Witri Dewi Mentari
a:1:{s:5:"en_US";s:25:"Universitas Sebelas April";}

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Health Belief Model Terhadap Kepatuhan Penggunaan Masker Selama Masa Pandemi Covid di Kelurahan Situ Kabupaten Sumedang Rezha Maulana Sidiq; Uu Sunarya; Witri Dewi Mentari
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 11, No 4 (2021): November 2021
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik11408

Abstract

 Covid-19 is a global pandemic with cases increasing every day. Since March 2020 this pandemic has continued to spread to various countries including Indonesia and spread to various regions. Situ Village as one of the areas in North Sumedang is the area with the most Covid-19 cases in Sumedang, The spread of Covid-19 through air droplets can be prevented through the use of masks, Individual compliance depends on public health behavior towards the recommended behavior, which is the community's response to the program known as the Health Belief Model. The purpose of this study was to determine the components of the Health Belief Model on compliance with the use of masks during the Covid-19 pandemic in Situ Village, Sumdeng Regency. This type of research was analytic with a cross sectional approach. The population of this research was the Situ village community aged 19-45 years with a sample of 100 people determined by the slovin formula. The analysis used was descriptive, bivariate with Spearman's range, and multivariate with multiple regression test. The results of the analysis show that the factors of perceived susceptibility, severity, benefit and compliance with using masks in the urban village community were in the high category, while the perceived barrier and self efficacy were in the low category. Where 3 components affected compliance with the use of masks, namely perceived susceptibility (0.002), severity (0.000) and benefit (0.000). The most dominant variable was perceived benefit (0.362). The results of this study were known to have an influence between the perceived susceptibility, severity and benefit variables on compliance with the use of masks and the most dominant factor influencing is the perceived benefit factor.Keywords: health belief model; compliance with wearing mask; Covid-19 pandemicABSTRAK Covid-19 menjadi pandemi global dengan peningkatan kasus setiap harinya. Sejak maret 2020 pandemi ini terus meluas ke berbagai negara termasuk Indonesia dan menyebar ke berbagai daerah. Kelurahan Situ sebagai salah satu daerah di Sumedang Utara menjadi daerah terbanyak kasus Covid-19 di Sumedang, Penuluran Covid-19 melalui droplet udara dapat dicegah melalui penggunaan masker. Kepatuhan individu bergantung pada perilaku kesehatan masyarakat terhadap perilaku yang disarankan yang merupakan respon masyarakat terhadap program preventif yang dikenal sebagai Health Belief Model. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komponen Health Belief Model terhadap kepatuhan penggunaan masker selama masa pandemi Covid-19 di Kelurahan Situ Kabupaten Sumdeng. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah masyarakat kelurahan Situ berusia 19-45 tahun dengan jumlah sampel 100 orang yang ditentukan dengan rumus Slovin. Analisis yang digunakan yaitu univariat, bivariat dengan range spearman, dan multivariat dengan uji regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan faktor perceived susceptibility,severity,benefit dan kepatuhan menggunakan masker masyarakat kelurahan situ berada di kategori tinggi, sementara perceived barrier dan self efficacy di kategori rendah, dimana 3 komponen berpengaruh pada kepatuhan penggunaan masker yaitu perceived susceptibility (0,002), severity (0,000) dan benefit (0,000). Variabel paling dominan adalah perceived benefit β (0,362). Hasil penelitian ini diketahui ada pengaruh antara variabel perceived susceptibility, severity dan benefit terhadap kepatuhan penggunaan masker dan faktor yang paling dominan berpengaruh adalah faktor perceived benefit.Kata kunci: health belief model; kepatuhan menggunakan masker; pandemi Covid-19
Status Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kepuasan Pasien di RSUD Sumedang Witri Dewi Mentari; Mamlukah Mamlukah; Esty Febriani; Ekki Riswandiyah; Ening Karwaty; Hana Fitria Andayani; Ilah Siti Harmilah
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 11, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik11112

Abstract

Hospital is one of the public health service providers. Based on the status of participation in the National Health Insurance (JKN) program, there are 2 (two) categories of patients in the hospital, namely patients who are JKN participants and non-JKN participants. The purpose of this study was to determine the relationship between the JKN program membership status and patient satisfaction at Sumedang Regional General Hospital. The research design used was quantitative. The samples involved were 150 people. The instrument used was a standard questionnaire from Regulation of the Minister of Administrative and Bureaucratic Reform of the Republic of Indonesia No. 14 of 2017. Descriptive data analysis was performed with frequency distribution while bivariate data analysis used Chi square. The results showed that there was a significant relationship between JKN membership status and patient satisfaction with services at the Sumedang Regional General Hospital, with a p-value of 0.000. There were 5 JKN participant respondents (3.3%) who were dissatisfied, 35 respondents (23.3%) were dissatisfied. There were 43 respondents (28.7%) who stated that they were satisfied with JKN, while 4 people (2.7%) stated that they were very satisfied. Conclusion: There was a significant relationship between JKN membership status and patient satisfaction with services at the Sumedang Regional General Hospital. Keywords: JKN membership status; patient satisfaction ABSTRAK Rumah sakit adalah salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat. Dilihat berdasarkan status kepesertaannya terhadap program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ada 2 (dua) kategori pasien di rumah sakit, yaitu pasien peserta JKN dan non peserta JKN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status kepesertaan program JKN dengan kepuasan pasien di RSUD Sumedang. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Sampel yang dilibatkan berjumlah 150 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner baku dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 14 Tahun 2017. Analisis data deskriptif dilakukan dengan distribusi frekuensi sedangkan analisis data bivariat menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara status kepesertaan JKN dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan di RSUD Sumedang, dengan p-value 0,000. Responden peserta JKN yang menyatakan tidak puas ada sebanyak 5orang (3,3%), responden peserta yang kurang puas ada sebanyak 35orang (23,3%). Responden peserta JKN yang menyatakan puas ada sebanyak 43 orang (28,7%) sedangkan responden peserta JKN yang menyatakan sangat puas ada sebanyak 4 orang (2,7%). Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara status kepesertaan JKN dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan di RSUD Sumedang. Kata kunci: status kepesertaan JKN; kepuasan pasien
Health Promotion Interventions Through Education Nutrition and Practice Cooking Complementary Foods for Mothers of Children in Prevention Stunting Dini Afriani; Dini Justian; Witri Dewi Mentari; Gita Arisara; Hana Fitria Andayani Andayani
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.044 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i2.2271

Abstract

Stunting is a nutritional problem that causes impaired growth and development of children in Indonesia. Sukamanah Village is the priority locus for stunting in 2021 in Jatinunggal District. The implementation of this community service is to increase public knowledge about stunting and the fulfillment of complementary foods for breast milk with a demonstration of nutritious complementary feeding as an effort to prevent stunting. This community service activity was carried out in February 2022. The focus of this community service activity is to increase public awareness about stunting and its prevention efforts through the fulfillment of nutritious complementary foods. The community conducts a pre-test before providing counseling with the aim of knowing the description of community knowledge about stunting and complementary feeding. Counseling is carried out offline, including counseling about stunting and stunting prevention efforts including the fulfillment of complementary foods for breastfeeding for toddlers. The community returned to do a post-test after being given counseling with the aim of knowing the picture of community knowledge after being given counseling. The result is that after being given counseling, public knowledge about stunting and complementary feeding has increased. This activity went well and the community was very enthusiastic about listening to the counseling.
The Hubungan Ability to Pay dan Willingness to Pay Dengan Kepatuhan Membayar Iuran Program Jaminan Kesehatan Nasional: Hubungan Ability to Pay dan Willingness to Pay Dengan Kepatuhan Membayar Iuran Program Jaminan Kesehatan Nasional Witri Dewi Mentari
ARKESMAS [Arsip Kesehatan Masyarakat] Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mulai diberlakukan sejak Januari 2014. Dalam rogram JKN ini, pemerintahmenargetkan angka Universal Health Coverage (UHC) sebesar 95% pada 2019. Sampai dengan tahun 2020,cakupan nasional program JKN baru mencapai 85% dan Sumedang menjadi salah satu daerah dengan cakupanterendah. Masalah lainnya adalah rendahnya kepatuhan peserta dalam membayar iuran JKN. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui hubungan antara ATP dan WTP dengan kepatuhan membayar, serta untukmengetahui faktor mana yang lebih menentukan kepatuhan membayar jaminan kesehatan. Jenis penelitianadalah analitik dengan desain correlational. Populasi penelitian ini adalah peserta mandiri program JKN diKelurahan Situ yang berjumlah 1551 KK, dengan jumlah sampel 100 yang dihitung menggunakan rumusSlovin.Analisis dalam penelitian ini menggunakan uji range spearman dan analisis multivariat dengan regresi logistikberganda. Hasil penelitian menunjukkan p-value sebesar 0.000 untuk variabel ATP dan WTP sehinggadibuktikan bahwa ada hubungan antara ATP ataupun WTP dengan kepatuhan membayar. Uji regresi logistikberganda menunjukkan hasil hahwa faktor WTP determinan dengan kepatuhan membayar. Disimpulkan bahwaada hubungan antara ATP dan WTP dengan kepatuhan peserta mandiri program JKN. WTP determinan dengankepatuhan membayar. Kata Kunci: ATP, WTP, Kepatuhan Membayar.
Prevention of Stunting Counselling for Pregnant Mother and Mother with Toddler Witri Dewi Mentari; Syarif Muhammad
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2023): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/abdimas.v6i2.3179

Abstract

Stunting is one condition that indicates the height of a toddler is shorter than other toddlers. A large number of stunting cases in Indonesia has become health problems. The prevalence of stunting in Sumedang is 20% and it is still above the high level of WHO standard. At least, 28,1% of toddler in Sumedang is the prevalence of stunting in this district (Dinkes, 2018). In Jayamekar Village, Cibugel subdistrict, Sumedang district, it confirms that there are 42 stunting cases. The lack of knowledge about stunting is one of the reasons for this case occurs more often in this area. For that reason, the counselling is needed especially in Jayamekar Village, Cibugel subdistrict, Sumedang district. The purpose for this counselling is to educate stunting and the prevention of stunting to the citizen of Jayamekar, especially pregnant mother, mother with children and toddler. The counselling method for this research was lecture that was delivered about stunting and the prevention of stunting to the participants. The result for this research was to increase the knowledge and awareness about the child development hence it can prevent stunting and decrease the stunting case percentage in Indonesia especially in Jayamekar village, Cibugel district, Sumedang district.
The Hubungan Ability to Pay dan Willingness to Pay Dengan Kepatuhan Membayar Iuran Program Jaminan Kesehatan Nasional: Hubungan Ability to Pay dan Willingness to Pay Dengan Kepatuhan Membayar Iuran Program Jaminan Kesehatan Nasional Witri Dewi Mentari
ARKESMAS [Arsip Kesehatan Masyarakat] Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/arkesmas.v7i2.10002

Abstract

ABSTRAK Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mulai diberlakukan sejak Januari 2014. Dalam rogram JKN ini, pemerintahmenargetkan angka Universal Health Coverage (UHC) sebesar 95% pada 2019. Sampai dengan tahun 2020,cakupan nasional program JKN baru mencapai 85% dan Sumedang menjadi salah satu daerah dengan cakupanterendah. Masalah lainnya adalah rendahnya kepatuhan peserta dalam membayar iuran JKN. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui hubungan antara ATP dan WTP dengan kepatuhan membayar, serta untukmengetahui faktor mana yang lebih menentukan kepatuhan membayar jaminan kesehatan. Jenis penelitianadalah analitik dengan desain correlational. Populasi penelitian ini adalah peserta mandiri program JKN diKelurahan Situ yang berjumlah 1551 KK, dengan jumlah sampel 100 yang dihitung menggunakan rumusSlovin.Analisis dalam penelitian ini menggunakan uji range spearman dan analisis multivariat dengan regresi logistikberganda. Hasil penelitian menunjukkan p-value sebesar 0.000 untuk variabel ATP dan WTP sehinggadibuktikan bahwa ada hubungan antara ATP ataupun WTP dengan kepatuhan membayar. Uji regresi logistikberganda menunjukkan hasil hahwa faktor WTP determinan dengan kepatuhan membayar. Disimpulkan bahwaada hubungan antara ATP dan WTP dengan kepatuhan peserta mandiri program JKN. WTP determinan dengankepatuhan membayar. Kata Kunci: ATP, WTP, Kepatuhan Membayar.