Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Biodiversity of Sea Urchin in the Area of Sari Ringgung Beach, Pesawaran Regency, Lampung Jeane Siswitasari Mulyana; Nur Astri Melinia; Gres Maretta
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus March 2023
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v9i1.3853

Abstract

Echinoderms have specific characteristic in the form of spines or protrusions on its body surface. The class of Echinoidea or commonly known as sea urchin is one of the extant members of Echinoderms with ecologically and economic pivotal roles. Habitat of sea urchin is a hard bottom with a mixture of coral reef ecosystems, seagrass beds, and sand and coral debris. In the area of Sari Ringgung Beach, coral reefs and seagrass ecosystems are quite extensive. The purpose of this study was to investigate sea urchin species and analyze its population, relative abundance, diversity index, and dominance index. This research used purposive sampling method based on substrate type criteria. The sea urchin found were identified using the Clark & Rowe (1971) identification book. Two species of sea urchin were found and identified as Diadema sp. and Brissus sp. Individual abundance values ranged from 0-0.027 ind/m2, relative abundance values ranged from 0-96.67%, sea urchin species diversity index was low, ranging from 0-0.5982, and was dominated by sea urchin types of Diadema sp. at station 2 of 0.9356
Pengelolaan Sampah Plastik Berkelanjutan Melalui Pembuatan Ecobrick di Desa Pahawang, Kabupaten Pesawaran, Lampung Jeane Siswitasari Mulyana; Winati Nurhayu; Gres Maretta; Andy Darmawan; Nurul Adhha; Ahmad Fadhil; Dylla Alya Putri; Rohid Morantana Perhiba Simamora
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6413

Abstract

Sampah plastik dihasilkan sebagai sisa dari aktivitas harian manusia. Jenis sampah plastik yang paling banyak dihasilkan adalah kantong plastik dan plastik kemasan. Sampah plastik memerlukan waktu hingga ratusan tahun untuk dapat terurai sehingga selama itu pula sampah menumpuk dan mencemari ekosistem, baik darat maupun perairan. Desa Pahawang, Kabupaten Pesawaran, Lampung menghadapi permasalahan berupa jumlah sampah plastik yang terus meningkat dan belum ada upaya pengurangan serta pengelolaan sampah plastik yang berkelanjutan di lingkungan desa. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pelatihan dalam pembuatan ecobrick yang dapat dimanfaatkan menjadi perabotan sederhana, ditukar menjadi uang ke bank sampah, dan elemen estetika yang menambah daya tarik untuk wisatawan. Pelatihan pembuatan ecobrick dilakukan dalam rangkaian aktivitas yang meliputi persiapan, penyampaian materi, pembuatan ecobrick, dan evaluasi. Pelatihan ini berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai sampah plastik, cara pengelolaannya, dan manfaat dari ecobrick. Selain itu, kemampuan dan motivasi masyarakat dalam membuat ecobrick juga meningkat setelah pelatihan selesai. Hal ini disebabkan karena teknik pembuatan ecobrick serta bahan-bahan yang diperlukan bersifat mudah dan murah.
Pengelolaan Sampah Plastik Berkelanjutan Melalui Pembuatan Ecobrick di Desa Pahawang, Kabupaten Pesawaran, Lampung Jeane Siswitasari Mulyana; Winati Nurhayu; Gres Maretta; Andy Darmawan; Nurul Adhha; Ahmad Fadhil; Dylla Alya Putri; Rohid Morantana Perhiba Simamora
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6413

Abstract

Sampah plastik dihasilkan sebagai sisa dari aktivitas harian manusia. Jenis sampah plastik yang paling banyak dihasilkan adalah kantong plastik dan plastik kemasan. Sampah plastik memerlukan waktu hingga ratusan tahun untuk dapat terurai sehingga selama itu pula sampah menumpuk dan mencemari ekosistem, baik darat maupun perairan. Desa Pahawang, Kabupaten Pesawaran, Lampung menghadapi permasalahan berupa jumlah sampah plastik yang terus meningkat dan belum ada upaya pengurangan serta pengelolaan sampah plastik yang berkelanjutan di lingkungan desa. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pelatihan dalam pembuatan ecobrick yang dapat dimanfaatkan menjadi perabotan sederhana, ditukar menjadi uang ke bank sampah, dan elemen estetika yang menambah daya tarik untuk wisatawan. Pelatihan pembuatan ecobrick dilakukan dalam rangkaian aktivitas yang meliputi persiapan, penyampaian materi, pembuatan ecobrick, dan evaluasi. Pelatihan ini berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai sampah plastik, cara pengelolaannya, dan manfaat dari ecobrick. Selain itu, kemampuan dan motivasi masyarakat dalam membuat ecobrick juga meningkat setelah pelatihan selesai. Hal ini disebabkan karena teknik pembuatan ecobrick serta bahan-bahan yang diperlukan bersifat mudah dan murah.