Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

NAN TERPENCIL, TERASING, TERTINGGAL, TERLUAR, TERMARGINALKAN: Desa Matotonan di Jantung Pedalaman Pulau Siberut Kabupaten Kepulauan Mentawai 2000-2020 Zaiyardam Zubir; Armansyah; Radiatul Adawiyah; Annisa Ardhia Pramesti
Journal Idea of History Vol 5 No 2 (2022): Volume 5 Nomor 2, Juli - Desember 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/history.v5i2.1875

Abstract

Desa Matotonan di Pulau Siberut Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan wilayah yang tergolong Komunitas Adat Terpencil (KAT). Masalah infrastruktur menjadi fenomena sendiri dalam masyarakat di desa tersebut. Tradisi hidup secara nomaden membuat masyarakat berada pada posisi yang tertinggal, homogen, terpencar dan geografis yang sulit dijangkau. Terkait dengan hal tersebut penelitian ini membahas tentang budaya yang berkembang dalam masyarakat Desa Matotonan beserta cara mereka bertahan hidup. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yakni multidimensional approach yaitu dengan menggunakan teori-teori ilmu sosial lainnya seperti sejarah antropologi, politik dan sosiologi (Kartodirdjo,1993). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara ekonomi, kehidupan mereka sangat orisinil dengan mata pencaharian berburu, bercocok tanam (sagu) dan mereka tinggal di huma. Makanan utama adalah sagu, ubi dan pisang. Ekonomi mereka sangat tergantung kepada alam dan terbatas. Untuk meningkatkan taraf hidup, mereka mencari jalan lain, terutama merantau meninggalkan Matotonan. Dalam kondisi ekonomi yang tidak jelas, anak-anak Matotonan pergi meninggalkan desa mereka yang nyaman di pedalaman Siberut untuk pergi sekolah. Kekurangan biaya dan ketidakpastian masa depan mereka hadapi untuk sebuah asa yang lebih baik.