Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDUHAN BUNGA KITOLOD (Isotoma longiflora (L.) Presi) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Danang Yulianto
FORTE JOURNAL Vol 3 No 1 (2023): Edisi Januari 2023
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v3i1.407

Abstract

Bunga kitolod (Isotoma longiflora (L). Presi) secara empiris telah digunakan oleh masyarakat untuk mengobati gangguan mata seperti mata merah muda (konjungtivitis). Kemampuannya sebagai obat karena bunga kitolod mengandung alkaloid, flavonoid, dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas antibakteri infus bunga Kitolod terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Jenis penelitian ini bersifat eksperimental. Pada penelitian ini menggunakan metode difusi, seduhan bunga kitolod. Sampel uji yang digunakan adalah infus bunga kitolod dengan konsentrasi 1,25%; 2.5%; 5%, dan kontrol positif kloramfenikol 0,5%. Hasil penelitian berdasarkan pengujian dan pengamatan menunjukkan bahwa perendaman bunga kitolod efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, namun tidak lebih efektif dalam menghambat atau membunuh bakteri Staphylococcus aureus dibandingkan kloramfenikol.
PENYULUHAN PENCEGAHAN HIPERTENSI DENGAN CERDIK fara azzahra; Octariana Sofyan; Andi Wijaya; Mexsi Mutia Rissa; Danang Yulianto; Hayatus Sa’adah
Jurnal Bakti untuk Negeri Vol 2 No 2 (2022): JBN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hypertension is a condition where the pressure exceeds the normal limit. Uncontrolled high blood pressure can be a risk factor for cardiovascular disease. High blood pressure is still a dominant health problem and requires a good treatment. Counseling to the community of Ledok Timoho village, Muja Muju Umbulharjo Village, Yogyakarta on how to prevent and control hypertension and improve it. The method of activity used in this community service is in the form of counseling on the prevention and control of hypertension, followed by a question and answer discussion, and evaluation of activities using a questionnaire. The results of the implementation of community service showed that there was an increase in the knowledge of PKK mothers about the prevention and control of hypertension in the community from 86.30% to 100%.
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHISTAMIN PADA PASIEN PENYAKIT KULIT DI APOTEK GEJAYAN DEPOK SLEMAN Qarriy Aina Urfiyya; Danang Yulianto; Rita Nur Fitriana
PHARMANAJA : PHARMACEUTICAL JOURNAL OF UNAJA Vol. 2 No. 1 (2023): PHARMANAJA : PHARMACEUTICAL JOURNAL OF UNAJA
Publisher : Program Studi Farmasi UNAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35141/pharm.v2i1.551

Abstract

Abstract Background: Skin disease was included in the top ten diseases at the Yogyakarta regional health center in 2014. Skin disease can be caused by infection or allergies. One of the drugs used to treat skin diseases is antihistamines. Objective: To evaluate the use of antihistamines in patients with skin diseases at the Gejayan Pharmacy, Depok, Sleman for the November-December 2021 period. Method: This study used an analytic observational method, with retrospective data collection. Sampling used a purposive technique on prescriptions and medical records of skin disease patients for the November-December 2021 period, a total of 286 samples. Data were analyzed descriptively quantitatively on patient characteristics, use of antihistamines, and evaluation of the use of antihistamines in terms of the right drug and the right dose. Results: The results of this study showed that there were 84.3% of skin disease patients aged 15-64 years, and 15.7% aged ≥ 65 years. Patients with female sex of 57.7% and male by 42.3%. The highest patient diagnoses were contact dermatitis at 24.5%, atopic dermatitis at 12.9% and urticaria at 10.1%. The most widely used type of antihistamine drug was CTM with 22.7%, followed by ryzicor with 17.1% and river with 9.1%. Conclusion: Evaluation of drug use based on the right drug is 96.8% and the right dose is 100%.
SOSIALISASI TENTANG DAGUSIBU OBAT DI LEDOK TIMOHO KOTAMADYA YOGYAKARTA Danang Yulianto; Mexsi Mutia Rissa; Andi Wijaya; Octariana Sofyan; Fara Azzahra
HIKMAYO: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT AMAYO Vol 1 No 2 (2022): HIKMAYO: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Akademi Manajemen Administrasi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56606/hikmayo.v1i2.64

Abstract

ABSTRAK Permasalahan kesehatan diindonesia sangat kompleks khususnya terkait obat masih banyak ditemui di masyarakat. Permasalahan yang berhubungan dengan obat terjadi karena masyarakat kurang paham tentang penggunaan dan penanganan obat yang baik dan benar. Salah satu cara pengelolaan obat yang baik dan benar adalah dengan menerapkan program DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan, SImpan, BUang) obat. Berdasarkan informasi yang diperoleh, masyarakat di Ledok Timoho ini belum pernah mendapatkan informasi tentang DAGUSIBU obat, sehingga perlu dilaksanakan sosialisasi tentang DAGUSIBU obat. Kegiatan ini dimaksudkan untuk dapat membagikan informasi tentang penggunaan dan penanganan obat yang benar kepada warga masyarakat di Kotamadya Yogyakarta khususnya warga Ledok Timoho. Metode sosialisasi yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pengenalan masalah, pelaksanaan sosialisasi DAGUSIBU obat dengan cara penyuluhan, diskusi interaktif, dan pambagian buku saku DAGUSIBU obat. Kegiatan sosialisasi tentang DAGUSIBU obat berjalan dengan lancar, dan tingkat kehadiran peserta sebanyak 85,6% dari seluruh undangan. Peserta yang hadir dalam sosialisasi sangat antusias dalam mendengarkan penjelasan dan aktif bertanya terkait penggunaan obat dan penanganannya, hal tersebut dapat menunjang terwujudnya program pemerintah dalam peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat sekitar Ledok Timoho. Sosialisasi ini mampu meningkatkan pemahaman peserta tentang pengelolaan obat dengan baik dan benar serta diharapkan dapat menerapkan pengetahuan tentang obat tersebut dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Kata kunci : DAGUSIBU, Obat, Sosialisasi