Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Open Government: The Mandate of Reform That is Still Neglected Faria Ruhana; Nuphanudin Nuphanudin; Andi Annisa Nurlia Mamonto; Wesley Liano Hutasoit; Fakhry Amin
Ministrate: Jurnal Birokrasi dan Pemerintahan Daerah Vol 5, No 1 (2023): Birokrasi dan Pemerintahah di Daerah 10
Publisher : Jurusan Administrasi Publik FISIP UIN SGD Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jbpd.v5i1.23882

Abstract

Open government, also known as government transparency, is a reform mandate that needs to be handled as soon as possible. The purpose of open government in public policy is to foster transparency, involvement, and accountability. The idea of open government has been the topic of scholarly discussion for only recently, yet it has already gained significant traction. This normative and analytical paradigm can be articulated through conversations centered on the reform of governance. A new normative, strategic, and operative paradigm has emerged from the mandate of reform, which is based on the principles of openness, participation, and collaboration, it is argued in this paper that around the idea of open government and, more precisely, at least in Indonesia, the idea of an open state, a new paradigm has emerged. This paradigm is centered on the idea of open government. This research makes use of a qualitative methodology alongside a method of literature evaluation. This study will inquire into the rebirth of open government as well as the idea of an open state achieved through open government as a mandate for the ongoing fight for reform
Pelatihan Gaya Komunikasi Guru Dalam Proses Pembelajaran Muhammad Sawir; Elvira M.Usulu; Farida Tuharea; Andi Annisa Nurlia Mamonto; Izzatul Laili
SABAJAYA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2023): SABAJAYA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : SABA JAYA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gaya komunikasi guru merupakan salah satu cara penting dalam kegiatan belajar mengajar dikelas. Komunikasi merupakan salah satu proses penyampaian informasi berupa pesan melalui komunikator kepada khalayak banyak, baik penyampaiannya berupa bentuk simbol, lambang, atau yang lainnya dengan tujuan dan harapan agar para peserta (siswa) dapat memahaminya. Metode pelaksanaan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang peran dan fungsi guru, meningkatkan pengetahuan tentang kompetensi guru dan meningkatkan kemampuan guru. Berdasarkan hasil mengikuti pelaksanaan ini, terdapat enam jenis komunikasi guru yang sangat baik dan efektif dalam membantu siswa menguasai pelajaran dan mencapai keberhasilan yang optimal. Dan keenam tipe tersebut yakni: Ramah, singkat, penuh perhatian, hidup dan animatif, relaks, serta dramatic yang mana, masing-masing tipe tersebut memiliki ciri-ciri yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Juga, bagi seorang guru harus melihat bahwa terdapat faktor-faktor luar dalam proses pengajaran komunikatif yang telah dipilihnya. Diantaranya yaitu 1) Guru sebagai pesan, 2) Isi/Materi/Pesan, 3) Metode mengajar, 4) Murid/Penerima pesan, 5) Evaluasi/ umpan tarik.
PENDAMPINGAN BAGI KELOMPOK FORUM MANAJEMEN INDONESIA (FMI) DALAM MELESTARIKAN HUTAN MANGROVE DI KAWASAN TELUK YOUTEFA Annita Sari; Yudi Prayitno; Ralph August Nicodemus Tuhumury; Willem Hendry Siegers; Dahlan dahlan; Wero Febriadi Mandala; Ernawati Ernawati; Sitti Khairul Barriyah; Andi Annisa Nurlia Mamonto; Muh. Irwan Achmad
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH Vol 2 No 2 (2024): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendampingan kelompok masyarakat merupakan salah satu jawaban untuk mendorong dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekosistem mangrove bagi lingkungan dan manusia. Teluk Youtefa merupakan salah satu kawasan wisata mangrove yang terletak di Kota Jayapura. Salah satu kegiatan pembangunan yang dirasakan cukup memberikan dampak megatif terhadap lingkungan pesisir di wilayah ini adalah pengalihan fungsi lahan menjadi perumahan dan area parkir. Kondisi ini menyebabkan tekanan yang cukup besar terjadi pada ekosistem mangrove di Kawasan Teluk Youtefa. Proses kegiatan Pendampingan dimulai dengan tahap sosialisasi, dilanjutkan dengan pelatihan (mulai dari cara pemilihan bibit anakan mangrove sampai pada pemeliharaan) dan pendampingan pelaksanaan kegiatan penanaman anakan mangrove, sehingga luaran yang dihasilkan dari kegiatan pendampingan ini adalah menambah pengetahuan dan pengalaman bagi mitra tentang fungsi dan manfaat mangrove dan mengembalikan areal mangrove ke fungsi semula sebagai tempat memijah, penyediaan makanan, dan pelestariannya. Pendampingan kelompok masyarakat merupakan salah satu jawaban untuk mendorong dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekosistem mangrove bagi lingkungan dan manusia. Teluk Youtefa merupakan salah satu kawasan wisata mangrove yang terletak di Kota Jayapura. Salah satu kegiatan pembangunan yang dirasakan cukup memberikan dampak megatif terhadap lingkungan pesisir di wilayah ini adalah pengalihan fungsi lahan menjadi perumahan dan area parkir. Kondisi ini menyebabkan tekanan yang cukup besar terjadi pada ekosistem mangrove di Kawasan Teluk Youtefa. Proses kegiatan Pendampingan dimulai dengan tahap sosialisasi, dilanjutkan dengan pelatihan (mulai dari cara pemilihan bibit anakan mangrove sampai pada pemeliharaan) dan pendampingan pelaksanaan kegiatan penanaman anakan mangrove, sehingga luaran yang dihasilkan dari kegiatan pendampingan ini adalah menambah pengetahuan dan pengalaman bagi mitra tentang fungsi dan manfaat mangrove dan mengembalikan areal mangrove ke fungsi semula sebagai tempat memijah, penyediaan makanan, dan pelestariannya.