirkulasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2020-Desember 2020, yang bertempat di Perumahan Dosen Kampus Lama, Blok D1, Kel. Lahundape, Rt 002 Rw 004 Provinsi Sulawesi Tenggara. Kepiting yang digunakan dlaam penelitian ini adalah kepiting bakau (Scylla sp) yang berasal dari pengepul yang diambil dari alam ukuran 90-100 g berasal dari daerah Bombana, Sulawesi Tenggara. Pemeliharaan hewan uji yang disiapkan adalah kontainer berukuran panjang 30 cm, lebar 16 cm dan tinggi 12 cm sebanyak 25 unit untuk satu perlakuan yang disusun dalam rak bertingkat. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) 3 perlakuan dan 25 kali ulangan dan deskripsi. Hasil analisis ragam menunjukan bahwa ion Ca2+ berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap struktural, pertubuhan dan FCR. Selain itu ion Ca2+ yang direspon oleh kepiting melalui mekanisme osmoregulasi yang mempengarugi penggunaan energi. Hilangnya energi yang mengarah pada semakin rendahnya pertumbuhan yang dicapai. Kata Kunci : Ca2+, Kepiting bakau, mekanik, Pertumbuhan, Ultrastruktural
Pelatihan Pembuatan Olahan Kue dan Cemilan Berbahan Dasar Mangrove di Kelurahan Bungkutoko Kecamatan Nambo Provinsi Sulawesi Tenggara Dedy Oetama; Muhaimin Hamzah; Haslianti; Muhammad Trial Fiar Erawan; A Ginong Pratikino
Jurnal Pengabdian Meambo Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEAMBO
Publisher : PROMISE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/jpm.v1i2.27

Abstract

Bungkutoko adalah satu pulau yang terletak pada muara Teluk Kendari dan merupakan Kelurahan di Kecamatan Nambo, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kelompok masyarakat untuk menghasilkan produk olahan buah mangrove berupa cemilan yang bergizi dan memiliki nilai Ekonomis. Kegiatan ini dilaksanakan pada Bulan Agustus 2022. Sasaran dari kegiatan pengabdian ini adalah masyarakat Kelurahan Bungkutoko sejumlah 20 Orang, metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terdiri dari (1) Penyampaian materi dalam bentuk presentasi dan (2) Kegiatan demonstrasi dan praktik pembuatan Kue Sagon dan Keripik Mangrove. Hasil dari kegiatan ini mendapatkan 100% peserta kegiatan mampu membuat Kue Sagon dan Keripik Mangrove, Serta 75% berminat untuk mengembangkan cemilan berbahan baku buah mangrove ini sebagai salah satu produk baru yang akan dipasarkan pada area wisata di Kelurahan Bungkutoko. Kesimpulan pengabdian adalah peserta Kegiatan telah mampu mengolah buah mangrove menjadi cemilan serta bersedia untuk mengembangkannya menjadi usaha sebagai penghasilan tambahan.
Suplementasi Tepung Anggur Laut (Caulerpa sp.) Yang Difermentasi Rhyzopus sp. Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Gurami (Osphronemus gourami) Gresela Gresela; Agus Kurnia; La Ode Baytul Abidin; Muhaimin Hamzah; Yusnaini Yusnaini; Irwan Junaidi Efendy
Jurnal Media Akuatika Vol 9, No 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Anggur laut (Caulerpa sp.) merupakan makroalga yang mengandung protein sebanyak 12-20% serta polyunsaturated fatty acid (PUFA) yang lebih tinggi dibandingkan dengan tumbuhan darat sehingga anggur laut sangat potensial dimanfaatkan sebagai pakan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung anggur laut yang difermentasi menggunakan Rhyzpus sp. dalam pakan terhadap pertumbuhan ikan gurami (Osphronemus gourami). Penelitian ini mengaplikasikan 4 formula suplementasi tepung anggur laut fermentasi (TALF) yang terdiri atas 0% TALF (pakan A); 2% TALF (pakan B); 4% TALF (pakan C); 8% TALF (pakan D); setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Hewan uji adalah benih ikan gurami dengan bobot 4,54g ± 0.73g. Ikan gurami dipelihara selama 45 hari, ikan diberi pakan uji sebanyak 2 kali sehari (jam 08.00, dan 17.00 WITA) sebanyak 5% dari bobot biomassa. Hasil analisis ragam (Anova) menunjukkan bahwa variasi perlakuan yang diberikan menghasilkan pengaruh yang berbeda nyata pada parameter pertumbuhan mutlak (PM), konsumsi pakan (KP), rasio konversi pakan (RKP) dan efisiensi pakan (EP), sedangkan pada parameter laju pertumbuhan spesifik (LPS), kelangsungan hidup dan retensi protein (RP) menghasilkan pengaruh yang tidak berbeda nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan B menghasilkan pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan, efisiensi pakan dan konsumsi pakan, secara berurutan sebesar 4,50 ± 0,34 g, 1,69 ± 0,24 , 2,95 ± 0,18 , 33,93 ± 2,11%,132,49 ± 1,65 g. Kelangsungan hidup ikan gurami pada seluruh jenis perlakuan adalah 100%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian 2% tepung anggura laut terfermentasi dalam pakan dapat menghasilkan pertumbuhan tertinggi ikan gurami Kata kunci : Suplementasi, Rhizopus sp., Caulerpa sp., pertumbuhan, ikan gurami
Pengaruh Substitusi Tepung Ikan Dengan Tepung Keong Bakau (Telescopium Telescopium Linnaeus, 1758) Dalam Pakan Buatan TerhadapPertumbuhan Dan Efisiensi Pakan Lobster Air Tawar (Cherax Quadricarinatus Von Martens, 1868) Rescy Chartin; Muhaimin Hamzah; Abdul Rahman
Jurnal Media Akuatika Vol 8, No 4 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung ikan dengan tepung keong bakau (T. telescopium) dalam pakan buatan terhadap pertumbuhan lobster air tawar (C. quadricarinatus). Lima jenis pakan dibuat dengan komposisi substitusi tepung ikan (TI) dengan tepung keong bakau (TKB) yaitu perlakuan A (100% TI), perlakuan B (75% TI + 25% TKB), perlakuan C (50% TI + 50% TKB), perlakuan D (25% TI + 75% TKB) dan perlakuan E (100% TKB). Lobster air tawar yang digunakan berukuran bobot rata-rata 22,82±0,03 g. Lobster dipelihara selama 42 hari dengan frekuensi pemberian pakan dua kali sehari sebanyak 3% perhari. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan mutlak rata-rata, laju pertumbuhan spesifik, konsumsi pakan, efisiensi pakan, rasio konversi pakan, dan tingkat kelangsungan hidup. Hasi penelitian menunjukkan bahwa substitusi tepung ikan dengan tepung keong bakau dalam pakan buatan tidak memberikan pengaruh berbeda terhadap pertumbuhan mutlak rata-rata, laju pertumbuhan spesifik, konsumsi pakan, efisiensi pakan, rasio konversi pakan, dan tingkat kelangsungan hidup lobster air tawar. Pertumbuhan mutlak rata-rata yang didapatkan pada penelitian ini berkisar antara 3,78-4,33 g, laju pertumbuhan spesifik berkisar antara 0,37-0,41%, konsumsi pakan berkisar antara 86,35-86,94%, efisiensi pakan berkisar antara 57,91-61-89%, rasio koversi pakan berkisar antara 7,24-8,07, dan tingkat kelangsungan hidup berkisar antara 93,33-100%. Secara umum disimpulkan bahwa tepung keong bakau dapat dijadikan sebagai bahan baku pakan pengganti tepung ikan untuk pakan lobster air tawar. Kata Kunci: tepung ikan, tepung keong bakau, Telescopium, pertumbuhan, efisiensi pakan, lobster air tawar, Cherax