Nabrisi Rohid
Universitas Negeri Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Deskriptif Tingkat Motivasi Belajar terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dari Prespektif Aksiologi Nabrisi Rohid; Siti Masitoh; Mochamad Nursalim
Jurnal Pendidikan Edutama Vol 10, No 1 (2023): January 2023
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/jpe.v10i1.2968

Abstract

Abstract: Motivasi mempunyai peranan besar pada keberhasilan individu dalam belajar. Pada pembelajaran matematika, seorang siswa yang sudah mempunyai kemampuan pemahaman matematis dituntut juga untuk bisa mengkomunikasikannya. Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis motivasi belajar dan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas XI IPS MA Alfalah. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket untuk mendapatkan data motivasi belajar dan tes tertulis untuk memperoleh hasil kemampuan komunikasi matematis. Indikator motivasi belajar diantaranya minat, perhatian, konsentrasi dan ketekunan. Indikator yang digunakan dalam mengukur tes komunikasi matematis dalam penelitian ini yaitu Written Text, Drawing dan Mathematical Expressions. Teknik pengolahan data menggunakan reduksi data, penyajian data yang kemudian dinaratifkan. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai motivasi tinggi mampu menyelesaikan tes kemampuan komunikasi matematis. Sedangkan siswa yang mempunyai motivasi rendah tidak mampu menyelesaikan tes kemampuan komunikasi matematis.  Keywords: Motivasi Belajar, Komunikasi Matematis, Aksiologi  Abstrak: Motivation has a big role in individual success in learning. In learning mathematics, a student who already has the ability to understand mathematics is also required to be able to communicate it. The aim of this study was to analyze the learning motivation and mathematical communication skills of the XI IPS MA Alfalah students. Data collection techniques in this study used a questionnaire to obtain data on learning motivation and a written test to obtain the results of mathematical communication skills. Indicators of learning motivation include interest, attention, concentration and persistence. The indicators used in measuring the mathematical communication test in this study are Written Text, Drawing and Mathematical Expressions. Data processing techniques use data reduction, presenting data which is then narrated. The results in this study indicate that students who have high motivation are able to complete the test of mathematical communication skills. While students who have low motivation are unable to complete the test of mathematical communication skills. Kata Kunci: Learning motivation, mathematical communication, axiology
Pendidikan Masyarakat melalui Kegiatan Pengawasan Partisipatif di Bawaslu Kabupaten Tuban Nabrisi Rohid; Nibrosu Rohid; M. Arifin; Handoko Sosro Hadi Wijoyo; Rangga Bisma Aditya
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bawaslu Kabupaten Tuban merupakan salah satu lembaga penyelenggara pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah. salah satu tugas Bawaslu Kabupaten Tuban adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu di wilayah kabupaten/kota. Sebagai bentuk upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dapat dilakukan dalam bentuk pendidikan bagi masyarakat khususnya pemilih. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan latar Bawaslu Kabupaten Tuban periode 2018-2023. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara dan studi dokumen Bawaslu Kabupaten Tuban. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan Bawaslu Kabupaten Tuban melaksanakan Pendidikan Masyarakat melalui berbagai kegiatan, antara lain (1) Rapat Koordinasi, (2) Pojok Pengawasan, (3) Sosialisasi atau Pendidikan Pengawasan Partisipatif, (4) Bawaslu Goes to Campus/School dan (5) Forum Warga.