Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemeriksaan Hb Dan Edukasi Anemia Pada Remaja Putri Di Daerah Pesisir Pantai Dyta Anggraeny; Lisa Ardiningtyas; Rodela Agnesia Irot
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2022): Desember : Jurnal Pengabmas Nusantara
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/pengabmas.v4i4.212

Abstract

Masalah global terkait dengan gizi salah satunya yaitu anemia defisiensi besi. Anemia menjadi salah satu risiko terjadinya permasalahan gizi lainnya seperti stunting, berat badan lahir rendah dan saling terkait dengan pemberian ASI Eksklusif serta kejadian wasting. Anemia masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan dunia terutama di negara-negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia. Perempuan berisiko lebih tinggi dibandingkan laki-laki mengalami anemia dikarenakan adanya siklus menstruasi. Masa remaja menjadi salah satu perhatian terkait permasalahan anemia dikarenakan masa tersebut menjadi pencetus untuk menghasilkan generasi selanjutnya. Letak geografis di daerah pesisir pantai juga bisa menjadi salah satu risiko terjadinya peningkatan kejadian anemia. Metode yang digunakan pada kegiatan ini berupa pemeriksaan Hb pada remaja putri yang telah menstruasi, edukasi kepada seluruh remaja putri serta pembagian leaflet, dan pembagian kuesioner untuk mengetahui dampak dari pemberian edukasi. Sasaran kegiatan ini ditujukan kepada Remaja putri di SMP Negeri 9 Bitung. Hasil menunjukkan terdapat 5% yang mengalami anemia, hasil pre test (sebelum dilakukan edukasi) yaitu baik 14,28%, cukup 42,86% dan kurang 42,86% sedangkan hasil post test (sesudah edukasi) mengalami peningkatan menjadi tingkat pengetahuan baik 57,14%, cukup 33,33% dan kurang 9,53%. Kesimpulan bahwa persentase anemia minim dan pemberian edukasi secara lisan dan pembagian leaflet kepada remaja putri di Kelurahan Mawali Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung berhasil.
Pengetahuan Remaja Mengenai Intervensi Non Farmakologis Untuk Mengatasi Flour Albus di SMA Negeri 2 Kota Bitung Risna Ayu Rahmadani; Meinita Wulansari; Lisa Ardiningtyas; Endang Puji Ati; Sri Atikah
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i1.13443

Abstract

Remaja merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan reproduksi seperti keputihan. Keputihan yang tidak diatasi dengan segera dapat mengakibatkan gangguan fungsi organ reproduksi seperti infertilitas, kehamilan ektopik, bahkan kanker serviks. Beberapa intervensi untuk mengatasi keputihan bisa dilakukan dirumah dengan menggunakan bahan alam yang mudah diperoleh. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan remaja mengenai intervensi non farmakologis untuk mengatasi flour albus. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel 62 siswi yang diperoleh menggunakan teknik purposive sampling. Siswi yang menjadi sampel penelitian adalah yang bersedia menjadi responden dan  telah mengalami menstruasi. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan realibilitasnya. Data kemudian diolah dan di interpretasikan dalam bentuk table distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar remaja belum mengetahui mengenai intervensi non farmakologis untuk mengatasi keputihan yaitu 49 orang (79%). Belum banyak sosialisasi mengenai intervensi non farmakologis, maka dari itu penting untuk dilakukan edukasi melalui beberapa media untuk meningkatkan pengetahuan remaja dalam mengatasi keputihan.    
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Pencegahan HIV/IADS Pada Remaja Di Kota Manado Lisa Ardiningtyas; Sri Atikah; Endang Puji Ati
Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 4 (2023): Oktober : Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/termometer.v1i4.2288

Abstract

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus. Kelompok umur dengan kasus AIDS tertinggi adalah: kelompok umur 20-29 tahun, ini berarti jika sejak terinfeksi sampai masuk ke kondisi AIDS lamanya 5 tahun, maka usia terendah saat terinfeksi sekitar 15-24 tahun. Jenis penelitian korelasional menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah 67 sampel dengan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu pusposive sampling. Melakukan analisa data untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap pencegahan HIV/AIDS pada remaja adalah dengan menggunakan uji statistic non parametis Spearman Rank. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji korelasi spearmandengan taraf kesalahan sebesar 5% (0,05) maka diperoleh hasil perhitungan t = (6,36). Kemudian t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel, dan didapatkan t hitung 6,27 > t tabel 1,996 maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap pencegahan HIV/AIDS pada remaja di Kota Manado.
Hubungan Karakteristik Wanita Usia Subur Dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Infeksi Menular Seksual Di Kota Manado Lisa Ardiningtyas; Endang Puji Ati; Sri Atikah
Jurnal Ners Vol. 7 No. 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i2.16667

Abstract

Infeksi Menular Seksual (IMS) disebabkan oleh berbagai macam bakteri, virus, dan parasit yang ditularkan dari satu orang ke orang lain terutama melalui kontak seksual melalui vagina, anus, atau mulut. Infeksi menular seksual yang berbeda dapat hadir atau ditularkan secara bersamaan, dan adanya infeksi semacam itu meningkatkan risiko tertular jenis IMS lainnya. Infeksi menular seksual sering oligo- atau tanpa gejala. Dari data WHO pada tahun 2016 terdapat 376,4 juta orang yang ter infeksi gonore, sifilis, klamidia dan trikomoniasis yang menginfeksi wanita berusia 15-49 tahun.Jenis penelitian korelasional menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah 37 sampel responden Wanita Usia Subur. Uji hubungan antar variabel dalam penelitian ini menggunakan uji chi Square.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 20-36 tahun sebanyak 25 orang (67,6%), tingkat pendidikan sebagian besar responden berpendidikan SD/SMP sebanyak 18 responden (48,6%), sosial ekonomi sebagian besar responden berpendapatan < Rp. 3.530.000 yaitu 26 (70,3%), dan 18 responden (48,5%) berpengetahuan kurang. Dari uji chi square diperoleh hasil ada hubungan antara karakteristik Wanita Usia Subur dengan tingakat pengetahuan tentang IMS.