Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MODERNISASI PERTANIAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI SAWAH DI DESA DURIASI KECAMATAN WONGGEDUKU KABUPATEN KONAWE (1983-2021) Sulianti; La Ode Ali Basri; Subhan Effendi; Hasni Hasan
Journal Idea of History Vol 5 No 2 (2022): Volume 5 Nomor 2, Juli - Desember 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/history.v5i2.1887

Abstract

Penelitian ini membahas tentang modernisasi pertanian di Desa Duriasi Kecamatan Wonggeduku. Alat-alat pertanian yang digunakan awalnya masih sangat tradisional kemudian berkembang dengan menggunakan peralatan modern. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) kondisi kehidupan sosial ekonomi petani sawah sebelum dan setelah modernisasi pertanian di Desa Duriasi, (2) dampak modernisasi pertanian terhadap kehidupan sosial ekonomi petani sawah di Desa Duriasi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian sejarah. Penelitian ini menggunakan lima langkah penelitian sejarah terdiri dari : (1) pemilihan topik, (2) heuristik sumber, (3) verifikasi sumber, (4) interpretasi sumber, dan (5) historiografi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kondisi kehidupan sosial ekonomi petani sebelum modernisasi pertanian di Desa Duriasi di antaranya: gotong royong dengan solidaritas sosial yang tinggi, sistem pertanian bersifat tradisional, rendahnya hasil panen dan pendapatan, kondisi perumahan semi permanen. Pascamodernisasi pertanian, kehidupan sosial ekonomi masyarakat mengalami perubahan, yakni lunturnya tradisi gotong royong, tingkat pendidikan keluarga petani lebih maju, kualitas kesehatan keluarga petani meningkat, buruh tani kehilangan pekerjaan dan termarginalisasi, hasil panen dan pendapatan petani meningkat, dan kemampuan petani membangun perumahan meningkat. (2) Dampak modernisasi pertanian terhadap kehidupan sosial ekonomi petani sawah, yaitu modernisasi pertanian mengubah sistem pertanian tradisional, munculnya pengusaha baru di bidang agribisnis, luas areal persawahan semakin bertambah, serta bertambahnya pengetahuan petani sawah.