Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pola Sebaran Total Nitrogen dan Total Fosfat Akibat Aktivitas Disekitar Danau Sebedang Sambas Erik Kusnadi; Kiki Prio Utomo; Herda Desmaiani
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i1.57685

Abstract

Danau Sebedang merupakan danau alami yang terletak di Kecamatan Sebawi Kabupaten Sambas. Fungsi utama danau yaitu sebagai sumber air baku pengolahan air bersih dan objek wisata. Adanya proses alam dan aktivitas antropogenik disekitar danau dapat menyumbang masukan berupa bahan organik dan anorganik ke ekosistem danau. Salah satu dampak mungkin terjadi adalah terjadinya pengayaan nutrien pada perairan danau. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi pola sebaran pencemar total nitrogen (TN) dan total fosfat (TP) didalam danau yang bersumber dari aktivitas sekitar dengan bantuan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG). Penentuan lokasi pengamatan berdasarkan SNI 6989.57 terdiri dari 7 lokasi yaitu inlet, outlet, intake PERUMDA, KJA, pemukiman, pemakaman dan tengah danau. Pengolahan data menggunakan ArcGIS 10.5 untuk menghasilkan pola sebaran dan pola aliran. Hasil penelitian menunjukan konsentrasi total nitrogen (TN) berkisar 2,66 mg/l – 6,56 mg/l dan konsentrasi total fosfat (TP) berkisar 0,007 mg/l – 0,018 mg/l. Secara spasial terdapat perbedaan pola sebaran TN dan TP dikarenakan kondisi morfologi danau dan karakteristik pencemar. Pola sebaran konsentrasi TN dan TP menyebar ke segala arah mengikuti pola aliran danau yang tidak beraturan dan semakin jauh dari stasiun pengamatan nilai konsentrasi semakin kecil.
Kearifan Lokal Struktur Bangunan Rumah Di Desa Raja, Kabupaten Landak Fransiska Melania Rosita; Henny Herawati; Kiki Prio Utomo
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i1.60387

Abstract

Bangunan merupakan satu bentuk respon dari manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan. Bangunan tradisional merupakan bentuk kearifan lokal serta di Indonesia sangat beragam jenisnya. Bentuk kearifan lokal tersebut dapat berupa fisik seperti bangunan maupun non fisik seperti adat istiadat, budaya masyarakat, upacara, mitos, cerita rakyat dan lain sebagainya. Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji bentuk struktur bangunan rumah di Desa Raja berdasarkan kearifan lokal. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif deskriptif. Rumah panggung disebut dengan rumah tradisional, karena berbentuk panggung atau dasar rumah tidak menempel pada permukaan tanah. Ketinggian dari rumah tersebut berkisar 0,50-2,00 meter tergantung dari kondisi wilayah. Pondasi menggunakan kayu ulin yang memang tahan terhadap tanah lembab dan awet hingga puluhan tahun. Tiang-tiang pondasi dipasang dengan jarak 1-1.5 meter antar tiang pondasi lainnya. Tiang pondasi kayu berukuran 0,12 x 0,12 meter. Rangka merupakan sistem struktur utama pada bagian badan bangunan yang terdiri dari batang vertikal berupa tiang-tiang kayu dan batang horizontal berupa balok-balok kayu. Untuk atap rumah menggunakan sirap dengan ukuran 0,7 x 0,20 meter yang disusun mengikuti bentuk kerangka atap. Kelebihan dari rumah panggung yaitu mempunyai bagian bawah rumah dibiarkan kosong, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk menyimpan barang, kayu bakar, dan dijadikan sebagai kandang ternak.
Kesediaan Menggunakan Layanan oleh Penduduk Terhadap Fasilitas Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Perumahan Kosgoro Permai Ayu Afifa Maharani; Kiki Prio Utomo; Ulli Kadaria
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i1.58766

Abstract

Pencemaran lingkungan akibat air limbah domestik merupakan permasalahan yang hingga saat ini masih menjadi fokus utama berbagai pihak. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, satu diantaranya ialah melalui Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T). Kesediaan penduduk menggunakan layanan penting untuk diperhatikan dalam sebuah perencanaan, sehingga penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi pembuangan air limbah domestik dan kesediaan penduduk menggunakan layanan SPALD-T Perumahan Kosgoro Permai. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang akan mengidentifikasi kondisi pembuangan air limbah domestik penduduk, wawasan penduduk terhadap dampak pembuangan air limbah domestik, dan kesediaan menggunakan layanan SPALD-T. Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi pembuangan air limbah domestik penduduk tidak memenuhi prosedur dengan grey water 13% dibuang ke septic tank, 38% ke selokan, dan 49% ke tanah serta black water 100% ke septic tank yang tidak memenuhi SNI 2398:2017. Selain itu, 66% penduduk setuju untuk menggunakan layanan SPALD-T, sedangkan 34% sisanya tidak setuju. Kurangnya wawasan penduduk mengenai dampak pembuangan air limbah domestik dan manfaat SPALD-T menyebabkan perlu adanya sosialisasi lebih lanjut mengenai rencana pembangunan SPALD-T Perumahan Kosgoro Permai.
Analisis Ketersediaan dan Kualitas Air Sungai Sekayam Sebagai Air Baku Perumda Tirta Pancur Aji Kabupaten Sanggau Tea Erisha Valweswari; Winardi Winardi; Kiki Prio Utomo
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i1.59771

Abstract

Perusahaan Air Minum Daerah (Perumda) Tirta Pancur Aji merupakan salah satu badan usaha milik pemerintah daerah Kabupaten Sanggau yang mengolah air baku atau air sungai menjadi air minum. Seiring dengan perkembangan kota, kebutuhan air akan semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah penduduk dan fasilitas yang dibangun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kebutuhan air pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Sungai Sengkuang yang merupakan salah satu instalasi pengolahan air yang berada di Kota Sanggau. Analisis penelitian menggunakan metode observasi, wawancara dan analisis data sekunder. IPA Sungai Sengkuang mempunyai tiga paket IPA yang mempunyai debit yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan air tahun 2040 adalah 160,32 liter/detik. Sumber air baku IPA Sungai Sengkuang berasal dari Sungai Sekayam dengan kualitas air yang melebihi baku mutu untuk parameter fosfat dan besi. Daerah pelayanan IPA Sungai Sengkuang hanya mencakup Kelurahan Tanjung Kapuas, Kelurahan Tanjung Sekayam dan Kelurahan Sungai Sengkuang, Kabupaten Sanggau
Pengaruh Kekeruhan Dan Dosis Koagulan Terhadap Waktu Pencucian Filter (Backwash) Unit Filtrasi IPA V Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa Ravih Kurniawan; Rizki Purnaini; Kiki Prio Utomo
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i1.57191

Abstract

PERUMDA Air Minum Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak merupakan perusahaan air minum yang mengolah air baku bersumber dari Sungai Kapuas. Salah satu proses pengolahannya adalah unit filtrasi, dimana pencucian media filter yang sudah terotomatisasi menggunakan sistem SCADA pada IPA V. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kekeruhan air baku dan dosis koagulan terhadap periode pencucian filter, mendapatkan waktu optimum pencucian filter dan debit air yang dibutuhkan saat pencucian filter. Metode penelitian meliputi pengumpulan data primer dan sekunder. Hasil analisis didapatkan periode backwash 4,3 jam untuk kekeruhan di bak sedimentasi 2,9 NTU pada bulan oktober yang mewakili curah hujan rata- rata sebesar 203,9 mm. Sedangkan periode backwash 4,2 jam untuk nilai kekeruhan di bak sedimentasi 3,8 NTU pada bulan November yang mewakili curah hujan tinggi sebesar 565,4 mm. Hasil analisa menggunakan spss terdapat pengaruh dosis koagulan terhadap kekeruhan air baku dan pH berpengaruh sebesar 92,8% arti nya sangat berpengaruh. Sedangkan pengaruh periode backwash terhadap kekeruhan air baku dan pH berpengaruh sebesar 58,8% artinya cukup berpengaruh. Waktu pencucian filter (backwash) di IPA V adalah 45 menit - 55 menit. Debit air yang dibutuhkan untuk backwash adalah 118.000 liter untuk 1 bak filter.
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Minum Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat Yehezkiel Roky Paramma; Winardi Winardi; Kiki Prio Utomo
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i1.61472

Abstract

Kecamatan Menyuke belum memiliki Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA Minum). Sedangkan kebutuhan air minum masyarakat Kecamatan Menyuke, semakin meningkat dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, perlu dilakukan perencanaan instalasi pengolahan air minum di Kecamatan Menyuke dalam kurun waktu 5 tahun ke depan (2022-2026). Air baku yang digunakan berasal dari mata air Gunung Seraung. Hasil yang diperoleh dari pengujian sumber mata air Gunung Seraung telah memenuhi baku mutu air kelas I berdasarkan PP No 22 Tahun 2021 dimana peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan/atau peruntukan lain. Pengelolaan air minum yang direncanakan berfokus pada kapasitas perencanaan bangunan broncaptering atau bangunan penangkap dan pengumpul air baku . Kebutuhan air minum di Kecamatan Menyuke sampai tahun 2026 adalah 4,47 l/det. Jenis dan tipe broncaptering yang digunakan adalah jenis pemompaan. Dimensi broncaptering yang direncanakan berdasarkan kebutuhan air Kecamatan Menyuke 2026 adalah 3 m x 1,66 m x 1,5 m dengan kapasitas broncaptering 4.023 l/det
EVALUASI DAN OPTIMALISASI IPA SEMELAGI 1 PERUMDA AIR MINUM GUNUNG POTENG SINGKAWANG Jean Sudarto Halim; Kiki Prio Utomo; Govira Christiadora Asbanu
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i2.65998

Abstract

IPA Semelagi 1 Perumda Air Minum Gunung Poteng Singkawang memiliki kapasitas 50 liter/detik, hanya memproduksi rata-rata pada tahun 2020 sebesar 33,61 liter/detik dan tahun 2021 sebesar 36,01 liter/detik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penyebab tidak optimalnya kapasitas pengolahan, kondisi bangunan, dan optimalisasi kapasitas pengolahan. Metode penelitian ini dilakukan adalah mengumpulkan data-data dari kondisi eksisting dengan metode checklist, wawancara dengan Kepala Unit IPA, dan mengukur debit air yang masuk ke unit IPA berdasarkan SNI 8137:2015. Berdasarkan perhitungan debit diperoleh nilai debit sebesar 32,69 l/detik, dari nilai debit tersebut dianalisis perhitungan dimensi bangunan, evaluasi dan optimalisasi unit IPA berdasarkan SNI 6774-2008 sehingga didapatkan penyebab tidak optimal pengolahan ialah ketidaksesuaian debit pengolahan berdasarkan debit pengolahan yang telah ditentukan sehingga menyebabkan turunnya debit air yang diolah dan ketidaksesuaian kapasitas yang diolah. Faktor lain yang menyebabkan tidak optimalnya debit air pengolahan ialah bangunan IPA yang miring sehingga petugas harus menurunkan debit pengolahan. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu mengatur ulang diameter pipa pada unit intake menjadi 6 inci, mengurangi jumlah filtrasi yang dioperasikan dari 5 bak menjadi 2 bak, dan menambah jumlah bak reservoir serta perbaikan gambar desain pada unit reservoir yang berukuran panjang 25 m, lebar 15 m, dan kedalaman 3 m.
Optimalisasi Sistem Pengangkutan Sampah Di Kabupaten Bengkayang Berbasis Geographic Information System (GIS) Ezzwar Dwi Putra; Kiki Prio Utomo; Aini Sulastri
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i2.64824

Abstract

The solid waste transportation system in Bengkayang Regency is currently not effective. This is due to unfinished facilities and infrastructure also low level of public awareness about not being disciplined in disposing of waste on time, polluted the environment. This study aims to find out the pattern of the existing waste transportation system in Bengkayang Regency and provide solutions for optimizing the waste transportation system with the help of GIS applications. The research methodology used is direct measurement in the field or on existing conditions, which refers to the Minister of Public Works Regulation No. 3 of 2013. The results of measuring waste transport cycles under existing conditions amount to 1 trip per day and several routes that have not been effective with two transportation systems, namely the HCS  and SCS, where waste transportation routes and routes can be optimized by making the shortest route at the longest route distance from TPS to TPA Magmagan, which is 30.92 km. GIS is used to get an alternative route of transportation with the greatest distance, namely a garbage truck with police number KB 8257 KF to the final processing site by taking a shorter route than the existing route, which 28.14 km, therefore it’s necessary to add a route alternative.
Analisis Kemampuan Penyediaan Air Bersih PDAM Tirta Raya Untuk Daerah Pelayanan Desa Kapur Kabupaten Kubu Raya Larasati Dwi Cahyani; Rizki Purnaini; Kiki Prio Utomo
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i3.69559

Abstract

Kebutuhan air bersih suatu wilayah ditentukan oleh pertambahan penduduk dan urbanisasi. Selain itu, distribusi air yang memadai harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih dan mendapatkan dukungan dari masyarakat umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan air bersih di wilayah pelayanan Desa Kapur., mengetahui kemampuan penyediaan air bersih IPA Kapur Tirta Raya untuk mencukupi kebutuhan air bersih di daerah pelayanan Desa Kapur dan mengetahui perbandingan antara kebutuhan air bersih daerah pelayanan Desa Kapur dengan kemampuan penyediaan air IPA Kapur Tirta Raya. Metode penelitian dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden masyarakat Desa Kapur untuk mengetahui besar kebutuhan atau pemakaian air yang digunakan. Hasil dari penelitian ini yaitu total kebutuhan air bersih di Desa Kapur sebesar 1.521.537 liter/hari, dengan kebutuhan pada jam puncak sebesar 2.191.541 liter/hari. Kapasitas IPA yang ada saat ini sebesar 20 liter/detik tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan air penduduk Desa Kapur. Kebutuhan penduduk di wilayah layanan Desa Kapur bisa terpenuhi dengan adanya IPA baru yang berkapasitas 100 liter/detik. Kapasitas 100 liter/detik dari IPA Kapur memenuhi seluruh kebutuhan air bersih dari 18% populasi desa tersebut, dan pada jam sibuk, kebutuhan air mencapai 25% dari total output. Kapasitas produksi yang tersisa digunakan untuk desa lain yang dilayani.
Pengaruh Aktivitas Budaya Keramba Jaring Apung Terhadap Kualitas Air Sungai Mempawah Merry Ananda Pratiwi Sinurat; Kiki Prio Utomo; Herda Desmaiani
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i2.75619

Abstract

The Mempawah River is a water source used by the people of Mempawah Regency and plays an important role in supporting life. One of the community activities as a means of livelihood is fishing activities, namely fish cultivation. Effluent or waste from cultivation activities goes directly into the river body. This causes the entry of polluted materials such as organic materials originating from feed remains, feces and fish urine into the river body and can affect river water quality parameters. Increasing the concentration of organic matter in water can have an impact on reducing water quality. One of them is increasing BOD concentration. This research aims to determine the BOD concentration in waters, calculate the pollution load. The results of the research show that there is a BOD concentration value that is above the class II river water quality standard according to Government Regulation Number 22 of 2021.