Endang Puji Ati
Department Of Midwifery Profession Education, Universitas Muhammadiyah Manado Street Raya Pandu Lingkungan III, Pandu Urban Village, Bunaken, Manado

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengetahuan Remaja Mengenai Intervensi Non Farmakologis Untuk Mengatasi Flour Albus di SMA Negeri 2 Kota Bitung Risna Ayu Rahmadani; Meinita Wulansari; Lisa Ardiningtyas; Endang Puji Ati; Sri Atikah
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i1.13443

Abstract

Remaja merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan reproduksi seperti keputihan. Keputihan yang tidak diatasi dengan segera dapat mengakibatkan gangguan fungsi organ reproduksi seperti infertilitas, kehamilan ektopik, bahkan kanker serviks. Beberapa intervensi untuk mengatasi keputihan bisa dilakukan dirumah dengan menggunakan bahan alam yang mudah diperoleh. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan remaja mengenai intervensi non farmakologis untuk mengatasi flour albus. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel 62 siswi yang diperoleh menggunakan teknik purposive sampling. Siswi yang menjadi sampel penelitian adalah yang bersedia menjadi responden dan  telah mengalami menstruasi. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan realibilitasnya. Data kemudian diolah dan di interpretasikan dalam bentuk table distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar remaja belum mengetahui mengenai intervensi non farmakologis untuk mengatasi keputihan yaitu 49 orang (79%). Belum banyak sosialisasi mengenai intervensi non farmakologis, maka dari itu penting untuk dilakukan edukasi melalui beberapa media untuk meningkatkan pengetahuan remaja dalam mengatasi keputihan.    
Studi Deskriptif Permasalahan Status Gizi Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Kota Manado Endang Puji Ati; Rakhmawati Agustina
Jurnal Anestesi Vol. 1 No. 3 (2023): Juli : Jurnal Anestesi
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/anestesi.v1i3.422

Abstract

The toddler period is a golden period that determines the rate of growth and development of toddlers both physically, mentally and emotionally. Assessment of nutritional status Assessment of nutritional status of toddlers using standard and measurable parameters can be used as a monitoring item for nutritional problems in toddlers. This study aims to describe the findings based on research data conducted in 2021 on 96 toddlers in the working area of the Ranomuut Public Health Center, Manado City, North Sulawesi Province. Primary anthropometric and age data were collected on toddlers 6-24 months and obtained data that 26% of toddlers have nutritional status in the poor category (<2SD) and 74% of them have nutritional status in the good category (? -2 SD to +2SD). Even though there is no urgency found in the results of this study, the conclusions of the research need to be published, and it is hoped that this can be used as a reference for future research.
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Pencegahan HIV/IADS Pada Remaja Di Kota Manado Lisa Ardiningtyas; Sri Atikah; Endang Puji Ati
Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 4 (2023): Oktober : Termometer: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/termometer.v1i4.2288

Abstract

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus. Kelompok umur dengan kasus AIDS tertinggi adalah: kelompok umur 20-29 tahun, ini berarti jika sejak terinfeksi sampai masuk ke kondisi AIDS lamanya 5 tahun, maka usia terendah saat terinfeksi sekitar 15-24 tahun. Jenis penelitian korelasional menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah 67 sampel dengan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu pusposive sampling. Melakukan analisa data untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap pencegahan HIV/AIDS pada remaja adalah dengan menggunakan uji statistic non parametis Spearman Rank. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji korelasi spearmandengan taraf kesalahan sebesar 5% (0,05) maka diperoleh hasil perhitungan t = (6,36). Kemudian t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel, dan didapatkan t hitung 6,27 > t tabel 1,996 maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap pencegahan HIV/AIDS pada remaja di Kota Manado.
Hubungan Karakteristik Wanita Usia Subur Dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Infeksi Menular Seksual Di Kota Manado Lisa Ardiningtyas; Endang Puji Ati; Sri Atikah
Jurnal Ners Vol. 7 No. 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i2.16667

Abstract

Infeksi Menular Seksual (IMS) disebabkan oleh berbagai macam bakteri, virus, dan parasit yang ditularkan dari satu orang ke orang lain terutama melalui kontak seksual melalui vagina, anus, atau mulut. Infeksi menular seksual yang berbeda dapat hadir atau ditularkan secara bersamaan, dan adanya infeksi semacam itu meningkatkan risiko tertular jenis IMS lainnya. Infeksi menular seksual sering oligo- atau tanpa gejala. Dari data WHO pada tahun 2016 terdapat 376,4 juta orang yang ter infeksi gonore, sifilis, klamidia dan trikomoniasis yang menginfeksi wanita berusia 15-49 tahun.Jenis penelitian korelasional menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah 37 sampel responden Wanita Usia Subur. Uji hubungan antar variabel dalam penelitian ini menggunakan uji chi Square.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 20-36 tahun sebanyak 25 orang (67,6%), tingkat pendidikan sebagian besar responden berpendidikan SD/SMP sebanyak 18 responden (48,6%), sosial ekonomi sebagian besar responden berpendapatan < Rp. 3.530.000 yaitu 26 (70,3%), dan 18 responden (48,5%) berpengetahuan kurang. Dari uji chi square diperoleh hasil ada hubungan antara karakteristik Wanita Usia Subur dengan tingakat pengetahuan tentang IMS.
Hubungan Pengetahuan Kanker Serviks Dengan Deteksi Dini Pemeriksaan IVA Pada Wanita Usia Subur Di Kelurahan Tawaang Barat Manado Sri Atikah; Ria Angelina Jessica Rotinsulu; Endang Puji Ati; Atik Sunarmi
Protein : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan.  Vol. 2 No. 1 (2024): Januari : Protein: Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/protein.v2i1.131

Abstract

Cervical cancer generally affects women aged between 15 and 49 years. Globally in 2020, there were 19.2 million new cancer cases which caused nearly 10 million deaths, according to data from WHO. The WHO cancer profile also recorded around 604,127 cases of cervical cancer worldwide, where this incidence was the second largest in Asia with a percentage of 58.2%, or around 351,720 individuals affected by the disease. In Indonesia, based on data from Global Burden Cancer (GLOBCAN) described in the Indonesia Cancer Care Community (ICCC) article, cervical cancer is in second place in terms of the highest number of sufferers after breast cancer in women, with around 32,469 cases (17.2%) and the death rate was around 18,279 people (8.8%). Objective. Knowing the Relationship between Cervical Cancer Knowledge and Early Detection of Visual Inspection of Acetic Acid (IVA) in Women of Childbearing Age in Tawaang Barat Subdistrict, Manado City in 2023 Research Method. This research uses quantitative research with analytical survey methods and a cross-sectional approach. The sample in this study was women of childbearing age aged 25-49 years. The sample was taken using Cluster random sampling, obtaining a sample of 135 respondents. Data analysis used Chi square. Results. For sufficient knowledge, 53 people (39.3%), 78 people (57.8%) did not carry out early detection. The results of Chi square analysis for the relationship between knowledge of cervical cancer and early detection of VIA examination are p value (0.000) ˂α (0.05).