Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kemampuan Bercerita Anak Usia 5 Tahun (Aspek Semantik: Kajian Psikolinguistik) Khairun Nisyah; Helvika Desmilianti; Susilo Susilo
BOCAH: Borneo Early Childhood Education and Humanity Journal Vol 2 No 1 (2023): Borneo Early Childhood Education and Humanity Journal, January 2023
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training of IAIN Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.926 KB) | DOI: 10.21093/bocah.v2i1.5837

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bercerita pada anak berusia 5 tahun pada aspek struktur kalimat yang diujarkan anak dilihat dari kajian psikolinguistik. Anak Indonesia pada umumnya mendapat pendidikan formal pada usia 6 tahun. Maka antara umur 0 sampai 5 tahun anak lebih banyak berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan sekitar. Pada saat itu pula proses pemerolehan Bahasa terjadi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah rekaman suara anak berusia 5 tahun bernama Zubair. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara dialog atau wawancara untuk mengetahui kemampuan bercerita pada anak tersebut. Dalam hal ini, data yang diperolah adalah hasil rekaman yang ditranskrip untuk mendapatkan catatan tertulis dari subjek. Teknik analisis data yang digunakan yaitu melalui tiga alur tahapan yaitu reduksi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak bernama Zubair memiliki kemampuan bercerita cukup baik. Terlihat dari pola kalimat yang utuh digunakan penutur. Dari aspek semantik, yang pertama Zubair mengalami tahap medan sematik. Dimana anak mampu mengelompokkan kata sesuai dengan medan semantik tersebut. Aspek kedua yang dialami Zubair yaitu tahap penyempitan makna, dimana tahap ini terjadi karena hasil dari pemikiran kritis seorang anak/manusia dalam bertutur. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan dan stimulasi yang diberikan orang tua untuk meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak tersebut, dimana orang tua sering membacakan buku cerita kepada anak sejak anak masih bayi.
Problematika Kekayaan Sumber Daya Alam Kalimantan dalam Puisi Di Sini Karya Dahri Dahlan (Kajian Semantik-Semiotik) Dwi Rijaya Hakiki; Helvika Desmilianti; Widyatmike Gede Mulawarman
Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 6 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/diglosia.v6i2.650

Abstract

This research focuses on the problematics of Kalimantan's natural resource wealth in the poem "Di Sini" by Dahri Dahlan. The research used semantic theory and Roland Barthes's semiotics as the basis of analysis. The purpose of this research is to analyze the meaning contained in the language of the poem. In-depth interpretation is carried out by analyzing the language of poetry through denotation meaning, connotation meaning, and the relationship of cultural elements. This research is a literature study with a qualitative descriptive approach. The object of research is the poem "Here" contained in the poetry collection " Hal-Hal yang Pergi" by Dahri Dahlan. The data were obtained using listening and note-taking techniques. The results of the study outline two important meanings, (1) Dahri's poem "Di Sini" can be interpreted as a representation of loss and helplessness; and (2) Dahri Dahlan's poem "Di Sini" shows the wealth of natural resources as a form of real damage and loss.