Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN SELATAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA Purnaini, Rizki
Jurnal Teknik Sipil Vol 11, No 1 (2011): Edisi Juni 2011
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.26 KB) | DOI: 10.26418/jtsft.v11i1.1065

Abstract

Abstrak Sebagai Institusi Perguruan Tinggi, Universitas Tanjungpura memiliki mahasiswa reguler maupun nonreguler, dosen tetap dan dosen tidak tetap, serta pegawai administrasi di setiap fakultas yang terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan tersebut dipastikan akan mengakibatkan peningkatan terhadap jumlah sampah. Sampah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas di setiap fakultas akan menghasilkan jenis sampah yang beragam pula. Penanganan sampah tiap hari di tiap fakultas untuk saat ini masih menggunakan cara lama yaitu sampah dikumpulkan ke suatu tempat pengumpulan sementara (semacam TPS) lalu dibakar. Tujuan perencanaan ini yaitu untuk merencanakan sistem pengelolaan sampah paradigma baru dengan menerapkan prinsip 3R di kawasan Selatan UNTAN. Lokasi perencanaan terletak di kawasan UNTAN dengan luas wilayah 119,3 hektar. Perencanaan sistem pengelolaan sampah di kawasan Selatan UNTAN meliputi perencanaan aspek teknis operasional pengelolaan sampah, yaitu perencanaan pewadahan sampah di sumber, pengumpulan sampah, pengangkutan sampah dan pengolahan sampah di TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) UNTAN. Untuk mendapatkan jumlah sampah yang dihasilkan tiap fakultas dilakukan sampling dari tiga fakultas. Pengambilan sampah dilakukan selama 5 hari pada pukul 8.00 di setiap sumber sampah yang telah ditentukan. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa volume timbulan sampah di kawasan Selatan UNTAN adalah sebanyak 14,73 m/hari sampah organik dan 14,51 m/hari sampah anorganik. Jumlah pewadahan yang dibutuhkan untuk tiap sumber sampah UNTAN Selatan yaitu sebanyak 149 pasang tong sampah ukuran 30 liter dan sebanyak 42 pasang tong sampah ukuran 60 liter. Jumlah alat angkut sampah yang dibutuhkan untuk kawasan UNTAN Selatan adalah sebanyak 10 unit gerobak motor dan 1 unit pickup. Jumlah lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan TPST UNTAN Selatan adalah seluas 75,25 m. Biaya investasi yang dibutuhkan sebesar Rp 1.066.775.000,-. Biaya operasional dan pemeliharaan sebesar Rp 20.807.333,-/tahun. Kata-kata kunci: sistem pengelolaan sampah, prinsip 3R, TPST
PEMODELAN SEBARAN BOD DI SUNGAI KAPUAS KECIL BAGIAN HILIR MENGGUNAKAN WASP Rizki Purnaini; Sudarmadji Sudarmadji; Suryo Purwono
Jurnal Teknosains Vol 8, No 2 (2019): June
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/teknosains.34921

Abstract

The Kapuas Kecil River must be maintained for its water quality so that it can still be utilized in accordance with its designation. The purpose of this study is to predict water quality changes due to incoming waste from various sources of pollutants to the concentration of BOD in Kapuas Kecil River using WASP model as an effort to water quality monitoring and water pollution control.The study area to be simulated is Kapuas Kecil River passing through Pontianak City over ± 22 km from upstream to downstream (estuary) that divided into 42 segments. Water quality data were collected from several monitoring station locations in Kapuas Kecil River downstream, Landak River, effluent trenches located within the administrative area of Pontianak City, as well as secondary data on industrial effluents located along the study area. Water sampling method refers to the SNI 03-7026-2004, sampling was done once at each sample point with variations of the rainy and dry season, and at high and low tide conditions. Hydrometry data and river discharge can be obtained from primary and secondary data.The results showed that domestic and non-domestic of urban discharges that entering the river is very dominant influence on the water quality of the river. BOD concentration in rivers during the dry season is higher than rainy season both in high and low tide conditions. The simulation results of spatial distribution with all scenarios show that the accumulation of BOD pollution load begins after a distance of 5 km from the upstream boundary and then a significant increase in concentration occur at  segment 27 with loads originating from the Landak River and Pekong Trench. The BOD concentration then tends to fluctuate to a distance of 5 km before heading downstream, and after that it continues to decline towards the downstream.
Evaluasi Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Persampahan di Kecamatan Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu Meideristi Eka Suciutami; Arifin Arifin; Robby Irsan; Rizki Purnaini; Y. Fitrianingsih
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 20, No 3 (2022): July 2022
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.20.3.588-596

Abstract

Pusat kota Putussibau terletak di Kecamatan Putussibau Utara yang memiliki aktivitas penduduk tertinggi diantara kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu dengan kepadatan penduduknya 5,07 jiwa/km2 dengan luas wilayah 5.204,8 km2. Penanganan sampah di Kecamatan Putussibau Utara dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kapuas Hulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui laju timbulan sampah serta komposisi sampah dan mengevaluasi aspek teknis operasional pengelolaan persampahan di Kecamatan Putussibau Utara. Metode yang digunakan untuk mengukur timbulan sampah adalah pengukuran langsung dari 25 sampel perumahan dan 13 sampel non-perumahan dan komposisi sampah berdasarkan SNI 19-3964-1994 selama 8 hari, sedangkan evaluasi aspek teknis operasional dilakukan dengan observasi secara langsung serta wawancara pada key person di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kapuas Hulu dan dianalisis menggunakan metode checklist pada tabel yang telah dibuat dan evaluasi mengacu pada Permen PU No. 3/PRT/M/2013. Hasil penelitian yang didapat timbulan sampah di Kecamatan Putussibau Utara dengan jumlah penduduk 26,388 Jiwa sebesar 1,57 l/orang/hari dan timbulan sampah total kecamatan yaitu 41.607 m3/hari, sedangkan komposisi sampah organik berupa sampah sisa makanan dan daun-daun sebanyak 48% dan total anorganik dari berbagai macam komposisi sebanyak 52% yang besaran sampahnya didominasi oleh sampah plastik dan kertas yang dihasilkan oleh sumber perkantoran, pasar, dan toko, berdasarkan komposisi sampah dapat dihitung analisis pewadahan sampah organik dan anorganik dengan kapasitas wadah yang didapatkan masing-masing 3 liter. Berdasarkan timbulan sampah yang telah dihitung dapat dilakukan analisis estimasti timbulan sampah pada tahun mendatang yaitu sebesar 46.987 m3/hari, analisis kebutuhan kontainer dengan jumlah kontainer yang dibutuhkan sebanyak 2 unit dan alat angkut sebanyak 1 unit dengan proyeksi 5 tahun yaitu selama tahun 2020-2024. Pengelolaan sampah yang dihadapi adalah tingkat pelayanan yang masih rendah, sarana prasarana teknis operasional yang kurang memadai serta rendahnya peran serta masyarakat dalam praktik minimasi dan pemanfaatan sampah.ABSTRACTPutussibau city center is located in North Putussibau District which has the highest population activity among other sub-districts in Kapuas Hulu Regency with a population density of 5.07 people/km2 with an area of 5,204.8 km2. The handling of waste in North Putussibau District is carried out by the Kapuas Hulu District Environmental Service. The purpose of this study was to determine the rate of waste generation and the composition of waste and to evaluate the operational technical aspects of solid waste management in Putussibau Utara District. The method used to measure waste generation is direct measurement of 25 housing samples and 13 non-residential samples and waste composition based on SNI 19-3964-1994 for 8 days, while evaluation of operational technical aspects is carried out by direct observation and interviews with key persons at The Environmental Service of Kapuas Hulu Regency and analyzed using the checklist method in the table that has been made and the evaluation refers to the Minister of Public Works No. 3/PRT/M/2013. The results of the study obtained that the waste generation in North Putussibau District with a population of 26,388 people was 1.57 l/person/day and the total waste generation in the sub-district was 41,607 m3/day, while the composition of organic waste in the form of food waste and leaves was 48%. and a total of 52% inorganic from various compositions, the amount of which is dominated by plastic and paper waste produced by office, market and shop sources. Based on the composition of the waste, an analysis of organic and inorganic waste containers can be calculated with the capacity of each container obtained 3 liter. Based on the calculated waste generation, an analysis of the estimated waste generation in the coming year, which is 46,987 m3/day, analysis of container needs with the number of containers required is 2 units and the means of transportation is 1 unit with a projection of 5 years, namely during the year 2020-2024. Waste management faced is a low level of service, inadequate operational technical infrastructure and low community participation in the practice of minimizing and utilizing waste
PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN AIR UNTUK PERBAIKAN KUALITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PONTIANAK Rizki Purnaini; Isna Apriani; Ochih Saziati
Jurnal Pasopati : Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di lokasi Mitra yaitu Panti Asuhan Al- Hidayah yang berlokasi di pemukiman penduduk di Jalan Prof. Dr Hamka Kota Pontianak. Panti asuhan ini adalah salah satu kelompok masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan air bersih dari Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa Pontianak, oleh karena itu mereka memanfaatkan air sumur bor untuk pemenuhan kebutuhan air sehari-hari. Kualitas air sumur bor di Kota Pontianak cukup jernih, akan tetapi kadar besi (Fe) pada air sudah melebihi persyaratan yaitu 1 mg/L sehingga diperlukan teknologi pengolahan air yang dapat menurunkan kadar besi sehingga sesuai dengan persyaratan dan aman dikonsumsi. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini yaitu sosialisasi dan diskusi dengan mitra PKM, Perancangan Instalasi Pengolahan Air (IPA), Pembuatan IPA, dan  Pelatihan dan pendampingan pengoperasian dan pemeliharaan IPA. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan telah menambah wawasan masyarakat khususnya pengurus panti asuhan Al Hidayah  dalam hal pengetahuan tentang teknologi pengolahan air. IPA yang dibangun menjadi solusi dalam membantu memperbaiki kualitas air sumur bor sehingga sesuai dengan standar air bersih yang dipersyaratkan.Kata kunci : air bersih, kadar besi, panti asuhan Al Hidayah, sumur bor, teknologi pengolahan air.
UPAYA PERBAIKAN SANITASI LINGKUNGAN MELALUI PENINGKATAN AKSES AIR BERSIH BAGI MASYARAKAT DESA SUNGAI ITIK, KECAMATAN SUNGAI KAKAP, KABUPATEN KUBU RAYA Rizki Purnaini; Isna Apriani; Ulli Kadaria; Ochih Saziati; Ricka Aprillia
Jurnal Pasopati : Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Sungai Itik terletak di sebelah utara Kecamatan Sungai Kakap dengan jarak tempuh dari kota Pontianak sekitar 26 km. Kualitas air Sungai Itik sebagai sumber air baku permukaan, mempunyai sifat yang terbuka sehingga mudah terjadi pengotoran/ pencemaran, sehingga agar dapat dimanfaatkan sebagai air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu agar kualitas airnya dapat memenuhi baku mutu air bersih yang dipersyaratkan sehingga aman untuk digunakan guna memperbaiki sanitasi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Guna memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Desa Sungai Itik yang sesuai dengan standar baik dari segi kualitas dan kuantitas serta meningkatkan akses air bersih masyarakat Desa Sungai Itik akan air bersih, maka akan dilakukan kegiatan perencanaan Instalasi Pengolahan Air (IPA), sosialisasi dan pelatihan, serta pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang akan melibatkan masyarakat mitra. Tahapan pelaksanaan kegiatan dimulai dari orientasi lapangan, perencanaan, sosialisasi dan pelatihan, pembuatan instalasi pengolahan air, serta monitoring dan evaluasi. Pada pelaksanaan kegiatan tidak hanya memecahkan permasalahan air bersih saja, tetapi dengan adanya metode parsipatori potensi wilayah pada aspek fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan dapat digali potensinya. Teknologi pengolahan air yang telah dibuat disesuaikan dengan kualitas air baku Sungai Itik yaitu sistem pengolahan konvensional lengkap yang terdiri dari intake, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan reservoir.Keywords : Air Bersih, Instalasi Pengolahan Air, Desa Sungai Itik
PENGARUH PASANG SURUT TERHADAP SEBARAN SALINITAS DI SUNGAI KAPUAS KECIL Rizki Purnaini; Sudarmadji Sudarmadji; Suryo Purwono
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 6, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v6i2.30239

Abstract

Sungai Kapuas Kecil sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut, pada musim kemarau intrusi air permukaan sering menjadi masalah bagi PDAM karena menjadi penyebab berubahnya kualitas air baku yang akan diolah. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pengaruh pasang surut terhadap sebaran salinitas di sungai Kapuas Kecil pada musim kemarau. Penelitian dilakukan di Sungai Kapuas Kecil bagian hilir sepanjang ± 30 km dari batas hulu lokasi penelitian sampai ke muara. Pengambilan sampel air dilakukan pada musim kemarau saat kondisi pasang dan surut di 7 (tujuh) lokasi stasiun pemantauan. Metode penelitian yang digunakan adalah survey lapangan; pengambilan sampel air dan analisis insitu dan eksitu; membuat grafik sebaran salinitas dan menentukan tipe estuari; dan metode statistik regresi-korelasi untuk mengetahui pengaruh pasang surut terhadap kualitas air di Sungai Kapuas Kecil. Hasil penelitian sebaran salinitas secara horizontal di Sungai Kapuas Kecil dari hulu ke hilir cenderung terus meningkat pada saat pasang dengan jarak jangkauan air laut mencapai ± 20 km ke arah hulu sungai dengan nilai salinitas berkisar 1,5 ppt. Sebaran salinitas secara vertikal pada 3 lapisan kedalaman menunjukkan peningkatan salinitas dari lapisan permukaan menuju dasar perairan. Berdasarkan struktur salinitasnya tipe estuari Sungai Kapuas Kecil adalah “tercampur sebagian”. Hasil analisis regresi linier berganda didapatkan nilai koefisien determinasi (adjusted R square) = 0,760, yang secara keseluruhan menunjukkan bahwa pasang surut dan jarak berpengaruh terhadap kualitas air (nilai TDS) sebesar 76 %.
Identifikasi Kandungan Logam Berat Kadmium (Cd) pada Daging Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Sungai Kapuas Kecil Dini Arub Arisma; Rizki Purnaini; Ochih Saziati
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i1.59791

Abstract

Aktivitas di Sungai Kapuas Kecil terdiri dari aktivitas transportasi air, domistik, industri seperti industri galangan kapal dan budidaya ikan atau dikenal sebagai keramba jaring apung (KJA). Sekitaran tepian Sungai Kapuas Kecil terdapat beberapa industri galangan kapal. Kegiatan industri galangan kapal merupakan produksi reparasi atau perbaikan kapal yang dimana industri ini berpotensi menghasilkan limbah cair yang berasal dari proses pengecatan kapal. Hasil limbah dari aktivitas industri galangan kapal diduga mengandung logam berat seperti Cd, Cr, Cu, Hg, Ni, Pb dan Zn. Logam berat yang bersifat sulit didegradasi dan tidak mudah terlarut dalam air yang dapat menyebabkan dampak negatif terhadap kualitas perairan sungai, selain itu logam berat yang berlebihan juga dapat mengganggu kehidupan biota periaran. Dari penjelasan diatas maka perlu dilakukan analisis terhadap ikan nila (Oreochromis niloticus) di KJA Sungai Kapuas Kecil. Pengujian kandungan kadmium (Cd) pada ikan nila (Oreochromis niloticus) menggunakan metode SSA (Serapan Serapan Atom). Hasil konsentrasi kadmium (Cd) ikan nila (Oreochromis niloticus) pada KJA 1, KJA 2 dan KJA 3 sebesar < 0,001 mg/L hasil tersebut masih dibawah baku mutu SNI No 7389 Tahun 2009 sebesar 100 ppb atau 0,1 mg/L. hasil pengujian pada daging ikan nila (Oreochromis niloticus) tersebut menunjukan hasil dibawah baku mutu yang dapat disimpulkan bahwa pencemaran logam berat kadmium (Cd) belum berdampak pada ikan di Sungai Kapuas Kecil.
Penurunan Parameter Pencemar Limbah Laundry Menggunakan Filter Arang Cangkang Kelapa Sawit Indri Pontiani; Rizki Purnaini; Putranty Widha Nugraheni
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i1.59352

Abstract

Limbah laundry dihasilkan dari proses jasa pencucian pakaian, dampak dari air limbah yang mengandung deterjen berlebihan akan menimbulkan pencemaran air yang menyebabkan penurunan kualitas air. Jika air limbah tidak diolah, maka akan menyebabkan pencemaran air. Salah satu bentuk metode pengolahannya adalah filtrasi, bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah arang dari cangkang kelapa sawit, air limbah akan melewati filter dan terjadi proses filtrasi dan adsorpsi ke dalam pori-pori arang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variasi ukuran butir karbon aktif granular (GAC) mana yang paling optimal dalam peurunan parameter fosfat dan Chemical Oxygen Demand (COD). Terdapat 3 variasi ukuran butir yaitu variasi A ukuran 4,75 mm, variasi B ukuran 9,50 mm dan variasi C ukuran 25,00 mm. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi penurunan kadar fosfat sebesar 47% dan kadar COD 9% dengan waktu kontak 20 menit.
Pendekatan Model WASP (Water Quality Analysis Simulation Program) pada Pencemaran Logam Berat Cd di Sungai Kapuas Kecil Kesia Gus Nengsih; Rizki Purnaini; Ochi Saziati
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i1.59397

Abstract

Sungai Kapuas Kecil memiliki peran penting bagi masyarakat disekitarnya dalam menunjang kehidupan yaitu sebagai sumber air baku, industri, perikanan, pertanian, peternakan, pariwisata dan transportasi. Sungai Kapuas Kecil dipadati oleh aktivitas pelayaran sebagai jalur transportasi masyarakat dan pengangkutan barang, sehingga di sepanjang Sungai Kapuas Kecil juga dipadati galangan kapal. Galangan kapal berfungsi sebagai perbaikan kapal dan pemeliharaan kapal. Aktivitas pengecatan kapal diduga meningkatkan pencemaran Cd di perairan. Penelitian ini bertujuan mensimulasikan sebaran Cd pada Sungai Kapuas Kecil dan menghitung Daya Tampung Beban Pencemaran (DTBP) serta Alokasi Beban Pencemar (ABP) menggunakan WASP. Sungai Kapuas Kecil sepanjang 5,34 km yang dibagi menjadi 5 segmen disimulasikan menggunakan WASP. Hasil simulasi sebaran pada kondisi debit minimum saat surut menunjukkan konsentrasi Cd pada segmen 3-5 mengalami peningkatan yang signifikan dan konsentrasi Cd merupakan keadaan kondisi terburuk yaitu 0,08 mg/L. Simulasi sebaran Cd pada kondisi debit saat pasang menunjukkan konsentrasi Cd belum memenuhi baku mutu kelas 2 menurut PP 22/2021. Berdasarkan simulasi model reduksi beban pencemar 25%;50%;75%;90% maka DTBP Sungai Kapuas Kecil di setiap segmen ditentukan dari banyaknya beban pencemaran yang diperbolehkan, sehingga target kualitas air Sungai Kapuas Kecil tetap terjaga yaitu pada skenario penurunan beban 90% dari beban pencemar pada kondisi surut dan debit minimum.
Pengaruh Kekeruhan Dan Dosis Koagulan Terhadap Waktu Pencucian Filter (Backwash) Unit Filtrasi IPA V Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa Ravih Kurniawan; Rizki Purnaini; Kiki Prio Utomo
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i1.57191

Abstract

PERUMDA Air Minum Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak merupakan perusahaan air minum yang mengolah air baku bersumber dari Sungai Kapuas. Salah satu proses pengolahannya adalah unit filtrasi, dimana pencucian media filter yang sudah terotomatisasi menggunakan sistem SCADA pada IPA V. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kekeruhan air baku dan dosis koagulan terhadap periode pencucian filter, mendapatkan waktu optimum pencucian filter dan debit air yang dibutuhkan saat pencucian filter. Metode penelitian meliputi pengumpulan data primer dan sekunder. Hasil analisis didapatkan periode backwash 4,3 jam untuk kekeruhan di bak sedimentasi 2,9 NTU pada bulan oktober yang mewakili curah hujan rata- rata sebesar 203,9 mm. Sedangkan periode backwash 4,2 jam untuk nilai kekeruhan di bak sedimentasi 3,8 NTU pada bulan November yang mewakili curah hujan tinggi sebesar 565,4 mm. Hasil analisa menggunakan spss terdapat pengaruh dosis koagulan terhadap kekeruhan air baku dan pH berpengaruh sebesar 92,8% arti nya sangat berpengaruh. Sedangkan pengaruh periode backwash terhadap kekeruhan air baku dan pH berpengaruh sebesar 58,8% artinya cukup berpengaruh. Waktu pencucian filter (backwash) di IPA V adalah 45 menit - 55 menit. Debit air yang dibutuhkan untuk backwash adalah 118.000 liter untuk 1 bak filter.