Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN BUAH DURIAN MENJADI BUMBU TEMPOYAK INSTANT (BOTANT) SEBAGAI OLEH-OLEH KHAS JAMBI Lucky Enggrani Fitri; Rizky Anggreyni; Putti Sherna; Rahmah Rizki Thoyyibah; Rizka Apriliani; Melia Hairunnisa
Nusantara Hasana Journal Vol. 2 No. 9 (2023): Nusantara Hasana Journal, February 2023
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Botant is a packaged product containing instant spices ready to use in the context of the use of durian fruit in Batanghari Regency, every year at the end of December, many places are harvesting durian. As in Muara Tembesi, Mersam, Aro Village and Baung Muara Bulian River, Selat Village, Betung Island Village and Ture Village, Pemayung District. Durian prices in the garden range from Rp. 9 to 10 thousand per piece. That's the price of a standard fruit that is the same size as the size of coconut fruit. If it has been sold in other areas, such as the city of Jambi, in addition to the Legit and Sweet taste of the fruit, the distribution costs ranging from the garden to the city, making the price of the durian more expensive, which reaches Rp. 50 thousand per piece. Besides being eaten directly, durian fruit can be processed into a variety of processed preparations that are of quite large value and of course good for health. The advantages of botant in addition to being a processed product of the use of local jambi durian, can also be a characteristic of typical souvenirs of Jambi that is made into curry, where botant as an instant tempoyak spice that can be used to make tempoyak practically without having to enter other complementary spices, Except the flavoring of the taste that is adapted to the taste of consumers, and as an innovation to improve the quality of tempoyak through proper packaging.
PERJUANGAN SULTAN THAHA SYAIFUDDIN TERHADAP KOLONIAL BELANDA DI JAMBI (1858-1904): STUDY PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PEMBELAJARAN SEJARAH Rizka Apriliani; Reka Seprina
Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah Vol. 2 No. 2 (2023): Kajian Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Pendidikan Sejarah FKIP Universitas JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/krinok.v2i2.25064

Abstract

Artikel ini membahas perjuangan Sultan Thaha Syaifuddin terhadap koIonial BeIanda di Jambi sebagai pengembangan bahan ajar dalam pembeIajaran sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelayakan materi perjuangan Sultan Thaha Syaifuddin terhadap BeIanda di Jambi sebagai materi pembeIajaran sejarah Indonesia dan peminatan sejarah bagi siswa SMA. Metode yang digunakan dalam penulisan peneIitian ini menggunakan metode peneIitian kuaIitatif yang menggunakan pendekatan penelitian deskriptif. Jenis sumber yang digunakan dalam penuIisan peneIitian ini adalah sumber studi Iiteratur dengan teknik anaIisis sejarah menggunakan interpretasi fakta sejarah meIiputi buku, dokumen, jurnal dan observasi terkait perjuangan SuItan Thaha Syaifuddin meIawan penjajahan BeIanda di Jambi. Hasil peneIitian ini menunjukkan bahwa perjuangan Sultan Thaha Syaifuddin meIawan penjajahan Belanda di Jambi (1858-1904) merupakan saIah satu reaksi masyarakat Jambi terhadap kekuasaan koIonial Belanda yang membawa kesengsaraan bagi masyarakat Jambi. Perjuangan Sultan Thaha Syaifuddin meIawan penjajahan BeIanda dapat dijadikan sebagai bahan ajar mata pelajaran sejarah lndonesia dan peminatan sejarah. Sehingga menjadikan pembeIajaran sejarah lebih bermakna, membentuk kepribadian yang memiliki jiwa patriotisme serta semangat bela negara bagi generasi muda penerus bangsa.