Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN DISIPLIN DAN KOMPETENSI PELAUT TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA AWAK KAPAL PT. SHIP MANAGEMENT INDONESIA Candra Oktyasari Putri; Niken Devi Rosita; Dhesi Wulan Sari; Masriah; Fajar Sari Kurniawan
EKONOMIKA45 :  Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi Bisnis, Kewirausahaan Vol. 10 No. 1 (2022): Desember : Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi Bisnis, Kewirausahaan
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/ekonomika45.v10i1.674

Abstract

Salah satu kebutuhan penting manusia untuk menunjang kehidupan sehari-hari adalah transportasi. Transportasi laut merupakan penunjang potensi ekonomi yang besar di Indonesia karena hampir 70% wilayahnya merupakan lautan. Faktor yang memiliki peran strategis dalam manajemen transportasi laut adalah Sumber Daya Manusia yaitu awak kapal. Akan tetapi adanya kendala yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah rendahnya disiplin dan kompetensi pelaut. Artikel ini membahas bagaimana tingkat pengaruh faktor disiplin dan kompetensi awak kapal di PT. Ship Management Indonesia terhadap Produktivitas Kerja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dengan analisis data menggunakan software SPSS, yang menunjukkan hasil bahwa disiplin dan kompetensi awak kapal berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja. Tujuan dari penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi perusahaan sehingga kemudian berimplikasi pada kepuasan klien dan stakeholders. Dan Bagi para awak kapal dapat meningkatkan kesadaran awak kapal untuk memiliki produktivitas kerja yang tinggi sebagai landasan untuk menghasilkan kinerja terbaik.
Peningkatan Ketrampilan Siswa Sekolah Dasar Dengan Pemanfaatan Limbah Kertas Di Era Pandemik Mahsunah E Rahayuningsih; Masriah; Septina Dwi Retnandari; Christine Widi Lestari
Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 2 (2023): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jrt.v6i2.1487

Abstract

The 2020 community service project, which took place in Gajahmungkur, Semarang, had as its focus on paper waste processing among schoolchildren. By deploying numerous lecturers at the Indonesian State Maritime Polytechnic, it is expected that school pupils who are dissatisfied with online learning activities will be provided with a training program to produce paper flowers from waste disposal. The instructors have come up with a plan to encourage primary school children to create handicrafts like colorful, appealing paper flowers out of discarded paper. This approach was chosen to lessen the negative effects of waste and enhance environmental hygiene while also diverting activities that are less beneficial for students, such using devices for gaming and watching less instructive shows. Ten elementary school kids in Bendan Dhuwur, Gajahmungkur, Semarang are the audience target for this community service activity. In conclusion, by taking part in this program, kids can transform their pointless activities into innovative, creative ones. Utilizing paper trash can also improve the environment's cleanliness and comfort. The benefits of this volunteer work were that the elementary school student was amused and was able to redirect his addiction to gadgets amid a pandemic.
Model Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Jawa Tengah Septina Dwi Retnandari; Susanti; Masriah
Jurnal Riset Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Riset sosial humaniora, dan Pendidikan
Publisher : LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/soshumdik.v2i1.1035

Abstract

Penelitian mengenai Model Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Jawa Tengah berawal dari data makin buruknya kondisi warga PMKS terutama di masa covid corona di tahun 2019. Kebutuhan untuk menghasilkan model penanganan berbeda di tiap daerah. Melalui FGD didiskusikan mengenai SWOT dan model penanganan PMKS. Kelemahan fakir miskin adalah sulit membebaskan dari budaya miskin serta senantiasa mempunyai ‘no freedom for poor’. Potensi anak balita terlantar adalah jika mereka ada di panti karena mereka lebih mudah dikontrol. Kendala anak balita terlantar adalah banyak yang belum terjangkau oleh layanan sosial anak. Kelemahan anak terlantar adalah berperilaku anormatif, acuh, pencuriga pada orang yang bukan dari kelompoknya dan susah diatur, liar, reaktif, sensitif dan bebas melakukan apa saja seperti seksualitas. Kelemahan lanjut usia adalah sedikitnya lapangan pekerjaan yang sesuai bagi lansia yang berpotensi secara fisik. Kendala gelandangan adalah adanya warga yang mengajak meng ’gepeng’ di kota. Potensi disabilitas adalah masih memiliki motivasi bertanggungjawab secara mandiri. Kelemahan anak jalanan adalah rentan terhadap eksploitasi ekonomi, kekerasan fisik, sosial dan seks. Model yang dipilih adalah model ‘self advocacy and empowering, model ‘Community Based Information Network’, dan model Public Partnership Centre . Proses penanganan PMKS dengan cara rehabilitasi, advokasi/konsultasi, bimbingan sosial dan psikologi sosial.