Claim Missing Document
Check
Articles

Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Mangrove (Sonneratia alba) pada Bakteri Vibrio harveyi secara In Vitro Kurniaji, Ardana; Idris, Muhammad; muliani, muliani
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 (2) 2020
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrack In production effort of tiger shrimp (Pennaeus monodon) it had been found several problems that often faced of shrimp farmers in shrimp culture. One of them is the presence of vibriosis disease caused by Vibrio harveyi infection. This study aimed to examine the use of mangrove (S. alba) leaf extract by in vitro to prevent the population growth of bacteria V. harveyi. This research was conducted in the Laboratory of Pathology at Maros Research Institute for Brackish Water Aquaculture. Testing the inhibition of mangrove leaf extract to against bacterial has done in two phases namely qualitative test (inhibition zone) that used concentration were 2.000, 4.000, 6.000, 8.000, 10.000 ppm, control (without extract) and 25 ppm of antibiotic rifampicin as negative control. It the same time that quantitative test (bacterial population) that used concentration were 2.000, 4.000, 6.000, 8.000 ppm, control without extract and DMSO 10%. The results had showed mangrove leaf extract could inhibit the population growth of bacteria V. harveyi. In quality, extract categorized medium at concentration of 8,000-10,000 ppm with inhibition zone from 16.18 to 18.20 mm, and categorized low at 2000-6000 ppm concentration with inhibition zone 9.83 to 12.30 mm. While the quantity of best concentration of mangrove leaf extract in inhibiting the growth of bacteria were 8,000 ppm with total of bacteria was 0 CFU/mL after 8 hours, 6,000 ppm with total of bacteria was 0 CFU/mL after 12 hours, 4.000 ppm with total of bacteria was 4.80 x104 CFU/mL after 24 hours and 2.000 ppm with total of bacteria was 5.17 x107 CFU/mL after 24 hours.                                                                     Abstrak Dalam usaha produksi budidaya udang windu (Pennaeus monodon) ditemukan berbagai permasalahan yang sering menghambat petani dalam melaksanakan kegiatan budidaya di tambak. Salah satu diantaranya adalah adanya serangan penyakit vibriosis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio harveyi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji penggunaan ekstrak daun mangrove (S. alba) secara   In Vitro untuk mencegah pertumbuhan bakteri V. harveyi. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Patologi Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros. Pengujian daya hambat ekstrak daun mangrove terhadap bakteri dilakukan dengan dua tahapan yakni secara kualitatif (zona hambatan) yang menggunakan konsentrasi 2.000, 4.000, 6.000, 8.000, 10.000 ppm, kontrol (tanpa pemberian ekstrak) dan antibiotik rifampisin 25 ppm serta pengujian secara kuantitatif (kepadatan bakteri) yang menggunakan konsentrasi 2.000, 4.000, 6.000, 8.000 ppm, kontrol dengan tanpa ekstrak dan DMSO 10%. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun mangrove dapat menghambat pertumbuhan bakteri V. harveyi. Secara kualitas, ekstrak terkategori sedang pada konsentrasi 8.000-10.000 ppm dengan zona hambatan 16,18-18,20 mm,  dan terkategori lemah pada konsentrasi 2.000- 6.000 ppm  dengan zona hambatan 9,83-12,30 mm. Sedangkan secara kuantitas konsentrasi terbaik ekstrak daun mangrove berturut-turut dalam menghambat pertumbuhan bakteri adalah 8.000 ppm dengan total bakteri 0 CFU/mL setelah 8 jam, 6.000 ppm dengan total bakteri 0 CFU/mL setelah 12 jam, 4.000 ppm dengan total bakteri 4,80x104 CFU/mL setelah 24 jam dan 2.000 ppm dengan total bakteri 5,17x107 CFU/mL  setelah 24 jam. 
Analisis Faktor Internal dan Eksternal Pengembangan Pembenihan Lobster Air Tawar (Cerax quadricarinatus) di Kabupaten Kolaka Timur Yusnaini, Yusnaini; Ramli, Muhammad; Saenong, Zainuddin; Idris, Muhammad; Iba, Wa
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 2, No 1 (2018): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.553 KB) | DOI: 10.33772/jsipi.v2i1.6633

Abstract

Pengembangan pembenihan jenis komoditas baru, seperti lobster air  tawar (LAT)    merupakan alternatif  untuk optimalisasi pemanafaatan sumber daya perairan air tawar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor internal dan eksternal pengembangan pembenihan LAT di Kabupatan Kolaka Timur. Metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT, suatu analisis untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Berdasarkan analisis SWOT,  pembenihan LAT diperoleh nilai faktor internal dan nilai ekternal berada pada Kuadran I (S-W = 0,66; O-T=0,25). Berdasarkan analisis tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten Kolaka Timur  sangat potensial dan ideal untuk dikembangkan  pembenihan lobster air tawar. Kata kunci:  pembenihan, lobster air tawar, analisis SWOT
Konsentrasi Protein dan Asam Amino pada Ikan Gabus (Channa striata) yang Diberi Daging Keong Mas (Pomacea sp) Segar atau Kering Jumriati, Jumriati; Idris, Muhammad; Yusnaini, Yusnaini
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 2, No 1 (2018): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.14 KB) | DOI: 10.33772/jsipi.v2i1.7468

Abstract

This study aims to determine the concentration of protein and amino acids in Snakehead that are given apple snail fresh or dried. Used Snakehead with a total length of 7-10 cm and average initial weight of 5 g of 60 heads. Fish kept in a circular concrete tub with a diameter of 80 cm and height 50 cm, filled with water as much as 100 liters, then fish stocked density 10 tail/unit. Fish feeding test is done 2 times a day at 06.00-07.00, and 17.00-18.00. Apple snail are given 15% of the fish body weight of Snakehead. Variables of this study, absolute growth, protein retention, changes in amino acid composition of Snakehead. The results showed that after maintenance of 60 days of absolute growth of Snakehead by giving fresh apple snail (2.79 ± 1.21 g) and was given dried apple snail (1.87 ± 0.92 g). Protein retention in Snakehead with fresh apple snail (1.31 ± 1.42%), and with dried mask (0.37 ± 0.82%). A total of 15 amino acids obtained in Snakehead are divided into 8 essential amino acids namely, lysine, leucine, arginine, threonin, phenylalanine, isoleucine, valine and histidine, and 7 non essential acids ie glutamic acid, aspartic acid, alanine, glycine, tyrosine, serine, and proline. Lysine is the highest amino acid, Snakehead with fresh apple snail meat while the limiting amino acid is proline, either in Snakehead which is given fresh apple snail snacks or Snakehead which is given dried apple snail meat. Research can be concluded that giving fresh apple snail meat effect on growth and high protein retention in Snakehead. Total amino acids and essential amino acids in Snakehead are preferable by administration with dried snails.Keywords : Proteins, Amino Acids, Essential Amino Acids, Nonessential Amino Acids, Snakehead, Apple Snail
Ketebalan Lapisan Bagian Puncak dan Dasar Mutiara Kerang Mabe (Pteria penguin) Sansibar, Sansibar; Yusnaini, Yusnaini; Idris, Muhammad
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 4, No 2 (2020): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v4i2.13123

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengamati karakteristik lapisan bagian puncak (top) dan dasar (base) mutiara blister (Pteria penguin) berdasarkan ukuran cangkang. Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan pada lokasi budidaya mutiara mabe di Perairan Palabusa Selat Buton Sulawesi Tenggara. Hewan uji dua kelompok berdasarkan ukuran cangkang masing-masing 40 ekor. Kelompok pertama (K1) berukuran rata-rata tinggi 72,41 mm, panjang 87,89 mm, dan tebal 25,32 mm; Kelompok kedua (K2) berukuran rata-rata tinggi 89,03 mm, panjang 105,87 mm dan tebal 29,57 mm. Parameter yang diukur adalah ketebalan lapisan mutiara pada bagian atas, puncak (top) dan ketebalan lapisan pada bagian dasar (base), dan morfometrik cangkang karang. Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif terhadap lapisan base dan top dengan ukuran cangkang antara panjang, tinggi, dan tebal. Ketebalan lapisan mutiara pada bagian top K2 yaitu 0.23±0.06 mm, lebih tinggi dari K1 yaitu 0.22±0.05 mm, demikian juga ketebalan lapisan mutiara bagian base pada kerang K2 yaitu 0.32±0.09 mm lebih tinggi dari pada K1 yaitu 0.30±0.06 mm. Makin tebal ukuran cangkang, cenderung menghasilkan mutiara yang lebih tebal.
ANALISIS PERBEDAAN PRODUKTIVITAS BUDIDAYA UDANG VANNAME PADA SISTEM INTENSIF DAN SISTEM TRADISIONAL PLUS DI DESA TOWUA KABUPATEN KOLAKA Fitriah, Asnin; Idris, Muhammad; Piliana, Wa Ode
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 5, No 4 (2020): JURNAL SOSIAL EKONOMI PERIKANAN
Publisher : UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.328 KB) | DOI: 10.33772/jsep.v5i4.15702

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilaksanakan di Desa Towua Kecamatan Wundulako Kabupaten Kolaka pada bulan Juli 2019, dengan tujuan mengkaji besaran produktivitas budidaya udang vanname pada sistem intensif dan sistem tradisional plus dan mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada produktivitas budidaya udang vanname pada sistem intensif dan sistem tradisional plus. Responden dalam penelitian ini adalah 7 orang masing-masing sistem budidaya. Teknik penarikan sampel menggunakan sampling fraction per cluster. Pengambilan data dilakukan secara langsung dengan wawancara dan menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan analisis produktivitas dan analisis uji parsial (uji t) menggunakan SPSS 16.0. Hasil analisis budidaya udang vanname pada sistem intensif menghasilkan produktivitas tertinggi sebesar Rp 4,34/produksi dan produktivitas terendah sebesar  Rp 1,02/produksi. Sementara pada sistem tradisional plus menghasilkan produktivitas tertinggi sebesar Rp 2,69/produksi dan produktivitas terendah sebesar Rp 1,05/produksi. Hasil analisis uji t diperoleh nilai signifikan adalah 0,180. Disimpulkan tidak ada perbedaan produktivitas budidaya udang vanname pada kedua sistem budidaya.Kata Kunci: Udang Vanname, Sistem Intensif , Sistem Tradisonal Plus, Produktivitas
Inventarisasi Parasit Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Hidup pada Kolam Bekas Galian Penambangan Emas Rakyat Desa Watu-watu Kecamatan Lantari Jaya Kabupaten Bombana Sari, Ade Irma; Idris, Muhammad; Nur, Indriyani
Jurnal Media Akuatika Vol 4, No 3: Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.423 KB) | DOI: 10.33772/jma.v4i3.9754

Abstract

Selain manfaat yang dapat diperoleh, penambangan konvensional seringkali memberi dampak negatif terhadap lingkungan, salah satunya adalah kubangan bekas penambangan yang ditinggalkan dan kemudian menjadi tempat hidup berbagai jenis ikan.Keberadaan parasit pada ikan dapat dijadikan sebagai salah satu indikator tingkat pencemaran yang terjadi di dalam Perairan. Olehnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis parasit yang menginfeksi ikan nila yang hidup di kolam bekas galian penambangan emas rakyat di Desa Watu-watu Kecamatan Lantari Jaya Kabupaten Bombana.Sampel yang digunakan yaitu ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan total jumlah sampel yaitu 30 ekor. Pemeriksaan ektoparasit dilakukan pada organ insang, sisik dan ekor sedangkan pemeriksaan endoparasit dilakukan pada organ lambung, usus dan hati. Hasil penelitian diperolehtiga jenis parasit yang menyerang bagian luar ikan (ektoparasit) yaitu Dactylogyrus sp., Ergasilus sp.,dan Microsporidia (Glugea sp.). Nilai intensitas dari ketiga jenis parasit berkisar antara 0-3,5 ind/ekor sedangkan prevalensi ketiga parasit tersebut berkisar antara 0-90%, sehingga disimpulkan bahwa keberadaan parasit pada ikan tersebut masih tergolong infeksi ringan.Kata kunci : Tilapia O. niloticus, inventarisasi parasit, kolam galian tambang.
Pengaruh Substrat Media Terhadap Biomassa Cacing Sutera (Tubifex sp.) yang Dibudidayakan dengan Sistem Resirkulasi Tertutup Akbar, La Ode F.; Muskita, Wellem H.; Idris, Muhammad
Jurnal Media Akuatika Vol 2, No 2: April
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.261 KB) | DOI: 10.33772/jma.v2i2.4328

Abstract

Cacing sutera (Tubifex sp.) adalah salah satu jenis pakan alami yang digemari karena mempunyai kandungan nutrisi tinggi khususnya protein yang mencapai 52,49%. Cacing sutera hidup di perairan dengan substrat yang mengandung bahan organik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan persentase campuran yang tepat antara kotoran ayam (KA), ampas tahu (AT), dan ampas arak beras (AA) sebagai media budidaya cacing sutera dalam sistem resirkulasi tertutup serta pengaruhnya terhadap peningkatan biomassa cacing sutera. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-September 2016. Bibit cacing sutera berukuran 1,0-2,5 cm dengan kepadatan 10 g/wadah (4700 ind/wadah) dan debit air 0,5 L/menit. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan pada penelitian ini yaitu, KA 50% + AT 40% + AA 10% (perlakuan A), KA 50% + AT 25% + AA 25% (perlakuan B), KA 50% + AT 10% + AA 40% (perlakuan C), dan KA 33,33% + AT 33,33% + AA 33,33% (perlakuan D). Hasil penelitian menunjukkan, penambahan bahan organik kotoran ayam, ampas tahu dan ampas arak memberikan pengaruh nyata (p<0,05) terhadap biomassa dan populasi cacing sutera. Nilai biomassa dan populasi tertinggi terdapat pada perlakuan B (8,8 g/wadah dan 2180 ind/wadah). Disimpulkan bahwa kombinasi KA 50% + AT 25% + AA 25% dapat meningkatkan pertumbuhan dan populasi cacing sutera.Kata kunci:Kotoran Ayam, Ampas Tahu, Ampas Arak, Sistem Resirkulasi Tertutup, Biomassa Cacing Sutera (Tubifex sp.)
Pengaruh Pemberian Pakan dengan Level Protein Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Belut Sawah (Monopterus albus) pada Media Kultur Tanpa Lumpur Indrawan, Muhammad A.; Idris, Muhammad; Pangerang, Utama K.
Jurnal Media Akuatika Vol 1, No 3: Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.665 KB) | DOI: 10.33772/jma.v1i3.4287

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengatahui pengaruh pemberian pakan dengan level protein berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup belut sawah (Monopterus albus) pada media kultur tanpa lumpur. Penelitian ini dilakasanakan selama 100 hari yaitu pada bulan Januari - April 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakukan (Perlakuan A = Pakan dengan Protein 36%; Perlakuan B = Pakan dengan Protein 42%; dan Perlakuan C = Pakan dengan Protein 48%) dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa level protein pakan yang baik untuk belut sawah adalah 42%, karena menghasilkan pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik tertinggi serta konversipakan terendah yang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Kata Kunci : Protein Pakan, Pertumbuhan, Belut Sawah (Monopterus albus).
Pengaruh Aktivitas Transportasi terhadap Serangan Parasit pada Ikan Mas (Cyprinus carpio) Sarimudin, Rizal; Nur, Indriyani; Idris, Muhammad
Jurnal Media Akuatika Vol 1, No 1: Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.701 KB) | DOI: 10.33772/jma.v1i1.4267

Abstract

Penelitian tentang pengaruh aktivitas transportasi terhadap serangan parasit dan tingkat kelangsungan hidup ikan mas (Cyprinus carpio) dilakukan untuk mengetahui lama transportasi yang ideal bagi kesehatan ikan untuk pemeliharaan selanjutnya. Penelitian ini dilakukan pada bulan November sampai Desember 2015, terdiri atas penelitian di lapang dan di laboratorium untuk pemantauan dan pemeriksaan  parasit. Proses transportasi dilakukan antara Kampus Baru Universitas Halu Oleo dan Kecamatan Konda, sedangkan pemeriksaan parasit dan pemeliharaan ikan dilakukan di Laboratorium in doorFakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Ikan mas dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan lama transportasi dengan 3 ulangan, yaitu: tanpa transportasi (Perlakuan A), 6 jam transportasi (Perlakuan B), dan 9 jam transportasi (Perlakuan C). Setelah percobaan transportasi, 9 ekor ikan pada masing-masing perlakuan diperiksa parasit yang menginfeksi tubuhnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi tertinggi terdapat pada 6 jam dan 9 jam lama transportasi (perlakuan B dan C)  yakni sebesar 100% sedangkan terendah pada kelompok A sebesar 44,44%.  Rata-rata intensitas serangan parasit tertinggi terdapat pada perlakuan C yakni sebesar 12,83 ind/ekor kemudian perlakuan B sebesar 5,56 ind/ekor dan yang terendah pada perlakuan A sebesar 2,17 ind/ekor. Tingkat kelangsungan hidup ikan mas pada perlakuan A dan B sebesar 100% dan perlakuan C sebesar 88,89%. Intensitas serangan parasit jenis Lernaea sp pada perlakuan A sebesar 1,25 ind/ekor, perlakuan B sebesar 3,11 ind/ekor dan perlakuan C sebesar 6,38 ind/ekor sedangkan intensitas serangan parasit jenis Dactylogyrus sp pada perlakuan A sebesar 1,00 ind/ekor, perlakuan B sebesar 2,33 ind/ekor dan perlakuan C sebesar 6,50 ind/ekor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat serangan parasit akan semakin tinggi seiring dengan lamanya aktivitas transportasi berlangsung.Kata Kunci :Ikan mas, Transportasi, Parasit
Pengaruh Peningkatan Salinitas secara Bertahap terhadap Diferensial Leukosit pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Salim, Muhammad A.; Nur, Indriyani; Idris, Muhammad
Jurnal Media Akuatika Vol 1, No 4: Oktober
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.92 KB) | DOI: 10.33772/jma.v1i4.4292

Abstract

Ikan nila adalah merupakan spesies euryhaline, namun beberapa ikan memiliki berbagai tingkat toleransi dan menunjukkan stres terhadap perubahan salinitas. Respon hematologis telah diterima untuk menilai bagaimana stress mempengaruhi profil leukosit. Olehnya, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh salinitas yang tinggi melalui aklimatisasi bertahap pada diferensial leukosit pada ikan nila termasuk neutrofil, trombosit, limfosit dan monosit. Sejumlah 30 ekor ikan dengan kisaran berat: 80-100 g/ekor dipelihara di akuarium. Salinitas dalam media uji secara bertahap ditingkatkan (3 ppt per hari) hingga 32 ppt. Sampel darah diambil dari 1 ikan per hari hingga mencapai salinitas akhir. Hasil percobaan menunjukkan bahwa aklimatisasi peningkatan salinitas secara bertahap berdampak pada perubahan darah dimana limfosit meningkat 19%, sedangkan monosit, neutrofil, dan trombosit menurun masing-masing 15%, 1%, dan 3%.Katakunci: Diferensial Leukosit, Ikan Nila, Aklimatisasi Air Laut
Co-Authors . Darman . Yusnaini, . ., Armin Abdul Majid Abdul Rahman Abidin, La Ode Baytul Agus Kurnia AGUS KURNIA Agus Kurnia Agus Kurnia Agus Kurnia Agus Kurnia Agus Kurnia Ahmad Saltin Akbar, La Ode F. Akhril, Muhammad Amirullah Amirullah Amirullah Baharuddin Ardana Kurniaji Aslan, La Ode Muhammad Aslan, Laode M. Asnawai, . Baalu, Nurfati Balubi, Abdul M. Balubi, Abdul Muis Budiyanto Effendy, Irwan J. Emiyarti Emiyarti Firman, . Fitriah, Asnin Friska Pattricya Noya H. Muskita, Wellem Hamzan Wadi Hasni Hasni Iba, Wa Iba, Wa Indrawan, Muhammad A. Indriana, Nova Indriyani Nur Indriyani Nur Indriyani, Nur Ira Ira Irdam Riani Irdam Riani, Irdam Irwan Junaidi Effendy Jumaisa, . Jumarlin, Jumarlin Jumriati, Jumriati Kusnawan, Idham La Suriadi Lawelle, Sjamsu Alam Ma'ruf Kasim Mahmudin, Yuyun Masirudin, La Ode Muh. Nuryadin Muhaimin Hamzah Muhaimin Hamzah Muhaimin Hamzah Muhammad Ikhsan Muhammad Ramli Muhammad Ramli Muliani Muliani, Muliani Musair, Irdayanti Nahrullah, . Naimrudin, . Nining Putriyani Nur Asia, Nur Nur, Indriyani Oce Astuti Oce Astuti Pangerang, Utama K. Patadjai, Rahmad S. Piliana, Wa Ode Poluruy, Suparmin Rani Rani Rasak Mulki Rezki Amalyah Ruslaini Ruslaini, Ruslaini Safitri, Waode Saleh, Muhammad Y. Salim, Muhammad A. Sansibar, Sansibar Sari, Ade Irma Sarimudin, Rizal Sarini Yusuf Sitti, Sekar Aryati Sukriawan, Sukriawan Suparta, Syahruddin Utama Kurnia Pangerang Wa Ode Mutia Indah Yusnaini Yusnaini Yusnaini Yusnaini Yusnaini Yusriadi, Andi Zainuddin Saenong, Zainuddin