Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

FACTORS AFFECTING THE COMPLETENESS OF THE VACCINE COVID-19 IN PEOPLE WITH NON-COMMUNICABLE DISEASES AT THE TWANO HEALTH CENTER Asriati Asriati; Lisda Oktavia M. Pamangin; Helen Try Juniasti
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 5, No 1 (2023): JANUARI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v5i1.16904

Abstract

Covid-19 dapat menjadi lebih berbahaya jika diderita oleh kelompok lanjut usia dan mereka memiliki penyakit bawaan (komorbid) seperti hipertensi, diabetes, jantung, asma, kanker, dan gagal ginjal. Di Papua, 14% penduduk Lansia telah menerima vaksin Covid-19. Kebaruan penelitian ini karena meneliti tentang faktor yang mempengaruhi kelengkapan vaksin Covid-19 pada penderita penyakit tidak menular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi penderita penyakit tidak menular (PTM) untuk lengkap menerima vaksin Covid-19. Jenis penelitian menggunakan survey cross sectional. Sampel adalah penderita PTM sebanyak 100 responden yang diambil dengan teknik Accidental Sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson, uji korelasi Spearman, dan uji regresi linier berganda dengan Confidence Interval 95% / a= 0,05. Hasil bahwa terdapat faktor perceived benefit (p=0,000), risk perception (p=0,000), trust (p=0,000), dan attitude (p=0,000) adalah faktor yang berhubungan dengan niat penderita PTM melakukan vaksinasi Covid-19. Analisis multivariat menemukan faktor attitude (p=0,000) merupakan faktor yang paling berpengaruh pada niat penderita PTM melakukan vaksinasi Covid-19. Kesimpulan faktor yang paling berpengaruh terhadap niat penderita PTM untuk melakukan vaksinasi Covid-19 adalah faktor attitude. Kata kunci: Lansia; Penyakit Tidak Menular; Vaksin Covid-19. AbstractCovid-19 can become more dangerous if it is suffered by the elderly and they have congenital (comorbid) diseases such as hypertension, diabetes, heart, asthma, cancer, and kidney failure. In Papua, 14% of the elderly population has received the Covid-19 vaccine. The novelty of this study is that it examines the factors that affect the completeness of the Covid-19 vaccine in people with non-communicable diseases. This study aims to determine the factors influencing people with non-communicable diseases (NCDs) to receive the Covid-19 vaccine fully. This type of research uses cross-sectional surveys. The sample was 100 respondents, with NCDs took using by Accidental Sampling technique. Data analysis using Pearson correlation test, Spearman correlation test, and multiple linear regression test with 95% Confidence Interval / a= 0.05. The result that there are perceived benefit factors (p=0.000), risk perception (p=0.000), trust (p=0.000), and attitude (p=0.000) are factors related to the intention of NCD sufferers to vaccinate against Covid-19. A multivariate analysis found that the attitude factor (p=0.000) was the most influential in the choice of NCD sufferers to vaccinate against Covid-19. In conclusion, the factor that most influences the intention of NCD sufferers to vaccinate against Covid-19 is the attitude factor. Keywords: Elderly; Non-communicable Diseases; Covid-19 vaccine.
STUDY KESIAPAN PENYELENGGARAAN PERKULIAHAN TATAP MUKA ERA NEW NORMAL PANDEMI COVID-19 DI UNIVERSITAS CENDERAWASIH Helen Try Juniasti; Asriati Asriati; Muhammad Akbar Nurdin
NOKEN : Jurnal Pengelolaan Pendidikan Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/noken.v3i2.2707

Abstract

Latar belakang Data menujukkan bahwa di Provinsi Papua terkonfirmasi kasus covid-19 dengan persentase 0.8% secara nasional dengan jumlah 43.526 orang  (KPCPEN, 2022). Universitas Cenderawasih (UNCEN) kembali memperpanjang masa penyelenggaraan proses belajar mengajar (PBM) secara dalam jaringan (Daring). Saat ini Universitas Cenderawasih masih menyelenggarakan PBM secara daring hingga waktu penyelenggaraan pembelajaran tatap muka di tentukan, meskipun demikian Universitas Cenderawasih tetap harus mempersiapkan diri untuk menyelenggarakan PBM secara tatap muka di waktu mendatang. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi Kesiapan menyelenggarakan perkuliahan tatap muka (Luring) pada era new normal Pandemi Covid-19 di Universitas Cenderawasih. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan sample menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian diperoleh bahwa UNCEN belum optimalnya kesiapan untuk menyelenggarakan PTM hal ini terbukti dari minimnya wawasan dan sosialisasi terkait regulasi menyelenggarakan PTM, belum adanya hasil pendataan cakupan vaksinasi , belum tersedianya protokoler juknis menyelenggarakan PTM ditengah pandemic covid-19, minimnya penyediaan sarana dan prasarana dalam menerapkan Protokol kesehatan di lingkungan Universitas Cenderawasih. Kesimpulan diperoleh bahwa belum optimalnya persiapan universitas cenderawasih untuk menyelenggarakan PTM (Luring) pada era new normal Pandemi Covid-19 sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan agar menjadi perhatian yang serius
Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang HIV/AIDS pada Remaja Kota dan Desa di Provinsi Papua Helen Try Juniasti; Asriati Asriati
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.14053

Abstract

Papua berkontribusi pada 15% kasus baru HIV di Indonesia dengan prevalensi HIV pada remaja usia 15-24 sebesar 3%. Penyebab epidemi HIV di Papua disebabkan rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang HIV. Tujuan penelitian Untuk mengetahui perbandingan pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS pada remaja di kota dan di desa di Provinsi Papua. Metode penelitian Menggunakan Desain penelitian cross sectional. Sampel Berjumlah 194 siswa di SMA Negeri 4 Kota Jayapura dan SMA N 1 Kab Keerom Provinsi Papua. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Uji statistik menggunakan Uji Mann Whitney. Hasil penelitian Menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja di kota dan desa tentang HIV/AID’s pada kategori tinggi paling rendah hanya 20,1% dibandingkan dengan tingkat pengetahuan pada kategori sedang 24,7 % dan rendah 55,2 %. Remaja di kota paling banyak pada kategori tingkat pengetahuan sedang sementara remaja di desa paling banyak pada kategori tingkat pengetahuan tinggi. Sikap remaja di kota dan didesa memiliki kategori sikap positif tentang pencegahan HIV/ AID’s. Remaja di kota dan desa terdapat perbedaan tingkat pengetahuan P value (0,006) < 0,05 dan sikap P value (0,020) > 0,05 tentang HIV/ AID’s.
Analisis Aktivitas Fisik Remaja Papua Untuk Pencegahan Hipertensi Asriati Asriati; Natalia Paskawati Adimuntja; Lisda Oktavia M. Pamangin; Helen Try Juniasti
Jurnal Promotif Preventif Vol 6 No 2 (2023): April 2023: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v6i2.738

Abstract

Hipertensi dianggap sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut, namun seiring berjalannya waktu muncul berbagai penelitian yang menyatakan hipertensi dapat muncul pada usia remaja. Hipertensi yang muncul saat remaja akan berlanjut sampai dewasa, hal tersebut akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pencegahan hipertensi pada mahasiswa Universitas Cenderawasih khususnya pada niat untuk melakukan aktivitas fisik pada mahasiswa. Jenis penelitian menggunakan survey cross sectional, yang dilaksanakan Mei – Juli 2021. Sumber data dalam penelitian adalah data primer yang diperoleh dengan survey melalui kuesioner online. Sampel dalam penelitian adalah mahasiswa Universitas Cenderawasih sebanyak 100 orang yang diambil menggunakan teknik accidental sampling. Analisis data dengan uji korelasi Pearson dengan Confidence Interval 95%. Sebanyak 50% responden berniat melakukan aktivitas fisik seperti jalan cepat selama 30 menit tiga kali dalam seminggu dan menghindari kegiatan sedentary seperti terlalu lama bermain sambil memainkan ponsel. Faktor sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku memiliki korelasi yang positif dengan niat responden dalam melakukan aktivitas fisik. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan faktor sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku secara statistik signifikan dengan niat remaja melakukan aktivitas fisik (p=0,0000). Terdapat hubungan yang bermakna antara sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku dengan niat mahasiswa melakukan aktivitas fisik.
Attitudes of Science and Social Studies Department Students in Urban and Village High School in Papua Province Concerning HIV/AIDS Helen Try Juniasti; Asriati Asriati; Arinus Weya
Devotion : Journal of Research and Community Service Vol. 4 No. 5 (2023): Devotion: Journal of Research and Community Service
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/devotion.v4i5.463

Abstract

The knowledge of students in cities and villages about HIV is higher in the low category at 55.2%, then in the medium category at 24.7%, and in the high category at 20.1%, students in cities are most in the medium level of knowledge category while students in villages are most in the high level of knowledge category. The attitude of students in cities and villages has a positive attitude category about HIV prevention. The purpose of this study is to determine the comparison of attitudes of students majoring in science and social studies about reproductive health and HIV in urban and rural high schools in Papua Province.  This study used quantitative method with a cross-sectional research design to identification the differences in attitudes between students majoring in science and high school social studies in cities and villagesFrom this study give some implication such as identified the differences in attitude of students majoring in science and social studies.  The result of this study shows that the level of Science students have a more positive attitude towards HIV prevention than social studies students in high schools in cities and villages.